ONE
DAY ONE HADITH
Diriwayatkan
dari Ustman RA, Nabi SAW bersabda:
مَنْ أَتَمَّ الْوُضُوءَ كَمَا أَمَرَهُ اللَّهُ
تَعَالَى فَالصَّلَوَاتُ الْمَكْتُوبَاتُ كَفَّارَاتٌ لِمَا بَيْنَهُنَّ
Barangsiapa
yang menyempurnakan wudlunya sebagaimana diperintahkan Allah Ta’ala, maka
shalat-shalat fardlu yang ia kerjakan menjadi penghapus dosa yang terdapat di
antara shalat- shalat tersebut. [HR Muslim]
Catatan
Alvers
Pernahkah
anda alvers membaca status atau meme bertuliskan : Rasul SAW bersabda : “Di
akhir zaman nanti akan banyak wabah dan penyakit melanda manusia di dunia,
hanya umatku yang terhindar karena memelihara wudhunya. [(Katanya) HR
Thabrani]?
Ya,
meme berupa tulisan tersebut banyak menghiasai WA, FB, Twitter dan medos
lainnya sepanjang mewabahnya virus corona. Sebagaimana biasa, ketika membaca
teks hadits yang janggal maka saya mengecek kebenarannya. Pertama saya cek
dengan teks berbahasa arab ternyata tidak saya temukan, saya cek dengan
terjemahan maka saya temukan ada di medsos dan tidak saya temukan dalam artikel
atau web. Karena penasaran, saya cek
lagi beberapa hari namun tetap nihil tanpa hasil. Akhirnya saya sepakat dengan
pendapat yang menyatakan bahwa hadits itu palsu bahkan saking palsunya tidak
ditemukan dalam kitab kumpulan hadits
palsu bahkan di google pun tidak ada.
Ini
bukan berbicara masalah fadla’ilul A’mal, namun hadits tersebut dusta, hoax
yang pembuatnya diancam neraka karena berdusta dengan mengatas namakan Nabi SAW.
Rasul SAW bersabda :
مَنْ يَقُلْ عَلَيَّ مَا لَمْ أَقُلْ فَلْيَتَبَوَّأْ
مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ
Barangsiapa
berkata tentangku yang tidak pernah aku katakan, maka hendaklah ia persiapkan
tempat duduknya di neraka.[HR Bukhari]
Benarlah
apa sampaikan Nabi SAW :
سَيَكُونُ فِي آخِرِ أُمَّتِي أُنَاسٌ يُحَدِّثُونَكُمْ
مَا لَمْ تَسْمَعُوا أَنْتُمْ وَلَا آبَاؤُكُمْ فَإِيَّاكُمْ وَإِيَّاهُمْ
Akan
ada orang-orang pada akhir umatku yang menceritakan sebuah hadits kepada kalian
yang mana kalian belum pernah mendengarnya dan tidak pula bapak kalian. Maka
hati-hatilah kalian dan jauhilah mereka. [HR Muslim]
Wudlu
tidak disangsikan merupakan hal yang sangat penting. Betapa tidak, Shalat yang
merupakan rukun islam ke dua itu tidak
akan sah bila tanpa berwudlu sebagaimana sabda Rasul SAW :
لَا يَقْبَلُ اللَّهُ صَلَاةَ أَحَدِكُمْ إِذَا
أَحْدَثَ حَتَّى يَتَوَضَّأَ
Allah
tidak menerima shalat dari salah seorang kalian
Jika
ia berhadats (kecil) sehingga ia berwudlu [HR Bukhari]
Wudlu
bukan hanya merupakan syarat shalat namun lebih dari itu wudlu memiliki
keutamannya sendiri, di antaranya adalah
Sabda
Nabi SAW : "Barangsiapa yang berwudhu'
lalu memperbaguskan wudhu'nya, maka keluarlah kesalahan-kesalahannya sehingga
keluarnya itu sampai dari bawah kuku-kukunya." [HR Muslim].
Dan
dalam hadits utama di atas, wudlu menjadikan dosa-dosa yang berada antara satu
shalat dengan lainnya akan diampuni dengan catatan wudlu tersebut dilakukan
dengan sempurna. Wudlu yang sempurna bukan berarti melakukan wudlu dengan air
yang lebih banyak. Kesalah pahaman seperti itu akan mendatangkan perilaku israf
(berlebih-lebihan). Suatu ketika Nabi
SAW melewati Sa'd yang sedang berwudlu, maka beliau bertanya: "Wahai Sa'd,
kenapa kamu berbuat israf (berlebih-lebihan)?" Dia berkata; "Apa
dalam wudlu juga ada israf?" Beliau menjawab:
نَعَمْ وَإِنْ كُنْتَ عَلَى نَهْرٍ جَارٍ
Ya,
meskipun kamu berada pada sungai yang mengalir.[HR Ibnu Majah]
Maka
janganlah keinginan untuk menyempurnakan wudlu menyebabkan kita menggunakan air
secara berlebihan bahkan menjadi was-was. Rasul SAW bersabda :
إِنَّ لِلْوُضُوءِ شَيْطَانًا يُقَالُ لَهُ الْوَلَهَانُ
فَاتَّقُوا وَسْوَاسَ الْمَاءِ
Sesungguhnya
terdapat setan yang menggangu (orang dalam melakukan) wudlu. Ia dijuluki
“Walhan”. Maka hati-hatilah jangan was-was dalam menggunakan air (wudlu). [HR
Turmudzi]
Rasul
SAW memberikan perkiraan air yang dibutuhkan untuk berwudlu. Sahabat Jabir RA
meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda :
يُجْزِئُ مِنْ الْوَضُوءِ الْمُدُّ مِنْ الْمَاءِ
وَمِنْ الْجَنَابَةِ الصَّاعُ
Wudlu
itu cukup dengan satu mud (688 ml) air dan untuk mandi janabah satu sha' (2.75
Liter).
Lalu
ada seorang laki-laki yang berkata : “Air segitu tidaklah cukup bagiku”. Jabir
berkata : Air segitu telah mencukupi untuk (wudlu/mandi) nya seseorang yang
lebih baik darimu dan lebih banyak rambutnya, maksudnya Rasul SAW. [HR Ahmad]
Al-Mirwazi
berkata : “Ketika Abu Abdillah ibnul Askari berwudlu maka aku menutupinya dari
pandangan orang-orang supaya mereka (tidak salah paham) dan berkata “Ia tidak
melakukan wudlu dengan baik” karena sedikitnya air yang ia tuangkan ketika
berwudlu”. Imam Ahmad berwudlu hampir-hampir air tidak membasahi tanah (di
bawahnya). [Faidlul Qadir]
Maka
kita harus mempelajari bagaimana tatacara berwudlu yang baik dan benar. Suatu
ketika Sayyidina Hasan dan Husein melihat seorang kakek yang sedang berwudlu
dengan cara yang salah. Salah seorang berkata: mari kita nasehati kakek itu.
Keduanya berkata : wahai kakek, kami akan berwudlu di depanmu dan nilailah siapa yang baik cara berwudlu'nya
dan siapa yang tidak! Setelah keduanya selesai memperagakan wudlu' mereka maka
sang kakek berkata :
أنا والله الذي لا أحسن الوضوء وأما أنتما فكل واحد منكما
يحسن وضوءه
Demi Allah, Akulah yang tidak baik cara
berwudlu'nya, adapun kalian berdua maka telah berwudlu dengan baik. [Hamisy
Faidhul Qadir]
Yang terakhir, Jangan lupa
setelah wudlu untuk membaca do’a. Rasul SAW bersabda : "Tiada seorang pun dari engkau semua yang berwudhu'
lalu ia menyampaikan yakni menyempurnakan wudhu'nya, kemudian mengucapkan:
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ
وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ
melainkan
dibukakanlah untuknya pintu syurga yang berjumlah delapan buah. la dipersilahkan
masuk dari pintu mana saja yang ia kehendaki. [HR
Muslim]
Wallahu
A’lam. Semoga Allah Al-Bari membuka hati kita untuk terus melaksanakan ibadah semata-mata
karena Allah dan
sesuai
petunjuk Rasul SAW.
Salam
Satu Hadits,
Dr.
H. Fathul Bari Alvers
Pondok
Pesantren Wisata
AN-NUR
2 Malang Jatim
Sarana
Santri ber-Wisata Rohani Wisata Jasmani
Ayo
Mondok! Mondok Itu Keren Lho!
NB.
Hak
Cipta berupa Karya Ilmiyah ini dilindungi oleh Allah SWT. Mengubah dan
menjiplaknya akan terkena hisab di akhirat kelak. *Silahkan Share tanpa
mengedit artikel ini*. Sesungguhnya orang yang copas perkataan orang lain tanpa menisbatkan kepadanya maka ia
adalah seorang pencuri atau peng-ghosob dan keduanya adalah tercela [Imam
Alhaddad]
0 komentar:
Post a Comment