ONE DAY ONE HADITH
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, Nabi SAW
bersabda :
تَعَرَّفْ
إِلَى اللهِ فِي الرَّخَاءِ يَعْرِفْكَ فِي الشِّدَّةِ
“Kenalilah Allah di saat lapang; niscaya Dia
akan mengenalimu di saat kesulitan”. [HR Al-Hakim]
Catatan Alvers
Nestapa seorang mantan komedian terkenal yang
kini hidupnya tak menentu bahkan terlilit utang. Bak roda berputar, kadang di
atas kadang di bawah. Kini nasibnya menyedihkan. Hanya untuk makan saja,
dirinya kesusahan sampai ia makan hanya dengan nasi dan kecap tanpa lauk. Ada
satu hal yang ia sesali. Bukan saja karena tak ada uang atau tabungan yang
tersisa. Ia juga masih menanggung hutang. Ia menyesal karena hobinya foya-foya
di masa lalu. itulah kehidupan yang dialami Duy Phuong, artis asal Vietnam. Dahulu,
Dalam sehari ia bisa menjadi bintang tamu di puluhan acara di televisi. Ia hidup
bergelimang harta, dan dengan mudah membeli rumah dan semua yang ia inginkan. Kini
hidupnya menyedihkan, Duy Phuong hanya bisa menangis. Saking terpuruknya, Duy
sempat terpikir ingin mati. Namun saat teringat anak-anaknya, Duy Phuong sadar
dan enggan membuat mereka hidup terlantar. Duy Phuong akhirnya meminta
anak-anaknya hidup dengan sang mantan istri agar tetap terjamin.
Kisah pilu ini ditulis di media online dengan
judul “Dulu Laris Jadi Komedian Bergelimang Harta,Kini Pria ini Pilu Hanya Bisa
Makan Nasi Kecap: Menyesal”. [tribunjatim com] Di Indonesia juga ada kisah pilu
yang serupa ditulis dengan judul “Miskin & Dicerai Istri, Artis
Sakit-sakitan di Kos, Susah Makan, Minta Dijenguk Anak: 'Ayah Mohon'. Artis ini
dahulu adalah Aktir bintang film dan sinetron diantaranya Lupus dan ojek
pengkolan. Kini ia jatuh miskin hingga dicerai sang istri. Iapun tinggal di
uemah kos, sebatang kara dalam keadaan sakit-sakitan. [tribunjatim com]
Sungguh kenyataan yang memilukan. Namun
begitulah kehidupan dunia, bagaikan roda yang kadang di atas dan kadang di
bawah. Allah SWT berfirman :
وَتِلْكَ
الْأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِ
Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami
Pergilirkan di antara manusia. [QS.Ali Imran: 140]
Itulah dunia, ia tak lepas dari silih
bergantinya malam dan siang, tawa dan tangis, kaya dan miskin, sukses dan
gagal. Jika kita mengetahui demikian, maka hendaklah kita tetap waspada dalam
kondisi apapun, bahkan ketika berada pada jaya jayanya. Waspada dengan tetap
bersyukur, beribadah kepada Allah dan senantiasa meminta pertolongannya.
Sebagaimana hadits utama di atas disebutkan : “Kenalilah Allah saat lapang;
niscaya Dia akan mengenalimu ketika engkau susah”. [HR Al-Hakim] dan Sayyidina
Ali KW berpesan :
الدَّهْرُ
يَوْمَانِ يَوْمٌ لَكَ وَيَوْمٌ عَلَيْكَ فَإِذَا كَانَ لَكَ فَلَا تَبْطَرْ
وَإِذَا كَانَ عَلَيْكَ فَاصْبِرْ فَبِكِلَيْهِمَا أَنْتَ مُخْتَبِرٌ
Masa itu terdiri dari 2 hari. Hari
keberuntunganmu dan hari kerugianmu. Jika engkau sedang berada di hari
keberuntunganmu maka janganlah kamu sombong. Dan disaat kau berada di hari
kerugianmu maka bersabarlah. Ketahuilah bahwa dengan keduanya engkau menerima
ujian. [Al-Basha’ir Wad Dakha’ir]
Ya, kita diuji dengan 2 hal tersebut, kaya
dan miskin, sukses dan gagal semua itu ujian. Bukan seperti ujaran kebanyakan
orang, bahwa ujian hanya pada kemiskinan dan kegagalan saja. Allah SWT
berfirman :
وَنَبْلُوكُمْ
بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً
“Kami (Allah) akan menguji kalian dengan
keburukan dan kebaikan sebagai cobaan”. [QS Al-Anbiya’ : 35].
Untuk mengantisipasi berputarnya roda
kehidupan tersebut maka Baginda Rasulullah SAW bersabda :
اِغْتَنِمْ
خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ
وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ
مَوْتِكَ
“Manfaatkanlah lima perkara sebelum datangnya
lima perkara, (1) Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, (2) Waktu sehatmu
sebelum datang waktu sakitmu, (3) Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu,
(4) Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, (5) masa hidupmu sebelum datang
masa matimu.” [HR Al-Hakim]
Dan ketika seseorang terlanjur berada di
dalam keterpurukan maka janganlah putus asa, tetaplah mengharap rahmat Allah
SWT. Ibnu Athaillah as-Sakandari berkata :
مَعْصِيَةٌ
أَوْرَثَتْ ذُلًّا وَافْتِقَارًا خَيْرٌ مِنْ طَاعَةٍ أَوْرَثَتْ عِزًّا
وَاسْتِكْبَارًا
“Satu maksiat yang dapat memunculkan kehinaan
dan merasa membutuhkan rahmat Allah adalah lebih baik dibandingkan perbuatan
taat yang medatangkan perasaan mulia dan sombong”. [Al-Hikam Al-Athaiyyah]
Dan tetaplah semangat, karena orang baik itu
bukan orang yang tidak pernah bersalah sebab setiap manusia itu pasti pernah
melakukan kesalahan. Rasulullah SAW bersabda:
كُلُّ
بَنِى آدَمَ خَطَّاءٌ، وَخَيْرُ الْخَطَّائِيْنَ التَّوَّابُوْنَ
“Setiap anak Adam pasti berbuat salah, dan
sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah yang bertaubat.” [HR Ahmad]
Dan ketika seseorang sudah bertaubat dengan
sebenar-benarnya maka Allah pasti akan memberikan ampunan-Nya. Lalu tetaplah
berdoa, optimislah! karena permintaan iblis saja dikabulkan oleh Allah SWT.
Wallahu A’lam Semoga Allah al-Bari membuka
hati dan fikiran kita untuk senantiasa mensyukuri nikmat-Nya dan bersabar atas
segala musibah dan ujian yang menimpa.
Salam Satu Hadits
Dr.H.Fathul Bari.,SS.,M.Ag
Pondok Pesantren Wisata
AN-NUR 2 Malang Jatim
Ngaji dan Belajar Berasa di tempat Wisata
Ayo Mondok! Mondok Itu Keren!
NB.
“Ballighu Anni Walau Ayah” Silahkan Share
sebanyak-banyaknya kepada semua grup yang ada. Al-Hafidz Ibnul Jawzi berkata :
_Barang siapa yang ingin amalnya tidak terputus setelah ia wafat maka
sebarkanlah ilmu (agama)._ [At-Tadzkirah Wal Wa’dh]
0 komentar:
Post a Comment