ONE
DAY ONE HADITH
Diriwayatkan
dari Abu Sa'id Al Khudri RA, Nabi SAW bersabda:
وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ
حَتَّى تُكَلِّمَ السِّبَاعُ الْإِنْسَ وَحَتَّى تُكَلِّمَ الرَّجُلَ عَذَبَةُ سَوْطِهِ
وَشِرَاكُ نَعْلِهِ وَتُخْبِرَهُ فَخِذُهُ بِمَا أَحْدَثَ أَهْلُهُ مِنْ بَعْدِهِ
Demi
Dzat yang jiwaku berada di tangannya, tidaklah kiamat terjadi hingga
binatang-binatang buas berbicara kepada manusia, hingga ujung cambuknya, tali
sendalnya berbicara pada orang dan hingga lututnya memberitahukan padanya apa
yang dilakukan keluarganya sepeninggalnya. [HR Tirmidzi]
Catatan
Alvers
Terdapat
seekor serigala mendatangi sekerumunan kambing dan membawa lari salah satu
kambing untuk dimangsanya. Mengetahui kejadian ini, Sang penggembala
mengejarnya dan iapun berhasil menarik kembali kambingnya. Serigala tersebut
kemudian naik ke atas bukit lalu berkata :
عَمَدْتُ إِلَى رِزْقٍ رَزَقَنِيهِ اللهُ عَزَّ
وَجَلَّ انْتَزَعْتَهُ مِنِّي
Aku
hanya ingin mengambil rizki yang telah Allah SWT berikan kepadaku tapi mengapa
Engkau merebutnya?
Sang
penggembala berkata :
تَالَلَّهِ إِنْ رَأَيْتُ كَالْيَوْمِ ذِئْبًا يَتَكَلَّمُ
Demi
Allah! Tidaklah aku pernah melihat kejadian seperti kejadian hari ini, aku
melihat serigala bisa berbicara.
Serigala
tersebut menjawab :
أَعْجَبُ مِنْ هَذَا رَجُلٌ فِي النَّخَلَاتِ بَيْنَ
الْحَرَّتَيْنِ، يُخْبِرُكُمْ بِمَا مَضَى وَبِمَا هُوَ كَائِنٌ بَعْدَكُمْ
Yang
lebih mengherankan adalah seorang laki-laki yang tinggal di daerah penuh dengan
pohon kurma (Madinah) yang terletak di antara dua harroh (batas kota Madinah)
dan dia bisa mengabarkan apa yang telah terjadi dan apa yang akan terjadi
setelah kalian.
Maaf
saya cut dulu ceritanya. Jika sang penggembala itu mendatangi anda dan
menyampaikan kisahnya, boleh jadi 100% anda tidak akan mempercayainya karena
secara logika akal sehat anda tidak pernah menyaksikan binatang yang notabene
tak berakal bisa berbicara dengan bahasa manusia dan mengatakan bahwa cerita
itu hanyalah fiksi (khayalan) belaka. Boleh jadi anda mengatakan bahwa kisah di
atas bagian dari FABEL.
Fabel
adalah cerita yang menceritakan kehidupan hewan yang berperilaku menyerupai
manusia. Fabel adalah cerita fiksi atau khayalan belaka (fantasi). Kadang kala
fabel memasukkan karakter minoritas berupa manusia. Cerita fabel juga sering
disebut cerita moral karena mengandung pesan yang berkaitan dengan moral.
Tokoh-tokoh cerita di dalam fabel semuanya binatang yang mempunyai akal,
tingkah laku, dan dapat berbicara seperti manusia. Tujuan fabel adalah
memberikan ajaran moral dengan menunjukkan sifat-sifat jelek manusia melalui
simbol binatang-binatang. [Wikipedia]
Fabel
lahir di Yunani pada abad ke-6 SM. Cerita fabel merupakan kesustraan dunia yang
tertua. Penulis pertamanya adalah seorang budak bernama Asop. Fabel dijadikan
sarana yang paling tepat untuk menyampaikan suatu kebenaran, yang pada saat itu
tidak mudah untuk dikatakan secara langsung terutama untuk kalangan rakyat
jelata. Di negara Jerman fabel sudah ditulis dan digemari sejak abad
pertengahan (Mittelalter), dan berkembang pesat pada zaman reformasi
(Reformationszeit). Penulis fabel yang paling berpengaruh adalah Martin Luther
yang menggunakan fabel sebagai media penyampaian pandangannya tentang politik
dan kehidupan beragama. [Pengajar co id]
Baiklah
saya lanjutkan kisahnya. Mendengar perkataan ini, sang penggembala yang tak
lain adalah seorang Yahudi ia mendatangi orang yang dimaksud yaitu Nabi SAW dan
ia pun menceritakan kejadian aneh tersebut. Bagaimanakah respon beliau? Beliau
yang masyhur dengan gelar al-amin (orang yang dapat dipercaya) dan tidak pernah
dusta sedikitpun.Ternyata Rasul SAW membenarkan cerita sang penggembala
tersebut dan kemudian bersabda :
إِنَّهَا أَمَارَةٌ مِنْ أَمَارَاتٍ بَيْنَ يَدَيِ
السَّاعَةِ، قَدْ أَوْشَكَ الرَّجُلُ أَنْ يَخْرُجَ فَلَا يَرْجِعَ حَتَّى تُحَدِّثَهُ
نَعْلَاهُ وَسَوْطُهُ مَا أَحْدَثَ أَهْلُهُ بَعْدَهُ
Sesungguhnya
hal itu adalah tanda dari tanda-tanda terjadinya hari kiamat adalah sebentar
lagi seorang itu akan keluar dari rumah dan tidaklah dia kembali ke rumahnya
sampai kedua sandal dan cambuknya menceritakan apa yang dilakukan oleh istri
(keluarganya) setelah kepergiannya. [HR Ahmad]
Sabda
ini yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad memperkuat hadits utama di atas yang
diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi. Kisah serigala di atas diriwayatkan juga oleh
Imam Bukhari dengan redaksi lebih ringkas dan berbeda redaksi. Yaitu, Rasul SAW
melaksanakan shalat subuh kemudian beliau menghadap keapda para jemaah shalat
dan bersabda : “Tatkala seseorang menggembala seekor sapi, kemudian diapun
menunggangi sapi tersebut dan memukulnya. Sapi itupun berkata:
إِنَّا لَمْ نُخْلَقْ لِهَذَا إِنَّمَا خُلِقْنَا
لِلْحَرْثِ
“Sesungguhnya
aku tidaklah diciptakan untuk ini (untuk ditunggangi), namun aku hanyalah
diciptakan untuk membajak.”
Orang-orangpun
berkata, “Maha suci Allah, sapi berbicara??”. Rasulullah SAW berkata :
فَإِنِّي أُومِنُ بِهَذَا أَنَا وَأَبُو بَكْرٍ
وَعُمَرُ
“Sesungguhnya
aku beriman terhadap hal ini, demikian juga Abu Bakar dan Umar beriman.”
Berkata
Abu Hurairah, “Dan tatkala itu Abu Bakar dan Umar sedang tidak ada (di Majelis
tersebut)”.
Rasulullah
SAW Melanjutkan sabdanya : “Dan tatkala seorang penggembala sedang
menggembalakan kambing-kambingnya tiba-tiba datang serigala dan membawa lari
seekor kambingnya. Maka sang penggembalapun mengejar serigala tersebut dan
sepertinya dia berhasil membebaskan kambing tersebut dari cengkraman serigala.
Sang serigala tersebut berkata kepada si penggembala:
اسْتَنْقَذْتَهَا مِنِّي فَمَنْ لَهَا يَوْمَ السَّبُعِ
يَوْمَ لَا رَاعِيَ لَهَا غَيْرِي
(Jika)
Engkau membebaskan kambing itu dariku, maka siapakah yang (akan menunggui) kambing
ini pada hari di mana binatang buas datang mengambil kambing ini dan tidak ada
lagi penggembala selain aku. (dekat hari kiamat) ?
Orang-orangpun
berkata, “Maha suci Allah, serigala berbicara?”, Nabi SAW berkata,
“Sesungguhnya aku beriman terhadap hal ini, demikian juga Abu Bakar dan Umar
beriman”. Berkata Abu Hurairah, “Tatkala itu Abu Bakar dan Umar sedang tidak
hadir. [HR Bukhari]
Sekali
lagi, kisah ini bukan fabel yang fiktif. Kisah ini dikisahkan oleh Rasul SAW
yang terpercaya dan diriwayatkan oleh Imam Bukhari yang terpercaya. Boleh Jadi,
Hadits seperti ini sampai kepada orang-orang yang mengedepankan akal saja
niscaya mereka yang menolak hadits ini. Mereka akan berkata “Hadits ini lemah
bahkan palsu karena tidak masuk akal, siapapun yang meriwayatkannya!”.
statement seperti demikian saya temukan di sebuah akun facebook. Ingatlah,
dengan kebesaran Allah, jangankan hewan yang memiliki mulut bisa berbicara
dengan bahsa manusia bahkan ujung cambuk, tali sendal dan lutut seseorang dapat
berbicara dengan bahasa manusia sebagaimana hadits utama di atas.
Dan
nanti tangan dan kakip yang tak berakal dan tidak bermulut akan berbicara,
Allah SWT ber firman :
الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا
أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
Pada
hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan
memberi kesaksian kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka lakukan.” [QS
Yasin:65]
Dan
mereka berkata kepada kulit mereka:”Mengapa kamu menjadi saksi (yang
memberatkan) terhadap kami” Kulit berkata :
أَنْطَقَنَا اللَّهُ الَّذِي أَنْطَقَ كُلَّ شَيْءٍ
وَهُوَ خَلَقَكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
Allah
yang telah menjadikan segala sesuatu bisa berbicara telah menjadikan kami bisa
berbicara, dan Dia-lah yang menciptakan kalian pertama kali dan hanya
kepada-Nyalah kalian akan dikembalikan”. [QS Fushshilat : 21] Wallahu A’lam.
Semoga Allah Al-Bari membuka hati kita untuk beriman kepada Nabi SAW dan
mempercayai apapun yang disampaikan oleh Beliau.
Salam
Satu Hadits,
Dr.
H. Fathul Bari Alvers
Pondok
Pesantren Wisata
AN-NUR
2 Malang Jatim
Sarana
Santri ber-Wisata Rohani Wisata Jasmani
Ayo
Mondok! Mondok Itu Keren Lho!
NB.
Hak
Cipta berupa Karya Ilmiyah ini dilindungi oleh Allah SWT. Mengubah dan
menjiplaknya akan terkena hisab di akhirat kelak. *Silahkan Share tanpa
mengedit artikel ini*. Sesungguhnya orang yang copas perkataan orang lain tanpa menisbatkan kepadanya maka ia
adalah seorang pencuri atau peng-ghosob dan keduanya adalah tercela [Imam
Alhaddad]
0 komentar:
Post a Comment