ONE DAY ONE HADITH
Diriwayatkan dari Anas Bin Malik RA, Rasul
SAW bersabda :
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ
عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
Mencari ilmu itu wajib hukumnya bagi setiap muslim.
[HR Ibnu Majah]
Catatan Alvers
Ilmu
pengetahun dan Teknologi saat ini selalu berkembang dengan cepat. Dalam waktu
yang singkat banyak hal yang berubah atau bertambah. Untuk itu, kita perlu juga
menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi yang cepat. Dengan demikian, sekarang
meng-upgrade
diri bukan lagi menjadi pilihan tetapi merupakan suatu kebutuhan
bahkan keniscayaan.
Sehebat
apapun kita janganlah pernah berhenti untuk upgrade ilmu pengetahuan. Ingatlah
kasus kehancuran nokia karena ia enggan upgrade teknologinya. Pabrikan ponsel nomor 1 dunia selama 14 tahun
itu yang seolah tidak akan bisa tergeser. Nokia, sebagai Raja ponsel, sebelumnya tidak
menyangka mereka akan lumpuh dalam waktu yang sangat singkat. Mengapa? Karena ia
terlalu percaya diri dengan teknologi symbiannya dan menganggap remeh android yang
disebutnya sebagai "Semut Kecil Merah Yang Mudah Digencet Dan Mati". [Kompasiana
com]
Dalam
islam, Rasul SAW merupakan simbol kesempurnaan ilmu namun Allah SWT masih memerintahkan
beliau untuk menambah ilmu. Allah SWT berfirman :
وَقُلْ رَبِّ زِدْنِي عِلْماً
dan
katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan".[QS Thaha
: 114]
Allah
tidak memerintahkan untuk menambah dalam hal lainnya. Dikatakan :
ما أمر الله رسوله بزيادة الطلب في شيء إلا في العلم
Allah tidak memerintah rasul-Nya untuk menambah
sesuatu melainkan ilmu. [Umdatul Qari]
Hal ini menunjukkan bahwa ilmu adalah sesuatu
yang amat berharga dan mulia. Al-Qurtubi berkata : Jika ada sesuatu yang lebih
mulai daripada ilmu niscaya Allah akan memerintahkan Nabi-Nya untuk meminta
tambahan sebagaimana menambah ilmu. [Tafsir Al-Qurtubi]
Hal yang sama juga diperintahkan Allah kepada
Nabi Musa. Diriwayatkan dari Ubay bin Ka’ab RA bahwasannya Rasul SAW bersabda :
Suatu ketika Nabi Musa AS berdiri untuk berpidato di hadapan kaum Bani israil.
Setelah itu, seseorang bertanya kepadanya : Hai Musa, siapakah orang yang
paling banyak ilmunya di muka bumi ini? Nabi Musa menjawab : Akulah orang yang paling
banyak ilmunya di muka bumi ini. Maka Allah mencela Musa karena ia tidak mengembalikan
ilmu kepada Allah. Lalu Allah mewahyukan kepada Musa :
أَنَّ عَبْدًا مِنْ عِبَادِي بِمَجْمَعِ الْبَحْرَيْنِ هُوَ أَعْلَمُ مِنْكَ
Hai Musa, sesungguhnya ada seorang hamba-Ku yang
berada di pertemuan dua lautan, ia lebih banyak ilmunya darimu. [HR Bukhari]
Kemudian Allah memerintahkan Nabi Musa untuk
belajar kepada orang yang lebih alim, yang tak lain adalah Nabi Khadlir. Setelah
perjalanan panjang, Nabi Musa bertemu dengan khadlir dan meminta ijin untuk belajar
darinya. Musa berkata :
هَلْ أَتَّبِعُكَ عَلَى
أَنْ تُعَلِّمَنِ مِمَّا عُلِّمْتَ رُشْدًا
Bolehkah aku mengikutimu agar engkau mengajarkan
kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu? [QS Al-Kahfi : 66]
Imam Nawawi berkata : Para ulama mengambil
pelajaran dari pertemuan Nabi Musa dengan Khidlir diantaranya, dianjurkan mengadakan
perjalanan untuk menuntut ilmu, memperbanyak ilmu, dianjurkan pula bagi orang
alim meskipun ia sudah memiliki kedudukan yang mulia
agar ia tetap menuntut ilmu dari orang yang lebih berilmu, berusaha untuk
mendapatkan ilmu, dalam kisah tersebut juga terdapat keutamaan menuntut ilmu. [Syarah
Muslim]
Maka tidak seyogyanya kita menganggap ilmu
kita sudah cukup dan tidak membutuhkan untuk menambah ilmu lagi. Said bin
Jubair RA berkata :
لَا يَزَالُ الرَّجُلُ عَالِماً مَا تَعَلَّمَ، فَإِذَا تَرَكَ
التَّعَلُّمَ وَظَنَّ أَنَّهُ قَدِ اسْتَغْنَى فَهُوَ أَجْهَلُ مَا يَكُوْنُ
Seseorang senantiasa menjadi
alim selagi ia belajar. Namun jika ia tidak mau lagi belajar dan ia menganggap ilmunya
sudah cukup maka ia menjadi orang yang paling bodoh.
Sebanyak-banyak ilmu seseorang, pastilah ada
orang lain yang lebih banyak ilmunya sehingga kita terus perlu belajar. Allah
SWT berfirman :
وَفَوْقَ كُلِّ ذِي عِلْمٍ عَلِيمٌ
"...Dan di atas setiap orang yang berilmu, masih ada orang
lain yang memiliki ilmu lebih banyak" [QS Yusuf : 76]
Belajar itu tidak harus kepada orang yang
lebih “hebat” dari kita buktinya seorang Nabi Musa yang bergelar kalimullah
(bisa berkomunikasi dengan Allah secara langsung) diperintahkan berguru kepada
Khidlir yang statusnya berada dibawahnya. Ada baiknya kita mengambil pelajaran
dari semua kalangan. Syaikh waki’ ilbnul Jarrah (guru dari Imam Syafii) berkata
:
لَا
يَكُوْنُ الرَّجُلُ عَالِمًا حَتَّى يَسْمَعَ مِمَّنْ هُوَ أَسَنُّ مِنْهُ، وَمِمَّنْ هُوَ دُوْنَهُ، وَمِمَّنْ هُوَ مِثْلُهُ
Seseorang
tidaklah disebut sebagai orang alim sehingga ia mendengarkan ilmu dari orang yang
lebih tua darinya, orang yang lebih muda darinya dan orang yang seumuran
dengannya. [Al-Jami’ Li Akhlaqir Rawi]
Tiada ruginya bertemu dengan orang lain untuk
mendapat manfaat ilmu darinya. Abdurahman bin Yahya berkata :
إِذَا
لَقِيَ الرَّجُلُ الرَّجُلَ فَوْقَهُ فِي الْعِلْمِ كاَنَ يَوْمَ غَنِيْمَةٍ، وَإِذَا
لَقِيَ مَنْ هُوَ مِثْلُهُ دَارَسَهُ وَتَعَلَّمَ مِنْهُ، وَإِذَا لَقِيَ مَنْ هُوَ
دُوْنَهُ تَوَاضَعَ لَهُ وَعَلَّمَهُ
Jika seseorang bertemu dengan orang lain yang
memiliki ilmu lebih tinggi maka itu adalah hari keberuntungan baginya. Jika ia
bertemu dengan orang yang selevel dengannya maka ia berlajar darinya. Dan jika
ia bertemu dengan orang yang ilmunya dibawahnya maka ia tawadlu dan iapun
mengajarinya. [Hilyatul Awliya’]
Maka jangan lewatkan hari tanpa kita update
dan upgrade ilmu agama, sebagaimana dalam syair disebutkan :
وَكُنْ مُسْتَفِيْدًا
كُلَّ يَوْمٍ زِيَادَةً :: مِنَ الْعِلْمِ وَاسْبَحْ فِي بُحُوْرِ الْفَوَائِدِ
“Jadilah orang yang menambah ilmu pengetahuan
setiap hari , dan berenanglah di lautan ilmu pengetahuan” [ta’limul muta’allim]
Dan perintah menutut itu ilmu tidak dibatasi
oleh waktu tertentu karena dalam hadits utama diatas disebutkan “Mencari ilmu itu
wajib hukumnya bagi setiap muslim”. [HR Ibnu Majah] dengan tanpa disebutkan
waktunya sehingga berlaku selamanya. Hal ini selaras dengan ungkapan
populer yang menyebutkan “Thalabul Ilmi Minal Mahdi ilal lahdi” (Belajar itu
mulai dari ayunan hingga ke liang lahad). [bukan hadits]
Wallahu Alam. Semoga Allah al-Bari membuka
hati dan fikiran kita untuk terus menambah ilmu pengetahuan utamanya ilmu agama
tanpa kenal usia sehingga kita mejadi orang yang selamat di dunia hingga akhirat.
Salam Satu Hadits
Dr.H.Fathul Bari.,SS.,M.Ag
Pondok Pesantren Wisata
AN-NUR 2 Malang Jatim
Ngaji dan Belajar Berasa di tempat Wisata
Ayo Mondok! Mondok Itu Keren!
NB.
“Ballighu Anni Walau Ayah” Silahkan Share
sebanyak-banyaknya kepada semua grup yang ada supaya sabda Nabi SAW menghiasi dunia maya dan menjadi amal jariyah
kita semua.
0 komentar:
Post a Comment