ONE DAY ONE HADITH
Diriwayatkan dari Abdullah ibnu Umar RA,
Rasul ﷺ bersabda :
إِذَا
كَانَ أَحَدُكُمْ عَلَى الطَّعَامِ فَلَا يَعْجَلْ حَتَّى يَقْضِيَ حَاجَتَهُ
مِنْهُ وَإِنْ أُقِيمَتْ الصَّلَاةُ
Jika seorang dari kalian sedang makan, maka
janganlah ia tergesa-gesa sampai dia menuntaskan makannya meskipun iqamah telah
dikumandangkan. [HR Bukhari]
Catatan Alvers
Hidup penuh dengan ketergesa-gesaan.
Berangkat sekolah tergesa-gesa, mengerjakan soal tergesa-gesa, Pulang
tergesa-gesa, makan tergesa-gesa, bekerja tergesa-gesa, bahkan beribadahpun
banyak yang tergesa-gesa. Itulah sifat kebanyakan manusia sebagaimana Allah SWT
berfirman :
وَكَانَ
الْإِنْسَانُ عَجُولًا
Dan manusia bersifat tergesa-gesa. [QS
al-Isra’:11]
Tergesa-gesa dalam merupakan sifat tercela
karena bersumber dari setan. Rasul ﷺ mengingatkan :
التَّأَنِّي
مِنَ اللهِ، وَالْعَجَلَةُ مِنَ الشَّيْطَانِ
ketenangan datangnya dari Allah, sedangkan
tergesa-gesa datangnya dari setan.[HR Baihaqi]
Amr bin Ash RA berkata :
لَا
يَزَالُ الْمَرْءُ يَجْتَنِي مِنْ ثَمْرَةِ الْعَجَلَةِ النَّدَامَةَ
Seseorang akan senantiasa memetik buah
penyesalan dari tergesa-gesa.[ Tuhfatul Ahwadzi]
Orang yang melakukan suatu pekerjaan dengan
tergesa-gesa ia akan menyesal, ya menyesal karena ia gagal mendapatkan
tujuannya. Para ulama berkata :
مَنِ
اسْتَعْجَلَ شَيْئًا قَبْلَ أَوَانِهِ عُوْقِبَ بِحِرْمَانِهِ
"Barangsiapa
menyegerakan sesuatu sebelum waktunya maka ia dihukum dengan keharaman (tidak
mendapatkan) sesuatu tersebut."
Orang yang tergesa-Gesa dalam berdoa akan
gagal mendapatkan permintaannya.
Rasul ﷺ bersabda:
لَا
يَزَالُ يُسْتَجَابُ لِلْعَبْدِ مَا لَمْ يَدْعُ بِإِثْمٍ أَوْ قَطِيعَةِ رَحِمٍ
مَالَمْ يَسْتَعْجِلْ
Senantiasa (doa) seorang hamba dikabulkan
selama dia tidak memohon suatu dosa, memutus silaturahmi dan tidak
tergesa-gesa.”
Rasul ﷺ ditanya, “Apa maksudnya tergesa-gesa (dalam
berdoa)?” Maka Beliau menjawab, “Orang yang berdoa lalu mengatakan, Aku telah
berdoa. Dan aku benar-benar telah berdoa, tetapi Allah tidak mengabulkan
doaku.’ Kemudian dia merasa rugi karena doanya sia-sia sehingga iapun berhenti
berdoa. [HR Muslim]
Tidak perlu tergesa-gesa, karena setelah
berniat seseorang akan dicatat mulai melakukan sesuatu amalan dan mendapatkan
pahalanya. Rasul ﷺ bersabda :
إِذَا
ثُوِّبَ لِلصَّلَاةِ فَلَا تَأْتُوهَا وَأَنْتُمْ تَسْعَوْنَ وَأْتُوهَا
وَعَلَيْكُمْ السَّكِينَةُ فَمَا أَدْرَكْتُمْ فَصَلُّوا وَمَا فَاتَكُمْ
فَأَتِمُّوا فَإِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا كَانَ يَعْمِدُ إِلَى الصَّلَاةِ فَهُوَ فِي
صَلَاةٍ
Jika telah dikumandangkan iqamah maka
jangankan kalian mendatangi shalat dengan berlari, tetapi datangilah dengan
tenang. Ikutilah gerakan imam dan sempurnakanlah yang rekaat terlewat karena
sesungguhnya seorang dari kalian jika telah bermaksud untuk melaksanakan shalat
maka ia sudah terhitung dalam keadaan shalat (pahalanya). [HR Muslim]
Tergesa-gesa akan mendatangkan bahaya seperti
tergesa-gesa ketika makan bahkan akan mengakibatkan kematian. Personil boy
band, Boyzone Stephen Gately meninggal dunia karena tersedak pada 2006 silam
dan aktor Hollywood, Gordon Drewe Henley, meninggal dunia pada Januari 2016
juga akibat tersedak saat menikmati makan siangnya. Dan tetangga saya yang
masih muda juga meninggal karena tersedak sehingga banyak sekali kasus kematian
karena tersedak sehingga wikipedia membuat daftar beberapa tokoh yang meninggal
karena tersedak. [List_of_choking_deaths] Itulah mengapa Rasul ﷺ menganjurkan seseorang yang sedang makan
untuk tidak tergesa-gesa meskipun iqamah telah dikumandangkan sebagaimana
hadits utama di atas.
Maka dari itu “Woles Bro !!” (Pelan-pelan
saudaraku!! ). Lakukan sesuatu dengan tenang, santai, menikmati dan jangan
tergesa-gesa. Pesan agar kita tidak tergesa-gesa merupakan pesan penting yang
akan mendatangkan keselamatan. Imam Bukhari meriwayatkan dari Hasan Al-Bashri,
Ia berkata : “Ada seorang pria wafat dengan meninggalkan seorang
anak dan seorang
budak. Dia pun berwasiat agar budak tersebut merawat anaknya. Setelah
dewasa, iapun menikahkannya. Hingga satu ketika ia berkata kepada budaknya:
“Siapkan aku untuk mencari ilmu“. Budaknya lalu menyiapkan segala keperluannya.
Iapun berangkat menuntut ilmu untuk beberapa lama dan ketika ia akan pulang ke
rumahnya ia diberi pesan oleh gurunya:
اِتَّقِ
اللهَ وَاصْبِرْ وَلَا تَسْتَعْجِلْ
“Bertakwalah kepada Allah, sabarlah dan
janganlah kau terburu – buru“.
Pesan pamungkas itu senantiasa
diingat-ingatnya. Hingga sesampainya di rumah ternyata ia menemukan seorang
pria yang tidur di samping istrinya. Ia pun kembali ke kendaraannya untuk
mengambil pedang untuk membunuh lelaki
itu. Namun ketika ia hendak mengambil
pedang ia teringat pesan sang guru “Bertakwalah kepada Allah, sabarlah dan
janganlah kau terburu – buru“ lalu ia mengurungkan niatnya. Iapun kembali masuk
ke rumahnya dan amarah kembali melanda dan iapun buru-buru menuju kendaraan
untuk mengambil pedangnya namun ia teringat lagi pesan gurunya untuk bersabar
dan tidak tergesa-gesa. Akhirnya ia mengurungkan niatnya dan kembali masuk
rumah. Dan setelah beberapa saat, pria itu bangun lalu memeluknya dan
menciuminya. (Lelaki itu adalah pengasuhnya yang telah membesarkannya).
Lelaki
itu lalu bertanya padanya, “Apa saja yang terjadi setelah kau meninggalkanku?”
Anak itu menjawab :
أَصَبْتُ
وَاللهِ بَعْدَكَ خَيْرًا كَثِيْرًا أَصَبْتُ وَاللهِ بَعْدَكَ أَنِّي مَشَيْتُ
اللَّيْلَةَ بَيْنَ السَّيْفِ وَبَيْنَ رَأْسِكَ ثَلَاثَ مِرَارٍ فَحَجَزَنِي مَا
أَصَبْتُ مِنَ الْعِلْمِ عَنْ قَتْلِكَ
“Aku
memperoleh banyak kebaikan setelah itu. Demi Allah, Setelah meninggalkanmu,
Malam ini aku berjalan di antara pedang dan kepalamu sebanyak tiga kali, namun
ilmu telah kuperoleh menghalangiku dari membunuhmu“. [Adabul Mufrad]
Namun ada lima perkara yang merupakan
perkecualiannya. Hatim Al-Asham (wafat 237 H) berkata :
اَلْعَجَلَةُ
مِنَ الشَّيْطَانِ إِلَّا فِي خَمْسٍ إِطْعَامِ الطَّعَامِ إِذَا حَضَرَ
الضَّيْفُ، وَتَجْهِيْزِ الْمَيْتِ إِذَا مَاتَ، وَتَزْوِيْجِ الْبِكْرِ إِذَا
أَدْرَكَتْ، وَقَضَاءِ الدَّيْنِ إِذَا وَجَبَ، وَالتَّوْبَةِ مِنَ الذَّنْبِ
إِذَا أَذْنَبَ.
Ketergesa-gesaan itu berasal dari setan
kecuali dalam lima perkara: (1)- menyajikan makanan ketika ada tamu (2)-
mengurus mayit ketika ia mati (3)- menikahkan seorang gadis jika sudah bertemu
jodohnya (4)- melunasi utang ketika sudah jatuh tempo. (5)- segera bertaubat
jika berbuat dosa.” [Hilyatul Awliya]
Wallahu A’lam. Semoga Allah al-Bari membuka
hati kita untuk melakukan persiapan dalam segala amalan sehingga bisa
melakukannya dengan sempunan tanpa tergesa-gesa.
Salam Satu Hadits
Dr.H.Fathul Bari.,SS.,M.Ag
Pondok Pesantren Wisata
AN-NUR 2 Malang Jatim
Ngaji dan Belajar Berasa di tempat Wisata
Ayo Mondok! Mondok Itu Keren!
NB.
Silahkan Share sebanyak-banyaknya kepada
semua grup yang ada supaya sabda Nabi ﷺ
menghiasi dunia maya dan semoga menjadi amal jariyah kita semua.
0 komentar:
Post a Comment