ONE DAY ONE HADITH
Diriwayatkan dari Abdullah Ibnu Mas’ud RA, Rasulullah SAW bersabda:
أَفْضَلُ الْأَعْمَالِ الصَّلَاةُ لِوَقْتِهَا وَبِرُّ الْوَالِدَيْنِ
Amal terbaik adalah melaksanakan shalat pada waktunta dan berbakti kepada kedua orang tua. [HR Muslim]
Catatan Alvers
Seorang pedagang terus mencari-cari tahu tempat kulakan termurah dengan harapan modalnya yang sedikit bisa mendapatkan barang dagangan yang lebih banyak untuk dijual kembali dan ia juga mencari-cari tahu tempat jualan terlaris, representatif. Bagi pedagang hal ini sangatlah penting, soalnya dengan hal itu ia bisa menjalankan prinsip ekonomi “dengan modal sekecil-kecilnya kita dapatkan hasil sebesar-besarnya”.
Seorang pencari ridlo Allah juga demikian, ia bertanya-tanya mengenai amalan apa yang terbaik di sisi Allah agar ia bisa melakukannya dengan modal usia yang sangat singkat ini. Bukankah mereka itu juga pedagang? Ya pedagang dengan prinsip “tijaratan la tabur“. Itulah kiranya ilisutrasi mengapa para sahabat bertanya mengenai amalan terbaik kepada Raul SAW. Maka pada suatu saat beliau ditanya :
أَيُّ الْأَعْمَالِ أَفْضَلُ
“Amalan apakah yang paling utama?”
Menjawab pertanyaan tersebut maka beliau memberikan jawaban yang berbeda-beda. Di antarannya adalah : “Iman kepada Allah dan Rasul-Nya, Jihad di jalan Allah, Hajji Mabrur” [HR Bukhari] “Shalat pada waktunya, berbakti kepada kedua orang tua dan Jihad di jalan Allah”. [HR Bukhari] “Al-Ajju Wats-tsajju“ Membaca talbiyah dengan keras dan menyembelih kurban unta. [HR Ibnu Majah] Engkau memberi makanan dan mengucapkan salam salam kepada orang yang dikenal maupun tidak. [HR Ahmad] Sabar dan samahah (pemurah). [Mushannaf Ibnu Abi Syaibah] “Al-hal wal murtahil” yaitu yang membaca Al-Qur’an dari awal hingga akhir. Setiap kali selesai ia mengulanginya lagi dari awal. [Al-Hakim] “Hanifiyyah Samhah” (lurus dan toleran) [Mushannaf Abdurrazzaq]
Di lain riwayat beliau menjawab : Budi pekerti. [HR Thabrani] Engkau mati sedangkan lisanmu basah karena berdzikir kepada Allah. [HR Thabrani] Rasul SAW mengeluarkan lidah dan menaruh jari di atasnya. [HR Thabrani] Menggembirakan orang mukmin, engkau mengenyangkan laparnya, memberikan pakaian atau memenuhi hajatnya. [HR Thabrani] Mengucapkan perkataan yang benar di hadapan penguasa yang dhalim. [HR Thabrani] Dzikir Allahu Akbar. [HR Baihaqi] Menjaga Lisan. [HR Baihaqi] Amal yang dilakukan karena Allah Azza Wajalla. [HR Baihaqi] Menggembirakan Saudaramu yang muslim, membayarkan hutangnya atau memberikannya “Hubz” (roti, makanan). [HR Baihaqi]
Di dalam riwayat yang lain, Rasul SAW juga ditanya dengan redaksi :
أَيُّ الْأَعْمَالِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ
Amalan apakah yang paling dicintai oleh Allah?
Lalu Rasul Saw menjawab dengan beberapa jawaban diatas seperti : “Shalat pada waktunya, berbakti kepada kedua orang tua dan Jihad di jalan Allah”. [HR An-Nasai] Sebagaimana Riwayat Bukhari di atas. Ini mengisyaratkan bahwa pertanyaan tersebut sama dengan pertanyaan di atas sebelumnya, hanya berbeda redaksi saja.
Namun ada juga jawaban lain seperti : Amalan yang paling kontinyu meskipun sedikit. [HR Muslim] Mencintai dan membenci karena Allah. [HR Ahmad]
Mengapa jawaban Rasul berbeda-beda? padahal mestinya jawabannya adalah satu perkara saja. Ibnu Hajar al-Atsqalani merangkum beberapa jawabn dari para ulama, Yaitu (1) Jawaban Rasul itu berbeda-beda sesuai berbeda-bedanya kondisi penanya sehingga beliau bermaksud memberitahukan perkara yang pantas untuk dilakukannya. (2) berbeda waktunya, misalnya jihad merupakan amalan terbaik di masa awal islam. Begitu pula sholat, ia lebih baik daripada sedekah namun di masa krisis maka sedekah akan menjadi lebih utama. (3) kata “Afdhal” tidak diartikan sebagai superlatif (terbaik) namun diartikan sebagai kebaikan secara mutlak. (4) Terdapat kata “Min” yang dibuang. Jadi asalnya “Min Afdhalil A’mal” Termasuk sebagian dari beberapa amalan terbaik, sehingga semua amalan yang disebutkan dalam hadits memang terbaik secara keseluruhannya. [Fathul Bari]
Dengan demikian tidak bisa dikatakan satu amalan itu lebih utama dari yang lainnya secara mutlak karena hal itu akan berbeda sesuai situasi. Misalnya, jika adzan telah dikumandangkan maka amalan terbaik baginya adalah melaksanakan sholat di awal waktu, jika musim haji tiba maka membaca talbiyah merupakan amalan yang paling utama bagi para jemaah haji, ketika diumumkan perang maka jihad menjadi hal yang paling utama. Jika terdapat pemimpin yang dhalim sedang semuanya diam maka berkata benar di hadapan penguasa yang dhalim itu adalah amalan yang paling mulia. Begitu seterusnya. Namun demikian semua amalan yang disebutkan beliau adalah amalan yang mulia.
Di lain kesempatan, para sahabat juga bertanya mengenai amalan yang paling jelek, dengan redaksi :
أَيُّ الْعَمَلِ أَشَرُّ
Perbuatan apakah yang paling jelek?
Rasul SAW menjawab “Menyekutukan Allah, Membunuh anak karena mengkhawatirkan rizkinya, Berzina dengan istri tetangga”. [HR Thabrani]
Ada juga riwayat dengan menggunakan redaksi :
أَيُّ الْأَعْمَالِ أَبْغَضُهَا إِلَى اللهِ وَأَبْعَدُهَا مِنَ اللهِ
Amalan apa yang paling dibenci oleh Allah dan paling jauh dari (ridlo) Allah? [HR Thabrani]
Pertanyaan ini juga dijawab dengan jawaban yang sama dengan sebelumnya dan ada juga jawaban lain yaitu “Menyekutukan Allah, memutuskan tali persaudaraan, memerintahkan kemungkaran dan melarang kebaikan”. [Musnad al-Mawshili]
Wallahu A’lam. Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita bisa melakukan semua amalan baik dan terbaik dan menjauhi semua amalan yang jelek dan terjelek.
Salam Satu Hadits
Dr.H.Fathul Bari.,SS.,M.Ag
Pondok Pesantren Wisata
AN-NUR 2 Malang Jatim
Ngaji dan Belajar Berasa di tempat Wisata
Ayo Mondok! Mondok Itu Keren!
NB.
“Ballighu Anni Walau Ayah” Silahkan Share sebanyak-banyaknya kepada semua grup yang ada. Al-Hafidz Ibnul Jawzi berkata : _Barang siapa yang ingin amalnya tidak terputus setelah ia wafat maka sebarkanlah ilmu (agama)._ [At-Tadzkirah Wal Wa’dh]
0 komentar:
Post a Comment