ONE
DAY ONE HADITH
Diriwayatkan
dari Sayyidah Aisyah RA, Rasul SAW bersabda:
مَا يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ شَوْكَةٍ فَمَا
فَوْقَهَا إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً ، أَوْ حَطَّ عَنْهُ بِهَا
خَطِيئَةً
Tidaklah
seorang mukmin tertimpa musibah, berupa tertusuk duri atau yang lebih dari itu
melainkan Allah akan mengangkat derajatnya sebab musibah tersebut. Atau Allah
menghapuskan dosanya. [HR Bukhari]
Catatan
Alvers
Dikisahkan,
seorang lelaki memiliki burung rajawali yang setia menemaninya kemanapun ia
pergi dengan bertengger di atas bahunya. Iapun sesekali melepaskan burung
tersebut terbang untuk mencari mangsanya sebagai makanannya. Suatu ketika
lelaki tersebut melakukan perjalanan jauh ke lereng gunung seorang diri
ditemani dengan burung rajawali kesayangannya.
Di
tengah perjalanannya, ia mengalami kehausan sehingga ia mencari-cari air di
sekitarnya dan akhirnya ia menemukan aliran air di kaki gunung. Iapun tergesa-gesa
memenuhi botolnya dengan air tersebut untuk kemudian meminumnya. Namun ketika
ia mendekatkan botol ke mulutnya tiba-tiba burung itu mengepakkan sayapnya
hingga membuat botol tersebut jatuh. Lelaki yang kehausan tadi memenuhi
botolnya kembali dan ketika hendak meminumnya, lagi-lagi burung tersebut menjatuhkan
botol yang berisi air itu. Lelaki yang sedang kehausan itupun kesal dengan
perlakuan burungnya hingga ia marah dan untuk kali yang ketiga burung
menjatuhkan minumannya maka ia langsung mengeluarkan pedangnya. Dengan sekali
tebas, burung itu tersungkur jatuh dan mati ditangan majikannya sendiri.
Ketika
melihat darah mengalir dari burung yang tak lain tak ubahnya menjadi teman
setianya maka lelaki itu menjadi iba dan terdiam sesaat. Tiba-tiba matanya
tertuju arah sumber air yang tepat berada di atas aliran air tadi. Iapun naik
untuk melihatnya dan ia menemukannya berupa genangan air dan betapa kagetnya ia
melihat disitu tergeletak seekor ular besar dan bisa (racunnya) memenuhi
genangan air tersebut. Di sini barulah mengerti apa yang dilakukan oleh burung
rajawalinya. Ia menyesal karena baru sadar bahwa burung tersebut menjatuhkan
botolnya karena ia hendak menyelamatkan dari air yang dipenuhi bisa ular tadi.
Namun sayangnya ia baru tahu setelah semuanya terjadi. [ketabsd com]
Begitulah
perumpamaan manusia yang sering salah dalam menilai musibah yang menimpanya
padahal Allah swt telah mengingatkan bahwa musibah berupa apapun yang menimpa
kita pada hakikatnya adalah ujian dari Allah supaya kita bersabar sehingga
mendapat rahmat-Nya. Allah swt berfirman :
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ
وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ ﴿١٥٥﴾ الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا
لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ ﴿١٥٦﴾ أُولَٰئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ
رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ
Dan
sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada
orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah,
mereka mengucapkan, “Innalillahi wa inna ilaihi raji’un”. Mereka itulah yang
mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabb mereka dan mereka itulah
orang-orang yang mendapat petunjuk. [QS al-Baqarah : 155-157]
Sobat
alvers, yakinlah bahwa dibalik musibah yang menimpamu pastilah ada kebaikan dan
hikmahnya seperti lelaki yang sedang kehausan dalam kisah tadi dimana ia
dihalang-halangi oleh burung rajawalinya untuk minum air agar terhindar dari
racun ular. Bukankah Allah swt berfirman :
وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ
لَكُمْ
“Dan
boleh jadi kalian membeci sesuatu padahal ia amat baik bagi kalian” [QS
Al-Baqoroh : 216]
Bahkan
Allah swt dengan tegas berfirman :
فَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلُ
اللهُ فِيْهِ خَيْرًا كَثِيْرًا
“Maka mungkin kalian membenci
sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak” [QS An-Nisa :
19]
Nabipun
memberikan contoh rielnya kepada kita. Beliau bersabda :
اثْنَتَانِ يَكْرَهُهُمَا ابْنُ آدَمَ
الْمَوْتُ وَالْمَوْتُ خَيْرٌ لِلْمُؤْمِنِ مِنَ الْفِتْنَةِ وَيَكْرَهُ قِلَّةَ
الْمَالِ وَقِلَّةُ الْمَالِ أَقُلُّ لِلْحِسَابِ.
Ada
dua perkara yang dibenci anak Adam, (pertama) kematian, padahal kematian itu
lebih baik bagi seorang mukmin daripada fitnah (dunia). (Kedua) dia membenci
sedikit harta, padahal sedikit harta itu lebih memudahkan hisabnya (perhitungan
amal). [HR. Ahmad]
Mengenai
yang pertama, kematian. Abdullah bin Mas’ud RA berkata : Demi Allah yang tidak
ada tuhan kecuali Dia. Tidak ada satu jiwapun yang hidup kecuali kematian lebih
baik darinya. Jika dia adalah orang yang baik, maka Allah Azza wa Jalla
berfirman,
وَمَا عِنْدَ اللَّهِ خَيْرٌ
لِلْأَبْرَارِ
Dan
apa yang di sisi Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang berbakti”. [Ali
‘Imran/198]
Dan
jika ia adalah orang yang jahat maka Allah Azza wa Jalla berfirman :
وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا
أَنَّمَا نُمْلِي لَهُمْ خَيْرٌ لِأَنْفُسِهِمْ ۚ إِنَّمَا نُمْلِي لَهُمْ لِيَزْدَادُوا
إِثْمًا
Dan
janganlah sekali-kali orang-orang kafir menyangka, bahwa pemberian tangguh Kami
kepada mereka adalah lebih baik bagi mereka. Sesungguhnya Kami memberi tangguh
kepada mereka hanyalah supaya bertambah-tambah dosa mereka; dan bagi mereka
azab yang menghinakan. [QS Ali Imran : 178]. [Mu’jam Kabir, HR Thabrani]
Mengenai
yang kedua, sedikitnya harta memudahkan hisab. Penulis teringat ketika berada
dibandara, jika seseorang membawa barang bawaan yang banyak maka ia mengalami banyak
kesulitan selama perjalannya. Ia akan repot dalam membawa barang-barangnya
tersebut dan boleh jadi ia harus membayar biaya tambahan karena kelebihan
bagasi. Belum lagi ketika hendak melewati pemeriksaan x ray di bandara maka
pemeriksaannya akan memakan waktu lebih lama dan sulit, belum lagi jika kita
harus membongkar koper karena ada benda yang terlarang atau sekedar
mencurigakan. Maka seharusnya kita terus berbaik sangka atas musibah apapun
baik yang menimpa kita terlebih menimpa muslim yang lain. Wallahu A’lam. Semoga
Allah Al-Bari menjauhkan kita dari bala’ bencana dan musibah serta menjadikan
kita sebagai pribadi yang selalu husnudzan kepada Allah swt.
Salam
Satu Hadits,
DR.H.Fathul
Bari Alvers
NB.
Hak
Cipta berupa Karya Ilmiyah ini dilindungi oleh Allah SWT.
Mengubah
dan menjiplak karya ini akan terkena hisab di akhirat kelak.
Pesantren
Wisata
AN-NUR
2 Malang Jatim
Sarana
Santri ber-Wisata Rohani Wisata Jasmani
0 komentar:
Post a Comment