ONE
DAY ONE HADITH
Diriwayatkan
dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
مَا مِنْ الْأَنْبِيَاءِ نَبِيٌّ إِلَّا أُعْطِيَ مَا
مِثْلهُ آمَنَ عَلَيْهِ الْبَشَرُ وَإِنَّمَا كَانَ الَّذِي أُوتِيتُ وَحْيًا أَوْحَاهُ
اللَّهُ إِلَيَّ فَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ أَكْثَرَهُمْ تَابِعًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Tidak
ada seorang nabi pun kecuali ia diberi bukti-bukti (mukjizat) yang dengan
semisal itu manusia dapat beriman.Dan aku mendapatkan wahyu dari Allah sehingga
aku berharap sebagai nabi yang paling banyak pengikutnya di hari kiamat nanti. [HR.Bukhari]
Catatan
Alvers
Al-Quran
merupakan Mukjizat sepanjang masa. As-Suyuti berkata :
اعلم أن المعجزة أمر خارق للعادة مقرون بالتحدي
سالم عن المعارضة
Ketahuilah
Bahwa Mukjizat itu adalah perkara luar biasa yang disertai dengan tantangan (kepada
siapapun untuk membuat tandingannya) Namun tidak (seorangpun)mampu memenuhinya [Al-Itqan]
Mukjizat
yang dimiliki oleh para Rasul sebagai bukti kerasulan mereka terdiri dari 2
macam. Pertama, Mukjizat Hissiyah, yaitu mukjizat yang bisa ditangkap oleh
panca indera seperti berubahnya tongkat nabi musa menjadi ular, membelah
lautan. Penyembuhan Nabi isa terhadap penyakit buta dan kusta, Kebalnya Nabi
Ibrahim dari kobaran api besar dll. Dan kebanyakan mukjizat para Nabi bani
Israil tergolong ke dalam jenis ini sesuai dengan daya nalar mereka yang
terbatas saat itu.
Kedua,
Mukjizat Aqliyah, yaitu mukjizat yang dapat ditangkap oleh nalar manusia sebagaimana
Kitab suci Al-Qur’an yang diberikan kepada umat nabi Muhammad saw, yang identik
dengan kecerdasan dan ketajaman daya nalar mereka yang mana saat itu mereka
membanggakan sastra yang penuh dengan keindahan susunan dan gaya bahasa.[Al-Itqan]
Kalau
mukjizat para Nabi terdahulu bersifat temporer (sementara) dan lokal (hanya
untuk kaumnya saja) sehingga tiada tersisa mukjizat-mukjizat para nabi
terdahulu maka Al-Qur’an bersifat langgeng (selamanya) dan universal (untuk
semua ummat). Dengan demikian tantangan untuk membuat semisal Al-Quran sebagai
tandingannya berlaku hingga saat ini. Allah SWT berfirman :
قُلْ لَئِنِ اجْتَمَعَتِ الْإِنْسُ وَالْجِنُّ
عَلَى أَنْ يَأْتُوا بِمِثْلِ هَذَا الْقُرْآنِ لَا يَأْتُونَ بِمِثْلِهِ وَلَوْ كَانَ
بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيرًا
Katakanlah
"Sesungguh-Nya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang
serupa al Qur'an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa
dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang
lain" [QS al Isra' : 88]
Tantangan
inipun lalu diturunkan menjadi 10 surat saja. Allah SWT berfirman :
أَمْ يَقُولُونَ افْتَرَاهُ ۖ قُلْ فَأْتُوا بِعَشْرِ سُوَرٍ مِثْلِهِ مُفْتَرَيَاتٍ
وَادْعُوا مَنِ اسْتَطَعْتُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
Bahkan
mereka mengatakan, “Muhammad telah membuat-buat al-Qur’an itu!” Katakanlah,
“(Kalau demikian), maka datangkanlah sepuluh surat yang dibuat yang
menyamainya, dan panggillah orang-orang yang kamu sanggup (memanggilnya) selain
Allah, jika kamu memang orang-orang yang benar”. [QS Hud : 13]
Dan
pada akhirnya, Tantangan inipun lalu diturunkan menjadi satu surat saja. Allah
SWT berfirman :
وَإِنْ كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِمَّا نَزَّلْنَا
عَلَىٰ عَبْدِنَا فَأْتُوا بِسُورَةٍ مِنْ مِثْلِهِ وَادْعُوا شُهَدَاءَكُمْ مِنْ
دُونِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِين
Jika
kamu (tetap) dalam keraguan tentang al-Qur’ân yang Kami wahyukan kepada hamba
Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal al-Qur’an itu dan
ajaklah penolong-penolongmu selain Allâh, jika kamu orang-orang yang benar. [QS
al-Baqarah : 23]
Tantangan
ini bukannya tidak mendapatkan sambutan, namun orang-orang saat itu yang
terkenal dengan sastra yang tinggi dimana mereka membanggakan bahasa dan satra hingga
mengadakan perlombaan dalam perkumpulan mereka, ternyata mereka tak berdaya
walaupun sudah bersusah payah. Terekam dalam sejarah satu nama yang terkenal
yaitu Musailamah Al-Kadzdzab. Ia mengaku sebagai nabi dikalangan bani Hanifah yang
diberi wahyu oleh Allah Ta'ala. Iapun membuat surat tandingan dari surat
al-Kautsar. Ia berkata :
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْجَوَاهِرْ،
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وهاجر إن شانئك هو الكافر
Sesungguhnya
aku telah memberimu intan permata, maka sembahlah sesembahanmu dan
tinggalkanlah, sesungguhnya orang yang membencimu adalah orang yang kafir.
[Al-Burhan Fi Ulumil Qur’an]
Surat
ini mirip sekali dengan surat al-Kautsar. Bandingkan dengan surat al-Kautsar
berikut :
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ (1) فَصَلِّ
لِرَبِّكَ وَانْحَرْ (2) إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ (3)
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang
banyak. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Sesungguhnya
Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. [QS Al-Kautsar :1-3]
Begitu
kita mendengan ayat palsu di atas maka kita segera tahu kalau ayat tersebut KW.
Meskipun memiliki susunan yang mirip dan mungkin maknanya demikian, lantas
apakah ia sebanding dengan surat Al-Kautsar? Marilah kita selami Mukjizat dari
surat yang terpendek ini sehingga kita nanti tahu betapa jauh perbedaan dua
surat tersebut. Surat Al-Kautsar yang terdiri dari tiga ayat adalah surat
terpendek dalam Al-Qur’an. Ia terdiri dari 10 Kata. Pada ayat pertama memuat 10
huruf hijaiyah (tanpa pengulangan). Yaitu : 1) Hamzah/ Alif, (2) nun, (3) ain,
( 4) Tha’, (5) Ya, (6) Kaf, (7)Lam, (8) Waw, (9) Tsa’, (10) Ra’. Pada ayat kedua memuat 10 huruf hijaiyah(tanpa
pengulangan). Yaitu : 1) Fa’, (2) Shad, (3) Lam, ( 4) Ra’, (5) Ba’, (6) Kaf,
(7) Waw, (8) Alif, (9) Nun, (10) Ha’. Dan pada ayat ketiga memuat 10 huruf
hijaiyah (tanpa pengulangan). Yaitu : (1) Hamzah’/ Alif, (2) Nun, (3) Syin, (
4) Kaf, (5) Ha’ , (6) Wawu , (7) Lam, (8) Ba’, (9) Ta’, (10) Ra’.
Diantara
sekian banyak huruf dalam surat ini, huruf yang paling banyak terulang adalah
huruf alif dan itu jumlahnya 10 alif. Dan huruf yang tidak terulang, yakni disebut
hanya satu kali hurufnya terdapat 10 huruf. Pada akhir dari setiap Surat ini
diakhiri dengan huruf ra’ dan ra’ adalah huruf urutan ke 10 dalam huruf hijaiyah.
Dan Surat-surat dalam A-Qur’an yang berakhir dengan huruf ra’ ada 10 surat dan
surat al-Kautsar ini merupakan surat yang terakhir. Apakah yang dimaksud dengan
angka 10 yang terdapat dalam surat al-Kautsar ini? Ia adalah hari ke-10 dari
bulan dzul hijjah yaitu hari nahr (qurban). Subhanallah, Maha benar Allah yang
berfirman :
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ وَلَوْ
كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا
Kalau
sekiranya al-Qur`ân itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan
yang banyak di dalamnya. [QS An-Nisa’ : 82] Wallahu A’lam. Semoga Allah Al-Bari
membuka pintu akal pikiran serta hati kita semua alvers sehingga dapat lebih memahami
keMukjizatan Kalam-Nya untuk selanjutnya kita semakin beriman kepada-Nya.
Salam
Satu Hadits,
Dr.
H. Fathul Bari Alvers
NB.
Hak
Cipta berupa Karya Ilmiyah ini dilindungi oleh Allah SWT. Mengubah dan
menjiplaknya akan terkena hisab di akhirat kelak. *Silahkan Share tanpa
mengedit artikel ini*. Sesungguhnya orang yang copas perkataan orang lain tanpa menisbatkan kepadanya maka ia
adalah seorang pencuri atau peng-ghosob dan keduanya adalah tercela [Imam
Abdullah Alhaddad]
Pondok
Pesantren Wisata
AN-NUR
2 Malang Jatim
Sarana
Santri ber-Wisata Rohani Wisata Jasmani
Ayo
Mondok! Nggak Mondok Nggak Keren
0 komentar:
Post a Comment