ONE
DAY ONE HADITH
Diriwayatkan
dari Hamzah bin Amr Al-Aslamy RA, Rasul ﷺ bersabda :
عَلَى ظَهْرِ كُلِّ بَعِيرٍ شَيْطَانٌ
فَإِذَا رَكِبْتُمُوهَا فَسَمُّوا اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ
Di
setiap punggung unta (kendaraan) itu ada setan. Maka jika kalian
menungganginya, sebutlah nama Allah yang maha mulia lagi maha agung. [HR
Al-Hakim]
Catatan
Alvers
Viral
video kecelakaan maut terjadi di Muara Rapak, Balikpapan, Kalimantan Timur,
Jumat (21/1/2022) pagi. Tragedi truk menabrak sejumlah kendaraan tersebut
berawal saat beberapa kendaraan sedang berhenti menunggu pergantian lampu
merah. Kemudian, truk bermuatan 20 ton batu kapur datang dari arah belakang,
dan sopir kehilangan kendali hingga Truk tronton itu menabrak 6 mobil, yakni 2
angkutan kota (angkot), 2 mobil pribadi, dan 2 pick up dan 14 sepeda motor.
Total keseluruhan korban kecelakaan mencapai 36 orang. [tribunnews com]
Kejadian
tersebut menyadarkan kita betapa pentingnya berdoa sebab ternyata keselamatan
itu bukan berasal dari kita sendiri, akan tetapi dari Allah SWT. Dialah sumber
segala keselamatan. Diantara Dzikir beliau adalah :
اَللّهُمَّ اَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ
السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ يَاذَاْلجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ
“Ya
Allah, Engkaulah keselamatan dan hanya dari-Mu segala keselamatan, Maha Berkah
Engkau Wahai Dzat Yang Maha Agung dan Maha Baik.” [HR Muslim]
Syeikh
Abadi menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan “Allah itu sumber keselamatan”
adalah
أي من المعايب والحوادث والتغير
والآفات
Keselamatan
dari segala aib, peristiwa, perubahan dan mara bahaya. [Aunul Ma’bud]
Dan
benarlah demikian, betapa para korban itu sudah taat aturan, memakai helm,
membawa SIM dan STNK, berhenti ketika lampu merah menyala namun kecelakaan
tetap terjadi dan menimpa mereka. Truk tronton yang menjadi pemicu kecelakaan,
pada malam harinya kondisi remnya masih normal namun di pagi yang nahas itu
tiba-tiba remnya blong sehingga sang sopir tidak bisa menguasainya.
Itulah
mengapa Rasul SAW mengajarkan agar kita berdoa ketika hendak bepergian. Dalam
hadits riwayat Muslim diriwayatkan bahwa Beliau ketika naik ke untanya untuk
pergi safar, beliau bertakbir 3x kemudian membaca :
سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا
وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ
Maha
Suci Allah yang telah menundukkan kendaraan ini bagi kami padahal kami
sebelumnya tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada
Tuhan kami. [QS Az-Zukhruf 13 – 14]
Lalu
beliau lanjut membaca doa :
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِي
سَفَرِنَا هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى وَمِنْ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى اللَّهُمَّ
هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ اللَّهُمَّ أَنْتَ
الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ وَالْخَلِيفَةُ فِي الْأَهْلِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ
بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ وَسُوءِ الْمُنْقَلَبِ فِي
الْمَالِ وَالْأَهْلِ
Ya
Allah kami memohon kebaikan dan ketaqwaan dalam perjalanan kami dan keridhaan dalam amalan kami. Ya
Allah mudahkanlah perjalanan kami ini dan lipatlah (dekatkanlah) jauhnya jarak
perjalanan ini. Ya Allah Engkaulah yang menyertai kami dalam perjalanan ini,
dan Engkaulah pengganti yang menjaga keluarga kami. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu
dari kesulitan safar ini, dari pemandangan yang menyedihkan, serta dari tempat
kembali yang buruk baik di dalam urusan harta maupun keluarga. [HR Muslim]
Dalam
doa safar tersebut kita diajarkan tidak hanya mendoakan kita yang sedang bepergian
namun kita juga mendoakan keluarga yang berada di rumah. Kitapun diajarkan
bahwa selama dalam perjalanan agar kikta senantiasa berbuat kebaikan dan tidak
melupakan ibadah kepada-Nya.
Doa
itu ibarat senjata, Baginda Nabi SAW bersabda :
الدُّعَاءُ سِلَاحُ الْمُؤْمِنِ
“Doa
itu merupakan senjata orang yang beriman [HR Al-Hakim]
Mengapa
doa merupakan senjata? Al-Munawi berkata
“karena doa itu bisa menolak bala’ dan mengatasinya seperti seseorang menolak
musuhnya dengan pedang. Di hadapan bala’ bencana, doa seseorang memiliki tiga kondisi.
(1) Doa lebih kuat dari bala’ maka doa bisa menolaknya. (2) Doa lebih lemah
dari Bala’ maka seseorang tertimpa bala’ namun doa bisa meringankannya. (3)
sama kuatnya, maka seseorang akan terhidar dari bala’ bencana”. [Faidlul Qadir]
Dan
Jangan lupa, awali doa bepergian kita dengan menyebut nama Allah atau membaca
basmalah agar kita terhindar dari setan yang mencelakakan kita sebagaimana
hadits utama di atas. Bahkan sebaiknya basmalah kita baca sejak keluar rumah.
Rasul SAW bersabda : Apabila seseorang keluar dari rumahnya kemudian dia
membaca doa:
بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى
اللَّهِ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ
“dengan
menyebut nama Allah, yang tidak ada daya tidak ada kekuatan kecuali atas izin
Allah”
maka
dikatakan kepadanya, 'Kamu akan diberi petunjuk, kamu akan dicukupi
kebutuhannya, dan kamu akan dilindungi'. Seketika itu setan-setan pun menjauh
darinya. Lalu salah satu setan berkata kepada temannya, 'Bagaimana mungkin
kalian bisa mengganggu orang yang telah diberi petunjuk, dicukupi, dan
dilindungi (oleh Allah)'" [HR Abu Daud]
Ketika
mampir di tengah perjalanan, boleh jadi kejelekan akan menimpa kita sehingga
kita dianjurkan pula untuk berdoa. Rasulullah SAW bersabda : “Barang siapa yang
singgah di suatu tempat kemudian dia mengucapkan :
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ
التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
"Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari
kejelekan setiap makhluk"
maka
tidak ada satu pun yang akan membahayakannya sampai dia pergi dari tempat
tersebut.” [HR Muslim]
Ketika
kita sampai pada destinasi (tujuan) kita jangan lup;a berdoa supaya Allah
memberikan keselamatan yaitu dengan doa :
إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهَا،
وَخَيْرِ أَهْلِهَا، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا، وَشَرِّ أَهْلِهَا
“Ya
Allah aku mohon kepada-Mu kebaikan negeri ini dan kebaikan penduduknya serta
kebaikan yang ada di dalamnya dan aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan
negeri ini dan kejahatan penduduknya. [HR Thabrani]
Akhirnya
marilah kita doakan semoga saudara kita yang sedang dalam perjalanan diberi
keselamatan oleh Allah swt dan mereka yang menjadi korban meninggal dalam
kecelakaan tersebut mendapat predikat syahid akhirat, yakni orang yang mendapat
pahala di akhirat, akan tetapi di dunia dihukumi meninggal seperti orang
lainnya. Mengingat mereka meninggal karena mengalami benturan keras (Shahibul
hadam).
Wallahu
A’lam. Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk selalu menyadari
bahwa keselamatan di jalan raya bukan hanya karena kita taat berlalu lintas
tapi juga karena Allah swt sehingga kita senantiasa berdoa dan memohon
pertolongan kepada-Nya.
Salam
Satu Hadits
Dr.H.Fathul
Bari.,SS.,M.Ag
Pondok
Pesantren Wisata
AN-NUR
2 Malang Jatim
Ngaji
dan Belajar Berasa di tempat Wisata
Ayo
Mondok! Mondok Itu Keren!
NB.
“Ballighu
Anni Walau Ayah” Silahkan Share sebanyak-banyaknya kepada semua grup yang ada.
Al-Hafidz Ibnul Jawzi berkata : _Barang siapa yang ingin amalnya tidak terputus
setelah ia wafat maka sebarkanlah ilmu (agama)._ [At-Tadzkirah Wal Wa’dh]
0 komentar:
Post a Comment