ONE
DAY ONE HADITH
Diriwayatkan
dari Abu Hurairah RA, Rasul SAW bersabda :
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْحَاجِّ ، وَلِمَنِ اسْتَغْفَرَ
لَهُ الْحَاجُّ
Ya
Allah, Ampunilah orang yang berhaji dan orang yang dimintakan ampunan olehnya
[Al-Hakim]
Catatan
Alvers
Alhamdulilah,
minggu ini para jemaah haji telah berdatangan ke kampung halaman dan keluarga
setelah 40 harian mereka pergi jauh untuk menunaikan ibadah haji ke mekkah dan
ziarah makam nabi di madinah.
Ada
tradisi di masyarakat kita untuk menyambut kedatangan jemaah haji, sebagian ada
yang menjemput di tempat KBIH dan ada juga yang memilih langsung pergi ke
asrama haji. Tradisi ini dikenal dengan “mapak”. Setelah orang yang berhaji
sampai ke rumah masing-masing maka keluarga dan handai taulan ramai-ramai mengunjungi
rumah mereka untuk menyalami dan meminta doa dari orang yang barusan menunaikan
ibadah haji tadi dengan harapan mendapatkan keberkahan dan doanya. Tradisi ini biasanya
dikenal dengan ziarah haji.
Sebagian
orang memilih “mapak” karena mereka berkeyakinan bahwa doa orang yang berhaji
sebelum sampai di rumah adalah mustajabah. Rasul SAW bersabda :
إِذَا لَقِيتَ الْحَاجَّ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ
وَصَافِحْهُ وَمُرْهُ أَنْ يَسْتَغْفِرَ لَكَ قَبْلَ أَنْ يَدْخُلَ بَيْتَهُ
فَإِنَّهُ مَغْفُورٌ لَهُ
Jika
kamu bertemu dengan orang yang berhaji maka ucapkan salam kepadanya dan
salamilah ia dan mintalah supaya ia memintakan ampunan untukmu sebelum ia masuk
rumahnya karena orang yang berhaji tersebut diampuni dosanya. [HR Ahmad]
Tradisi
“mapak” ini ternyata memiliki landasan syariat. Dalam
Dalam
shahihnya, Imam Bukhari membuat judul bab,
باب استقبال الحاج القادمين
Bab,
menyambut kedatangan jamaah haji yang baru pulang.
Dalam
bab tersebut, Imam Bukhari menyebutkan hadis di mana para sahabat menyambut
kedatangan Rasulullah SAW dari safar (secara umum, termasuk safar haji) yaitu :
لَمَّا قَدِمَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم
مَكَّةَ اسْتَقْبَلَتْهُ أُغَيْلِمَةُ بَنِي عَبْدِ الْمُطَّلِبِ ، فَحَمَلَ
وَاحِداً بَيْنَ يَدَيْهِ وَآخَرَ خَلْفَهُ
Ketika
Nabi SAW datang di Mekah, anak-anak kecil bani Abdul Muthalib menyambut
kedatangan beliau. Lalu Nabi SAW menggendong salah satu dari mereka di depan dan
yang lain di belakang. [HR Bukhari]
Dan
sebagian yang lain memilih ziarah haji dengan mendatangi rumahnya dengan pertimbangan
lebih sempurna dalam bertatap muka dan mendengarkan kisah haji serta dapat melepas
rindu setelah lama tidak bertemu. Disamping itu ada nilai lebih dengan
mendatangi rumahnya yaitu pahala silaturrahmi.
Memang
dalam hadits riwayat imam Ahmad di atas terdapat batasan anjuran meminta doa
orang yang berhaji yaitu sebelum masuk rumah namun ada pendapat sebagian ulama anjuran
itu tetap berlaku meskipun orang yang berhaji sudah masuk ke rumahnya.
Al-Munawi berkata :
لكن
في الإحياء عن عمر أن ذلك يمتد بقية الحجة والمحرم وصفر وعشرين من ربيع الأول
انتهى وعليه فينزل الحديث على الأولوية فالأولى طلب ذلك منه حال دخوله فلعله يخلط
أو يلهو.
Tetapi
terdapat keterangan dalam kitab Ihya’ Ulumuddin diterangkan berdasakan cerita
dari sahabat Umar ra bahwa anjuran meminta doa orang yang berhaji ini terus
berlaku hingga akhir bulan Dzulhijjah, Muharram dan dua puluh hari Rabiul
Awwal. [Faidlul Qadir]
Ketika
pertama kali bertemu dengan orang yang baru datang berhaji maka para peziarah menyalaminya
dengan cara memeluk bahkan ada menciumnya. Tradisi ini tidaklah salah karena Sayyid
Bakri berkata:
وتكره المعانقة
والتقبيل في الرأس إلا لقادم من سفر أو تباعد لقاء عرفا فسنة للاتباع.
Makruh
bersalaman dengan cara berpelukan dan mencium kecuali kepada orang yang baru
datang dari safar (bepergian) atau lama tidak berjumpa, maka hukumnya sunnah karena
mengikuti ajaran Nabi SAW. [I’anatut Thalibin]
Selanjutnya
para peziarah duduk bercengkrama dan menikmati hidangan yang disuguhkan.
Hidangan ini disamping merupakan
Shadaqah,
ia adalah sebagai usaha meraih tanda haji mabrur sebab tatkala ditanya tentang
haji mabrur, Rasul SAW menjawab :
إطعام الطعام ، وطيب الكلام
Memberikan makan dan perkataan yang baik [HR al-Hakim]
Disamping
itu, jamuan tersebut bernilai walimah yang dianjurkan. Walimah untuk orang yang
baru datang bepergian disebut dengan walimah Naqi’ah. Menurut Imam Nawawi hal
ini hukumnya sunnah, baik yang menyediakan makanan itu orang yang baru pulang safar
atau disediakan orang lain. [Al-Majmu’ Syarah Muhadzdzab] Sahabat jabir RA
meriwayatkan :
أن رسول الله صلى الله عليه وسلم لما قدم
المدينة من سفره نحر جزوراً أو بقرةً
bahwa
Rasulullah SAW ketika tiba di Madinah sepulang safar, beliau menyembelih onta
atau sapi. [HR Bukhari]
Di
samping meminta doa, para peziarah sebaiknya juga mendoakan orang yang datang
berhaji. Diriwayatkan dari Ibnu Umar RA, terdapat seorang pemuda datang kepada
Nabi SAW dan ia berkata: sesungguhnya aku berhaji, lalu Nabi SAW berjalan
bersamanya, dan berkata: “wahai pemuda, semoga Allah membekalimu dengan
ketakwaan, dan menuntunmu kepada kebaikan, dan mencukupimu dari kesedihan”,
maka tatkala pemuda tersebut pulang dia mengucapkan salam kepada Nabi SAW, maka
beliau berkata:
يَا غُلامُ , قَبِلَ
حَجَّكَ , وَكَفَّرَ ذَنْبَكَ , وَأَخْلَفَ نَفَقَتَكَ
wahai
pemuda, semoga Allah menerima hajimu, dan mengampuni dosamu, dan menggantikan
nafkahmu. [HR Thabrani]
Selamat
datang jamaah haji KBIH AN-NUR Malang, teriring doa kami :
اللَّهُمَّ اجْعَلْ حَجًّا مَبْرُوْرًا وَ
سَعْيًا مَشْكُوْرًا وَ ذَنْبًا مَغْفُوْرًا
Ya
Allah, anugerahkan kepada mereka haji
yang mabrur, usaha yang disyukuri dan dosa yang diampuni. Wallahu
A’lam. Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk memohon doa
dari orang yang berhaji dan mendoakan mereka. Mudah-mudahan kita termasuk orang
yang dapat memenuhi panggilan-Nya.
Salam Satu Hadith,
DR.H.Fathul Bari,
Malang, Ind
ONE DAY ONE HADITH
Kajian Hadits
Sistem SPA (Singkat, Padat, Akurat)
READY STOCK BUKU
ONE DAY#1
Distributor :
081216742626
0 komentar:
Post a Comment