ONE
DAY ONE HADITH
Diriwayatkan
dari Abdullah bin ‘Amr RA, Rasul ﷺ bersabda :
الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمْ الرَّحْمَنُ
ارْحَمُوا مَنْ فِي الْأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ
Orang-orang
yang mengasihi akan dikasihi oleh Ar-Rahman (Allah yang maha penyayang), belas
kasihanilah siapapun yang ada dibumi, niscaya Yang ada di langit akan mengasihi
kalian. [HR Turmudzi]
Catatan
Alvers
Ajaran
kasih sayang dalam islam itu bersifat universal. Ia tidak terbatas antar
manusia yang seiman saja akan tetapi juga kepada semua manusia bahkan meliputi semua
makhluk dan segala sesuatu.
Abu
Musa Al-Asy’ari RA berkata, Rasul ﷺ bersabda :
والذي نفسي بيده لا تدخلوا الجنة حتى تراحموا »
قالوا : يا رسول الله كلنا رحيم . قال : « إنه ليس برحمة أحدكم ولكن رحمة العامة
رحمة العامة
“Demi Allah, Sekali-kali
tidaklah kalian masuk surga sebelum kalian saling mengasihi.” Wahai Rasulullah,
“Semua kami pengasih,” jawab mereka. Rasulullah Berkata: “Kasih sayang itu
tidak terbatas pada kasih sayang salah seorang di antara kalian kepada
sahabatnya (mukmin), tetapi bersifat umum (untuk seluruh umat manusia).” [HR Al-Hakim]
Kata
dalam “Man” dalam hadits utama di atas adalah isim maushul musytarak yang memberikan
faedah keumuman. Al-Munaawi rahimahullah berkata, “Sabda Nabi : (rahmatilah yang ada di bumi)
dengan konteks keumuman, mencakup seluruh jenis makhluk, maka mencakup rahmat
kepada orang baik, orang fajir, orang yang berbicara, orang yang bisu, hewan
dan burung” [Faidlul Qadir]
Maka
tidak hanya sesama manusia kita berkasih sayang, kita juga diperintahkan untuk
merahmati hewan. “Seseorang berkata : “Wahai Rasulullah, aku menyembelih seekor
kambing lantas aku merahmatinya”, Rasulullah berkata,
والشَّاة إِنْ رَحِمْتَهَا، رَحِمَكَ اللهُ”
مَرَّتَيْنِ
“Bahkan
seekor kambing jika engkau merahmatinya maka Allah akan merahmati engkau”,
Rasulullah mengucapkannya dua kali [HR Al-Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad]
Bahkan
hal ini juga beelaku pada hewan yang memiliki najis mughalladzah seperti anjing.
Rasul ﷺ bersabda :
بَيْنَمَا كَلْبٌ يُطِيفُ بِرَكِيَّةٍ كَادَ
يَقْتُلُهُ الْعَطَشُ إِذْ رَأَتْهُ بَغِيٌّ مِنْ بَغَايَا بَنِي إِسْرَائِيلَ
فَنَزَعَتْ مُوقَهَا فَسَقَتْهُ فَغُفِرَ لَهَا بِهِ
“Tatkala
ada seekor anjing yang hampir mati karena kehausan berputar-putar mengelilingi
sebuah sumur yang berisi air, tiba-tiba anjing tersebut dilihat oleh seorang
wanita pezina dari kaum bani Israil, maka wanita tersebut melepaskan khufnya
(sepatunya untuk turun ke sumur dan mengisi air ke sepatu tersebut) lalu
memberi minum kepada si anjing tersebut. Maka Allah pun mengampuni wanita
tersebut karena amalannya itu” [HR Al-Bukhari]
Inilah
kelebihan ajaran kasih sayang dalam islam. Kasih sayang yang menegasikan tabir
ras, suku, agama, budaya bahkan mencakup alam semesta. Ajaran kasih sayang yang
bersumber dari dzat yang maha pengasih lagi maha penyayang. Kasih sayang dalam
islam bukan berhenti dalam teori namun sejarah telah menulis dengan tinta
emasnya akan praktik indah ajaran kasih sayang.
Kasih
sayang dalam islam tidak hanya slogan ketika damai bahkan ketika dalam kondisi
perangpun tetap menjadi aturan yang wajib dipatuhi. Rasul ﷺ ketika mengirim pasukan perang untuk melawan kaum musyrikin
maka beliau berpesan :
وَلَا تَقْتُلُوا وَلِيدًا طِفْلًا، وَلَا
امْرَأَةً، وَلَا شَيْخًا كَبِيرًا
Jangan
engkau membunuh anak kecil, perempuan dan orang yang lanjut usia. [HR Baihaqi]
Ajaran
seperti ini tidak berhenti sepeninggal beliau. Khalifah Abu Bakar ketika hendak
mengirim pasukan ke Syam, ia berpesan :
وَإِنِّي مُوصِيكَ بِعَشْرٍ لَا تَقْتُلَنَّ
امْرَأَةً وَلَا صَبِيًّا وَلَا كَبِيرًا هَرِمًا وَلَا تَقْطَعَنَّ شَجَرًا
مُثْمِرًا وَلَا تُخَرِّبَنَّ عَامِرًا وَلَا تَعْقِرَنَّ شَاةً وَلَا بَعِيرًا
إِلَّا لِمَأْكَلَةٍ وَلَا تَحْرِقَنَّ نَحْلًا وَلَا تُغَرِّقَنَّهُ وَلَا
تَغْلُلْ وَلَا تَجْبُنْ
Aku
berwasiat kepada anda sepuluh macam : 1) Janganlah membunuh perempuan; 2)
Janganlah membunuh anak-anak; 3) Janganlah membunuh orang-orang yang sudah tua;
4) Janganlah memotong pohon yang sedang berbuah; 5) Janganlah meruntuhkan
bangunan; 6) Janganlah memotong domba; 7) Janganlah memotong unta, kecuali bila
domba dan unta itu untuk dimakan; 8) Janganlah membakar pohon kurma dan jangan
pula menenggelamkannya (memusnahkannya); 9) Janganlah berlaku khianat; dan 10)
Janganlah menakut-nakuti (rakyat) [HR Malik]
Sungguh
ini merupakan ajaran kasih sayang yang hakiki, walau dalam keadaan perang dan
permusuhan tetap menjaga kasih sayang.
Kisah
lain yang tak kalah menarik adalah ketika Amr bin Ash menaklukkan kota laexandria
(Mesir), saat itu datanglah seekor burung merpati di atas kemahnya. Melihat
kejadian ini, kemudian Amr bin Ash membuat sangkar untuk merpati tersebut di
atas kemahnya. Tatkala ia mau meninggalkan perkemahannya, burung dan sangkar
tersebut masih ada. Ia pun tidak mau mengganggunya dan dibiarkan burung merpati
itu hidup bersama sangkar yang ia buat. Maka kota itu dijuluki sebagai kota fusthath
(kemah). [An-Nujum Az-Zahirah]
Jelaslah
bahwa ajaran Islam sangat menjunjung tinggi akan kasih sayang. Agama yang
benar-benar merealisasikan makna kasih sayang yang tanpa batas yang
berlandaskan keridlaan Allah semata dan bukan karena nama baik duniawi saja. Dengan
ini, Pantaslah Agama Islam menyandang gelar agama yang rahmatan lil ‘alamin.
Saya
teringat dengan perilaku syaikhona Badruddin, dimana beliau gemar memelihara
binatang, dari monyet, ayam, merak, berbagai macam burung dari burung dara hingga
burung unta. Banyak dari ayam peliharaan beliau dibiarkan berkeliaran di dalam
pondok hingga tidak jarang mengotori lantai kamar tamu. Sayapun sering
mendapatkan teguran akan hal itu dari wali santri melalui medsos. Namun saya
tidak kuasa memenuhi keinginan untuk meng-kandangkan ayam-ayam tersebut
mengingat ayam-ayam itu milik syaikhona, pengasuh pesantren.
Belakangan
saya baru tahu melalui cerita alumni, bahwa itu semua adalah wujud kasih sayang
syaikhona kepada binatang- binatang tadi. Suatu ketika seorang santri mendapati
ayam masuk bilik kamar karena butiran nasi sisa makan bersama di dalam kamar.
Iapun mengusir dengan kasar ayam-ayam tersebut. Perbuatan ini terlihat oleh
syaikhona dan beliau berkata “jangan usir ayam itu dengan kasar, meskipun ia
hanya seekor ayam namun ia juga ingin menikmati apa yang kamu makan!”.
Di
lain kesempatan, ketika taman indah di pondok putri barusan selesai dibangun
ada seorang santri yang kedapatan membersihkan dedaunan dari dalam taman yang
dibuat sarang oleh ayam. Melihat hal ini beliau berkata “Biarkan ayam-ayam itu berada
di sana, jika engkau senang melihat pemandangan taman itu maka ayam itupun
ingin merasakan hal yang sama”. Subhanallah, ini adalah tamparan keras buat
santri termasuk saya yang sempat geram dengan ulah ayam yang beberapa kali membuat
goresan dan baret-baret di atas mobil baru kesayangan saya.
Astaghfirullah!,
Istighfar ini haruslah saya lantunkan mengingat Allah sangat membenci orang-orang
yang tidak memiliki rasa belas kasihan walau kepada hewan. Ditegaskan oleh Rasulullah
ﷺ :
لَا تُنْزَعُ الرَّحْمَةُ إِلَّا مِنْ شَقِيٍّ
Kasih
sayang itu tidaklah dicabut melainkan hanya dari orang-orang yang celaka. [HR
Abu Daud] Wallahu A’lam. Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita
untuk menjadi orang yang memiliki kasih sayang kepada sesama bahkan semua. Semoga
Allah merahmati Saykhona dan meninggikan derajatnya.
Salam
Satu Hadith,
DR.H.Fathul
Bari Alvers
PP
annur2.net Malang, Ind
Temukan
Artikel lainnya dalam
BUKU
ONE DAY ONE HADITH
Kajian
Hadits Sistem SPA
(Singkat,
Padat, Akurat)
Buku
Serial #1 Indahnya Hidup Bersama Rasul SAW
Buku
Serial #2 Motivasi Bahagia dari Rasul SAW
Harga
Promo, hub.: 081216742626
UMRAH
ALVERS Bersama Admin ODOH Alvers, Periode 20 April 2017 Hanya Rp 26 Juta (Net,
tanpa tambahan) Pesawat Saudia Langsung Madinah, Hotel Dekat, 13 Hari (Mekkah 7
H –Madinah 4 H) Free: Pigura Foto Depan Ka’bah, Video Dokumentasi,
Asuransi-Airport tax-Handling-Perlengkapan. WA : 08125214321
0 komentar:
Post a Comment