ONE
DAY ONE HADITH
Diriwayatkan
dari Abdullah bin Zam’ah bahwa suatu hari Rasul SAW menyampaikan khutbah dan
beliau menceritakan kisah onta Nabi Sholeh dan orang yang membunuhnya. Rasul
Menyebutkan : “Ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka” [QS
As-Syams : 12], Maka bangkitlah seorang yang kasar dan jelek, bangsawan, orang
yang pelit di kalangan kaumnya seperti Abu Zam'ah, kemudian beliau menyebutkan
masalah wanita dan menasehati kaum laki-laki. beliau bersabda: Atas dasar apa
salah seorang dari kalian mencambuk istrinya sebagaimana ia mencambuk budak
padahal bisa jadi pada sore harinya ia menggaulinya?. Lalu beliau menasehati
mereka tentang kebiasaan menertawakan kentut, beliau bersabda:
لِمَ
يَضْحَكُ أَحَدُكُمْ مِمَّا يَفْعَلُ
Kenapa
salah seorang kalian menertawakan (kentut) sesuatu perbuatan yang ia sendiri
melakukannya [HR Bukhari]
Catatan
Alvers
Syari’at
Islam yang mulia adalah ajaran yang sempurna, tidak satupun aktivitas seorang
manusia melainkan telah ada petunjuk dan aturannya di dalam ajaran islam. Salah
satunya adalah masalah kentut. Dalam hadits utama di atas, Rasul SAW melarang
menjadikan kentut orang lain sebagai bahan tertawaan dan melarang untuk
menghina orang yang kentut. Rasionalnya, mengapa kita harus tertawa dan
menertawakan orang yang kentut padahal kita sendiri tiap hari juga kentut.
Statement Rasul Ini merupakan isyarat bahwa tidak sepantasnya bagi manusia
untuk mencela orang lain dengan sesuatu yang ia juga biasa melakukannya.
Kentut
adalah bagian dari rangkaian metabolisme tubuh manusia. Sehingga semua orang
yang normal mengalaminya sehingga menertawakannya adalah satu kesalahan. Di
samping itu menertawakan kentut adalah
tradisi masa Jahiliyah, Al-Mubarakfuri mengatakan :
وكانوا
في الجاهلية إذا وقع ذلك من أحد منهم في مجلس يضحكون فنهاهم عن ذلك
“Dulu orang-orang di masa jahiliyah, apabila ada seseorang yang
kentut di suatu perkumpulan, maka mereka tertawa. Kemudian Rasul SAW melarang
hal itu.” [Tuhfatul Ahwadzi]
Bahkan
mungkin diantara pembaca tulisan ini ada yang akan memperolok-olok judul
tulisan di atas sebagaimana mereka memperolok-olok orang yang kentut di sisi
mereka. Ingat perbuatan tersebut adalah tradisi jahiliyah yang harus di
tinggalkan. Ingat La Haya’ Fid Din, tidak pantas malu dalam membahas (hukum)
agama. Maksud dari Fikih Kentut dalam Judul di atas adalah pemahaman mengenai
kentut dalam ajaran islam.
Abu
Ali ad-Daqqaq menceritakan kisah Syaikh Abdurrahman Hatim bin Alwan. Seorang
ulama besar Khurasan yang terkenal dengan panggilan Hatim Al-Asham, yang
artinya "Hatim Si Tuli". Digelari demikian karena suatu saat ada
seorang wanita yang meminta fatwanya dan tanpa sengaja si wanita itu kentut di
hadapan syeikh hatim. Merah padamlah muka wanita tadi, malu bukan kepalang.
Namun syeikh hatim ingin membuat wanita itu tidak merasa bersalah kepadanya.
Syeikh berkata :
ارفعي
صوتك
Keraskan
suaramu!
Maka
si wanita menyangka bahwa syeikh hatim itu agak tuli dan tidak mendengar suara
kentutnya tadi. Dengan ini maka wajah wanita itu kembali sumringah dan ia
merasa lega karena ia yakin bahwa
syeikh tidak mendengar kentutnya. Dan akhirnya syeikh terus berpura-pura tuli
sehingga ia digelari sebagai hatim al-asham (hatim yang tuli) [Kitab : Madarijus
Salikin]
Pepatah mengatakan,
lain lubuk lain ikannya; lain ladang lain belalang. Jika di negara kita atau kawasan Asia bila
seseorang kentut di tempat umum maka dianggap tidak sopan, namun beda di Negara
lainnya, justru seseorang kentut itu tidak masalah. justru yang dipermasalahkan
adalah bersendawa di depan orang lain, karena dianggap tidak sopan.
Di
sisi lain, Islam melarang kita melakukan hal yang dapat mempermalukan diri
sendiri di hadapan orang lain. Maka jika seseorang kentut secara tak sengaja di
antara banyak orang, maka hendaklah ia menyembunyikan perbuatannya dan
meneruskan pekerjaannya seperti biasa, seolah-olah tidak ada yang terjadi.
Diriwayatkan dari A’isyah RA, Nabi SAW bersabda :
إِذَا
أَحْدَثَ أَحَدُكُمْ فِي صَلَاتِهِ فَلْيَأْخُذْ بِأَنْفِهِ ثُمَّ لِيَنْصَرِفْ
“Jika
salah seorang di antara kamu terkentut sewaktu shalatnya maka hendaklah ia
memegang hidungnya lalu pergi keluar (dari shalat).” [HR : Abu Daud]
Perintah
ini dilakukan supaya orang-orang tidak menertawakannya yang mana menertawakan
kentut adalah hal yang dilarang oleh Rasul SAW. Al-Khattabi mengatakan : Dengan
menutup hidungnya orang lain akan menyangka ia mengalami mimisan (hidung
berdarah) atau masalah lainnya dan ia keluar dari sholat bukan sebab kentut. Hal
ini bukanlah termasuk riya’ dan dusta akan tetapi masuk kategori tajammul (menampakkan
kebaikan), menjaga sifat malu dan menyelamatkan orang lain. [Kitab: Aunul Ma’bud]
Kentut
adalah satu dari sejumlah pembatal wudhu, Namun jika seseorang yang ragu-ragu
dalam shalatnya, apakah ia kentut atau tidak, Beliau memberikan tips berikut:
لَا
يَنْصَرِف حَتَّى يَسْمَعَ صَوْتًا أَوْ يَجِدَ رِيحًا
“Janganlah
dia berpaling / keluar dari shalatnya sampai ia mendengar suara (kentutnya) atau
mencium baunya.” [HR Bukhari]
Dalam
riwayat yang lain Rasul SAW mengemukakan alasannya. Beliau bersabda :
يَأْتِي
أَحَدَكُمُ الشَّيْطَانُ فِي صَلَاتِهِ, فَيَنْفُخُ فِي مَقْعَدَتِهِ فَيُخَيَّلُ
إِلَيْهِ أَنَّهُ أَحْدَثَ, وَلَمْ يُحْدِثْ, فَإِذَا وَجَدَ ذَلِكَ فَلَا
يَنْصَرِفُ حَتَّى يَسْمَعَ صَوْتًا أَوْ يَجِدَ رِيحًا
"Setan itu akan mendatangi seseorang di antara kalian pada
saat shalat lalu meniup pada duburnya dan membuatnya berkhayal seakan-akan ia
telah kentut padahal ia tidak kentut Jika ia mengalami hal itu maka janganlah
ia membatalkan shalatnya sampai ia mendengar suara atau mencium baunya"
[HR al-Bazzar dalam Bulughul Maram]
Setan
yang mengganggu kekhusukan shalat seseorang dengan menimbulkan was-was, setan
ini disebut dengan setan khanzab. Untuk melawan setan khanzab ini Rasul
menganjurkan untuk meludah ke kiri tiga kali, dan memohon perlindungan kepada
Allah dari kejahatannya [Lihat HR Thabrani dalam Mu’jam al-Kabir]
Hal
ini berbeda dengan keadaan seseorang yang yakin kentut saat shalat yakin maka walaupun tidak timbul bau
ataupun suara, wudhunya tetap batal sekaligus sholatnya. Abu Hurairah RA meriwayatkan
hadits, Rasul SAW bersabda :
لَا تُقْبَلُ صَلَاةُ مَنْ أَحْدَثَ حَتَّى
يَتَوَضَّأَ قَالَ رَجُلٌ مِنْ حَضْرَمَوْتَ مَا الْحَدَثُ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ
قَالَ فُسَاءٌ أَوْ ضُرَاطٌ
“Allah
tidak akan menerima shalat orang yang berhadats sampai dia berwudhu.
Lalu Seseorang yang berasal dari hadramaut
bertanya ” wahai
Abu Hurairah, Apakah hadats itu? , Abu Hurairah menjawab, “Fusa’ (kentut yang
tidak bersuara) atau dhurath (kentut
yang bersuara).” [HR Bukhari]
Berbicara
mengenai kentut, ternyata tidak hanya kita sebagai manusia yang kentut tetapi hewan
seperti kucing, sapi, kuda dan gajah juga kentut. Hewan pemakan daging
(karnivora) cenderung memiliki kentut yang lebih busuk baunya daripada hewan
pemakan tumbuhan (herbivora). Bahkan para peneliti menemukan fakta bahwa ikan
juga kentut yang mana fenomena ini dikenal dengan Fast Repititve Tick. Tepatnya
terjadi pada beberapa jenis ikan hering. Temuan ini mendapatkan Hadiah Nobel. [Bibliotika
dot com] dan ternyata lebih dari itu, setanpun juga kentut. Rasulullah SAW
bersabda :
إِذَا
نُودِيَ لِلصَّلَاةِ أَدْبَرَ الشَّيْطَانُ وَلَهُ ضُرَاطٌ حَتَّى لَا يَسْمَعَ
التَّأْذِينَ ...
Jika
adzan dikumandangkan maka setan lari berpaling sambil kentut dengan keras
sehingga adzan tidak terdengar. ... [HR Bukhari – Muslim]
Rasul SAW melarang kita menertawakan
kentut karena ternyata kentut itu menyehatkan. Menyehatkan? untuk siapa? Untuk orang
yang kentut. Seperti kentutnya orang yang perutnya bermasalah karena masuk
angin misalnya, maka keluarnya kentut akan menjadikan perut lega dan sehat. Ada
juga orang yang baru operasi biasanya tidak boleh minum air, dan dokter
memberikan waktu kepadanya untuk tidak minum air hingga ia kentut dua tiga
kali; nah pada saat itulah baru ia boleh minum. Tentunya orang yang habis
operasi begitu berharap agar sesegera bisa kentut.
Terus,
bagaimana untuk orang lain yang disekitarnya? Ternyata menurut penelitian
kentut juga menyehatkan untuk orang yang di sekitarnya. Studi dari University
of Exeter di Inggris ini menemukan bahwa aroma menyengat dari kentut ternyata
bisa menyembuhkan berbagai penyakit, seperti kanker, jantung, atritis, dan
dimensia. dr Mark Wood, kepala penelitian tersebut mengatakan : "Gas
hidrogen sulfida dalam dosis tinggi sebenarnya sangat mematikan. Namun, dalam
kentut, dosisnya sangat rendah dan malah bisa menyehatkan."[tempo dot co]
Bahkan
di Beijing ada orang yang bekerja sebagai pencium bau kentut. Mereka di gaji
dengan gaji fantastis USD $50.000 per tahun (Setara 56 juta/bulan). Dalam pengobatan
alternatif dipercaya bahwa setiap orang yang sedang bermasalah dengan perut,
kembung, misalnya, memiliki bau kentut tertentu: pahit, gurih, manis, dan amis.
Ciri khas bau ini dapat digunakan untuk mendeteksi penyakit oleh ahli yang
terlatih dengan penciumannya yang tajam. Bau yang berasa penuh daging busuk,
misalnya, bisa ditafsirkan sebagai indikasi perdarahan usus atau tumor. [tempo
dot co] Wallahu A’lam. Semoga Allah al-Bari menghindarkan diri dari perbuatan
yang dapat mempermalukan orang lain dan diri sendiri.
Persembahan
Terbaik
DR.H.Fathul
Bari Malang, Ind.
Alvers
Channel On Telegram
0 komentar:
Post a Comment