ONE
DAY ONE HADITH
Diriwayatkan
dari Ka’b Bin Malik Al-Anshari RA, Rasul SAW bersabda :
مَا ذِئْبَانِ جَائِعَانِ أُرْسِلَا فِي غَنَمٍ
بِأَفْسَدَ لَهَا مِنْ حِرْصِ الْمَرْءِ عَلَى الْمَالِ وَالشَّرَفِ لِدِينِهِ
Dua serigala yang lapar yang dilepas di tengah
kumpulan kambing, tidaklah lebih merusak daripada sifat tamaknya seseorang terhadap
harta dan kedudukan, keduanya sangat
merusak agamanya.
[HR Tirmidzi]
Catatan
Alvers
Kata
korupsi begitu familier di telinga kita sebab setiap hari hampir tidak luput
layar kaca dan mass media memberitakan pejabat yang tertangkap karena melakukan
tindak pidana korupsi. Korupsi dalam bahasa inggris “corruption” memiliki arti
: jahat, busuk, mudah disuap. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Korupsi
didefinisikan sebagai penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara (perusahaan
dan sebagainya) untuk keuntungan pribadi atau orang lain. [KBBI web id]
Dalam
literature Islam, Korupsi diidentikkan dengan Ghulul. Di Zaman Rasul, Ghulul
(Korupsi) pernah terjadi selepas perang khaibar dimana budak beliau yang
bernama Mid’am tewas terkena sebuah anak panah nyasar. Orang-orangpun berkata,
“Selamat! Dia meraih syahid”. Maka Rasul SAW bersabda,
بَلْ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إِنَّ
الشَّمْلَةَ الَّتِي أَصَابَهَا يَوْمَ خَيْبَرَ مِنَ المَغَانِمِ لَمْ تُصِبْهَا
المَقَاسِمُ لَتَشْتَعِلُ عَلَيْهِ نَارًا
“Tidak!
Demi Allah yang jiwaku di tanganNya! Sesungguhnya selimut yang dia korupsi dari
ghanimah Khaibar, yang belum dibagi, akan menyalakan api padanya. [HR.
Al-Bukhari]
Orang
se-shalih apapun jika di masih korupsi maka dia akan masuk neraka, bahkan yang
mati syahid sekalipun seperti kasus mid’am di atas. Jikapun harta korupsi
dibuat sedekah maka sedekahnya tertolak. Rasul SAW bersabda:
لَا تُقْبَلُ صَلَاةٌ بِغَيْرِ طُهُورٍ وَلَا
صَدَقَةٌ مِنْ غُلُولٍ
Shalat
tanpa bersuci tidak akan diterima, demikian juga sedekah dari korupsi. [HR Muslim]
Dan
di hari kiamat akan di adzab dengan harta korupsinya, Allah SWT berfirman:
وَمَنْ يَغْلُلْ يَأْتِ بِمَا غَلَّ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ
Barangsiapa
meng-korupsi dalam urusan rampasan perang itu, maka pada hari kiamat ia akan
datang membawa apa yang dikorupsinya (untuk dikalungkan dilehernya) [QS Ali
Imran : 161]
Jika ditelisik, korupsi disebabkan oleh dua faktor yaitu internal dan eksternal. Inilah biang korupsi. Yang pertama, Faktor internal seperti tamaknya seseorang terhadap harta dan tidak pernah mensyukurinya. Allah SWT berfirman :
وَإِنَّهُ لِحُبِّ الْخَيْرِ لَشَدِيدٌ
Dan
sesungguhnya cintanya kepada harta benar-benar berlebihan. [QS Al-‘Adiyat :8]
Mulai
yang muda hingga yang tua, semua cinta harta. Rasul SAW bersabda:
قَلْبُ الشَّيْخِ شَابٌّ عَلَى حُبِّ
اثْنَتَيْنِ طُولُ الْحَيَاةِ وَحُبُّ الْمَالِ
Hati
orang yang tua renta senantiasa muda dalam mencintai dua perkara: hidup yang panjang
dan cinta terhadap harta.[HR Muslim]
Kecintaan
terhadap harta akan semakin menjadi di akhir zaman ini. Nabi SAW bersabda:
اِقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَلَا يَزْدَادُ
النَّاسُ عَلَى الدُّنْيَا إِلَّا حِرْصًا وَلَا يَزْدَادُوْنَ مِنَ اللهِ إِلَّا
بُعْدًا
Hari
Kiamat semakin dekat, dan tidak bertambah (kemauan) manusia kepada dunia
melainkan semakin rakus, dan tidak bertambah (kedekatan) mereka kepada Allâh
melainkan semakin jauh. [HR Al-Hakim]
Hal
ini akan terus berlangsung hingga ajalnya tiba. RAsul SAW bersabda :
لَوْ أَنَّ لِابْنِ آدَمَ وَادِيًا مِنْ ذَهَبٍ
أَحَبَّ أَنْ يَكُونَ لَهُ وَادِيَانِ وَلَنْ يَمْلَأَ فَاهُ إِلَّا التُّرَابُ
وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ
Sungguh,
seandainya anak Adam memiliki satu lembah dari emas, niscaya ia sangat ingin
mempunyai dua lembah (emas). Dan tidak akan ada yang memenuhi mulutnya kecuali
tanah.’ Kemudian Allâh mengampuni orang yang bertaubat [HR Bukhari]
Maka
supaya kita selamat, hendaklah kita senantiasa sadar bahwa hidup di dunia ini
hanya sebentar saja dan kematian selalu mengintai kita. RAsul SAW bersabda :
أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ يَعْنِي
الْمَوْتَ
Perbanyaklah
mengingat pemutus kenikmatan, yaitu kematian. [HR Ibnu Majah]
Faktor kedua adalah ekstrernal , yaitu faktor lingkungan
diantaranya seperti istri yang banyak menuntut. Hasan al-Bashri
mengisahkan bahwa ada seorang
pedagang kain di Mekkah yang dulunya
menghalalkan segala cara demi melariskan dagangannya namun beberapa tahun
kemudian ia berubah menjadi penjual yang shalih. Ia pun
bercerita:”Dulu aku punya istri yang jika aku datang kepadanya dengan sedikit
rizki, ia meremehkannya dan jika aku datang dengan rizki yang banyak ia
menganggapnya sedikit. Lalu Allah mewafatkan istriku tersebut, dan akupun
menikah lagi dengan seorang wanita. Jika aku hendak pergi ke pasar, ia memegang
bajuku lalu berkata:
يا
فلان ! اتَّقِ الله ولا تطعمنا إلاّ طيّباً إن جئتنا بقليلٍ كثّرناه وإن لم تأتنا بشيءٍ
أعنّاك بمغزلنا .
’Wahai suamiku, bertaqwalah kepada Allah, jangan engkau beri
makan aku kecuali dengan yang thayyib (halal). Jika engkau datang dengan
sedikit rezeki, aku akan menganggapnya banyak, dan jika kau tidak dapat apa-apa
aku akan membantumu memintal (kain)’. [al-Mujaalasah wa Jawaahirul ‘Ilm]
Maka sesayang apapun kepada istri, hendaklah suami
tidak menuruti kemauan yang jelek dari istrinya. Allah SWT berfirman :
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ
وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ
“Hai orang-orang yang
beriman, sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi
musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka.” [QS At-Taghabun : 15]
Justru kewajiban suami sebagai imam haruslah bisa
menasehatinya dan menuntunnya ke jalan yang diridloi Allah SWT. Wallahu A’lam.
Semoga Allah Al-Bari membuka hati kita agar selalu waspada akan harta dunia dan bujuk rayuannya.
Salam
Satu Hadits,
Dr.
H. Fathul Bari Alvers
NB.
Hak
Cipta berupa Karya Ilmiyah ini dilindungi oleh Allah SWT. Mengubah dan menjiplaknya akan terkena hisab di akhirat
kelak. *Silahkan Share tanpa mengedit artikel ini*. Sesungguhnya orang yang
copas perkataan orang lain tanpa
menisbatkan kepadanya maka ia adalah seorang pencuri atau peng-ghosob dan
keduanya adalah tercela [Imam Abdullah Alhaddad]
Pondok
Pesantren Wisata
AN-NUR
2 Malang Jatim
Sarana
Santri ber-Wisata Rohani Wisata Jasmani
Ayo
Mondok! Mondok itu Keren!
0 komentar:
Post a Comment