ONE DAY ONE HADITH
Diriwayatkan dari Abud Darda’, Ia
berkata :
أَوْصَانِي حَبِيبِي صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِثَلَاثٍ
Aku telah diwasiati oleh habibi
(kekasihku) dengan tiga perkara. [HR Muslim]
Catatan Alvers
Lagu religi berjudul Rahmatan Lil Alamin
begitu viral. Betapa tidak 10 Bulan saja tayang sudah ditonton 74 Juta pemirsa
youtube (04/23). Belum lagi terhitung dalam FYP di tiktok atau feed pada IG
atau aplikasi lainnya. Lagu tersebut video klipnya dirilis oleh Maher Zain,
penyanyi religi asal Swedia berdarah Lebanon pada Mei 2022 lalu. Lagu ini layak
viral karena tidak hanya karena musiknya namun isinya begitu bagus mengenalkan
sosok Rasulullah yang mengajarkan kebaikan, memberi kedamaian dan petunjuk
kepada umatnya.
Edisi odoh kali ini, kami tertarik untuk
mengangkat lirik lagunya, terjemah dan sekaligus pejelasannya, sebagai berikut
:
يَا مَنْ صَلَّيْتَ بِكُلِ
الْأَنْبِيَاء
Lirik : Ya Man Shallayta Bikullil
Anbiya' (Wahai engkau yang menjadi imam semua Nabi dalam shalat).
Lirik ini merujuk kepada kejadian ketika
isra’ yaitu ketika beliau sampai ke baitul maqdis, maka beliau bersabda :
وَقَدْ رَأَيْتُنِي فِي
جَمَاعَةٍ مِنَ الْأَنْبِيَاءِ ... فَحَانَتِ الصَّلَاةُ فَأَمَمْتُهُمْ
Sungguh aku melihat diriku berada dalam
kumpulan para nabi dan ketika masuk waktu shalat maka aku mengimami mereka
sholat. [HR Muslim]
Lirik : Ya man fi qalbika Rahmatul
linnas.
يَا مَنْ فِيْ قَلْبِكَ
رَحْمَةٌ لِلنَّاسْ
(Wahai engkau yang hatinya berisi rahmat
buat semua manusia)
Hal ini merujuk kepada firman Allah
Ta’ala :
وَما أَرْسَلْناكَ إِلاَّ
رَحْمَةً لِلْعالَمِينَ
“Kami tidak mengutusmu melainkan sebagai
rahmat bagi sekalian alam” [QS Al-Anbiya: 107]
Dan sabda Rasul SAW :
يا أَيُّهَا النَّاسُ
إِنَّمَا أَنَا رَحْمَةٌ مُهْدَاةٌ
“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya
aku adalah rahmat yang dihadiahkan (oleh Allah)” [HR Al-Hakim]
Lirik : Ya man allafta quluubam bil
Islam.
يَا مَنْ أَلَّفْتَ قُلُوْبًا
بِالْإِسْلَامْ
(Wahai orang yang menyatukan berbagai
macam hati dengan agama Islam yang dibawanya)
Tiada yang bisa menguasai hati melainkan
Allah dan Allahlah yang membolak-balikkan hati manusia. Mempersatukan manusia
yang terdiri dari berbagai macam hati, watak dan karakter yang berbeda-beda
dengan membagi-bagikan harta niscaya harta akan habis sebanyak apapun. Allah
SWT berfirman :
هُوَ الَّذِي أَيَّدَكَ
بِنَصْرِهِ وَبِالْمُؤْمِنِينَ (62) وَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ لَوْ أَنْفَقْتَ
مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا مَا أَلَّفْتَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ
أَلَّفَ بَيْنَهُمْ إِنَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Dialah yang memperkuatmu dengan
pertolongan-Nya dan dengan para mukmin, dan Yang mempersatukan hati mereka
(orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang
berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi
Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha
Bijaksana. [QS Al-Anfal : 62-63]
Namun dengan ajaran Islam, Allah
menjadikan berbagai macam hati manusia itu disatu padukan dalam kasih
sayang. Hal ini sebagaimana tampak kasih
sayang yang terjadi antara kaum muhajirin dan anshar. Diriwayatkan dari Anas
bin Malik RA, Ia berkata :
أَنّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ آخَى بَيْنَ الْمُهَاجِرِينَ ، وَالأَنْصَارِ
Rasul SAW mempersaudarakan antara kaum
muhajirin dan anshar [HR Thabrani]
Dalam lanjutan hadits ditunjukkan betapa
besar kasih sayang yang ditimbulkan oleh persaudaraan tersebut hingga Sa‘d bin
ar-Rabi RA (Anshar) hendak menawarkan semua harta dan dua istri untuk dibagi
dua dengan Abdurrahman bin Auf RA(Muhajirin) namun hal itu ditolaknya dengan
santun dan ia hanya meminta ditunjukkan lokasi pasar Madinah untuk bekerja. Hal ini sebagaimana Nabi SAW mendamaikan dua
suku yang saling berseteru dan tak henti-hentinya berperang yaitu suku Aus dan
khazraj di madinah.
Lirik : Ya habibi ya syafi'i ya
Rasulallah.
يَا حَبِيْبِي يَا شَافِعي
يَا رَسُولَ الله
(Kekasihku, pemberi syafaatku, Ya
Rasulullah).
Kita sebagai orang beriman haruslah
menjadikan rasulullah sebagai kekasih. Rasul SAW bersabda :
فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ
لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ
وَوَلَدِهِ
Demi Allah, tidaklah seseorang di antara
kalian beriman sehingga aku lebih ia cintai melebihi ayah dan anaknya. [HR
Bukhari]
Malaikat jibril memanggil beliau dengan
panggilan “habibi”. Jibril berkata :
يَا حَبِيبِي ، عَمَّ
تَسْأَلُنِي
Wahai kekasihku, apa yang engkau
tanyakan kepadaku? [HR Thabrani]
Abud Darda juga menyebut Rasul demikian
sebagaimana hadits utama di atas.
Rasul SAW adalah orang yang akan
memberikan syafaat pertolongan kepada manusia kelak di hari kiamat. Ibnu Umar
RA berkata : Sesungguhnya pada hari kiamat kelak manusia akan menjadi bangkai.
(setelah dibangkitkan) Setiap umat akan mengikuti nabinya hingga mereka saling
berkata; 'Ya (Nabi) Fulan, berilah kami syafa'at. ya (Nabi) fulan, berilah kami
syafa'at.' (namun para nabi menolaknya) Sampai akhirnya mereka mendatangi Nabi
SAW. Itulah hari ketika Allah membangkitkan Nabi SAW pada “al-Maqam al-Mahmud”
(kedudukan yang terpuji yaitu syafa’at). [HR Bukhari]
Lirik : Bi ummi wa abi .. fadaytuka
sayyidi.
بِأُمِّي وَأَبِي فَدَيْتُكَ سَيِّدِي
(Aku akan mengorbankan ayah dan ibuku
untukmu wahai tuanku)
Diriwayatkan dari Anas Bin Malik
bahwasannya ketika perang uhud tersebar isu bahwa Nabi SAW terbunuh hingga
membuat kegaduhan di penjuru kota madinah. Keluarlah seorang wanita dari kaum
anshar dan satu persatu ia melihat mayat dari saudara, anak, suami, bahkan
ayahnya yang tewas namun ia bertanya-tanya “Apa yang terjadi pada Rasul SAW?”
lantas ia maju ke depan akhirnya ia bertemu dengan Nabi SAW lantas ia memegangi
ujung baju nabi dan ia berkata :
بِأَبِي أَنْتَ وَأُمِّي يَا
رَسُولَ اللهِ لَا أُبَالِي إِذَا سَلِمْتَ مِنْ عَطَبٍ
"Aku akan mengorbankan ayah dan
ibuku untukmu wahai Nabi, Aku tidak peduli itu semua jika engkau selamat dari
bahaya” [Hilyatul Awliya]
Bersambung insyaallah. Wallahu A’lam Semoga Allah al-Bari membuka
hati dan fikiran kita untuk menjadikan apapun yang kita lihat dan yang kita dengar sebagai sarana semakin
menambah kecintaan kita kepada Nabi Muhammad SAW.
Salam Satu Hadits
Dr.H.Fathul Bari.,SS.,M.Ag
Pondok Pesantren Wisata
AN-NUR 2 Malang Jatim
Ngaji dan Belajar Berasa di tempat Wisata
Ayo Mondok! Mondok Itu Keren!
NB.
“Ballighu Anni Walau Ayah” Silahkan Share
sebanyak-banyaknya kepada semua grup yang ada. Al-Hafidz Ibnul Jawzi berkata :
_Barang siapa yang ingin amalnya tidak terputus setelah ia wafat maka
sebarkanlah ilmu (agama)._ [At-Tadzkirah Wal Wa’dh]
0 komentar:
Post a Comment