KATA SAMBUTAN ODOH 5
Oleh :
dr. H.M. Henalsyah.M. Kes (dr. Acha)
Wakil Direktur RSI UNISMA, Malang
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Shalawat dan salam kepada junjungan dan panutan seluruh alam, Rasulullah SAW beserta keluarga dan sahabatnya, serta para pengikutnya yang selalu setia menjaga ajaran dan akhlakul karimah.
Buku ini adalah seri ke-5 dari One Day One Hadith yang diberi judul Anugerah di Balik Musibah, karya DR. KH. Fathul Bari, SS, M.Ag, selaku pengasuh Pesantren Wisata An-Nur 2 Al Murtadlo, Bululawang, Malang.
Saat saya diminta oleh beliau untuk memberikan kata sambutan dalam buku terbaru ini, saya benar-benar sempat tertegun. Saya sudah membaca buku-buku karya beliau, mulai seri 1-4, termasuk buku Biografi ayahanda beliau Almaghfurlah Romo KH. Badruddin Anwar 'Sang Purnama'. Dan di saat saya masih mengulangi untuk terus membaca dan meresapi isi buku-buku sebelumnya, ternyata saya diberitahu oleh beliau telah akan terbit buku ke-5, Subhanallah...
Betapa produktifnya beliau menulis, kalimat-kalimatnya mengalir begitu indah dan sangat mencerahkan, menuliskan apa yang terjadi di kehidupan sehari-hari sekaligus dengan solusinya.
Saya pun teringat sebuah ungkapan 'Kalau engkau bukan anak Raja atau anak Ulama besar, maka menulislah...' (Imam Ghozali). Sementara saat ini beliau adalah putra dari Ulama besar Almaghfurlah R. KH. Badruddin Anwar, maka seandainya tidak menulispun itu sudah cukup. Karena sebagai putra Ulama besar tentu tugas mengajar dan khidmat kepada santri dan masyarakat sudah sangat menyita banyak waktu dan pikiran, tapi ternyata hal itu belum cukup bagi beliau.
Saya sendiri sebenarnya tidak terlalu heran melihat judul buku terbaru yang akhirnya terbit ini. Karena ini ada kaitan dengan kekaguman saya dengan konsep Pesantren Wisata An-Nur 2, konsep yang belum pernah saya temukan sebelumnya. Berwisata tujuannya pasti untuk berbahagia, maka bahagia yang diharapkan pasti kebahagiaan yang hakiki, yaitu kebahagiaan dalam ketaatan dan cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Mampu menerima musibah dengan sabar adalah suatu kemuliaan, apalagi memaknai musibah sebagai sebuah Anugerah, inilah sesungguhnya konsep bahagia yang telah diterapkan oleh penulis di Pesantren Wisata An-Nur 2. Musibah, beban, atau ujian yang semestinya bisa membuat siapa saja mengalami kesusahan mampu dirubah oleh penulis menjadi sebuah 'kebahagiaan' dengan menyandarkan dan mengembalikan kepada Al Qur'an dan Hadith. Termasuk pula memenuhi hati dengan rasa syukur yang begitu besar kepada Allah sampai tak ada lagi tempat di hati untuk berkeluh kesah berputus asa.
Sekali lagi, tulisan di buku ini tentang bagaimana mengelola musibah menjadi Anugerah bukanlah sekedar teori, tapi benar-benar telah dipraktekkan oleh penulis, diajarkan dan telah mengantarkan ratusan ribu santri di pesantren meraih hidup bahagia dan tegar menghadapi apapun dan seberat apapun musibah.
Yang juga membuat saya kagum adalah pengetahuan umum penulis tentang berbagai hal terutama sejak adanya Pandemi Covid-19 benar-benar sangat lengkap dan kadang belum sempat saya berpikir ke arah mana tujuan tulisannya, tapi ternyata sangat benar apa yang dimaksudkan oleh penulis. Dari sisi sosial, protokol kesehatan, dampak ekonomi termasuk mental spiritual, dan kehidupan di pesantren, semua dikupas sangat detail dan mencerahkan. Bawalah buku ini kemana saja, dan anggaplah bahwa beliau ada di hadapan kita, untuk berbicara dan menasehati saat kita diterpa masalah dan musibah.
Semoga buku ini tidak hanya akan menguatkan lahir dan batin seluruh anak bangsa melewati saat-saat sulit Pandemi COVID-19, tapi juga akan menjaga keselamatan kita di kehidupan yang lebih berat dan panjang saat di Akhirat, serta tentunya menjadi pahala jariyah bagi penulis dan seluruh santri yang sangat dicintainya...aamiin
17 November 2020
dr. H.M. Henalsyah. M. Kes (dr. Acha)
Wakil Direktur Pelayanan Medis dan Keperawatan
RSI UNISMA, Malang
0 komentar:
Post a Comment