ONE DAY ONE HADITH
Diriwayatkan dari Jarir bin Abdillah RA, ia berkata
:
بَايَعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى إِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَالنُّصْحِ لِكُلِّ
مُسْلِمٍ
Aku berbai’at (janji setia) kepada Rasul ﷺ untuk mendirikan shalat, menunaikan zakat dan menasehati
(menghendaki kebaikan) kepada setiap muslim. [HR Bukhari]
Catatan Alvers
Nasehat itu layaknya air yang menyegarkan kita
setiap saat. Air yang jernih nan segar dan menyejukkan badan yang gerah karena
cuaca panas. Maka nasehat itu bisa menyejukkan hati tatkala dilanda gundah gulana
bahkan emosi dan amarah karena situasi kondisi yang tak sesuai harapan. Jika
sebagian badan terasa perih saat terguyur air maka itu menandakan adanya
masalah pada bagian tersebut boleh jadi karena ada luka atau kulit yang lecet
di sana maka tidaklah bijak jika kita menyalahkan airnya.
Nasehat itu secara bahasa (etimologi) berasal dari
kata “Nashaha” yang berarti “Shafa” (bening), “Khalasha” (murni), “Rawiya”
(melegakan dahaga). [almaany com] Maka nasehat yang baik itu haruslah bening
keluar dari sumber hati yang terdalam, murni tidak tercampur maksud lain dan
ada motif udang dibalik batu serta dapat melegakan dahaga ruhani dan spiritual
setiap objek nasehat atau setiap orang yang mendengarnya.
Suatu ketika Jarir bin Abdillah RA memerintahkan
budaknya untuk membelikan seekor kuda maka budaknya membeli kuda seharga 300
dirham lalu ia membawa kuda dan penjualnya menghadap kepada majikannya untuk
melakukan negosiasi harga lebih lanjut. Jarir berkata kepada pemilik kuda
“Kudamu ini (mestinya) berharga lebih dari 300 dirham, maukah kau menjualnya
dengan harga 400 Dirham”. Pemilik kuda
berkata “Itu terserah kamu wahai Aba Abdillah (jarir)”. Jarir berkata lagi kepada pemilik kuda “Kudamu
ini (mestinya) berharga lebih dari 400 dirham, maukah kau menjualnya dengan
harga 500 Dirham”. Dan Jarir terus
menaikkan harga beli penawarannya hingga 800 dirham dan akhirnya iapun
membelinya denga harga 800 dirham. Pemilik kuda bertanya-tanya mengenai apa
yang dilakukan olehnya maka Jarir berkata : Aku telah berbai’at (janji setia)
kepada Rasul ﷺ
untuk menasehati (menghendaki kebaikan) kepada setiap muslim. [Al-Mihjah Syarah
Muslim]
Itulah gambaran nasehat sesungguhnya. Nasehat
terbaik yang betul-betul termotivasi untuk memberikan kebaikan kepada orang
lain, bukan menghendaki kebaikan dan keuntungan untuk orang yang
mengucapkannya. Al-Khaththabi berkata :
اَلنَّصِيْحَةُ كَلِمَةٌ يُعَبَّرُ بِهَا
عَنْ جُمْلَةٍ هِيَ إِرَادَةُ الْخَيْرِ لِلْمَنْصُوْحِ لَهُ
Nasehat adalah kata yang menggambarkan sejumlah
keinginan untuk memberikan kebaikan kepada orang yang dinasehati [Aunul Ma’bud]
Memberikan nasehat kepada yang membutuhkan
merupakan satu kewajiban kita sebagai orang islam. Bukankah Agama itu sendiri
adalah nasehat? “Ad-din An-Nashihah” [HR Muslim] dan Nabi ﷺ bersabda : “Kewajiban seorang muslim atas muslim yang lain ada
enam.” (Diantaranya adalah) :
وَإِذَا اسْتَنْصَحَكَ فَانْصَحْ لَهُ
apabila dia meminta nasehat kepadamu maka berilah
nasehat kepadanya.
[HR Muslim]
Imam Nawawi
memberikan penjelasan :
فَمَعْنَاهُ طَلَبَ مِنْكَ النَّصِيحَةَ فَعَلَيْكَ أَنْ تَنْصَحَهُ وَلَا تُدَاهِنْهُ وَلَا
تَغُشَّهُ وَلَا تُمْسِكْ عَنْ بَيَانِ النَّصِيْحَةِ
Maksudnya adalah apabila dia meminta nasehat
darimu, maka wajib bagimu untuk menasehatinya, jangan hanya mencari muka di
hadapannya, jangan pula menipunya, dan janganlah kamu menahan diri untuk
menerangkan nasehat kepadanya.” [Syarh Muslim]
Orang-orang yang memberikan nasehat terbaik seperti
itu mereka orang- orang yang dicintai oleh Allah. Yazid bin Maysarah telah
membaca kitab-kitab suci terdahulu dan ia berkata :Sesungguhnya Allah telah
memberikan wahyu kepada Nabi Musa bahwa :
أنَّ أَحَبَّ عِبَادِي إِلَيَّ الَّذِيْنَ
يَمْشُوْنَ فِي اْلاَرْضِ بِالنَّصِيْحَةِ
Sesungguhnya hamba yang paling Aku cintai adalah
orang-orang yang berjalan di muka bumi dengan (memberikan) nasehat. [Mushannaf
Ibni Abi Syaibah]
Marilah kita memberikan nasehat kepada orang lain
dengan tulus ikhlas dan janganlah tertipu dengan rayuan setan yang menghadang
kita dengan sejuta alasan. Al-Hasan Al-Bashri pernah berkata kepada Mutharrif
bin Abdillah, “Wahai Mutharrif nasihatilah teman-temanmu”. Mutharrif
mengatakan,
إِنِّي أَخَافُ أَنْ أَقُولَ مَا لَا أَفْعَلُ
“Aku khawatir mengatakan yang tidak ku lakukan”.
Mendengar hal tersebut, Hasan Al-Bashri mengatakan,
“Semoga Allah merahmatimu, siapakah di antara kita yang mengerjakan apa yang dia
katakan, sungguh setan berharap bisa menjebak kalian dengan hal ini sehingga
tidak ada seorang pun yang berani amar ma’ruf nahi mungkar.” [Tafsir Qurthubi]
Al-Hasan Al-Bashri sendiri terus memberikan nasehat
sambil berkata :
أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي أَعِظُكُمْ وَلَسْتُ
بِخَيْرِكُمْ وَلَا أَصْلَحِكُمْ... وَلَوْ كَانَ الْمُؤْمِنُ لاَ يَعِظُ أَخَاهُ إِلَّا
بَعْدَ إِحْكَامِ أَمْرِ نَفْسِهِ لَعُدِمَ الْوَاعِظُوْنَ، وَقَلَّ الْمُذَكِّرُوْنَ
Wahai manusia, sesungguhnya aku telah menasihati
kalian, namun bukan berarti aku orang yg terbaik diantara kalian, bukan pula
orang yg paling shalih di antara kalian... Andai seorang mukmin tidak boleh
memberikan nasihat kepada saudaranya kecuali setelah mampu mengontrol dirinya
niscaya hilanglah para pemberi nasihat dan minimlah orang-orang yang mau
mengingatkan.” [Al-Hasan Al-bashri Imamiz Zahidin, Syeikh A. Farid Al-Mazidi]
Hampir setiap hari nasehat menghampiri kita lewat
medsos, baik berupa ayat, hadits maupun perkataan ulama. Betapa enaknya hidup
di zaman sekarang, kita tidak repot-repot mencari nasehat dan kalam hikmah
karena semua itu terus menghampiri kita. Namun pertanyaannya seberapa banyak
manfaat dari unataian kata-kata mutiara yang menghampiri kita? Akankah kita
membacanya dan merenunginya ataukah kita lewatkan begitu saja layaknya iklan
yang tiba-tiba muncul dan hilang dari hape kita.
Di samping memberikan nasehat yang terbaik kepada
orang lain, jadikan nasehat tersebut ditujukan untuk kita sendiri karena betapa
butuhnya kita terhadap nasehat bahkan kepada nasehat yang kita sampaikan kepada
orang lain. Maka renungkan setiap nasehat darimanapun engkau dapat lalu
jalankan dengan tepat. InsyaAllah engkau akan selamat.
Berikut adalah nasehat terbaik yang pernah
ditemukan sepanjang hidup Syeikh Ali At-Thanthawi. Ia berkata : Aku telah membaca lebih dari 70 tahun, namun
aku belum pernah menemukan “hikmatan ajmal” (kata bijak yang lebih indah)
daripada apa yang sampaikan oleh Ibnul Jauzi -rahimahullah- yaitu :
إِنَّ مَشَقَّةَ الطَّاعَةِ تَذْهَبُ وَيَبْقَى
ثَوَابُهَا وَإِنَّ لَذَّةَ الْمَعَاصِي تَذْهَبُ وَيَبْقَى عِقَابُهَا
Sesungguhnnya keletihan karena melakukan ketaatan
akan hilang sementara pahalanya akan terus langgeng. Dan kenikmatan melakukan
maksiat akan sirna sementara hukumannya akan terus ada.
كُنْ مَعَ اللهِ وَلاَ تُبَالِي وَمُدَّ
يَدَيْكَ إِلَيْهِ فِي ظُلُمَاتِ اللَّيَالِي وَقُلْ يَا رَبِّ مَا طَابَتِ الدُّنْيَا
إِلاَّ بِذِكْرِكَ وَلَا الْآخِرَةُ إِلاَّ بِعَفْوِكَ وَلَا الْجَنَّةُ إِلاَّ بِرُؤْيَتِكَ
Teruslah bersama Allah dan jangan pedulikan (yang
lain). Tengadahkanlah kedua tanganmu kepada-Nya dalam kegelapan malam, dan
berdoalah: Ya Rabb, Dunia ini takkan indah kecuali dengan mengingat-Mu. Dan
akhirat takkan indah kecuali dengan ampunan-Mu. Dan surgapun takkan indah
kecuali dengan melihat wajah-Mu.
صَافِحْ وَسَامِحْ وَدَعِ الْخَلْقَ لِلْخَالِقِ
فَنَحْنُ وَهُمْ رَاحِلُوْنَ اِفْعَلِ الْخَيْرَ مَهْمَا اسْتَصْغَرْتَهُ فَإِنَّكَ
لَا تَدْرِي أَيَّ حَسَنَةٍ تُدْخِلُكَ الْجَنَّةَ
Lapangkan hatimu. Maafkan (orang yang bersalah
padamu). Biarkan (urusan) makhluk untuk sang Khaliq, karena kita dan mereka
sama-sama akan pergi (meninggalkan dunia). Lakukanlah kebaikan walau engkau
meremehkannya, karena engkau tidak pernah tau kebaikan mana yang akan
memasukkanmu ke dalam surga” [almuqbil com]
Wallahu A’lam. Semoga Allah al-Bari membuka hati
kita untuk saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran sehingga kita tidak
menjadi orang yang merugi. Wal Ashri Innal Insana lafi Husr.
Salam Satu Hadits
Dr.H.Fathul Bari.,SS.,M.Ag
Pondok Pesantren Wisata
AN-NUR 2 Malang Jatim
Ngaji dan Belajar Berasa di tempat Wisata
Ayo Mondok! Mondok Itu Keren!
NB.
Silahkan Share sebanyak-banyaknya kepada semua grup
yang ada supaya sabda Nabi ﷺ
menghiasi dunia maya dan semoga menjadi amal jariyah kita semua.
0 komentar:
Post a Comment