ONE DAY ONE HADITH
Diriwayatkan dari Khalid bin Ma’dan RA, berkata,
لَقَيْتُ
وَاثِلَةَ بْنَ اْلأَسْقَعِ فِيْ يَوْمِ عِيْدٍ فَقُلْتُ تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا
وَمِنْكَ فَقَالَ نَعَمْ تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكَ قَالَ وَاثِلَةٌ
لَقَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ عَيْدٍ فَقُلْتُ
تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكَ قَالَ نَعَمْ تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكَ
Aku menemui Watsilah bin Al-Asqa’ pada hari Id, lalu aku mengatakan,
‘Taqabbalallah Minna Wa Minka”. Lalu ia menjawab, ‘Iya, Taqabbalallah Minna Wa
Minka, Kemudian Watsilah berkata, ‘Aku menemui Rasulullah SAW pada hari Id lalu
aku mengucapkan ‘Taqabbalallah Minna Wa Minka’, kemudian Rasulullah SAW
menjawab, ‘Ya, Taqabbalallah Minna Wa Minka’ [HR. Baihaqi dalam Sunan Kubra]
Catatan Alvers
Seiring dengan cepatnya waktu berlalu, ternyata tanpa terasa ramadhan
begitu cepat pula berjalan meninggalkan kita. Padahal kita belum maksimal
membaca Al-Qur’an, belum maksimal shalat malam, belum maksimal melaksanakan
shiyam dan juga belum optimal untuk melaksanakan ibadah-ibadah lainnya. Belum
lagi kita tidak tahu apakah amalan yang sedikit itu diterima Allah swt?
Para sahabat Nabi begitu semangat untuk menyempurnakan amalan mereka, Namun
mereka masih khawatir jika amalan tersebut ditolak oleh Allah. Sebagaimana disebutkan
dalam firman Allah,
وَالَّذِينَ
يُؤْتُونَ مَا آتَوْا وَقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ
“Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan
hati yang takut.” [Qs. Al Mu’minun: 60]
‘Ali bin Abi Thalib mengatakan,
كونوا
لقبول العمل أشد اهتماما
“Pentingkanlah agar amalan-amalan kalian diterima daripada sibuk memperbanyak
amal.
Dari Fudhalah bin ‘Ubaid, beliau mengatakan,
لأن أكون أعلم أن الله قد تقبل مني مثقال حبة من خردل أحب إلي من
الدنيا وما فيها; لأن الله يقول: إنما يتقبل الله من المتقين
“Seandainya aku mengetahui
bahwa Allah menerima dariku satu amalan kebaikan sebesar biji saja, maka itu
lebih kusukai daripada dunia dan seisinya karena Allah berfirman “Allah hanya
menerima amalan dari orang-orang yang bertaqwa”. .” [QS Al-Ma’idah: 27]”
Ibnu Dinar mengatakan,
الخوف
على العمل أن لا يتقبل أشد من العمل
“Kekhawatiran akan tidak diterimanya amalan itu lebih berat daripada memperbanyak
amalan.” Abdul Aziz bin Abi Rawwad berkata, “Saya menemukan para salaf begitu
semangat untuk melakukan amalan sholih. Apabila telah melakukannya, mereka
merasa khawatir apakah amalan mereka diterima ataukah tidak.” Oleh karena itu Ma’la
bin Fadl mengatakan,
كانوا يدعون الله تعالى ستة أشهر أن يبلغهم رمضان
ويدعونه ستة أشهر أن يتقبل منهم
“Para sahabat memohon kepada Allah selama enam bulan agar dapat
berjumpa dengan bulan Ramadhan. Kemudian enam bulan sisanya, mereka memohon
kepada Allah agar amalan mereka diterima.”[Latha’iful Ma’arif]
Lihat pula perkataan ‘Umar bin ‘Abdul Aziz berikut tatkala beliau
berkhutbah pada hari raya Idul Fitri,
أيها الناس إنكم صمتم لله ثلاثين يوما وقمتم ثلاثين ليلة وخرجتم اليوم
تطلبون من الله أن يتقبل منكم
“Wahai sekalian manusia, kalian telah berpuasa selama 30 hari. Kalian
pun telah melaksanakan shalat tarawih setiap malamnya. Kalian pun keluar dan
memohon pada Allah agar amalan kalian diterima.
كان بعض
السلف يظهر عليه الحزن يوم عيد الفطر، فيقال له: إنه يوم فرح وسرور، فيقول: صدقتم،
ولكني عبد أمرني مولاي أن أعمل له عملا، فلا أدري أيقبله مني أم لا؟
Namun sebagian salaf malah bersedih ketika hari raya Idul Fithri.
Dikatakan kepada mereka, “Sesungguhnya hari ini adalah hari penuh
kebahagiaan.” Mereka malah mengatakan, “Kalian benar. Akan tetapi aku adalah
seorang hamba. Aku telah diperintahkan oleh Rabbku untuk beramal, namun aku
tidak mengetahui apakah amalan tersebut diterima ataukah tidak.”
Maka sungguh merugi orang yang berpuasa namun puasanya sia-sia. Rasulullah
SAW bersabda,
رُبَّ
صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الجُوْعُ وَالعَطَشُ
“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari
puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.”[HR Ahmad]
Maka di penghujung bulan Ramadhan ini, hanyalah ampunan dan pembebasan
dari siksa neraka yang kita harap-harap dari Allah yang Maha Pengampun. Kitapun
berharap semoga Allah menerima amalan kita semua di bulan Ramadhan, walaupun
amalan kita begitu sedikit dan begitu banyak kekurangan di dalamnya. Taqobbalallahu
minna wa minkum, Semoga Allah menerima amalan kita semua.Wallahu A’lam. Semoga
Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk menjauhi sikap berbangga hati
karena banyaknya amalan yang telah dilakukan sebab kita tidak tahu apakah
amalan tersebut itu diterima atau ditolak-Nya.
0 komentar:
Post a Comment