ONE
DAY ONE HADITH
Diriwayatkan
dari Abu Sa'id Al-Khudri, Rasulullah SAW bersabda:
يُوشِكُ أَنْ يَكُونَ خَيْرَ مَالِ الْمُسْلِمِ
غَنَمٌ يَتْبَعُ بِهَا شَعَفَ الْجِبَالِ وَمَوَاقِعَ الْقَطْرِ يَفِرُّ بِدِينِهِ
مِنْ الْفِتَنِ
Hampir
saja terjadi (suatu zaman) harta seorang muslim yang paling baik adalah kambing
yang digembalakannya di puncak gunung dan dasar lembah, dia pergi menghindar
dengan membawa agamanya disebabkan takut terkena fitnah". [HR Bukhari]
Catatan
Alvers
Dalam
urusan bisnis kita kenal slogan “Membangun relasi yang seluas-luasnya merupakan
kunci agar bisnis bisa berkembang”. Jadi menurut slogan ini semakin banyak
relasi (kenalan) semakin banyak peluang kesuksesan dalam suatu usaha yang
dijalankan. Dalam era media sosial juga demikian, semakin banyak pertemanan
maka semakin tenar apalagi banyak foolowers dan viewers, maka semakin ngetop. Namun
tidak demikian dalam urusan agama, Imam Ghazali menukil perkataan ulama’ :
أقلل المعارف فإنه أسلم لدينك وقلبك وأخف لسقوط
الحقوق عنك لأنه كلما كثرت المعارف كبرت الحقوق وعسر القيام بالجميع
Sedikitkanlah
kenalan karena hal itu (1) akan lebih menyelamatkan agamamu dan (2) hatimu
serta lebih (3) meringankan kewajibanmu atas orang lain (kenalan), sesungguhnya
semakin banyak kenalan maka semakin besar kewajiban dan memenuhi semua
kewajiban tersebut adalah hal yang sulit untuk dilakukan [Ihya’ Ulumuddin]
Menurut
alasan pertama, Imam Ghazali memaparkan bahwa dengan tidak banyak kenalan dan
menjauh dari kebanyakan manusia akan menjadikan pikiran seseorang lebih jernih
tidak terkotori oleh berbagai macam urusan duniawi sehingga ia bisa lebih konsentrasi
untuk ibadah kepada Allah sehingga lebih selamat dalam urusan agama.
Untuk
alasan kedua, tidak banyak kenalan dan menjauh dari kebanyakan manusia akan
menjadikan seseorang lebih tentram hatinya. ‘Aun bin Abdillah :
كنت أجالس الأغنياء فلم أزل مغموما،كنت أرى
ثوبا أحسن من ثوبي ودابة أفره من دابتي فجالست الفقراء فاسترحت
Dahulu,
Aku berteman dengan orang-orang kaya maka aku senantiasa berada dalam kegalauan
yang berkepanjangan. Bagaimana tidak, ketika aku melihat bajunya lebih bagus
dari bajuku dan kendaraannya lebih bagus dari kendaraanku maka aku menjadi
galau. Lantas aku berteman dengan fakir miskin maka hatiku menjadi tenang.
[Ihya Ulumuddin]
Orang
yang tidak banyak kenalan, ia banyak diam di rumah dengan demikian ia bisa dijauhkan dari hal semacam
itu. Orang yang melihat perhiasan dunia boleh jadi ia kuat dan sabar namun ia
terpaksa harus menelan pahitnya sabar sedangkan sabar itu sendiri rasanya lebih
pahit dari pada shibr (jamu yang pahit). Dan boleh jadi ia tidak sabar, dengan
demikian ia menginginkan hal yang sama dengan apa yang dilihatnya. Lalu ia
berusaha keras dengan menghalalkan segala cara dan akhirnya hal itu menjadi jalan
kebinasaannya. Ahli hikmah berkata :
مَنْ جَلَسَ مَعَ الْأَغْنِيَاءِ، زَادَهُ
اللَّهُ حُبَّ الدُّنْيَا وَالرَّغْبَةَ فِيهَا
Barangsiapa
duduk bersama orang-orang kaya maka Allah akan menambahi cinta kepada dunia
dan semangat untuk mendapatkan dunia. [Tanbihul Ghafilin]
Ketiga,
jika seseorang memiliki banyak kenalan maka banyak pula tuntutan kenalan
kepadanya. Konsekwensinya dia harus memenuhi berbagai macam undangan dan acara
mereka, menjenguk tatkala sakit dan kewajiban lainnya. Jika seseorang berusaha
memenuhi semua undangan tersebut niscaya habislah usianya hanya untuk memenuhi
undangan orang lain tersebut dan ini hampir mustahil bisa terpenuhi bahkan
untuk seorang pengangguran sekalipun.
Jika
seseorang memilah dan memilih untuk mendatangi undangan dan kepentingan kenalan
tertentu saja niscaya kenalan yang lain akan mencibir bahwa dia telah
membeda-bedakan kenalan. Terdapat satu perkataan “Jika seseorang tidak
menejenguk kenalan yang sedang sakit maka itu artinya ia menginginkan
kematiannya karena tatkala bertemu dalam keadaan sehat maka ia khawatir di
bully atas ketidak peduliannya kepada orang yang sakit tersebut”. Selanjutnya,
dia akan sibuk mencari-cari alasan sebagai pembenar atas ketidak hadirannya. Maka
dari itulah Rasul SAW bersabda dalam hadits utama di atas “Hampir saja terjadi
(suatu zaman) harta seorang muslim yang paling baik adalah kambing yang
digembalakannya di puncak gunung dan dasar lembah, dia pergi menghindar dengan
membawa agamanya disebabkan takut terkena fitnah". [HR Bukhari]
Inilah
solusi agar kita selamat dalam menjalani kehidupan di zaman yang penuh dengan
fitnah ini. Pepatah jawa mengatakan “ngono yo ngono tapi ojo ngono” (bolehlah berbuat
seperti itu tapi jangan terlalu). Maka jalan lain ketika “uzlah” (menyendiri
dan menjauh dari kalangan manusia) tidak bisa dijadikan pilihan maka setidaknya
kita jangan memperbanyak kenalan dengan cara membatasi kenalan seperlunya saja.
Uqbah bin Amir RA pernah bertanya “Ya
Rasulallah, Apa yang harus dilakukan agar selamat? Maka beliau bersabda :
أَمْسِكْ عَلَيْكَ لِسَانَكَ وَلْيَسَعْكَ
بَيْتُكَ وَابْكِ عَلَى خَطِيئَتِكَ
Tahanlah
mulutmu, berdiam dirilah di rumahmu dan tangisilah kesalahanmu [HR Ahmad]
Wallahu A’lam. Semoga Allah Al-Bari menjadikan kita sebagai orang yang selamat dalam
urusan dunia dan akhirat walaupun kita hidup di tengah-tengah zaman now, zaman
yang penuh hoax dan fitnah.
Salam Satu Hadits
Dr.H.Fathul Bari,SS., M.Ag
Kajian Hadits
ONE DAY ONE HADITH
GROUP WA ALVERS
Sistem SPA+
✔️S Singkat
✔️P Padat
✔️A Akurat
✔️A Aktual
SEGERA MILIKI BUKUNYA
Pemesanan Hub.
CP. Ust. Muadz
0812-1674-2626
Bisa kirim ke seluruh indonesia
Ayo Mondok di
*Pesantren Wisata*
AN-NUR AL-MURTADLO Malang Jatim
Pesantren yang mengajarkan KITAB
KUNING dengan metode quantum learning,
✔️1 tahun dapat baca kitab (usia SMP)
✔️hafal fathul qarib
✔️tersedia kelas tahfidz
✔️Sekolah tinggi ilmu kitab kuning
✔️Sekolah formal di dalam pondok (MI-SMP-SMA)
dengan LOKASI yang didesain
dengan nuansa yang asri dan dilengkapi beberapa wahana layaknya wisata seperti
✔️Flying fox,
✔️rumah pohon,
✔️terapi ikan,
✔️mini zoo
✔️replika baytur rosul
✔️monumen cincin rasul
✔️dll .
Info
0341-833235
annur2 net
0 komentar:
Post a Comment