ONE DAY ONE HADITH
Diriwayatkan dari Abdullah Ibnu Abbas RA,
Suatu ketika Aku berada di belakang Nabi SAW dan beliau bersabda dalam hadits
yang panjang. Diantara isinya adalah :
إِذَا
سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللهِ
Jika kamu meminta, mintalah kepada Allah,
jika kamu memohon pertolongan, mohonlah pertolongan kepada Allah. [HR Turmudzi]
Catatan Alvers
Hadits utama di atas jamak dipahami secara
letterlijk sebagai larangan meminta pertolongan kepada selain Allah sehingga mereka
yang berpaham demikian akan memandang sinis kepada mereka yang meminta
pertolongan kepada wali atau orang yang shalih atau mendatangi kuburan mereka.
Jika kita hanya boleh meminta pertolongan
kepada Allah saja karena Allah saja yang memberi pertolongan dan kita tidak
boleh menjadikan selain Allah sebagai pertolongan, lantas bagaimana dengan
firman Allah berikut :
وَاسْتَعِينُوا
بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai
penolongmu. [QS Al-Baqarah : 45]
Begitu pula hadits berikut
إِنَّ الشَّمْسَ تَدْنُو يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى
يَبْلُغَ الْعَرَقُ نِصْفَ الْأُذُنِ فَبَيْنَا هُمْ كَذَلِكَ اسْتَغَاثُوا
بِآدَمَ ثُمَّ بِمُوسَى ثُمَّ بِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Matahari
akan didekatkan pada hari kiamat hingga keringat akan mencapai ketinggian
setengah telinga. Ketika kondisi mereka demikian maka orang-orang memohon pertolongan
kepada nabi Adam, Nabi Musa, kemudian Nabi Muhammad ﷺ [HR Bukhari]
Bukankah shalat dan sabar serta para Nabi itu
makhluk selain Allah?. Mereka akan menjawab : sabar dan shalat serta para mabi itu
menjadi perantara (sarana/sebab atau semacamnya) untuk mendapat pertolongan
Allah.
Jika Allah saja yang menunjukkan ke jalan
yang benar dan tidak ada selain-Nya, maka bagaimana dengan firman Allah berikut
:
وَإِنَّكَ
لَتَهْدِي إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
Dan sesungguhnya kamu benar- benar memberi
petunjuk kepada jalan yang lurus. [QS As-Syura: 52]
Bukankah nabi itu adalah makhluk selain
Allah?. Mereka akan menjawab : nabi itu menjadi perantara (sarana) untuk
mendapat petunjuk Allah.
Jika Allah saja yang menganugerahi anak,
lantas bagaimana dengan firman Allah berikut :
قَالَ
إِنَّمَا أَنَا رَسُولُ رَبِّكِ لِأَهَبَ لَكِ غُلَامًا زَكِيًّا
Ia (jibril) berkata: "Sesungguhnya aku
ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki
yang suci."
[QS Maryam : 19]
Bukankah malaikat jibril itu adalah makhluk
selain Allah?. Mereka akan menjawab : malaikat jibril itu menjadi perantara
(sarana) untuk mendapat keturunan.
Jika Allah yang memberikan rizki, lantas
bagaimana dengan firman Allah berikut :
وَإِذَا
حَضَرَ الْقِسْمَةَ أُولُو الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينُ
فَارْزُقُوهُمْ مِنْهُ
Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir
kerabat, anak yatim dan orang miskin, maka berilah rizki mereka dari harta itu
(sekedarnya). [QS An-Nisa : 8]
Bukankah keluarga (manusia) adalah makhluk
selain Allah?. Mereka akan menjawab : keluarga (manusia) itu menjadi perantara
(sarana) untuk mendapat rizki.
Jika Allah yang menciptakan makhluk, lantas
bagaimana dengan firman Allah berikut yang mengisahkan ucapan Nabi Isa AS :
أَنِّي
أَخْلُقُ لَكُمْ مِنَ الطِّينِ كَهَيْئَةِ الطَّيْرِ فَأَنْفُخُ فِيهِ فَيَكُونُ
طَيْرًا بِإِذْنِ اللَّهِ
aku
akan menciptakan sesuatu berbentuk burung dari tanah untuk kalian kemudian aku
akan meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah [ QS Ali
Imran : 49]
Bukankah Nabi Isa AS adalah makhluk selain
Allah?. Mereka akan menjawab : Nabi Isa AS itu menjadi perantara (sarana) untuk
menciptakan burung karena semua atas izin Allah.
Jika Allah yang mematikan makhluk, lantas
bagaimana dengan firman Allah berikut :
قُلْ
يَتَوَفَّاكُمْ مَلَكُ الْمَوْتِ
Katakanlah:
Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikanmu...[QS As-Sajdah :11]
Bukankah malaikat maut adalah makhluk selain
Allah?. Mereka akan menjawab : Malaikat maut itu menjadi perantara (sarana)
untuk mematikan atas izin Allah.
Jika mereka memahami demikian lantas mengapa
mereka mengkafirkan orang-orang yang meminta pertolongan kepada wali atau orang
yang shalih atau mendatangi kuburan mereka. bukankah itu semua itu bentuk
perantara/sarana/sebab sebagaimana hal di atas? Bukankah orang-orang itu juga
meyakini bahwa semua pertolongan pada hakikatnya dari Allah saja sebagaimana mereka
memahami semua masalah di atas? Bukankah perantara itu secara umum juga
difirmankan oleh Allah SWT :
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ
وَابْتَغُوا إِلَيْهِ الْوَسِيلَةَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah
kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya.” [QS
Al-Maidah: 35]
Bukankah firman Allah itu umum mencakup semua
hal yang menjadi perantara dan sebab kepada Allah, Lantas mengapa mereka terus memilah-milah
dan membeda-bedakan hal di atas?
Bukankah perantara itu juga disabdakan oleh
Nabi Muhammad SAW? Seperti hadits berikut : Utsman bin Hunaif berkata, “Ada
seorang lelaki tuna netra datang menemui Nabi SAW dan meminta beliau untuk
mendoakannya agar dapat melihat kembali. Pada saat itu Rasulullah SAW memberikan
dua pilihan kepadanya, yaitu didoakan sembuh atau bersabar dengan kebutaannya
tersebut namun lelaki tadi bersikeras minta didoakan agar dapat melihat
kembali. Rasulullah SAW kemudian memerintahkannya untuk berwudlu dengan baik lalu
membaca doa berikut :
اللَّهُمَّ
إِنِّي أَسْأَلُكَ وَأَتَوَجَّهُ إِلَيْكَ بِنَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ نَبِيِّ
الرَّحْمَةِ إِنِّي تَوَجَّهْتُ بِكَ إِلَى رَبِّي فِي حَاجَتِي هَذِهِ لِتُقْضَى
لِيَ اللَّهُمَّ فَشَفِّعْهُ فِيَّ
"Ya Allah aku meminta kepada Mu dan
menghadap kepada Mu dengan perantara Nabi Mu, Muhammad, Nabi membawa rahmat.
Aku menghadap kepada Tuhanku dengan perantaramu (Muhammad) untuk hajatku ini
agar dikabulkan untukku. Ya Allah berilah syafaat kepada Muhammad untukku"
[HR Tirmidzi]
Dalam doa “Ya Allah aku meminta kepada Mu dan
menghadap kepada Mu dengan perantara Nabi-Mu” bukankah Rasul mengajarkan
meminta pertolongan Allah dengan perantara beliau atau lazimnya dikenal dengan
wasilah atau tawassul. Ataukah mereka berpaham
hanya mereka yang boleh menafsirkan karena hanya kelompoknya yang benar dan
kelompok diluar mereka pasti salah? Wallahu
A’lam. Semoga Allah Al-Bari menjadikan kita sebagai orang-orang yang berwawasan
luas dan tidak mudah menyalahkan amalan orang lain terlebih mengkafirkan.
Semoga Allah membukakan pintu hati mereka supaya mereka lebih lunak terhadap
sesama muslim sehingga benar-benar tercipta islam yang rahmatan lil alamin.
Salam Satu Hadits,
DR.H.Fathul Bari.
SS., M.Ag
Pondok Pesantren
Wisata
AN-NUR 2 Malang
Jawa Timur Indonesia
Artikel di
atas bisa anda dapatkan versi bukunya (lengkap harakat dan referensinya) dalam
BUKU ONE DAY ONE
HADITH
sistem SPA (Singkat, Padat, Akurat). SINGKAT
karena Didesain sekali duduk bisa
selesai baca satu judul ::PADAT karena
Tidak bertele-tele dan AKURAT
karena disertai referensinya
ONE DAY#1
*INDAHNYA HIDUP BERSAMA RASUL SAW* ISBN : 9786027404434
ONE DAY#2
*MOTIVASI BAHAGIA DARI RASUL SAW* ISBN : 9786026037909
ONE DAY#3 *TAMAN
INDAH MUSTHAFA SAW* ISBN : 9786026037923
(Pre Order) ONE
DAY#4 *TAFAKKUR ZAMAN NOW*, ISBN: 978-602-60379-5-4
Bisa dapat harga
promo dan kirim via tiki/JNE silahkan hub. Ust. Muadz 08121674-2626
Umrah Ramadhan 13 Hari bersama Pesantren
Wisata An-Nur 2, Tanggal : 10 Mei 2018 Hotel Mekkah : Azka, Madinah : Elaf
An-Nakhl, Pesawat Saudia hanya 31.5 Juta*. Seat terbatas. Hub. SMS Center : 08121-686-1111
0 komentar:
Post a Comment