ONE DAY ONE HADITH
Dari sahabat Shakhr bin Wada’ah Al-Ghamidiy, Nabi saw bersabda:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لأُمَّتِى فِى بُكُورِهَا
“Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.” [HR. Abu Daud dengan sanad hasan]
Catatan Alvers
Waktu pagi telah dido’akan secara khusus oleh Nabi saw sebagai waktu yang berkah yaitu waktu yang dipenuhi dengan kebaikan. Sahabat Shakhr sendiri yang tak lain adalah perawi hadits ini adalah seorang pedagang yang kaya raya karena mendapat keberkahan pagi hari. Dia biasa membawa barang dagangannya ketika pagi hari. Nabipun tatkala hendak mengirim peleton pasukan, beliau mengirimnya pada waktu pagi hari. Nabi dan para sahabat setelah melaksanakan shalat subuh, mereka duduk berdzikir di masjid hingga matahari terbit guna mendapat keberkahan waktu tersebut. Sahabat Abdullah Ibnu Mas’ud ra, berdzikir setelah subuh hingga dia mengira bahwa matahari telah terbit. Lantas beliau memanggil jariyah- nya (budak perempuan), “Wahai budakku, lihatlah apakah matahari telah terbit.” Si budak tadi kemudian melihat ke luar. Jika matahari belum terbit, beliau kembali melanjutkan dzikirnya. Jika matahari telah terbit, beliau mengatakan,
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى أَقَالَنَا يَوْمَنَا هَذَا
“Segala puji bagi Allah yang telah menolong kami berdzikir pada pagi hari ini.” [HR. Muslim]
Menyadari keberkahan waktu pagi, Zubair melarang anak-anaknya dari “tashabbuh” yakni tidur diwaktu pagi setelah subuh. Sehingga salah seorang puteranya yaitu Urwah bin Zubair berkata :
إني لأسمع بالرجل يتصبح فأزهد فيه
Sungguh jika aku mendengar bahwa seorang itu tidur di waktu pagi maka aku pun merasa tidak suka dengan dirinya”. [HR. Ibnu Abi Syaibah ]
Maka sungguh rugi jika seseorang tidur di waktu pagi yang penuh dengan keberkahan. Tidur di waktu pagi disebut dengan ‘Aylulah. Dalam Hasyiyah Al-Bujairimi menuqil keterangan kitab Tadzkirah karya Imam Jalaluddin Assuyuti dijelaskan bahwa tidur di siang hari terdapat 5 macam yang dinamai sesuai efeknya. Tidur di permulaan siang (pagi hari) disebut ﻋﻴﻠﻮﻟﺔ yang artinya kefakiran. Tidur di waktu dluha disebut ﻓﻴﻠﻮﻟﺔ, yang artinya kelemahan/lesu pada badan. Tidur ketika tergelincir matahari (zawal) disebut ﻗﻴﻠﻮﻟﺔ, yang artinya menambah (kecerdasan) akal. Tidur setelah zawal disebut ﺧﻴﻠﻮﻟﺔ , yang artinya penghalang antara orang itu dan sholatnya dan tidur di akhir siang (sore hari) disebut ﻏﻴﻠﻮﻟﺔ, yang artinya binasa. Wallahu A’lam. Semoga Allah swt melimpahkan keberkahan di pagi yang cerah ini kepada kita semua dan keluarga.
0 komentar:
Post a Comment