ONE
DAY ONE HADITH
Diriwayatkan
dari Abu Sa’id Al Khudri RA bahwa Nabi SAW berkata:
الشِّتَاءُ رَبِيعُ الْمُؤْمِنِ
“Musim
dingin terasa seperti musim semi bagi orang beriman.[HR. Ahmad]
Catatan
Alvers
Hari
hari ini, kita merasakan suasana malam dengan suhu udara lebih dingin dari pada
biasanya. Kabupaten Malang yang biasanya pada malam hari suhunya 22-24* C
sekarang berkisar 18-19*C. [Accu weather] Viral di medsos bahwa hal ini
diakibatkan fenomena alam yang disebut aphelion yang terjadi tadi malam yakni
pada 6 Juli 2018. Aphelion berasal dari bahasa Yunani, yang mana 'apo' yang
berarti menjauh, dan 'helios' merupakan nama untuk Dewa Matahari Yunani. Secara
harfiah, artinya planet bumi yang sekarang ditempati manusia sedang menjauh
dari Matahari.[mediaindonesia com]
Namun
ditegaskan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa suhu
dingin akibat pengaruh aphelion adalah tidak benar alias hoax. Prakirawan BMKG mengatakan,
cuaca dingin ini dikarenakan uap air di musim kemarau sedikit, bukan karena
aphelion. Uap air merupakan pembentuk awan awan hujan, di mana pada saat musim
penghujan radiasi dari sinar matahari pada malam hari tidak langsung lepas ke
udara melainkan tertahan oleh awan-awan penghujan tersebut dan uap air sehingga
bumi terasa lebih hangat. Namun pada musim kemarau uap air tersebut lebih
sedikit sehingga radiasi sinar matahari yang ke permukaan bumi dipantulkan
langsung ke atas tanpa adanya penahan. Oleh karena itu, pada malam hari di
musim kemarau cuaca terasa lebih dingin. Dan saat ini kita berada di puncak
musim kemarau (juli – agustus) yang ditandai dengan suhunya lebih dingin, siang
lebih panas, anginnya lebih kencang. [kumparan com]
Terlepas
dari perkiraan penyebab cauca dingin yang disebabkan oleh fenomena alamiah dari
sudut pandang ilmiyah, maka dari sudut dogmatis ada penyebab yang sesungguhnya.
Nabi SAW bersabda :
اشْتَكَتِ النَّارُ إِلَى رَبِّهَا فَقَالَتْ
يَا رَبِّ أَكَلَ بَعْضِى بَعْضًا. فَأَذِنَ لَهَا بِنَفَسَيْنِ نَفَسٍ فِى
الشِّتَاءِ وَنَفَسٍ فِى الصَّيْفِ فَهُوَ أَشَدُّ مَا تَجِدُونَ مِنَ الْحَرِّ
وَأَشَدُّ مَا تَجِدُونَ مِنَ الزَّمْهَرِيرِ
“Neraka
berkata; ‘Ya Rabbi, kami memakan satu sama lainnya, (maka izinkanlah kami untuk
bernapas!)’ Maka Allah mengizinkan untuk bernapas dua kali, napas ketika musim
dingin dan napas ketika musim panas. Hawa yang amat panas, itu adalah dari
panasnya neraka. Hawa yang amat dingin, itu adalah dari dinginnya (dingin
bekunya) neraka. [HR Bukhari]
Tidak
hanya cuaca panas yang dapat menjadikan kita tidak nyaman bahkan terganggu
kesehatannya, cuaca dinginpun demikian. Banyak orang mengeluhkan cuaca panas
ataupun terlalu dingin seperti sekarang ini. Umru’ul Qays, Seorang Penyair
berkata :
يتمنى المرءُ في الصيف الشتاء :: فإذا جاء
الشتاء أنكره
فهو لا يرضى بحال واحد :: قتل الإنسان ما أكفره
Ketika
musim panas seseorang berharap datangnya musim dingin tetapi saat musim dingin
iapun mengingkarinya. Ia tidak senang dengan satu keadaan. Terlaknatlah manusia
(kafir) apakah gerangan yang membuat mereka kufur? [Faidlul Qadir]
Lain
halnya bagi seorang mukmin sebagaimana hadits di atas, cuaca panas ataupun
dingin tidaklah merubah kondisi dan suasana hatinya sebab ia terus ingat kepada
sang pencipta keduanya yaitu Allah SWT. Ketika panas, seorang mukmin teringat
bagaimana panasnya neraka karena panas itu pada hakikatnya berasal dari neraka.
Rasul SAW bersabda :
فَإِنَّ شِدَّةَ الْحَرِّ مِنْ فَيْحِ
جَهَنَّمَ
Sesungguhnya
(cuaca) panas yang menyengat itu berasal dari hembusan neraka Jahannam.[H.R.
Bukhari - Muslim]
Begitu
pula ketika dingin, ia akan teringat betapa dinginnya neraka. Mengapa demikian?
Ya karena neraka juga ada yang dingin sekali sehingga akan menyiksa
penghuninya. Sebagaimana hadits zamharir diatas “Maka panas menyengat yang
kalian rasakan adalah bagian dari hawa panas neraka dan dingin yang menggigil
yang kalian dapatkan adalah zamharir (hawa dingin neraka)” [HR Bukhari]. Ibnu
Hajar berkata:
والمراد بالزمهرير : شدة البرد واستشكل وجوده
في النار ولا إشكال لأن المراد بالنار: محلها وفيها طبقة زمهريرية
Yang
dimaksud zamharir adalah dingin yang sangat. Bagaima bisa ada dingin di neraka?
Hal itu tidaklah mustahil sebab neraka itu adlah nama tempatnya sedangkan di
dalamnya terdapat tingkatan yang sangan dingin (zamhaririyah) [Fathul Bari]
Dengan
demikian, kita akan semakin yakin bahwa api itu adalah makluknya dan yang
menjadikan panas adalah Allah swt. Jika Allah berkehendak maka bisa saja api
terasa dingin sebagaimana dialami oleh Nabi Ibrahim ketika dilempar ke tengan
api besar. Bahkan ada keterangan menarik, Ibnu Abbas RA berkata :
لو لم يقل : { وسلاماً } لهلك إبراهيم من البرد
ولو لم يقل على إبراهيم لما أحرقت نار بعدها ولا اتقدت
Seandainya Allah tidak berfirman “Wa salama” niscaya nabi Ibrahim akan binasa karena kedinginan
dan seandainya Allah tidak berfirman “Kepada ibrahim” Niscaya api tidak akan
membakar dan menyala lagi setelah peristiwa tersebut. [Tafsir al-Bahrul Muhith]
Maka
hendaklah demikian keadaan kita, cuaca ekstrim yang dingin ini menjadikan
semakin ingat dan berdzikir kepada Allah swt. Nabi SAW bersabda : “Jika hari
begitu amat dingin, maka Allah swt mendengarkan dan melihat kondisi penduduk
bumi. lalu bila seorang hamba mengucapkan :
لا إِلَهَ إلاَّ اللهُ مَا أَشَدَّ بَرْدَ هَذَا
الْيَوْمِ اللهُمَّ أَجِرْنِي مِنْ زَمْهَرِيْرِ
جَهَنَّمَ
Tidak ada sesembahan yang berhak disembah
melainkan Allah begitu dinginnya hari ini. Ya Allah, selamatkanlah aku
dari dingin bekunya jahannam).
Maka
Allah kemudian berfirman kepada jahannam, “Sesungguhnya di antara hamba-Ku,
meminta perlindungan pada-Ku dari dingin bekumu, dan aku bersaksi padamu bahwa
aku telah melindungi dari dingin tersebut.[HR Al-Baihaqi dalam Al-asma’ was
Shifat]
Maka
kembali ke hadits utama di atas, Rasul SAW bersabda :
الشِّتَاءُ رَبِيعُ الْمُؤْمِنِ قَصُرَ
نَهَارُهُ فَصَامَ وَطَالَ لَيْلُهُ فَقَامَ
“Musim
dingin seperti musim semi bagi orang beriman. Siangnya begitu singkat, maka ia
gunakan untuk berpuasa dan malamnya begitu panjang, maka ia gunakan untuk
shalat malam.”[HR Baihaqi]
Seperti
itulah kemudahan yang ada dalam musim dingin sehingga Ibnu Mas’ud berkata :
مَرْحَباً بِالشِّتَاءِ ! فِيْهِ تَنْزِلُ الرَّحْمَةُ
Selamat
datang musim dingin, di dalamnya terdapat rahmat Allah swt [Kanzul Ummal]
Wallahu A’lam. Semoga Allah AL-Bari menjadikan kita sebagai hamba yang
bersyukur dalam cuaca apapun dan tidak menjadikannya sebagai penghambat dzikir
dan amal ibadah kita semua.
Salam
Satu Hadits
DR.H.Fathul
Bari Alvers
0 komentar:
Post a Comment