ONE DAY ONE HADITH
Diriwayatkan Buraidah RA, Rasul SAW bersabda :
لَا تُتْبِعْ النَّظْرَةَ
النَّظْرَةَ فَإِنَّ لَكَ الْأُولَى وَلَيْسَتْ لَكَ الْآخِرَةُ
“Janganlah engkau teruskan pandangan pertama (yang tidak
sengaja) dengan pandangan berikutnya. Karena pandangan pertama itu halal
sedangkan pandangan berikutnya adalah haram''. [HR Abu Dawud]
Catatan Alvers
Viral video yang membuat gaduh yang diunggah pada bulan
april 2024. Pasalnya dalam video itu seorang pria yang disebut bernama Gus Ubad
Aminullah menceritakan apa yang disebutnya sebagai fakta bahwa ada seorang yang
disebut (oknum) habib yang tiba di satu pesantren di cianjur, ia melihat seorang
perempuan yang tak lain adalah istri dari salah satu Kiai yang menyambut saat
itu. Tanpa basa-basi, oknum habib ini langsung meminta Kiai itu untuk
menyerahkan istrinya. Ia mengancam jika Kiai tidak menyerahkan istrinya, maka
Kiai tidak bakal mendapat syafaat mengingat ia mengaku sebagai keturunan nabi.
[Detik com]
Terlepas dari video viral yang semestinya para pihak yang
berwenang segera menelusuri benar atau tidaknya kisah tersebut, maka pandangan
itu sangatlah berbahaya. Mengingatkan hal ini, Nabi SAW bersabda :
النَّظْرَةَ سَهْمٌ مِنْ سِهَامِ
إِبْلِيسَ مَسْمُومَة
"Pandangan adalah anak panah dari panah-panah Iblis
yang beracun. [HR al-Hakim]
Jika pandangan itu jatuh kepada lawan jenis maka hal itu
akan berpotensi menjerumuskan orangnya kepada zina sebagaimana sabda Rasul SAW :
فَالْعَيْنَانِ تَزْنِيَانِ
وَزِنَاهُمَا النَّظَرُ
''Dua mata itu bisa berzina, dan zina dari keduanya
adalah melihat.'' [HR Ahmad]
Bahaya pandangan itu bisa menimpa siapa saja tanpa
mengenal status sosial dan spiritual tak terkecuali ustadz bahkan nabi. Hal ini
sebagaimana kejadian yang menimpa nabi Yusuf. Ia hampir saja berzina jika ia
tidak ma’shum (dijaga oleh Allah SWT).
Allah SWT berfirman :
وَلَقَدْ هَمَّتْ بِهِ وَهَمَّ
بِهَا لَوْلَا أَنْ رَأَى بُرْهَانَ رَبِّهِ كَذَلِكَ لِنَصْرِفَ عَنْهُ السُّوءَ
وَالْفَحْشَاءَ
Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan
perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusufpun bermaksud (melakukan pula) dengan
wanita itu andaikata dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar
Kami memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian... [QS Yusuf : 24]
“Burhana Rabbih” (Tanda dari Tuhannya) yang dilihat oleh
nabi Yusuf sehingga beliau selamat dari maksiat besar - sebagaimana dijelaskan
oleh Ibnu Abbas - adalah permisalan Nabi Ya’kub. Saat itu Nabi Ya’kub memukul
dada Nabi Yusuf sehingga syahwat keluar dari ujung-ujung jari nabi Yusuf.
Seandainya Nabi yusuf tidak melihat tanda tersebut niscaya ia akan menjima’nya.
[Tafsir Jalalain]
Maka sangatlah penting agar kita menjaga mata khususnya
dari melihat lawan jenis yang tidak halal. Mata yang tidak dijaga dan diumbar
kemana-mana lazim dikenal dengan mata keranjang. Mata Keranjang diartikan
sebagai sifat selalu merasa berahi apabila melihat lawan jenisnya. Arti lainnya
adalah sangat suka pada perempuan. [kbbi lektur id] Saya penasaran dengan asal
usul dari kata keranjang itu sendiri jika dikaitkan dengan makna mata keranjang
yang negatif. Boleh jadi keranjang itu artinya wadah besar jadi mata keranjang
adalah pandangan mata dengan mode lebar alias jelalatan ketika melihat lawan
jenis. Atau boleh jadi keranjang berasal dari kata ke dan kata ranjang sehingga
mata keranjang diartikan pandangan kepada lawan jenis yang menjurus ke hubungan
di atas ranjang. Bagaimana menurut Anda?
Jika ada orang yang bermata keranjang maka segeralah
menikah. Paling tidak, jika sudah menikah maka godaan akan berkurang dan hati
akan lebih tenang. Sayyidina Umar berkata :
إِنَّهَا سِتْرٌ بَيْنِي وَبَيْنَ
النَّارِ فَيَسْكُن بِهَا قَلْبِي عَنِ الْحَرَامِ
isteri menjadi tameng pelindung antara aku dan neraka,
karena keberadaanya membuat hatiku tenang dari perbuatan haram (zina).
[Tanbihul Ghafilin]
Jika sudah menikah namun masih saja ber-mata keranjang
maka amalakanlah tips dari Nabi SAW yaitu :
إِذَا رَأَى
أَحَدُكُمُ امْرَأَةً فَأَعْجَبَتْهُ فَلْيَأْتِ أَهْلَهُ فَإِنَّ مَعَهَا مِثْلَ
الَّذِي مَعَهَا
“Jika salah seorang diantara kalian melihat wanita, lalu
ia memikat hatinya, maka segeralah ia datangi istrinya. Karena sesungguhnya
sang istri memiliki sesuatu yang yang dimiliki oleh wanita lain itu.” [HR
Tirmidzi]
Jika hal ini belum bisa menghentikan juga, maka ada
baiknya untuk menyimak kisah hikmah ini. Ada seorang lelaki curhat kepada
seorang syekh. Ia mengaku bahwa setelah ia menikah dengan wanita yang cantik
saat itu maka dalam pandangannya wanita lain terlihat lebih cantik dan menarik
dari istrinya sendiri. Syekh itu
kemudian memberikan nasehatnya : "Sekalipun kamu menikahi seluruh
perempuan di dunia ini, niscaya anjing yang berkeliaran di jalan akan terlihat
lebih cantik dalam pandanganmu daripada istri-istrimu itu. Mengapa? Karena
masalahnya bukan terletak pada istrimu. Tapi masalahnya adalah ada pada diri
kamu sendiri. Jika manusia diberi hati yang tamak, pandangan yang menyeleweng
dan kosong dari rasa malu kepada Allah, tidak ada yang bisa memenuhi pandangan
matanya kecuali kuburan. Sekarang apakah kamu menginginkan kecantikan istrimu
kembali seperti ketika kamu pertama kali mengenalnya? Ketika ia menjadi wanita
tercantik di dunia ini?" Laki-laki itu menjawab: "Iya skeh mau
sekali!" Syekh itu menjawab: "Tundukan pandanganmu."
[Lintasatjeh com]
Maka tidak ada obat yang lebih mujarab dari “Ghaddul
Bashar” (menjaga pandangan) karena semua bermula dari padangan sebagaimana kata
pepatah “Dari mana datangnya lintah? Dari sawah turun ke kali. Dari mana
datangnya cinta? Dari mata turun ke hati.” Maka jagalah pandangan. Ingatlah,
Allah senantiasa mengetahui kemana arah lirikan mata kita. Allah SWT berfirman
:
قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا
مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَٰلِكَ أَزْكَىٰ لَهُمْ إِنَّ
اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ
Katakanlah kepada orang-orang mukmin: 'Hendaklah mereka
menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya.' yang demikian itu adalah
lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka
perbuat.'' [QS An-Nur: 30]
Jika pandangan jatuh secara tidak sengaja kepada perkara
yang mengundang syahwat maka jangan teruskan pandangan itu. Segera hentikan
karena Nabi SAW dalam hadits utama bersabda : “Janganlah engaku teruskan
pandangan pertama dengan pandangan seterusnya. Karena pandangan pertama itu
boleh sedangkan pandangan berikutnya tidak boleh''. [HR Abu Dawud]
Wallahu A’lam. Semoga Allah al-Bari membuka
hati dan fikiran kita untuk menundukkan pandangan sehingga hati kita akan merasa
cukup dengan pasangan yang halal dan terhindar dari panah panah setan.
Salam Satu Hadits
Dr.H.Fathul Bari.,SS.,M.Ag
Pondok Pesantren Wisata
AN-NUR 2 Malang Jatim
Ngaji dan Belajar Berasa di tempat Wisata
Ayo Mondok! Mondok Itu Keren!
NB.
“Ballighu Anni Walau Ayah” Silahkan Share
sebanyak-banyaknya kepada semua grup yang ada supaya sabda Nabi SAW menghiasi dunia maya dan menjadi amal jariyah
kita semua.
0 komentar:
Post a Comment