ONE
DAY ONE HADITH
Diriwayatkan
dari Abu Sa’id A-Khudry RA, Rasul SAW bersabda:
اتقوا فراسة المؤمن ، فإنه ينظر بنور الله
“
Berhati-hatilah dengan firasat orang mukmin, karena dia melihat dengan cahaya
Allah “[HR Tirmidzi]
Catatan
Alvers
Seorang
mukmin yang hatinya selalu terhubung dengan Allah SAW dan anggota
badannya senantiasa bekerja untuk ibadah kepada-Nya serta menahan dari hal-hal
yang diharamkan-Nya, ia akan memiliki cahaya di dalam hati yang dapat membedakan
antara haq dan batil, antara orang-orang yang jujur dan orang-orang yang
berdusta. Inilah yang disebut oleh Nabi SAW sebagai firasat Mukmin dalam hadits
di atas dan orang-orang yang memiliki firasat tersebut dikenal dengan sebutan
mutawassim. Dalam lanjutan hadits di atas, Rasul kemudian membaca firman Allah SWT:
إن في ذلك لآيات للمتوسمين
“
Sesungguhnya pada peristiwa itu ter dapat tanda- tanda bagi orang – orang yang “
Al Mutawassimin “ ( QS Al-Hijr : 75 )
Al-Mujahid
berkata : Al-Mutawasimin adalah Al-Mutafarrisin (orang-orang yang memiliki
firasat). [Tafsir Ibnu katsir]
Dengan
firasat tersebut mereka mampu mengetahui suatu hal dengan mem pelajari
tanda-tandanya. Kekuatan yang diberikan Allah tersebut, tidak hanya terbatas
kepada cara memandang, melihat, memutuskan suatu perkara ataupun mencarikan
jalan keluar. Akan tetapi, kekuatan tersebut mencakup seluruh aspek kehidupan
ini. Hasan Al-Bashri berkata:
إن الفتنة إذا أقبلت عرفها العالم , وإذا أدبرت
عرفها كل جاهل
Sesungguhnya
ketika fitnah itu terjadi maka orang alim sudah mengetahui (sebelumnya) dan
jika fitnah sudah berlalu maka orang bodoh (baru) mengetahuinya. [Hilyatul
Awliya’]
Secara
umum, Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa Firasat adalah (1) keadaan
yang dirasakan (diketahui) akan terjadi sesudah melihat gelagat: (2) kecakapan
mengetahui (meramalkan) sesuatu dengan melihat keadaan, dll. [kbbi web id] Hal
ini berbeda dengan firasat mukmin, karena sumbernya bukan dari gelagat atau
keadaan namun sumbernya adalah cahaya ilahi (nurullah).
Suatu
ketika seorang pemuda nashrani datang dengan menyamar kepada Junayd al-Baghdadi
dan berkata: “Wahai Syaikh, apakah pengertian dari hadits: “Takutilah firasat
seorang mukmin, karena ia melihat dengan cahaya dari Allah”. Mendengar
pertanyaan tersebut, al-Junaid sejenak menundukkan kepala lalu ia mengangkat
kepalanya dan berkata:
أسلم؛ فقد حان وقت إسلامك
“masuk
kamu keapada Islam, telah datang waktu bagimu untuk masuk agama Islam”.
Mendapat jawaban yang tak terduga lagi benar adanya, maka pemuda tersebut
langsung masuk Islam. [Ar-Risalah Al-Qusyairiyah]
Rupanya
firasat semacam inilah yang sering dimiliki oleh Syaikhona Badruddin semasa hidupnya.
Diceritakan oleh seorang alumni, ketika ia mau boyong (pulang dari pondok
karena sudah tamat) ia dipanggil dari kejauhan oleh beliau “tentaraku,
kemarilah!”. Dan tanpa disangka-sangka setelah waktu yang lama kemudian alumni
tersebut benar-benar menjadi tentara. Ada juga santri yang baru masuk sekolah,
dipanggil oleh beliau dan beliau berkata “rajinlah belajar, engkau akan jadi
kepala sekolah” dan ternyata tanpa tanda-tanda apapun sebelumnya setelah masa
yang lama santri tersebut benar-benar menjadi kepada sekolah favorit dengan
ribuan siswa.
Kisah
lain diceritakan seorang alumni yang membawa tim sukses cagub dari luar jawa
untuk meminta doa dan saran saykhoina. Beliau menunjukkan bunga-bunga yang
indah di taman dalam lokasi pondok dan beliau memberitahu bahwa banyak orang
suka dengan bunga-bunga yang ada di taman itu. Sepulang dari sowan
(silaturahmi) alumni itu menjelaskan bahwa kebiasaan saykhona memberikan perumpamaan-
perumpamaan dan ia menjelaskan bahwa cagubnya akan menang dalam pilkada karena
banyak disenangi orang seperti bunga yang diceritakan saykhona dan ternyata
demikianlah yang terjadi.
Pada
periode pilkada berikutnya timses tadi sowan lagi kepada beliau. Rencananya
mantan gubernur tadi mau mencalonkan di daerah yang jauh dari daerahnya. Saat
itu beliau berkata bahwa kelapa sawit itu di daerahnya bagus-bagus dan sayang
kalau tidak diurus. Alumni ini memahami bahwa beliau menyarankan untuk tidak
mencalonkan diluar daerah, karena yang bersangkutan telah memiliki nama baik di
daerahnya. Entah pertimbangan apa, mereka tetap maju pilkada di luar daeranya
dan ternyata takdir Allah, sang calonpun menelan kekalahan.
Di
awal tahun 90 an, sekitar tahun 94 beliau mengajak masyarakat untuk banyak membaca
suratul waqiah yang dikenal sebagai “suratul ghina” (surat kekayaan) dalam
kegiatan yang dinamai “pasar waqi’ah” dan beliau berkata bahwa beberapa tahun
lagi masyarakat akan menemui situasi sulit dalam hal perekonomian. Dan ternyata
tidak lama setelah itu, tahun 1998 benar-benar terjadi krisis ekonomi yang
melanda bangsa ini. Wallahu A’lam. Semoga Allah al-Bari membuka hati
dan fikiran kita untuk menjadi mukmin sejati, dan menjauhi sifat kemunafikan. Semoga
Allah merahmati Saykhona dan meninggikan derajatnya.
Salam Satu Hadith,
DR.H.Fathul Bari
Alvers
PP Annur2.net Malang,
Ind
Temukan Artikel
ini dalam
BUKU ONE DAY ONE
HADITH
Kajian Hadits
Sistem SPA
(Singkat, Padat,
Akurat)
Buku Serial #1
Indahnya Hidup Bersama Rasul SAW
Buku Serial #2
Motivasi Bahagia dari Rasul SAW
Harga Promo, hub.:
081216742626
UMRAH ALVERS Bersama
Admin ODOH Alvers, Periode 20 April 2017 Hanya Rp 26 Juta (Net, tanpa tambahan)
Pesawat Saudia Langsung Madinah, Hotel Dekat, 13 Hari (Mekkah 7 H –Madinah 4 H)
Free: Pigura Foto Depan Ka’bah, Video Dokumentasi, Asuransi-Airport
tax-Handling-Perlengkapan. WA : 08125214321
0 komentar:
Post a Comment