ONE DAY ONE HADITH
Diriwayatkan dari Ma’bad bin Ka’ab bin Malik dari Abu Qatadah
bin Rabi’i bahwa ia menceritakan bahwasanya:
أَنَّ
رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُرَّ عَلَيْهِ بِجَنَازَةٍ
فَقَالَ مُسْتَرِيْحٌ وَمُسْتَرَاحٌ مِنْهُ قَالُوْا يَا رَسُوْلَ اللهِ مَا
الْمُسْتَرِيْحُ وَالْمُسْتَرَاحُ مِنْهُ فَقَالَ اَلْعَبْدُ الْمُؤْمِنُ
يَسْتَرِيْحُ مِنْ نَصَبِ الدُّنْيَا وَالْعَبْدُ الْفَاجِرُ يَسْتَرِيْحُ مِنْهُ
الْعِبَادُ وَالْبِلاَدُ وَالشَّجَرُ وَالدَّوَابُّ
Suatu ketika iringan jenazah lewat di hadapan Rasulullah SAW, maka
beliau bersabda: mustariih dan mustarah. Para sahabat
bertanya, Wahai Rasulullah, apakah itu mustarih dan mustarah? beliau
menjawab, Seorang hamba yang mukmin yastarih (akan beristirahat) dari
kesulitan dunia, sementara seorang hamba yang pendosa, seluruh hamba, negeri,
pepohonan dan binatang melata akan yastarih (beristirahat) dari (kezhalimannya)
[HR Muslim]
Catatan Alvers
Hidup di dunia penuh dengan kesibukan dan aktifitas. Beribadah, Bekerja
dan istriharat silih berganti hingga manusia meninggal dunia dan itulah
istirahat yang sesungguhnya. Saat itu, seorang hamba yang mukmin barulah dapat
beristirahat dari kesulitan dunia yang disebut dalam hadits di atas dengan
istilah “Mustarih”. Bagaimana tidak, seorang mukmin diperintah untuk beribadah
kepada Allah dan setelah itu kembali bekerja. Allah SWT berfirman :
فَإِذَا
قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ
وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi
dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya supaya kamu
beruntung.” [QS Al-Jum’at: 10]
Dan sebaliknya, seorang mukmin setelah bekerja maka kembalilah untuk
beribadah kepada Allah. Allah SWT berfirman:
فَإِذَا
فَرَغْتَ فَانْصَبْ
“Maka apabila kamu telah
selesai (dari satu urusan) maka kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan yang
lain)”. [QS Al-Insyirah: 7] Terjemahan Versi Depag.
Ibnu Katsir menafsirkan ayat ini dengan :
أي: إذا
فرغت من أمور الدنيا وأشغالها وقطعت علائقها، فانصب في العبادة، وقم إليها نشيطا
فارغ البال، وأخلص لربك النية والرغبة.
Maksudnya apabila kamu telah selesai mengerjakan urusan dunia dan
segala kesibukannya maka curahkanlah (tenaga dan fikiranmu) untuk urusan ibadah.
Kerjakanlah dengan semangat dan hati yang tenang serta ikhlaskan niat dan
motivasi untuk Allah SWT. [Tafsir Ibnu Katsir]
Islam mengajarkan manusia untuk selalu produktif, tidak ada kata leha-leha dan berhenti beraktifitas
dalam hidup ini sebagaimana keterangan di atas. Namun demikian Allah yang
maha Rahman dan Rahim mengetahui keterbatasan manusia sehingga menciptakan
sarana untuk beristirahat. Allah swt berfirman:
وَمِن
رَّحْمَتِهِ جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ لِتَسْكُنُوا فِيهِ
وَلِتَبْتَغُوا مِن فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
“ Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya
kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari
karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya. “ ( Qs Al
Qashas : 73 )
Rasul SAW menegaskan pentingnya istirahat dengan sabdanya :
فَإِنَّ
لِجَسَدِكَ عَلَيْكَ حَقًّا وَإِنَّ لِعَيْنِكَ عَلَيْكَ حَقًّا
“Sesungguhnya tubuhmu punya hak atas dirimu. Kedua matamu memiliki hak
atas dirimu,” [HR. Bukhari]
Untuk itulah Allah menciptakan malam sebagai waktu istirahat, sehingga
waktu malam adalah waktu yang sangat tepat dan kondusif untuk melepas lelah dan
istirahat. Allah mendesain malam dengan gelap. Mengapa demikian? Supaya manusia
bisa beristirahat dengan tenang. Menurut penelitian ternyata tidur di waktu
malam dimana saat itu keadaan gelap sangat bermanfaat bagi kesehatan. Tidur saat
itu dapat meningkatkan sistem kekebalan karena di saat itu hormon pertumbuhan
dan hormon imunitasnya akan bermunculan dan tubuh melakukan detoksifikasi
dengan cara menghancurkan toksin-toksin yang ada di tubuh. Hormon ini tidak
bisa digantikan dengan tidur di siang hari, karena hormon ini hanya
muncul pada malam hari.
Meskipun tidak ada larangan dari Nabi SAW untuk bekerja malam hari namun
Agen Penelitian Kanker Internasional (IARC) memasukkan kerja malam ke dalam
daftar pekerjaan berisiko kanker. Hasil penelitian ilmuwan Jepang dari University
of Occupational and Environmental Health mengungkapkan, karyawan yang bekerja
dengan jam kerja fleksibel lebih banyak menderita kanker prostat dibanding
mereka yang bekerja dengan jam kerja standar. Menurut Dr.Raffaello Furlan,
tubuh manusia tidak dapat beradaptasi dengan aktivitas malam hari, yang
sesudahnya dapat berakibat pada penyakit jantung. (the-scientist dot com) Dampak
negatif yang lain dari kerja malam adalah mengganggu bioritme harian dan rentan
terkena berbagai penyakit, gangguan lambung, sakit perut, diare, dan hilangnya
nafsu makan. Bekerja malam hari mengganggu kualitas tidur, juga mengurangi
aktivitas sosial.
Jika terpaksa anda bekerja pada malam hari maka untuk mengurangi dampai
negatif tersebut, para ahli menyarankan agar tetap pada jadwal, istirahat cukup
bahkan lebih banyak tidur siang harinya, bekerja dengan cahaya terang, dan
jangan langsung tidur sepulang kerja, tapi lakukan beberapa aktivitas rumah
hingga tubuh telah siap untuk mulai tidur. Dan yang paling penting jangan lupa
sholat dan berdoa, mohonlah kepada Allah yang menciptakan siang dan malam silih
berganti untuk tetap memberikan kesehatan dan menghidarkan dari efek-efek
negatif yang mungkin timbul dari bekerja pada malam hari. Wallahu A’lam. Semoga
Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk semangat beribadah kepada-Nya
baik dengan bentuk ritual, sosial, bekerja bahkan istirahat.
_____
Anda bisa Copas
ratusan artikel
ONE DAY ONE HADITH
Caranya :
Buka aplikasi telegram
Ketik
Telegram.me/alvers
Klik Join
0 komentar:
Post a Comment