ONE DAY ONE HADITH
Diriwayatkan dari Sahl bin Mu’adz dari bapaknya, Rasul SAW bersabda:
مَنْ كَظَمَ غَيْظًا وَهُوَ قَادِرٌ عَلَى أَنْ يُنْفِذَهُ دَعَاهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَى رُءُوسِ الْخَلَائِقِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُخَيِّرَهُ اللَّهُ مِنْ الْحُورِ الْعِينِ مَا شَاءَ
Barang siapa menahan emosinya padahal ia sanggup untuk melampiaskannya, maka kelak Allah Azza wa jalla akan memanggilnya pada hari kiamat di hadapan semua makhluk untuk diberi kesempatan memilih bidadari yang disukainya. [HR Abu Dawud]
Catatan Alvers
Tatkala mengangkat tema “Terapi Emosi” dengan menggunakan hadits utama sebagaimana di atas maka ada seorang ibu-ibu bertanya dengan nada protes : “Ini dia yang dari dulu ingin saya tanyakan, kalau suami saya disuruh memilih bidadari di sana kelak lantas bagaimana nasib saya sebagai istrinya? Saya gak rela jika nanti suami saya di sana dengan wanita lain atau dengan bidadari selain saya sendiri. Saya ingin bersama suami saya kelak di sana bukan malah bersama wanita lain”.
Sebelum menjawab pertanyaan, perlu diketahui bahwa terdapat hadits lain yang menyatakan bahwa seorang lelaki akan mendapatkan banyak bidadari Yaitu; Rasulullah SAW bersabda: "Orang yang mati syahid akan mendapatkan enam keutamaan di sisi Allah, Yaitu : (1) ia diampuni tatkala pertama kali darahnya mengalir; (2) ia melihat tempat duduknya di surga; (3) ia diselamatkan dari siksa kubur; (4) ia diamankan tatkala hari kebangkitan; (4) kepalanya diberi mahkota kewibawaan, satu berlian yang menempel di mahkota tersebut lebih baik (mahal) dari pada dunia seisinya; (5)
وَيُزَوَّجُ اثْنَتَيْنِ وَسَبْعِينَ زَوْجَةً مِنْ الْحُورِ الْعِينِ
ia akan dinikahkan dengan 72 bidadari;
dan (6) ia diberi hak memberi syafaat 70 orang dari kerabatnya." [HR Ahmad]
Al-Qur’anpun menyatakan demikian. Allah SWT berfirman :
وَزَوَّجْنَاهُمْ بِحُورٍ عِينٍ
"Kami menikahkan orang-orang yang bertakwa dengan bidadari-bidadari yang bermata indah." [QS ad-Dukhan: 54]
Firman tersebut juga ditemukan pada Surat At-Thur ayat 20.
Imam Jalaluddin Al-Mahalli menjelaskan maksud bidadari dengan :
بِنِسَاءٍ بِيْضٍ وَاسِعَاتِ الْأَعْيُنِ حِسَانِهَا
Wanita-wanita berkulit putih, bermata lebar dan cantik-cantik. [Tafsir Jalalain]
Selanjutnya, Allah SWT menjelaskan karakter bidadari :
فِيهِنَّ قَٰصِرَٰتُ ٱلطَّرْفِ لَمْ يَطْمِثْهُنَّ إِنسٌ قَبْلَهُمْ وَلَا جَآنٌّ
"Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin." [QS ar-Rahman: 56].
Allah SWT juga berfirman :
كَأَنَّهُنَّ ٱلْيَاقُوتُ وَٱلْمَرْجَانُ
"Bidadari-bidadari itu seakan-akan berupa permata yakut (dalam hal beningnya) dan marjan (dalam hal putihnya)." [QS ar-Rahman: 58].
Begitu cantiknya para bidadari surga itu namun janganlah wanita berkecil hati karena Imam Al-Qurthubi berkata :
حَالُ الْمَرْأَةِ الْمُؤْمِنَةِ فِي الْجَنَّةِ أَفْضَلُ مِنْ حَالِ الْحُوْرِ الْعِيْنِ وَأَعْلَى دَرَجَةً وَأَكْثَرُ جَمَالًا
“Keadaan wanita beriman di surga lebih utama dari bidadari dan lebih tinggi derajat dan kecantikannya”.
Wanita shalihah dari penduduk dunia masuk surga sebagai balasan atas amal shalih mereka. Hal ini adalah kemuliaan dari Allah untuk mereka karena bagusnya agama dan kebaikan mereka. Adapun bidadari adalah bagian dari kenikmatan surga. Mereka diciptakan di dalam surga sebagai kenikmatan bagi makhluk selainnya, sebagai balasan bagi orang beriman atas amal shalihnya. [Tafsir Al-Qurthubi]
Lantas bagaimana dengan wanita yang sudah tua renta? Tenang! Nenek-nenekpun jangan khawatir. Al-Hasan menceritakan : seorang nenek tua pernah mendatangi Nabi SAW. Nenek tua itu pun berkata : “Wahai Rasulullah, berdo’alah pada Allah agar Dia memasukkanku dalam surga.” Nabi SAW menjawab :
يَا أُمَّ فُلَانٍ إِنَّ الْجَنَّةَ لَا تَدْخُلُهَا عَجُوْزٌ
“Wahai Ummu Fulan, Surga tak dimasuki oleh nenek tua.”
Nenek tua itu pun pergi sambil menangis. Nabi SAW pun berkata : “Kabarkan kepadanya bahwa surga tidaklah dimasukinya sedangkan ia dalam keadaan tua. Karena Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّا أَنْشَأْنَاهُنَّ إِنْشَاءً فَجَعَلْنَاهُنَّ أَبْكَارًا عُرُبًا أَتْرَابًا
“Sesungguhnya Kami menciptakan mereka dengan langsung dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan penuh cinta lagi sebaya umurnya.”[QS. Al Waqi’ah: 35-37]. [HR Tirmidzi dalam As-Syama’il]
Para wanita mestinya tidak terburu-buru memikirkan kecemburuannya dengan bidadari karena belum tentu ia masuk surga. Apakah mereka sudah masuk kriteria istri penghuni surga?. Rasul SAW bersabda :
وَنِسَاؤُكُمْ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ الْوَدُودُ الْعَؤُودُ عَلَى زَوْجِهَا، الَّتِي إِذَا غَضِبَ جَاءَتْ حَتَّى تَضَعَ يَدَهَا فِي يَدِهِ، ثُمَّ تَقُولُ: لَا أَذُوقُ غَمْضًا حَتَّى تَرْضَى
"Dan istri-istri kalian yang masuk surga yaitu yang berusaha meraih kecintaan suami (penyayang), serta yang senantiasa kembali kepada suaminya, yaitu jika suaminya marah maka diapun segera datang kepada suaminya dan meletakkan tangannya di tangan suaminya dan berkata: 'Wahai suamiku, aku tidak bisa tidur dengan nyenyak sampai engkau ridha kepadaku. [ HR Baihaqi]
Nabi SAW juga bersabda : “Jika seorang istri menyakiti suaminya di dunia, maka calon istrinya di akhirat dari kalangan bidadari akan berkata:
لَا تُؤْذِيهِ قَاتَلَكِ اللَّهُ فَإِنَّمَا هُوَ عِنْدَكِ دَخِيلٌ أَوْشَكَ أَنْ يُفَارِقَكِ إِلَيْنَا
“Janganlah engkau menyakitinya. Semoga Allah mencelakakanmu sebab ia hanya sementara berkumpul denganmu. Sebentar lagi ia akan berpisah dan akan kembali kepada kami.” [HR Ibnu Majah]
Dan yang terpenting untuk diketahui bahwa di surga sudah tidak ada lagi kebencian dan pertengkaran sehingga apa yang dikhawatirkan di atas tidak akan pernah terjadi. Rasul SAW bersabda : "Rombongan pertama yang masuk surga rupa mereka seperti bentuk bulan saat purnama, mereka tidak akan pernah beringus, tidak meludah dan tidak pula buang air besar. Alat perabot mereka di dalam surga terbuat dari emas, sisir-sisir mereka terbuat dari emas dan perak, parfum ruangan mereka terbuat dari kayu cendana, keringat mereka seharum minyak misik. Setiap orang dari mereka memiliki dua istri yang sumsum tulangnya dapat kelihatan dari betis-betis mereka dari balik daging karena teramat sangat cantiknya.
لَا اخْتِلَافَ بَيْنَهُمْ وَلَا تَبَاغُضَ قُلُوبُهُمْ قَلْبٌ وَاحِدٌ يُسَبِّحُونَ اللَّهَ بُكْرَةً وَعَشِيًّا
Tidak ada perselisihan (pertengkaran) di sana dan tidak ada pula saling membenci. Hati mereka bagaikan hati yang satu yang senantiasa bertasbih pagi dan petang. [HR Bukhari]
Hal tersebut sebagaimana firman Allah SWT :
إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ ادْخُلُوهَا بِسَلَامٍ آمِنِينَ وَنَزَعْنَا مَا فِي صُدُورِهِمْ مِنْ غِلٍّ إِخْوَانًا عَلَى سُرُرٍ مُتَقَابِلِينَ
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam surga dan (di dekat) mata air-mata air (yang mengalir). (Dikatakan kepada mereka): "Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera lagi aman". Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan. [QS Al-Hijr 45-47]
Wallahu A’lam. Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk senantiasa taat kepada perintah Allah dan Rasul-Nya dan tidak merisaukan apa yang tidak kita ketahui dari perihal kehidupan surga.
Salam Satu Hadits
Dr.H.Fathul Bari.,SS.,M.Ag
Pondok Pesantren Wisata
AN-NUR 2 Malang Jatim
Ngaji dan Belajar Berasa di tempat Wisata
Ayo Mondok! Mondok Itu Keren!
NB.
“Ballighu Anni Walau Ayah” Silahkan Share sebanyak-banyaknya kepada semua grup yang ada supaya sabda Nabi ﷺ menghiasi dunia maya dan menjadi amal jariyah kita semua.
0 komentar:
Post a Comment