ONE
DAY ONE HADITH
Diriwayatkan
dari Anas RA, Ia berkata :
نَظَرَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ إِلَى أُحُدٍ فَقَالَ
إِنَّ أُحُدًا جَبَلٌ يُحِبُّنَا وَنُحِبُّهُ
Rasul
ﷺ melihat
gunung uhud lalu beliau bersabda “Sesungguhnya gunung uhud adalah gunung yang
mencintai kami dan kamipun mencintainya [HR Muslim]
Catatan
Alvers
Hadits
utama ini membuktikan bahwa Rasul ﷺ dicintai
tidak hanya oleh para sahabat-Nya akan tetapi lebih dari itu beliau dicintai
oleh alam semesta. Rasul ﷺ yang
tidak pernah berbohong dan sifat jujur serta amanahnya diakui oleh semua orang,
kawan maupun lawan, mengabarkan kepada kita bahwa gunung yang nota bene adalah benda
mati menurut kita, gunung uhud tepatnya adalah gunung yang cintai kepada beliau.
Selain
gunung, pepohonan pun tunduk kepada Nabi ﷺ. Mereka akan datang kapanpun
dipanggil olehNya sebagai wujud kecintaan dan kesetiaan kepada baginda Nabi ﷺ. Al-Fakihani menceritakan riwayat
dari ibnu Abbas RA, bahwasannya Rasul ﷺ mengajak
Rukanah bin ‘Abdi Yazid bin Hasyim bin al-Muththalib bin ‘Abdi Manaf untuk masuk islam dan mengajaknya
untuk menyembah Allah. Rukanah adalah orang yang paling kuat tenaganya di kalangan
orang arab, belum pernah ada yang menjatuhkannya ketika bergulat.
Rukanah
berkata “aku tidak akan masuk islam hingga kau memanggil pohon dan iapun
menghadapmu”. Maka Rasul ﷺ berkata
kepada pohon dimana saat itu beliau ada di mekkah. “Menghadaplah kemari wahai
pohon atas Ijin Allah Azza wajjalla”. Pohon itu adalah (jenis) pohon samurah
atau pohon thalhah.
Dan
ternyata pohon itupun langsung datang menghadap Nabi ﷺ. Melihat hal ini, Rukanah berkata :
مَا رَأَيْتُ كَالْيَوْمِ سِحْرًا أَعْظَمَ
مِنْ هَذَا، مُرْهَا فَلْتَرْجِعْ
Aku
tidak pernah melihat sihir yang lebih hebat daripada ini , perintahkan pohon
itu agar ia kembali!
Maka
Rasul ﷺ berkata
kepada pohon tadi :
ارْجِعِي بِإِذْنِ اللهِ تَعَالَى
“Kembalilah
atas ijin Allah Ta’ala”,
Maka
pohon itu kembali ke tempat semula.
Lalu
Rasul ﷺ berkata
kepada rukanah “Masuklah islam!”. Rukanah menjawab :
لَا وَاللهِ حَتَّى تَدْعُوَ نِصْفَهَا
فَيُقْبِلَ إِلَيْكَ، وَيَبْقَى نِصْفُهَا فِي مَوْضِعِهِ
“Tidak,
Demi Allah (aku tidak akan masuk islam) sehingga kau memanggil separoh pohon
itu dan ia menghadapmu dan separohnya tetap tinggal di tempatnya”.
Maka
Rasul ﷺ berkata
kepada separoh pohon itu “Menghadaplah atas seizin Allah Ta’ala”. Pohon itupun
menghadap. Dan rukanah kembali berkata “Aku tidak pernah melihat sihir yang
lebih hebat daripada ini , perintahkan pohon itu agar ia kembali!”. Maka Rasul ﷺ berkata
kepada pohon tadi “Kembalilah atas ijin Allah Ta’ala”,
Maka
pohon itu kembali ke tempat semula.
Lalu
Rasul ﷺ berkata
lagi kepada rukanah “Masuklah islam!”. Rukanah menjawab :
لَا حَتَّى تُصَارِعَنِي، فَإِنْ صَرَعْتَنِي
أَسْلَمْتُ، وَإِنْ صَرَعْتُكَ كَفَفْتَ عَنْ هَذَا الْمَنْطِقِ
“Tidak,
(aku tidak akan masuk islam) sehingga kau bergulat denganku. Jika kau bisa
mengalahkanku maka aku akan masuk islam namun jika kau kalah maka kau harus
menghentikan ucapanmu ini (mengajak masuk islam)”
Ibnu
Abbas RA berkata : akhirnya Rasul ﷺ mengalahkan
rukanah dalam gulat tersebut dan setelah itu rukanah RA masuk islam. [Akhbar
Makkah]
Lebih
lanjut, dalam hadits berikut pohonpun bisa menangis karena jauh dari Nabi ﷺ Jabir
bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah ﷺ biasa
di hari jum’at berdiri di atas sebatang pohon atau pohon kurma (untuk berkhutbah).
Maka seorang perempuan dari kalangan
anshar atau seorang lelaki berkata: Bolehkah aku membuatkan mimbar untukmu? Nabi
ﷺ menjawab
:”Jika kau mau, (Silahkan)”.
Maka
merekapun membuatkan sebuah mimbar untuk Nabi ﷺ.
فَلَمَّا كَانَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ دُفِعَ
إِلَى الْمِنْبَرِ فَصَاحَتْ النَّخْلَةُ صِيَاحَ الصَّبِيِّ ثُمَّ نَزَلَ
النَّبِيُّ ﷺ فَضَمَّهُ إِلَيْهِ تَئِنُّ أَنِينَ الصَّبِيِّ الَّذِي يُسَكَّنُ
Ketika
hari jum’at, Nabi ﷺ menaiki
mimbar itu dan tiba tiba pohon kurma itu menjerit (menangis) seperti jeritan
anak kecil
lalu Nabi-pun turun dari mimbarnya kemudian memeluk erat pohon kurma itu, ia pun (pohon kurma) merintih seperti rintihan anak kecil yang ingin ditenangkan.
lalu Nabi-pun turun dari mimbarnya kemudian memeluk erat pohon kurma itu, ia pun (pohon kurma) merintih seperti rintihan anak kecil yang ingin ditenangkan.
Jabir
bin Abdillah RA berkata;
كَانَتْ تَبْكِي عَلَى مَا كَانَتْ تَسْمَعُ
مِنْ الذِّكْرِ عِنْدَهَا
“Ia
(pohon kurma) menangis karena dzikir yang dulu biasa ia dengar di sisinya
(dekat pohon tersebut).” [HR Bukhari]
Di
dalam riwayat Ad-Darimi, saat Nabi ﷺ mendiamkan
pohon kurma yang menangis itu beliau
bersabda :
اختر أن أغرسك فى المكان الذى كنت فيه ، فتكون
كما كنت ، وإن شئت أن أغرسك فى الجنة فتشرب من أنهارها وعيونها فيحسن نبتك وتثمر ،
فيأكل أولياء الله من ثمرتك ونخلك فعلت »
“pilih
mana? Aku menanammu di tempatmu sebelumnya maka kau akan kembali ke keadaan
semula ataukah kau mau aku menanammu di surga sehingga kau bisa meminum air
dari sungai dan sumber-sumber surga lalu kau tumbuh menjadi elok dan berbuah
kemudian buahmu dimakan oleh para kekasih Allah?
Lalu
Nabi ﷺ bersabda
: Ia memilih aku menanamnya di surga [HR Darimi]
Ini
semua membuktikan secara dogmatis bahwa terkadang benda matipun memiliki
perasaan seperti perasaan kita, bisa cinta dan benci, senang dan marah. Ibnu
Hajar Al-Asqalani rahimahullah berkata :
وَفِي الْحَدِيث دَلَالَة عَلَى أَنَّ
الْجَمَادَات قَدْ يَخْلُق اللَّه لَهَا إِدْرَاكًا كَالْحَيَوَانِ بَلْ كَأَشْرَف
الْحَيَوَان ، وَفِيهِ تَأْيِيد لِقَوْلِ مَنْ يَحْمِل ( وَإِنْ مِنْ شَيْء إِلَّا
يُسَبِّحُ بِحَمْدِهِ ) عَلَى ظَاهِره .
Dalam
hadits ini terdapat petunjuk bahwa benda mati (seperti batang kurma yang tidak
bergerak) itu memiliki perasaan seperti hewan, bahkan melebihi hewan yang paling
cerdas. Hadits ini juga menguatkan pendapat ulama yang menafsirkan firman Allah
Ta’ala “tak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya” [QS. Al-Isra’:
44] secara tekstual. [Fathul Bari]
Nah
Alvers, Jika gunung dan pepohonan saja mereka cinta dan rindu kepada Nabi ﷺ lantas
bagaimana dengan kita yang mengaku ummatNya? Al-Hasan Al-Bashri berkata :
يَا مَعْشَر الْمُسْلِمِينَ الْخَشَبَة تَحِنّ
إِلَى رَسُول اللَّه ﷺ شَوْقًا إِلَى لِقَائِهِ فَأَنْتُمْ أَحَقّ أَنْ
تَشْتَاقُوا إِلَيْهِ
“Wahai
kaum muslimin, batang kurma saja bisa merintih karena rindu bertemu Rasulullah ﷺ. Kalian harusnya lebih berhak rindu pada beliau.” [Fathul Bari]
Wallahu A’lam. Semoga Allah
al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk semakin cinta kepada Nabi ﷺ dan membuktikan cinta kita dengan ucapan dan perbuatan.
Salam Satu Hadith,
DR.H.Fathul Bari Badruddin, S.S,.M.Ag
PP Annur2.net Malang Indonesia
ONE DAY ONE HADITH
Kajian Hadits Sistem SPA (Singkat, Padat,
Akurat)
*Dapatkan BUKU ONE DAY#1#2 harga Promo *,
Layanan Pesan Antar Seluruh Indonesia Hub: Ust.Muadz: 081216742626
*UMRAH ALVERS* Bersama Keluar Pengasuh PP
AN-NUR 2, Lama 14 Hari, 18 Bulan Januari 2017 Biaya $2.100, Pesawat Istimewa
Garuda, Hotel Dekat, Call. Ust Muji: 082331865292
Dapatkan kajian harian seperti ini di grup WA
ALVERS #5
Sisa Kuota Terbatas, Buruan Gabung!
0 komentar:
Post a Comment