ONE DAY ONE HADITH
Dari Abu Said ra, Rasulullah saw. bersabda:
إِنَّ الدُّنْيَا
حُلْوَةٌ خَضِرَةٌ وَإِنَّ اللهَ تَعَالَى مُسْتَخْلِفِكُم فِيهَا، فَيَنْظُرُ
كَيْفَ تَعْمَلُوْنَ، فَاتَّقُوا الدُّنْيَا وَاتَّقُوا النِّسَاءِ
Sesungguhnya dunia adalah manis dan hijau, dan sesungguhnya Allah
menjadikan kalian sebagai khalifah di bumi. Maka Allah akan melihat apa yang
kalian perbuat. Maka takutlah kepada dunia, dan berhati-hatilah dalam urusan wanita.
[HR Muslim]
Catatan Alvers
Rustam, remaja berusia 17 tahun asal, Rusia, tewas setelah bermain
sebuah game online bernama Defence of the Ancients selama 22 hari nyaris tanpa
henti tahun 2015 silam. Di Awal tahun 2016, ada kejadian serupa di taiwan. Seorang
maniak game usia 32 tahun meninggal dunia gara-gara main games online non-stop
3 hari tanpa tidur. Itulah permainan yang bisa melalaikan pemainnya hingga lupa
bahwa ia hidup di dunia nyata yang itu jauh lebih penting dari game yang
dimainkannya.
Itulah ibarat dunia, Dunia diibaratkan oleh Allah sebagai permainan.
Allah SWT berfirman :
وَمَا هَٰذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ ۚ
وَإِنَّ الدَّارَ الْآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
“Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnyanakhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahuinya.” [QS. Al-Ankabut 64]
“Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnyanakhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahuinya.” [QS. Al-Ankabut 64]
Maka dari itu janganlah kita lalai urusan akhirat karena terlena dengan
urusan dunia. Allah Swt memberikan peringatan:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَن ذِكْرِ اللَّهِ ۚ وَمَن يَفْعَلْ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ
“Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Siapa saja yang berbuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang merugi.”[QS Al-Munafiqun : 9]
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَن ذِكْرِ اللَّهِ ۚ وَمَن يَفْعَلْ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ
“Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Siapa saja yang berbuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang merugi.”[QS Al-Munafiqun : 9]
Dunia juga diibaratkan manisan yang begitu lezat seperti dalam hadits
utama di atas. Ada sebuah kisah analogis, Ada seorang laki-laki yang pergi ke
hutan, dan menikmati pemandangan yang indah. Tiba-tiba mendengar suara yang
menakutkan dari belakangnya yang semakin dekat. Ia menoleh ke belakang,
ternyata ada harimau yang mendekat dan mengejarnya. Spontan ia pun lari dan
mendapati sumur kuno di depannya.
Tanpa berfikir panjang, Segera saja ia menceburkan diri ke dalam sumur
dan berpegangan dengan tali yang menggantung di sumur. Ketika suasana sudah
tenang dan ia berada di dasar sumur, tiba-tiba ia mendengar desisan suara dari
dasar sumur, setelah dilihatnya ternyata berupa seekor ular yang besar. Ketika
ia berfikir bagaimana caranya bisa selamat dari harimau di atas sumur dan dari
ular di dasar sumur, tiba-tiba pula ada dua tikus yang satu berwarna putih dan
yang lainnya berwarna hitam yang menggigit dan mengerat tali yang digunakan
untuk berpegangan.
Ketika dalam keadaan yang sangat menakutkan dan ia menggerak-gerakkan tali
untuk menakut-nakuti tikus itu dan melambai-lambaikan tangannya kekanan ke
kiri, tiba-tiba tangannya menyentuh sesuatu yang basah dan kental, yang
ternyata berupa madu tawon. Ia segera mencicipi manisnya madu sedikit-sedikit,
dan karena merasakan manisnya madu sehingga ia melupakan keadaan yang
menimpanya yang begitu menakutkan.
Tahukah bahwa harimau yang berjalan di belakang itu adalah malaikat
maut, sumur itu adalah kuburan, tali yang menjadi pegangan itu adalah umur
manusia di dunia ini. Dan kedua tikus itu adalah malam dan siang yang
menggerogoti umur. Ular itu adalah fitnah kubur. Dn madu tersebut adalah
manisnya dunia ini yang melupakan manusia dari kematian dan hisab.
Itulah keadaan kebanyakan kondisi manusia. Mereka banyak yang lalai Sehingga
seringkali Allah berfirman bahwa kebanyakan manusia tidak mengetahuinya, mereka
tidak memahaminya. Diantaranya adalah firman-Nya:
وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
Akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya [QS Al-A’raf : 187]
Maka segeralah sadar bahwa dunia ini lebih menjijikkan daripada
bangkai. Janganlah terlena oleh urusan dunia. Dalam satu riwayat dari Jabir bin
Abdullah, Rasulullah SAW melintas masuk ke pasar seusai pergi dari
tempat-tempat tinggi (perbukitan) sementara orang-orang berada disisi beliau.
Beliau melintasi bangkai anak kambing dengan telinga melekat, beliau mengangkat
telinganya lalu bersabda:
أَيُّكُمْ
يُحِبُّ أَنَّ هَذَا لَهُ بِدِرْهَمٍ
Siapa diantara kalian yang mau membeli ini seharga satu dirham? mereka
menjawab: Kami tidak mau memilikinya, untuk apa? Beliau bersabda: Apa kalian
mau (bangkai) ini milik kalian? mereka menjawab:
وَاللَّهِ
لَوْ كَانَ حَيًّا كَانَ عَيْبًا فِيهِ لأَنَّهُ أَسَكُّ فَكَيْفَ وَهُوَ مَيِّتٌ
Demi Allah, andai masih hidup pun ada cacatnya karena telinganya
menempel, lalu bagaimana halnya dalam keadaan sudah mati? Beliau bersabda:
فَوَاللَّهِ
لَلدُّنْيَا أَهْوَنُ عَلَى اللَّهِ مِنْ هَذَا عَلَيْكُمْ
Demi Allah, dunia lebih hina bagi Allah melebihi (bangkai) ini bagi
kalian. [HR. Muslim] Wallahu A’lam. Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran
kita untuk menyadari hakikat dunia dan bersegera menuju ampunan-Nya.
0 komentar:
Post a Comment