ONE DAY ONE HADITH
Diriwayatkan
Dari Abu Hurairah RA, Rasul SAW bersabda :
وَأَمَّا
التَّثَاؤُبُ فَإِنَّمَا هُوَ مِنْ الشَّيْطَانِ فَلْيَرُدَّهُ مَا اسْتَطَاعَ
فَإِذَا قَالَ هَا ضَحِكَ مِنْهُ الشَّيْطَانُ
Sedangkan
menguap itu dari setan, jika seseorang menguap hendaklah dia tahan semampunya.
Bila orang yang menguap sampai mengeluarkan suara ‘haaahh’, setan tertawa
karenanya. [HR. Bukhari]
Catatan
Alvers
Siapapun kita pastilah pernah menguap bahkan sering menguap tatkala
lelah dan butuh istirahat. Menguap adalah reaksi alamiah tubuh yang membutuhkan
istirahat. Hal ini berbeda dengan para Nabi yang tidak pernah menguap. diriwayatkan
:
مَا
تثاءب نَبِي قطّ
Nabi tidaklah pernah menguap [Syarhus Sunnah Lil Baghawi]
Bahkan maslamah bin Abdil Malik mengatakan :
الأنبياء
لا يتثاءبون ما تثاءب نبي قط
Para nabi semuanya tidak pernah menguap, tidak pernah seorang nabi itu
menguap [Tarikh Dimasq]
Menguap dalam pandangan islam adalah hal yang tercela
sehingga harus dihindari bahkan ditahan karena pada hakikatnya menguap itu dari
setan sebagaimana redaksi hadits di atas dan itulah mengapa Rasul SAW adalah tidak
pernah menguap. Statement “menguap itu dari setan” mendatangkan pertanyaan,
kalau memang benar menguap itu dari setan kenapa sewaktu puasa banyak orang
menguap padahal saat itu setan-setan sedang di ikat (shuffidat). Menjawab hal
ini, Ibnu batthal berkata:
إِضَافَة
التَّثَاؤُب إِلَى الشَّيْطَان بِمَعْنَى إِضَافَة الرِّضَا وَالْإِرَادَة أَيْ
أَنَّ الشَّيْطَان يُحِبّ أَنْ يَرَى الْإِنْسَان مُتَثَائِبًا لِأَنَّهَا حَالَة
تَتَغَيَّر فِيهَا صُورَته فَيَضْحَك مِنْهُ . لَا أَنَّ الْمُرَاد أَنَّ
الشَّيْطَان فَعَلَ التَّثَاؤُب .
Penyandaran
menguap kepada setan itu merupakan penyadaran yang bermakna senang dan
kehendak. Maksudnya setan seang melihat seseorang menguap karena menguap adalah
keadaan dimana rupa wajahnya berubah (menjadi jelek) sehingga setanpun tertawa melihatnya.
Sehingga Bukan berarti setan yang menyebabkan seseorang menguap [Fathul Bari]
Selanjutnya
Imam Nawawi menjelaskan :
أُضِيفَ
التَّثَاؤُب إِلَى الشَّيْطَان لِأَنَّهُ يَدْعُو إِلَى الشَّهَوَات إِذْ يَكُون
عَنْ ثِقَل الْبَدَن وَاسْتِرْخَائِهِ وَامْتِلَائِهِ وَالْمُرَاد التَّحْذِير
مِنْ السَّبَب الَّذِي يَتَوَلَّد مِنْهُ ذَلِكَ وَهُوَ التَّوَسُّع فِي
الْمَأْكَل .
Menguap
itu disandarkan kepada setan karena setan mengajak manusia memenuhi syahwatnya.
Menguap itu timbul dari beratnya badan, lemah dan penuhnya perut karena
makanan. Maksud hadits di atas adalah peringatan untuk mewaspadai sebab
timbulnya menguap yaitu banyak makan. [Fathul Bari]
Dalam Islam ada adab yang harus dilakukan ketika kita menguap. Diantaranya
adalah anjuran menutup mulut ketika menguap. Rasulullah bersabda:
إِذَا
تَثَاءَبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَضَعْ يَدَهُ عَلَى فِيهِ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ
يَدْخُلُ مَعَ التَّثَاؤُبِ
"Apabila salah satu dari kalian menguap maka hendaklah dia menaruh
tangan di mulutnya karena setan akan masuk bersama uapannya." [HR. Ahmad]
Adab selanjutnya adalah menahan sekuat tenaga agar tidak jadi menguap. Sebagaimana
hadits utama di atas : menguap itu dari setan, jika seseorang menguap hendaklah
dia tahan semampunya. [HR. Bukhari]
Mughirah bin ibrahim berkata :
إني
لادفع التثاؤب في الصلاة بالتنحنح
Sungguh aku menolak menguap ketika shalat dengan dehem [Mushannaf Ibn Abi
Syaibah]
Hindarkan diri dari menguap yang lepas sampai mengeluarkan suara aah...
karena Rasul bersabda : Bila orang yang menguap sampai mengeluarkan suara
‘haaahh’, setan tertawa karenanya. [HR. Bukhari]
Menurut penelitian modern ternyata menguap tidak hanya disebabkan rasa
kantuk tapi ada faktor lain yang menjadi pemicunya. Dalam situs alodokterdotcom
disebutkan Robert Provine, seorang ahli syaraf dari Universitas
Maryland, Amerika Serikat, meneliti tentang menguap selama 30 tahun, mengatakan
bahwa menguap adalah tanda kelelahan.
Selain itu, menguap juga ada kaitannya dengan kebosanan. Dia melakukan
percobaan dengan cara membagi dua kelompok remaja. Kelompok pertama diberi
tontonan tentang tes warna yang tidak menarik, sementara kelompok kedua diberi
tontonan video musik. Hasil penelitian menunjukkan, remaja pada kelompok
pertama terlihat lebih banyak menguap dibandingkan remaja yang diberi tontonan
video musik.
Terdapat fakta menarik lainnya dari fenomena menguap. Andrew C. Gallup,
PhD, seorang peneliti dari Universitas Princeton, Amerika Serikat. Gallup
mengatakan, manusia menguap karena untuk mendinginkan otak. Ketika menguap, seseorang
akan melakukan peregangan rahang yang sangat kuat sehingga bisa meningkatkan
aliran darah pada leher, wajah, dan kepala untuk mengeluarkan hawa panas pada
otak dan ketika mengambil napas dalam-dalam saat menguap, udara dingin akan
masuk ke dalam rongga sinus dan sekitar arteri karotis menuju ke otak sehingga
terjadi proses pendinginan otak yang panas.
Fakta yang lebih menarik lagi adalah ternyata menguap itu bisa menular.
Fakta ini diakui demikian bahkan jika ada perkara yang cepat menjalar kepada
yang lain maka dalam peribahasa arab disebutkan
أعدى
من الثؤباء
Lebih menular daripada menguap [Tajul Arus Min Jawahiril Qamus]
Ternyata keberadaan menguap itu bisa menular adalah sebagai wujud
empati. Sebuah penelitian dilakukan kepada anak-anak normal dan penderita
autisme. Mereka diajak menonton sebuah video berisi orang-orang yang sedang
menguap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak normal terlihat lebih
sering menguap ketimbang anak-anak autisme. Hal itu dianggap wajar karena
anak-anak autisme memiliki gangguan yang memengaruhi interaksi sosial, termasuk
kemampuan berempati kepada orang lain. Ini menguatkan teori bahwa menguap
bersifat menular sebagai rasa empati kepada orang lain.
Dan yang penting untuk diwaspadai menguap jika terjadi secara
berlebihan bisa menjadi pertanda penyakit tertentu, seperti tumor otak, stroke,
epilepsi, sklerosis multipel, gagal hati, atau sinkop vasovagal (mudah pingsan)
maka segera periksalah ke dokter.[alodokterdotcom]
Dari paparan di atas mengenai berbagai penyebab aktifitas menguap maka
kita ketahui bahwa tidak selamanya menguap disebabkan oleh perbuatan yang
tercela yaitu banyak makan dan bermalas-malasan sehingga kita tidak boleh su’u
dzan kepada mereka yang sedang menguap. Wallahu A’lam. Semoga Allah al-Bari
menjauhkan kita dari sifat-sifat yang tercela dan menjadikan kita istiqamah
dalam sunnah Rasulillah SAW.
Persembahan Terbaik
DR.H.Fathul Bari Malang, Ind.
Alvers Channel On Telegram
0 komentar:
Post a Comment