عَمَلُ رَجُلٍ في أَلْفِ رَجُلٍ أَبْلَغُ مِنْ قَوْلِ أَلْفِ رَجُلٍ فِي رَجُلٍ
Teladan satu orang (guru) dalam 1000 orang (murid) itu lebih efektif daripada nasehat 1000 orang (guru) kepada satu orang (murid). [Tafsir Ar-Razi]
Pepatah yang lain mengatakan :
مَنْ وَعَظَ بِقَوْلِهِ ضَاعَ كَلامُهُ وَمَنْ وَعَظَ بِفِعْلِهِ نَفَذَتْ سِهَامُهُ
Barang siapa yang menasehati dengan perkataannya maka perkataannya akan hilang tanpa bekas dan barang siapa yang menasehati dengan perbuatannya (teladan) maka itu akan mengenai bagai anak panah yang mengenai sasarannya. [Tafsir Ar-Razi]
Maka guru yang bermutu bukan dilihat dari universitasnya, atau IPK nya, namun guru yang bisa digugu dan ditiru itulah guru yang bermutu. Orang bijak mengatakan “Orang hebat bisa melahirkan beberapa karya yang bermutu namun guru yang bermutu akan melahirkan orang-orang hebat.Guru bukanlah orang hebat tetapi semua orang hebat adalah berkat jasa dari seorang guru”.
Metode keteladanan ini pula yang menjadi kunci keberhasilan (alm) KH.M.Badruddin Anwar, guru sekaligus ayah penulis dalam memberikan pembelajaran kepada santri dan masyarakatnya baik di dalam kelas maupun dalam kehidupan sehari-hari. Beliau bisa menjadi teladan, baik sebagai ayah, sebagai kakak, sebagai suami, sebagai santri, sebagai guru, sebagai sahabat maupun sebagai ulama terpandang.
Efektifitas keteladanan tidak hanya berlaku dalam hal yang positif, namun juga dalam hal negatif. Bahkan dalam hal negatif akan lebih mudah lagi ditiru sehingga dalam peribahasa disebutkan “Guru kencing berdiri, murid kencing berlari”. Artinya murid biasanya mencontoh gurunya mentah-mentah, maka guru sebaiknya jangan memberikan contoh yang buruk. Jika guru melakukan kejelekan maka para murid akan berbuat lebih buruk daripada yang dilakukan oleh guru tersebut. Wallahu A’lam.
Maka guru yang bermutu bukan dilihat dari universitasnya, atau IPK nya, namun guru yang bisa digugu dan ditiru itulah guru yang bermutu. Orang bijak mengatakan “Orang hebat bisa melahirkan beberapa karya yang bermutu namun guru yang bermutu akan melahirkan orang-orang hebat.Guru bukanlah orang hebat tetapi semua orang hebat adalah berkat jasa dari seorang guru”.
Metode keteladanan ini pula yang menjadi kunci keberhasilan (alm) KH.M.Badruddin Anwar, guru sekaligus ayah penulis dalam memberikan pembelajaran kepada santri dan masyarakatnya baik di dalam kelas maupun dalam kehidupan sehari-hari. Beliau bisa menjadi teladan, baik sebagai ayah, sebagai kakak, sebagai suami, sebagai santri, sebagai guru, sebagai sahabat maupun sebagai ulama terpandang.
Efektifitas keteladanan tidak hanya berlaku dalam hal yang positif, namun juga dalam hal negatif. Bahkan dalam hal negatif akan lebih mudah lagi ditiru sehingga dalam peribahasa disebutkan “Guru kencing berdiri, murid kencing berlari”. Artinya murid biasanya mencontoh gurunya mentah-mentah, maka guru sebaiknya jangan memberikan contoh yang buruk. Jika guru melakukan kejelekan maka para murid akan berbuat lebih buruk daripada yang dilakukan oleh guru tersebut. Wallahu A’lam.
0 komentar:
Post a Comment