ONE DAY ONE HADITH
Diriwayatkan dari Abi Hurairah RA , bahwasannya Rasul SAW bersabda :
إِذَا
سَمِعْتُمْ صِيَاحَ الدِّيَكَةِ فَاسْأَلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِهِ فَإِنَّهَا
رَأَتْ مَلَكًا وَإِذَا سَمِعْتُمْ نَهِيقَ الْحِمَارِ فَتَعَوَّذُوا بِاللَّهِ
مِنْ الشَّيْطَانِ فَإِنَّهُ رَأَى شَيْطَانًا
Apabila kalian mendengar kokok “diyakah” (ayam-ayam jantan), mintalah
karunia Allah (berdoalah), karena dia melihat malaikat. Dan apabila kalian
mendengar ringkikan himar / keledai, mintalah perlindungan kepada Allah
dari setan, karena dia melihat setan.” [HR. Bukhari]
Catatan Alvers
Imam Ibnu Hajar al-Atsqalany mengatakan bahwa kata “diyakah” pada
hadits tersebut dibaca dengan kasrah dalnya, Fathah ya’nya, merupakan bentuk
jamak (plural) dari mufrad “Dik” yang berarti ayam jantan.
Menarik sekali berbicara tentang ayam jantan atau ayam jago karena banyak
orang yang hobi memelihara ayam dari orang awam sampai para kiyai dan ustadz,
dari kalangan rakyat hingga pejabat. Orang awam memelihara ayam dengan berbagai
tujuan mulai keindahan suara, keindahan bulu untuk kepentingan lomba suara ayam
bahkan untuk kepentingan klenik. Sebut salah satunya adalah Ayam selasih atau
yang dikenal sebagai Ayam Cemani. Kata cemani sendiri berasal dari bahasa jawa
kuno yang artinya Hitam Legam, dan memang demikian ayam ini 100 % warna
keseluruhannya hitam legam, tak hanya itu, bahkan warna daging tulang dan
darahnya semuanya hitam legam. Ayam ini banyak dipelihara oleh masyarakat zaman
Kerajaan Majapahit pada abad ke 19 dan menjadi peliharaan atau koleksi para
bangsawan dan raja-raja saja pada zaman dulu. Dalam dunia klenik ia dipercaya
dapat mendatangkan banyak rezeki, sebagai Syarat dalam Ritual Ghaib seperti
penggalian harta karun, pengobatan, ruwatan, Ilmu Kesaktian dll. maka pantaslah
ayam ini diburu dan harga fantastis, kisaran puluhan juta untuk satu ekor, bahkan
sampai ratusan juta.
Hal ini berbeda dengan motivasi para alim, mayoritas dari mereka
memelihara ayam karena untuk kepentingan berdoa, mengapa demikian? Karena saat
ayam berkokok pertanda ada malaikat dan saat itulah waktu mustajabah untuk
berdoa. Hadits kokok ayam di atas tidak dibatasi oleh waktu yakni baik siang
maupun malam, namun dalam hadits riwayat Ahmad, terdapat tambahan kata “minal
laili” (di malam hari) : “Apabila kalian mendengar ayam berkokok di malam hari,
sesungguhnya dia melihat Malaikat. Karena itu, mintalah kepada Allah
karunia-Nya. [HR. Ahmad]
Rasulullah SAW menjadikan bunyi kokok ayam di waktu malam, sebagai
“alarm” kebaikan, dengan datangnya Malaikat dan dianjurkannya berdoa. Ini
adalah satu dari beberapa keistimewaan ayam. Berikut adalah keterangan
Al-Hafidz Ibn Hajar al-‘asqalani dalam kitab Fathul Bari:
وَلِلدِّيكِ
خَصِيصَة لَيْسَتْ لِغَيْرِهِ مِنْ مَعْرِفَة الْوَقْت اللَّيْلِيّ ، فَإِنَّهُ
يُقَسِّط أَصْوَاته فِيهَا تَقْسِيطًا لَا يَكَاد يَتَفَاوَت ، وَيُوَالِي صِيَاحه
قَبْل الْفَجْر وَبَعْده لَا يَكَاد يُخْطِئ ، سَوَاء أَطَالَ اللَّيْل أَمْ
قَصُرَ ، وَمِنْ ثَمَّ أَفْتَى بَعْض الشَّافِعِيَّة بِاعْتِمَادِ الدِّيك
الْمُجَرَّب فِي الْوَقْت
Ayam jantan memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki binatang lain,
yaitu mengetahui perubahan waktu di malam hari. Dia berkokok di waktu yang
tepat dan tidak pernah ketinggalan. Dia berkokok sebelum subuh dan sesudah
subuh, hampir tidak pernah meleset. Baik malamnya panjang atau pendek. Karena
itulah, sebagian syafiiyah memfatwakan bolehnya berpedoman kepada ayam jantan
yang sudah terbukti dalam menentukan waktu.
[Fathul Bari]
Lebih dari itu banyak sekali keistimewaan yang merupakan sifat positif
yang dimiliki ayam yang patut dicontoh oleh manusia. Ad-Dawudi mengatakan :
يُتَعَلَّمُ
مِنْ الدِّيك خَمْس خِصَال : حُسْن الصَّوْت ، وَالْقِيَام فِي السَّحَر ،
وَالْغَيْرَة ، وَالسَّخَاء ، وَكَثْرَة الْجِمَاع .
Ada lima pelajaran yang bisa diambil dari ayam jantan yaitu: suara yang
bagus, bangun di waktu sahur, sifat cemburu, dermawan (suka berbagi), dan banyaknya
jimak. [Fathul Bari]
Mengapa kita dianjurkan untuk berdoa ketika
قَالَ
عِيَاض : كَانَ السَّبَب فِيهِ رَجَاء تَأْمِين الْمَلَائِكَة عَلَى دُعَائِهِ
وَاسْتِغْفَارهمْ لَهُ وَشَهَادَتهمْ لَهُ بِالْإِخْلَاصِ ، وَيُؤْخَذ مِنْهُ
اِسْتِحْبَاب الدُّعَاء عِنْد حُضُور الصَّالِحِينَ تَبَرُّكًا بِهِمْ
Karena mengharapkan doa saat itu akan diamini oleh malaikat, istighfar
mereka dan persaksian kepada orang tersebut dengan ikhlas. Dan dari sini dapat
diambil kesimpulan hukum bahwa disunnahkan
berdoa ketika hadir orang-orang shaleh karena mengharapkan keberkahan mereka [Fathul
Bari]
Begitu istimewanya binatang satu ini sehingga kitapun dilarang
memakinya. Rasul SAW bersabda :
لَا
تَسُبُّوا الدِّيك فَإِنَّهُ يَدْعُو إِلَى الصَّلَاة
Janganlah kau mencela ayam, sebab ia menyerukan (manusia) untuk shalat
[HR Ahmad]
Boleh jadi seseorang terganggu dengan suara kokoknya ayam sehingga
iapun mencela ayam. Al-Halimy berkata : dari hadits ini bisa disimpulkan bahwa
tidaklah seyogyanya setiap yang mendatangkan kebaikan itu dicela dan
diremehkan, bahkan seharusnya ia dimuliakan dan mendapatkan kebaikan seperti
halnya ayam yang berkokok menyerukan untuk sholat. Ayam menyerukan sholat
bukanlah dengan ucapannya secara hakikat seperti suara “ayolah sholat” namun
karena ayam itu berkokok sewaktu fajar dan tergelincirnya matahari yang mana
itu adalah waktu sholat. Inilah Fitrah ayam dari Allah swt. [Fathul Bari]
Selanjutnya dalam hadits utama di atas disebutkan: “apabila kalian
mendengar ringkikan himar / keledai, maka mintalah perlindungan kepada
Allah dari setan, karena dia melihat setan.”dan dalam riwayat Ahmad terdapat
tambahan: “Nubahal Kilab” (gonggongan anjing). Qadhi Iyadh mengatakan:
وَفَائِدَة
الْأَمْر بِالتَّعَوُّذِ لِمَا يُخْشَى مِنْ شَرّ الشَّيْطَان وَشَرّ وَسْوَسَته ،
فَيُلْجَأ إِلَى اللَّه فِي دَفْع ذَلِكَ
Tujuan perintah membaca ta’awwudz (ketika mendengar suara ringkikan
himar yang menandakan datangnya setan) adalah kekhawatiran akan keburukan setan
dan gangguan darinya sehingga kita kembali kepada Allah untuk menolak keburukan
setan yang datang. [Fathul Bari]
Mengapa hal ini bisa terjadi alvers? keledai dan ayam bisa melihat
setan dan malaikat, bukan sebaliknya. Ada pendapat menyatakan bahwa keledai itu
dapat melihat dengan sinar infra merah, sedangkan setan sendiri berasal dari
jin yang diciptakan dari api, artinya setan termasuk dalam lingkup infra merah.
Karena itulah, keledai dapat melihat setan. Adapun ayam jantan, ia mampu
melihat sinar ultraviolet, sedangkan malaikat diciptakan dari cahaya, artinya
dari sinar ultraviolet. Karena itulah, malaikat dapat dilihat oleh ayam jantan.
Hal ini juga memberikan penjelasan kepada kita mengapa setan melarikan diri
saat disebutkan nama Allah. Penyebabnya adalah karena para malaikat datang ke
tempat tersebut, sehingga setan melarikan diri setan terganggu bila melihat
cahaya (sinar ultraviolet ) malaikat. Bukankah jika sinar ultraviolet bertemu
dengan sinar inframerah di satu tempat, maka sinar merah memudar. Wallahu
A’lam. Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk ringan berdoa
pada waktu yang ditunjukkan oleh Rasul-Nya dan menghindarkan diri dari perilaku
klenik yang menjauhkan kita dari ridlo-Nya.
0 komentar:
Post a Comment