ONE DAY ONE HADITH
Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Nabi SAW
bersabda :
إِذَا اشْتَدَّ
الْحَرُّ فَأَبْرِدُوا بِالصَّلَاةِ فَإِنَّ شِدَّةَ الْحَرِّ مِنْ فَيْحِ
جَهَنَّمَ
“Apabila cuaca panas ekstrim, maka tundalah
sebentar pelaksanaan shalat hingga cuac agak dingin karena panas yang menyengat
itu sebagian dari hembusan neraka jahannam.” [HR Bukhari]
Catatan Alvers
Akhir akhir ini kita merasakan suhu yang
lebih panas dari biasanya. Ternyata peningkatan suhu ini juga terjadi di
beberapa negara. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di
negara-negara Asia seperti Bangladesh, Myanmar, India, China, Thailand, dan
Laos melaporkan kejadian suhu panas lebih dari 40°C yang telah berlangsung
beberapa hari belakangan dengan rekor-rekor baru suhu maksimum di wilayahnya.
Hal ini dipengaruhi oleh heatwave (gelombang panas). Di beberapa kota di utara
dan timur India tercatat suhunya di atas 44°C (16 April 2023) bahkan tersebut
telah menyebabkan kematian dan penutupan sekolah.
Lalu, apakah penyebab cuaca panas di
Indonesia juga dipengaruhi oleh heatwave? Badan Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika Republik Indonesia atau BMKG RI, mengungkap penyebab cuaca panas di
Indonesia 2023 bukanlah dipengaruhi gelombang panas atau heatwave, tetapi gerak
semu matahari yang merupakan siklus tahunannya. Dilaporkan pada April 2023, di
Indonesia suhu maksimum harian mencapai 37.2°C dan secara umum, suhu tertinggi
berada pada kisaran 34-36°C. [Liputan6 com]
Cuaca panas ekstrim juga pernah terjadi di
zaman Nabi SAW. Abu Dzarr Al-Ghifary mengisahkan: “Suatu ketika Kami bersama
Nabi SAW dalam suatu perjalanan, lalu ada seorang seseorang hendak
mengumandangkan adzan (dan iqamat), maka Nabi SAW bersabda, “Tundalah” Lalu
(beberapa waktu kemudian), ia hendak mengumandangkan adzan lagi, beliau
bersabda, “Tundalah hingga kita melihat bayang-bayang pada gundunkan pasir”
Lalu beliau bersabda dengan hadits di atas,
yaitu “Sesungguhnya panas yang sangat itu sebagian dari panasnya jahannam. Maka
jika terjadi cuaca panas sekali hendaklah kalian mengakhirkan shalat.” [HR
Bukhari]
Dalam lanjutan hadits disebutkan :
وَاشْتَكَتْ النَّارُ إِلَى رَبِّهَا فَقَالَتْ يَا
رَبِّ أَكَلَ بَعْضِي بَعْضًا فَأَذِنَ لَهَا بِنَفَسَيْنِ نَفَسٍ فِي الشِّتَاءِ وَنَفَسٍ
فِي الصَّيْفِ فَهُوَ أَشَدُّ مَا تَجِدُونَ مِنْ الْحَرِّ وَأَشَدُّ مَا تَجِدُونَ
مِنْ الزَّمْهَرِيرِ
Neraka jahanam mengadu kepada Rabb-nya seraya
berkata, 'Wahai Rabb, sebagian kami telah makan sebagian yang lain!', maka
Allah pun memberinya izin dengan dua tarikan nafas; sekali saat musim dingin
dan sekali saat musim panas. Maka apa yang kalian rasakan berupa udara panas
berasal darinya, begitu juga udara dingin yang kalian rasakan berasal
darinya." [HR Bukhari]
Jadi cuaca panas ekstrim secara dogmatis
merupakan bagian dari panasnya jahannam. Dalam hadits lain disebutkan bahwa Abu
Hurairah RA pernah menemani Rasul SAW untuk menjenguk sahabat yang sedang sakit
panas. Rasul SAW bersabda kepadanya : Bergembiralah karena Allah Azza wa Jalla
berfirman :
أَبْشِرْ إِنَّ
اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَقُولُ نَارِي أُسَلِّطُهَا عَلَى عَبْدِي الْمُؤْمِنِ فِي
الدُّنْيَا لِتَكُونَ حَظَّهُ مِنْ النَّارِ فِي الْآخِرَةِ
Sakit panas adalah apiku yang aku timpakan
kepada hambaku yang beriman di dunia supaya menjadi (pengganti) bagiannya dari
api neraka di akhirat. [HR Ahmad]
Maka bagi orang mukmin, panas atau api akan
menjadi sarana yang mengingatkan kepada adzab api neraka. Dan memanglah
demikian api diciptakan, Allah SWT berfirman :
نَحْنُ
جَعَلْنَاهَا تَذْكِرَةً وَمَتَاعًا لِلْمُقْوِينَ
Kami jadikan api itu untuk peringatan (yang
mengingatkan kepada api neraka) dan bahan yang berguna bagi musafir di padang pasir.
[QS Waqi’ah : 73]
Dan Nabi SAW bersabda :
إِنَّ نَارَكُمْ
هَذِهِ جُزْءٌ مِنْ سَبْعِينَ جُزْءًا مِنْ نَارِ جَهَنَّمَ وَضُرِبَتْ
بِالْبَحْرِ مَرَّتَيْنِ وَلَوْلَا ذَلِكَ مَا جَعَلَ اللَّهُ فِيهَا مَنْفَعَةً
لِأَحَدٍ
Sesungguhnya api kalian ini merupakan satu
dari 70 bagian dari api neraka jahannam dan ia masih ditambahkan air sebanyak
dua lautan (supaya tidak terlalu panas). Jika tidak demikian niscaya Allah
tidak akan memberikan kemanfaatan api kepada siapapun. [HR Ahmad]
Suatu ketika Ibnu Mas’ud melewati para pandai
besi yang sedang mengeluarkan besi dari tungku api, Ia berhenti untuk
melihatnya sambil menangis (karena teringat api neraka). dan di lain kesempatan
ia melewati para pandai besi yang sedang meniup-niup tungku api, iapun
melihatnya dan seketika itu ia jatuh pingsan.hal yang sama juga terjadi pada
Rabi’ bin Khaytsam, Atha’ As-Sulaymi dan para salafus shalih. [Lathaiful
Ma’arif]
Sebagian ulama salaf berkata :
لَوْ أُخْرِجَ
أَهْلُ النَّارِ مِنْهَا إِلَى نَارِ الدُّنْيَا لَقَالُوا فِيْهَا أَلْفَيْ عَامٍ
Seandainya penghuni neraka dikeluarkan dari
neraka untuk diganti dengan siksa api dunia niscaya mereka akan tidur siang
selama dua ribu tahun (di atas bara api dunia, karena mereka menganggap
panasnya api dunia itu dingin, tidak ada apa-apanya dibanding dengan panasnya
api neraka). [Lathaiful Ma’arif]
Ibnu umar RA dan para ulama salaf, ketika
mereka meminum air dingin maka mereka menangis karena teringat bahwa air dingin
itu adalah minuman yang sangat diidam-idamkan oleh penduduk neraka. [Lathaiful
Ma’arif]
Kembali ke pembahasan cuaca panas ekstrim.
Kementerian Kesehatan meminta masyarakat agar waspada ketika di luar ruangan
saat fenomena panas di Indonesia. Diantaranya mencegah dehidrasi dengan minum
air yang banyak tanpa menunggu haus. [News detik com] Lalu bagaimana jika
seseorang sedang berpuasa syawal misalnya?
Bagi yang berpuasa bisa meniru apa yang dilakukan oleh Nabi SAW. Sahabat
Nabi berkata :
فَلَقَدْ
رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُبُّ الْمَاءَ
عَلَى رَأْسِهِ مِنْ الْحَرِّ وَهُوَ صَائِمٌ
“Sungguh aku melihat Nabi Muhammad SAW
menuangkan air ke atas kepala beliau sendiri lantaran panasnya cuaca dan saat
itu beliau sedang berpuasa.” [HR Ahmad]
Dan Kemenkes juga meminta masyarakat agar
menghindari kontak dengan sinar matahari secara langsung, menggunakan topi atau
payung, dan memakai sunscreen minimal 30 SPF saat keluar rumah. [News detik
com] dan sebagai orang yang beriman tentulah dalam berbagai keadaan harus berdoa
dan ingat kepada Allah. Imam Baihaqi meriwayatkan dalam kitabnya Al-asma’ Was
Shifat, satu doa yang bisa kita baca ketika cuaca sedang panas. Beliau meriwayatkan bahwa ketika hari sedang
panas, maka Allah Ta’ala mengarahkan pendengaran dan penglihatan kepada
penduduk langit dan bumi. Jika ada seorang hamba berdoa :
لَا إِلَهَ
إِلَّا اللَّهُ مَا أَشَدَّ حَرَّ هَذَا الْيَوْمِ! اللَّهُمَّ أَجِرْنِي مِنْ
حَرِّ جَهَنَّمَ
(Tiada Tuhan selain Allah, betapa panasnya
hari ini, Ya Allah, selamatkanlah kami dari panasnya api neraka jahannam).
Maka Allah Azza wa Jalla berfirman kepada
jahannam : Sungguh hambaku telah memohon kepadaku agar ia diselamatkan darimu,
dan aku mempersaksikan kepadamu bahwa aku akan menyelamatkannya (darimu). [HR
Baihaqi]
Wallahu A’lam. Semoga
Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk menyadari bahwa panasnya
cuaca saat ini tidak ada apa-apanya dibanding dengan panasnya api neraka
sehingga kita terus mengingat sang penciptanya sembari berdoa meminta perlindungan
kepada-Nya.
Salam Satu Hadits
Dr.H.Fathul
Bari.,SS.,M.Ag
Pondok Pesantren Wisata
AN-NUR 2 Malang Jatim
Ngaji dan Belajar Berasa
di tempat Wisata
Ayo Mondok! Mondok Itu
Keren!
NB.
“Ballighu Anni Walau
Ayah” Silahkan Share sebanyak-banyaknya kepada semua grup yang ada. Al-Hafidz
Ibnul Jawzi berkata : _Barang siapa yang ingin amalnya tidak terputus setelah
ia wafat maka sebarkanlah ilmu (agama)._ [At-Tadzkirah Wal Wa’dh]
0 komentar:
Post a Comment