ONE
DAY ONE HADITH
Diriwayatkan
dari Ibnu Umar RA : Ada seorang lelaki bersendawa di sisi Nabi SAW maka beliau
bersabda:
كف عنا جشاءك فإن أكثرهم شبعا في الدنيا أطولهم
جوعا يوم القيامة
Tahanlah
sendawamu di hadapan kami, sesungguhnya orang yang paling sering kenyang di
dunia mereka kelak adalah orang yang paling lama merasakan lapar di hari kiamat.
[HR Turmudzi]
Catatan
Alvers
Sendawa
atau dalam bahasa jawa disebut dengan glege’en adalah aktifitas tubuh yang
terjadi ketika gas keluar dari dalam perut melalui mulut. Lain ladang lain
belalang. Di India, sendawa dianggap sebagai sebuah apresiasi atas makanan yang
enak dan pedas. Namun lain halnya dengan di Jepang, orang Jepang menganggap
tidak sopan bersendawa di meja makan. [wikipedia]
Lantas
bagaimana ajaran islam memandangnya? Sebelumnya, hendaklah kita ketahui bahwa
ada beberapa sebab dari seseorang bersendawa mengingat sendawa merupakan salah
satu respon yang diberikan oleh tubuh kita saat di dalam tubuh terjadi sesuatu.
Sendawa terjadi akibat gas yang terperangkap di antara saluran pencernaan atas
dan bawah, gas yang berlebihan ini kemudian harus dikeluarkan supaya perut
kembali nyaman. [Wikipedia]
Salah
satu pemicu sendawa adalah karena perut penuh dengan makanan dan hal itu adalah
tercela. Rasulullah SAW bersabda:
مَا مَلأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ
بَطْنِهِ حَسْبُ ابْنِ آدَمَ لُقَيْمَاتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ فَإِنْ لَمْ يَفْعَلْ
فَثُلُثٌ لِطَعَامِهِ وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ وَثُلُثٌ لِنَفَسِهِ
Tidak
ada bejana yang diisi oleh manusia yang lebih buruk dari perutnya, cukuplah
baginya memakan beberapa suapan sekedar dapat menegakkan tulang punggungnya
(memberikan tenaga), maka jika tidak mau, maka ia dapat memenuhi perutnya
dengan sepertiga makanan, sepertiga minuman dan sepertiga lagi untuk nafasnya
[HR Ahmad]
Maka
dari itu ketika Wahab Abu Juhaifah As-sawa’i bersendawa di dekat Nabi SAW, beliau
bersabda dalam hadits utama di atas “Tahanlah sendawamu di hadapan kami,
sesungguhnya orang yang paling sering kenyang di dunia mereka kelak adalah orang
yang paling lama merasakan lapar di hari kiamat”. [HR Turmudzi]
Maka
Al-Mubarakfuri berkata :
النهي عن الجشاء هو النهي عن الشبع ; لأنه
السبب الجالب له
Larangan
bersendawa (Jusya’) merupakan larangan untuk kenyang karena kenyang merupakan
sebab terjadinya sendawa. [Tuhfatul Ahwadzi]
Mendengar
teguran dari Nabi tadi, maka Abu Juhaifah tidak lagi pernah memenuhi perutnya
dengan makanan hingga masa wafatnya. Jika ia sudah makan siang maka ia tidak
lagi makan malam pada hari itu begitu pula sebaliknya (Makan sekali sehari).
Dan ia berkata “sejak 30 tahun yang lalu, perutku tidak pernah lagi penuh
dengan makanan” [Tuhfatul Ahwadzi]
Hal
lain yang memicu sendawa adalah berbicara sambil makan, makan terlalu cepat
atau merokok [alodokter com] Namun yang perlu diperhatikan, kita tidak boleh
su’udzon ketika melihat orang lain bersendawa karena penyebab sendawa bukan
hanya hal negatif seperti di atas namun ada penyebab yang lain misalnya karena mengonsumsi
makanan atau minuman tertentu seperti brokoli, kacang-kacangan, dan minuman
berkarbonasi atau soda atau karena mengonsumsi obat seperti aspirin, ibuprofen
dll. Keadaan cemas juga menjadi faktor pemicu sendawa [alodokter com]. Bahkan
jika sendawa itu yang sering terjadi maka kemungkinan terdapat gangguan pada
pencernaan. Hal ini dikarenakan adanya kelebihan gas di dalam perut atau
tenggorokan sehingga secara otomatis tubuh akan mengeluarkannya. [Wikipedia]
Besendawa
itu sendiri -tanpa memandang sebabnya- bukanlah hal yang diharamkan namun perbuatan
ini menyalahi norma dan tata krama terlebih jika bersendawa di hadapan orang
lain, karena hal itu akan mengganggu mereka dengan suara dan baunya. Itulah
mengapa Rasul SAW menganjurkan untuk menahannya.
Imam
Ahmad berkata:
إذا تجشى الرجل ينبغي له أن يرفع وجهه إلى فوقه
لكي لا يخرج من فيه رائحة يؤذي بها الناس
“Apabila
orang mau bersendawa, hendaknya dia angkat kepalanya ke atas, agar tidak keluar
bau mulut yang mengganggu orang lain.” [Al-Adab As-Syar’iyyah]
Maka ketika seseorang bersendawa hendaklah ia
menutupi mulutnya dengan tangan kirinya. Mengapa tangan kiri? Karena ini
termasuk bab membersihkan kotoran. Hal ini diqiyaskan kepada menguap oleh Al-Adzra’i
[Asnal Mathalib] Adapun mengenai bacaan ketika bersendawa maka kami belum
menemukan haditsnya, namun keterangan dalam Ar-Ri’ayah Al-Kubra bahwa jika
orang yang bersendawa membaca “alhamdulillah” maka di membalasnya dengan
“Hanian Mari’an” (Semoga menjadi makanan yang sedap lagi baik akibatnya) [Al-Adab
As-Syar’iyyah] Wallahu A’lam. Semoga Allah Al-Bari menjadikan kita sebagai
muslim yang memperhatikan dan mengamalkan ajaran islam yang komprehensip dalam
semua sendi kehidupan bahkan dalam aktifitas yang kecil sekalipun.
Salam Satu Hadits
Dr.H.Fathul Bari,SS., M.Ag
Kajian Hadits
ONE DAY ONE HADITH
GROUP WA ALVERS
Sistem SPA+
✔️S Singkat
✔️P Padat
✔️A Akurat
✔️A Aktual
SEGERA MILIKI BUKUNYA
Pemesanan Hub.
CP. Ust. Muadz
0812-1674-2626
Bisa kirim ke seluruh indonesia
Ayo Mondok di
*Pesantren Wisata*
AN-NUR AL-MURTADLO Malang Jatim
Pesantren yang mengajarkan KITAB
KUNING dengan metode quantum learning,
✔️1 tahun dapat baca kitab (usia SMP)
✔️hafal fathul qarib
✔️tersedia kelas tahfidz
✔️Sekolah tinggi ilmu kitab kuning
✔️Sekolah formal di dalam pondok (MI-SMP-SMA)
dengan LOKASI yang didesain
dengan nuansa yang asri dan dilengkapi beberapa wahana layaknya wisata seperti
✔️Flying fox,
✔️rumah pohon,
✔️terapi ikan,
✔️mini zoo
✔️replika baytur rosul
✔️monumen cincin rasul
✔️dll .
Info
0 komentar:
Post a Comment