ONE DAY ONE HADITH
Diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Amr bin
Al-‘Ash RA, Rasul SAW bersabda :
الْعَبْدَ
إِذَا كَانَ عَلَى طَرِيقَةٍ حَسَنَةٍ مِنَ الْعِبَادَةِ ثُمَّ مَرِضَ قِيلَ لِلْمَلَكِ
الْمُوَكَّلِ بِهِ اكْتُبْ لَهُ مِثْلَ عَمَلِهِ إِذَا كَانَ طَلِيقاً حَتَّى أُطْلِقَهُ
أَوْ أَكْفِتَهُ إِلَىَّ
Seorang hamba jika ia berada pada jalan yang
baik dalam ibadah kemudian ia sakit maka dikatakan pada malaikat yang bertugas
mencatat amalan “Tulislah padanya semisal yang ia amalkan rutin jika ia tidak
terikat sampai Aku melepasnya atau sampai Aku mencabut nyawanya. [HR Ahmad]
Catatan Alvers
Ada yang berbeda di tahun ini, di mana calon
jamaah haji yang telah melunasi biaya ONH tidak bisa berangkat ke tanah suci
karena hingga kini Pihak Arab Saudi tak kunjung membuka akses bagi jemaah haji
dari negara mana pun. Akibatnya, pemerintah tidak mungkin lagi memiliki cukup
waktu untuk melakukan persiapan, utamanya dalam pelayanan dan perlindungan
jemaah dari ancaman pandemi covid-19.
Menteri Agama dalam konferensi pers (2/6/2020)
menyatakan bahwa pemerintah memutuskan untuk tidak memberangkatkan jemaah haji
pada tahun 2020 atau tahun 1441 Hijriah ini. Keputusan tersebut dituangkan
melalui Keputusan Menteri Agama RI Nomor 494 Tahun 2020. Pembatalan itu berlaku untuk seluruh warga
Indonesia baik yang menggunakan kuota haji pemerintah, regular maupun khusus, bahkan
juga yang menggunakan visa haji mujamalah atau furada .[Kompas com]
Tidak hanya membatalkan pemberangkatan haji, pemerintah
juga melarang travel atau perorangan berangkat haji secara ilegal. Jika ada
warga yang melanggar maka akan dikenakan Pasal 121 UU 8/2019 yaitu penjara
paling lama enam tahun atau pidana denda paling banyak Rp 6 miliar. [serambinews.com]
Ya, Haji memang hukumnya wajib namun kewajiban
itu dikhususkan untuk yang memiliki “isthita’ah” (kemampuan). Allah SWT berfirman :
وَلِلَّهِ عَلَى
النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا
Mengerjakan haji
adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang mampu
mengadakan perjalanan ke Baitullah” [QS Ali Imran : 97]
Mengenai ukuran “istitha’ah” (kemampuan), Ibnu Abbas RA berkata :
Mengenai ukuran “istitha’ah” (kemampuan), Ibnu Abbas RA berkata :
أَنْ يَكُونَ
قَادِرًا عَلَى الزَّادِ وَالرَّاحِلَةِ وَأَنْ يَصِحَّ بَدَنُ الْعَبْدِ وَأَنْ يَكُوْنَ
الطَّرِيْقُ آمِنًا
Adanya seseorang memiliki bekal dan sarana transportasi,
sehat fisiknya serta aman di perjalanan. [I’anatut Thalibin]
Maka dengan demikian, gagalnya keberangkatan
haji pada tahun ini bukanlah suatu dosa karena tidak adanya “istitha’ah” dari
sisi tersedianya transportasi dan keamanan sehingga calon jamaah tidak perlu
sedih. Bukankah dari sisi pahala tetaplah akan didapatkan mengingat para calon
jamaah telah berniat melaksanakan ibadah haji namun gagal karena udzur
sebagaimana dipahami dari hadits utama di atas dan sebagaimana juga sabda Nabi SAW :
نِيَّةُ الْمُؤْمِنِ خَيْرٌ مِنْ عَمَلِهِ
Niatnya orang mukmin itu lebih
baik (pahalanya) dari pada amalannya. [HR
Thabrani]
Ibnu Katsir menceritakan bahwa suatu kali Abdullah bin Mubarak bersama
rombongannya pergi menempuh perjalanan untuk menunaikan ibadah haji. Di tengah
perjalanan, burung yang menemani perjalananya mati dan ia pun memerintahkan
untuk membuangnya ke tempat sampah. Tak lama kemudian terlihat seorang gadis keluar
dari sebuah rumah yang dekat tempat sampah itu, lalu ia mengambil bangkai
burung tersebut dan membungkusnya lalu gadis itu buru-buru kembali menuju rumahnya.
Melihat hal itu, Abdullah bin Mubarak mendatangi rumah gadis tersebut untuk
menanyakan apa yang diperbuatnya. Gadis tersebut berkata :
أَنَا وَأَخِي
هُنَا لَيْسَ لَنَا شَيْئٌ إِلَّا هَذَا الْاِزَارَ وَلَيْسَ لَنَا قُوْتٌ إِلَّا
مَا يُلْقَى عَلَى هَذِهِ الْمَزْبَلَةِ وَقَدْ حَلَّتْ لَنَا الْمَيْتَةُ مُنْذُ
أَيَّامٍ وَكَانَ أَبُوْنَا لَهُ مَالٌ فَظُلِمَ وَأُخِذَ مَالُهُ وَقُتِلَ
Di sini, Aku dan saudaraku tidak memiliki
sesuatu selain baju ini dan kami tidaklah memiliki makanan selain apa yang di
buang di tempat sampah ini. Dan sejak beberapa hari, bangkai itu menjadi halal
bagi kami (karena kondisi darurat). Dahulu Ayah kami kaya namun ia didzalimi, hartanya
dirampas dan iapun dibunuh.
Maka Abdullah bin Mubarak bertanya kepada
pembantunya : Berapakah uang yang kau bawa? Pembantunya menjawab : 1000 Dinar. Abdullah
bin Mubarak berkata :
عُدَّ مِنْهَا عِشْرِيْنَ دِيْنَارًا
تَكْفِيْنَا إِلَى مَرْوَ وَاَعْطِهَا الْبَاقِيَ فَهَذَا أَفْضَلُ مِنْ حَجِّنَا
فِي هَذَا الْعَامِ
Ambillah 20 Dinar sekiranya cukup untuk biaya
kita kembali ke kota Maru, Khurasan (sekarang bagian dari Turkmenistan) dan
sisanya (980 Dinar) berikanlah kepada gadis ini. Ini lebih utama dari haji kita
tahun ini.
Kemudian iapun kembali ke kampung halamannya
(tidak jadi berangkat haji). [Al-Bidayah Wan Nihayah]
Gagalnya berangkat haji padahal hati terus
merindukan baitullah bukanlah suatu kejelekan bahkan Imam Ghazali menukil
perkataan ulama :
تَكُونُ
فِي بَلَدٍ وَقَلْبُكَ مُشْتَاقٌ إِلَى مَكَّةَ مُتَعَلِّقٌ بِهَذَا الْبَيْتِ خَيْرٌ
لَكَ مِنْ أَنْ تَكُوْنَ فِيْهِ وَأَنْتَ مُتَبَرِّمٌ بِالْمَقَامِ وَقَلْبُكَ فِي
بَلَدٍ آخَرَ
Engkau berada di negara (mu) sementara hatimu
merindukan Mekkah dan tertambat dengan Baitullah itu adalah lebih baik bagimu
daripada Engkau berada di Mekkah dengan perasan bosan tinggal di sana dan
hatimu tertambat dengan negara lain. [Ihya Ulumuddin]
Dan sebagian salaf berkata :
كَمْ
مِنْ رَجُلٍ بِخُرَاسَانَ وَهُوَ أَقْرَبُ إِلَى هَذَا الْبَيْتِ مِمَّنْ يَطُوْفُ
بِهِ
Betapa banyak orang yang berada di khurasan
(maksudnya di negaranya) sementara ia lebih dekat dengan baitullah ini daripada
orang-orang yang thawaf di seputar ka’bah. [Ihya Ulumuddin]
Wallahu A’lam. Semoga Allah al-Bari membuka
hati kita untuk senantiasa merindukan baitullah apapun kondisinya sehingga meskipun
kita berada di negara asal kita secara fisik namun secara spiritual kita
seakan-akan berada di sisi baitullah.
Salam Satu Hadits
Dr.H.Fathul Bari.,SS.,M.Ag
Pondok Pesantren Wisata
AN-NUR 2 Malang Jatim
Ngaji dan Belajar Berasa di tempat Wisata
Ayo Mondok! Mondok Itu Keren!
NB.
Silahkan Share sebanyak-banyaknya kepada
semua grup yang ada supaya sabda Nabi SAW menghiasi dunia maya dan semoga
menjadi amal jariyah kita semua.
0 komentar:
Post a Comment