ONE DAY ONE HADITH
Diriwayatkan
dari Tharib bin Syihab RA, Rasul SAW bersabda :
إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لَمْ يَضَعْ دَاءً
إِلَّا وَضَعَ لَهُ شِفَاءً فَعَلَيْكُمْ بِأَلْبَانِ الْبَقَرِ فَإِنَّهَا
تَرُمُّ مِنْ كُلِّ الشَّجَرِ
“Sesungguhnya
Allah ‘Azza Wajalla tidak menurunkan penyakit kecuali menurunkan obatnya.
Hendaklah kalian meminum susu sapi, karena sapi itu memakan berbagai berbagai
macam tumbuhan” [HR Ahmad]
Catatan
Alvers
Makanan
“4 sehat 5 sempurna” merupakan istilah yang tidak asing bagi kita. 4 makanan yang dimaksud adalah makanan pokok,
aneka lauk pauk, sayur, buah, dan 5 sempurna adalah susu. Kini, Slogan tersebut
dikembangkan menjadi istilah PGS (Pedoman Gizi Seimbang).[ cnnindonesia.com]
Susu merupakan nutrisi penyempurna bagi kecukupan gizi yang dibutuhkan manusia.
Mulai dari bayi baru lahir hingga mereka yang sudah lanjut usia pun membutuhkan
susu. Hal ini karena susu mengandung banyak zat gizi penting dan nutrisi alami
yang sangat bermanfaat, diantaranya kalsium, vitamin D, vitamin A, zinc, zat
besi, tiamin, asam amino, dan berbagai zat gizi penting lainnya yang dibutuhkan
tubuh. [sumbarprov.go.id]
Jauh
sebelum digaungkannya istilah 4 sehat 5 sempurna dan jauh sebelum dunia medis
menemukan berbagai kandungan gizi dan nutrisi, Nabi SAW telah menganjurkan kita
untuk minum susu. Dalam hadits utama di atas disebutkan : “Sesungguhnya Allah
‘Azza Wajalla tidak menurunkan penyakit kecuali menurunkan obatnya. Hendaklah
kalian meminum susu sapi, karena sapi itu memakan berbagai berbagai macam
tumbuhan” [HR Ahmad]
Dan
Al-Quran secara khusus telah menjelaskan keistimewaan susu. Allah SWT berfirman
:
وَإِنَّ لَكُمْ فِي الْأَنْعَامِ لَعِبْرَةً
نُسْقِيكُمْ مِمَّا فِي بُطُونِهِ مِنْ بَيْنِ فَرْثٍ وَدَمٍ لَبَنًا خَالِصًا
سَائِغًا لِلشَّارِبِينَ
“Dan
sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu.
Kami memberimu minum dari pada apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu
yang bersih antara kotoran dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang
meminumnya.” [QS: an-Nahl : 66].
Susu
terdapat di antara kotoran dan darah, namun susu itu tidak terkontaminasi
sedikitpun olehnya. Ibnu Katsir berkata : “Jika makanan telah tercerna diperut
(binatang), maka (makanan itu) ada yang menjadi darah yang dialirkan ke
pembuluh darah, ada yang menjadi susu ke puting dan ada yang menjadi air
kencing ke kantung kemih”[Tafsir Ibnu Katsir]
Dari
keistimewaan susu ini maka Rasul SAW membedakan doa ketika minum susu dan minum
selainnya. Doa minum susu, yaitu :
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيهِ , وَزِدْنَا
مِنْهُ
“ya
Allah berilah keberkahan kepada kami dalam susu ini dan karuniakan kami lebih
banyak dari susu ini” [HR Abu Dawud]
Sementara
doa makan minum selain susu adalah :
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيهِ وَأَطْعِمْنَا
خَيْرًا مِنْهُ
Ya
Allah, berkahilah kami pada makanan ini dan berilah kami makanan yang lebih
baik darinya [HR Abu Dawud]
Dalam
Doa makan terdapat permohonan agar diberikan makanan yang lebih baik, namun
ketika meminum susu maka permohonan tersebut ditiadakan dan diganti dengan
permohonan agar diberi tambahan rizki berupa susu lagi. Menurut Al-Mubarakfuri
hal ini dikarenakan tidak adanya makanan atau minuman yang lebih baik untuk
memenuhi lapar dan haus dari pada susu. [Tuhfatul Ahwadzi] dan Beliau sendiri
menegaskan dalam rangkaian sabdanya :
فَإِنَّهُ لَيْسَ شَيْءٌ يُجْزِئُ مِنْ
الطَّعَامِ وَالشَّرَابِ إِلَّا اللَّبَنُ
Sesungguhnya
tiada ada sesuatu yang dapat mencukupi sebagai asupan makanan dan minuman
selain susu” [HR Abu Dawud]
As-Syawkany
berkata : Dari hadits tersebut jelaslah bahwa susu itu lebih baik dari pada
madu yang mana ia adalah obat namun sisi terbaiknya adalah dari segi
mengenyangkan dan melepas dahaga. Adapun dari sisi obat dan rasa manis maka
madu itu lebih baik daripada susu. Jadi masing-masing punya kelebihan. [Naylul
Awthar]
Tidak
hanya mengandung gizi, menurut Ibnu Qayyim Al-Jauziah minum susu bisa
membebaskan seseorang dari waswas, rasa murung dan penyakit Melankolia
(gangguan mood depresi non-spesifik, yang ditandai dengan rendahnya tingkat
antusiasme dan keinginan untuk berkegiatan). [At-thibb An-Nabawy]
Rasul
SAW sendiri meminum susu. Ibnu Abbas RA berkata : Rasul SAW minum susu lalu
beliau berkumur-kumur. Beliau lantas bersabda : “Sesungguhnya susu itu
mengandung lemak.” [HR Bukhari] Bahkan sewaktu Isra’ beliau disodori dua gelas,
yang satu berisi susu dan dan yang satu lagi berisi khamr. Maka Jibril berkata
: Ambillah mana yang engkau suka. Maka beliau memilih gelas yang berisi susu
(lalu meminumnya). Maka Jibril berkata :
أَصَبْتَ الْفِطْرَةَ أَمَا إِنَّكَ لَوْ
أَخَذْتَ الْخَمْرَ غَوَتْ أُمَّتُكَ
Engkau
menepati fitrah. Ingat, seandainya engkau mengambil khamr, niscaya umatmu akan
tersesat” [HR Bukhari]
Rasul
juga menganjurkan agar kita tidak menolak susu pemberian orang lain. Rasul SAW
bersabda :
ثَلَاثٌ لَا تُرَدُّ الْوَسَائِدُ وَالدُّهْنُ
وَاللَّبَنُ الدُّهْنُ
“Tiga
hal yang tidak boleh ditolak jika diberi: bantal, minyak wangi dan susu”[HR
Tutmudzi]
Boleh
meminum susu yang dicampur dengan Air. Anas bin Malik RA berkata :
أَتَانَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي دَارِنَا هَذِهِ فَاسْتَسْقَى فَحَلَبْنَا لَهُ شَاةً
لَنَا ثُمَّ شُبْتُهُ مِنْ مَاءِ بِئْرِنَا هَذِهِ
Suatu
ketika Rasul SAW mendatangi rumahku ini lalu beliau meminta minuman lalu kami
memerah susu kambing kemudian aku campuri dengan air dari sumur ini. [HR
Bukhari]
Yang
tidak boleh adalah menjual susu yang dicampuri air namun dikatakan sebagai susu
murni tanpa campuran karena ini adalah penipuan. Dikisahkan bahwa ada
pengembala hewan ternak yang mencampurkan susu dengan air dan ia berkata kalau
susu tersebut susu yang murni hingga pada suatu hari terjadi banjir yang
membinasakan hewan ternaknya. Lalu si pengembala bermimpi dan di dalam mimpinya
ia diberitahu :
إِنَّهُ تِلْكَ الْقَطَرَاتُ الَّتِي شُبْتَ
بِهَا اللَّبَنَ فَاجْتَمَعَتْ وَصَارَتْ سَيْلاً
Sesungguhnya
banjir itu adalah tetesan-tetesan air yang engkau campurkan ke dalam susu yang
engkau jual, lalu terkumpul dan menjadi banjir.” [Miftah Daaris Sa’adah]
Sebagai
minuman istimewa, susu tidak hanya ada di dunia tapi kelak di surga juga
terdapat susu. Namun bedanya jika susu di dunia sudah kadaluwarsa maka akan
berubah rasanya bahkan berubah dari bermanfaat menjadi berbahaya. Hal ini
berbeda dengan susu disurga. Allah SWT berfirman :
فِيهَا أَنْهَارٌ مِنْ مَاءٍ غَيْرِ آسِنٍ
وَأَنْهَارٌ مِنْ لَبَنٍ لَمْ يَتَغَيَّرْ طَعْمُهُ
di
dalamnya (surga) ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah (bau dan
rasanya), sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya... [QS
Muhammad : 15]
Wallahu A’lam. Semoga Allah al-Bari membuka
hati dan fikiran kita untuk memahami keajaiban penciptaan susu dan keistimewaannya.
Mudah-mudahan kita tidak hanya bisa meminumnya di dunia tapi juga di surga
kelak.
Salam Satu Hadits
Dr.H.Fathul Bari.,SS.,M.Ag
Pondok Pesantren Wisata
AN-NUR 2 Malang Jatim
Ngaji dan Belajar Berasa di tempat Wisata
Ayo Mondok! Mondok Itu Keren!
NB.
“Ballighu Anni Walau Ayah” Silahkan Share
sebanyak-banyaknya kepada semua grup yang ada supaya sabda Nabi ﷺ menghiasi dunia maya dan
menjadi amal jariyah kita semua.
0 komentar:
Post a Comment