ONE DAY ONE HADITH
Diriwayatkan
dari Abdillah bin Ja’far RA, Rasul SAW bersabda :
صَدَقَةُ السِّرِّ تُطْفِيءُ غَضَبَ الرَّبِّ
Sedekah
sirri (secara rahasia) memadamkan murka Allah. [HR Thabrani]
Catatan
Alvers
Alkisah,
di sebuah desa kecil hiduplah seorang penjahit tua yang kaya namun ia terkenal
sebagai sosok yang pelit. Suatu hari, seorang pria mendatanginya dan berkata :
"Anda ini orang kaya, mengapa engkau tidak membantu orang-orang miskin di
desa ini?, Lihatlah penjual daging itu, meskipun ia tidak banyak uang namun ia
setiap hari membagi-bagikan daging kepada orang miskin" Si penjahit hanya
tersenyum ramah tanpa memberikan jawaban yang serius. Pria itu kemudian
menyebarkan cerita tentang penjahit yang kaya namun pelit ke seluruh desa dan
ini menyebabkan orang-orang mulai membencinya.
Beberapa
bulan kemudian, si penjahit jatuh sakit namun tidak ada seorang pun di desa
yang mau membantunya. Dan akhirnya, ia meninggal dunia tanpa mendapatkan banyak
perhatian dan pertolongan dari penduduk desa. Setelah meninggalnya si penjahit,
penduduk desa gaduh karena tukang daging yang disebut sebagai orang yang banyak
bersedekah itu tidak lagi membagi-bagikan daging kepada orang-orang miskin. Dan
Penduduk baru mengetahui dari penjual daging bahwa daging yang ia bagi-bagikan
selama ini adalah berasal dari pembelian si penjahit yang meninggal. [iphincow
com]
Kisah
di atas adalah cerita motivasi yang boleh jadi adalah fiksi namun demikian
cerita yang mirip pernah terjadi dalam dunia nyata yaitu kisah ‘Ali Zainal
Abidin bin Al-Husain bin ‘Ali bin Abi Thalib (wafat tahun 94 H dan dikubur di
Baqi’) yang disebutkan dalam Siyar A’lam An-Nubala’ karya Al-Imam Adz-Dzahabi.
Beliau
rajin bersedekah namun tidak senang diketahui orang banyak dengan motivasi
hadits utama di atas, “Sedekah sirri (secara rahasia) memadamkan murka Allah”.
Imam Adz-Dzahabi berkata :
لِهَذَا كَانَ يَبْخَلُ، فَإِنَّهُ يُنْفِقُ سِرًّا
وَيَظُنُّ أَهْلُهُ أَنَّهُ يَجْمَعُ الدَّرَاهِمَ
“Karena
itulah ia dikenal pelit padahal ia biasa bersedekah secara sirri (diam-diam).
Orang-orang mengira kalau ia terus-terusan menumpuk harta.”
Semasa
hidupnya, orang-orang miskin di madinah terjamin kehidupannya. Mereka selalu
mendapatkan gandum di depan rumahnya di pagi hari tanpa mengetahui dari mana
gandum itu berasal. Pasca ‘Ali bin Al-Husain meninggal dunia, mereka tidak lagi
mendapati gandum di depan rumahnya. Dan mereka baru tahu bahwa gandum itu
adalah pemberian dari ‘Ali Zainal Abidin yang dipanggulnya sendiri di tengah
malam sehingga mereka berkata :
مَا فَقَدْنَا صَدَقَةَ السِّرِّ، حَتَّى تُوُفِّيَ
عَلِيٌّ
“Kami
tidak kehilangan sedekah sirri sampai ‘Ali bin Al-Husain meninggal dunia.”
[Siyar A’lam An-Nubala’]
Kurang
lebih ada 100 keluarga yang dicukupi oleh beliau dengan sedekah sirrinya. ‘Amr
bin Tsabit berkata : Ketika Ali bin Al-Husain wafat, orang-orang menemukan di
punggungnya terdapat bekas (kapalan) karena seringnya ia memikul karung (yang
berisi gandum) pada malam hari untuk diantar ke rumah-rumah fakir miskin.”
[Siyar A’lam An-Nubala’]
Sedekah
itu merupakan amal kebaikan meskipun ia dilakukan secara terang-terangan,
diketahui oleh orang lain namun sedekah secara sirri itu lebih baik. Allah SWT
berfirman :
إِنْ تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ وَإِنْ
تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَيُكَفِّرُ عَنْكُمْ
مِنْ سَيِّئَاتِكُمْ
Jika
kamu menampakkan sedekahmu, itu baik. (Akan tetapi,) jika kamu
menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang-orang fakir, itu lebih baik
bagimu. Allah akan menghapus sebagian kesalahanmu... [QS Al Baqarah: 271].
Mengenai
keutamaan sedekah sirri, di samping dinyatakan dalam hadits utama di atas
terdapat juga hadits dimana Rasul SAW menjelaskan bahwa di hari kiamat nanti
ada tujuh orang yang akan Allah berikan naungan kepada mereka dimana di hari
itu tidak ada naungan kecuali naungan Allah SWT dan salah satunya adalah :
ورَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فأَخْفَاها حتَّى لا
تَعْلَمَ شِمالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينهُ
“Seseorang
yang bersedekah lalu ia menyembunyikan sedekahnya sampai-sampai tangan kirinya
saja tidak tahu apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya.” [HR Bukhari]
Dalam
hadits lain, Rasul SAW menjelaskan bahwa ada tiga orang yang dicintai oleh
Allah SWT, salah satunya adalah : Ketika ada orang (miskin) mendatangi satu
kaum guna untuk meminta-minta dengan nama Allah dan bukan karena adanya
hubungan kerabat di antara mereka lalu kaum itu menolaknya. Lalu ada seseorang
yang mundur menjauh untuk mengikuti orang miskin tadi. Kemudian Rasul SAW
melanjutkan :
فَأَعْطَاهُ سِرًّا لَا يَعْلَمُ بِعَطِيَّتِهِ إِلَّا
اللَّهُ وَالَّذِي أَعْطَاهُ
Lalu
orang tadi memberinya sedekah secara sirri (sembunyi-sembunyi), tidak ada yang
mengetahui permberian tersebut kecuali Allah dan orang yang diberinya. [HR
Turmudzi]
Sedekah
sirri sangat sulit untuk dilakukan karena nafsu akan berontak dan terus
menyuruh kita agar flexing sedekah. Orang yang bisa melakukan sedekah sirri
adalah orang yang sangat-sangat hebat dan kuat. Nabi SAW bersabda :
"Tatkala Allah menciptakan bumi, maka bumi bergoncang, kemudian Allah
menciptakan gunung-gunung lalu meletakkannya di atas bumi tersebut sehingga
bumi menjadi diam. Para malaikat merasa kagum akan kuatnya gunung-gunung
tersebut. Lalu Mereka bertanya : "Wahai Tuhanku, apakah di antara
makhluk-Mu terdapat sesuatu yang lebih kuat daripada gunung?" Allah
menjawab : "Ya, api." Kemudian mereka bertanya : "Wahai Tuhanku,
apakah di antara makhluk-Mu terdapat sesuatu yang lebih kuat daripada
api?" Allah menjawab : "Ya, air." Mereka bertanya : "Wahai
Tuhanku, apakah di antara makhluk-Mu terdapat sesuatu yang lebih kuat daripada
air?" Allah menjawab : "ya, angin." Mereka bertanya :
"Wahai Tuhanku, apakah di antara makhluk-Mu terdapat sesuatu yang lebih
kuat daripada angin?" Lalu Allah menjawab :
نَعَمْ ابْنُ آدَمَ يَتَصَدَّقُ بِيَمِينِهِ
يُخْفِيهَا مِنْ شِمَالِهِ
"Ya,
anak Adam yang mengeluarkan sedekah dengan tangan kanannya sementara ia
menyembunyikannya dari tangan kirinya." [HR Ahmad]
Sedekah
yang diberikan secara sirri itu bisa menjaga keikhlasan si pemberi dan menjaga
perasaan si penerima. Jika si penerima tidak mengetahui si pemberi maka itu
akan lebih baik lagi karena jika si penerima itu mengetahui si pemberi maka
akan ada perasaan tidak enak jika bertemu. Hal ini karena si penerima akan
merasa berhutang budi lantaran belum bisa membalas apa-apa dari pemberian
tersebut. At-turmudzi berkata : Dengan
sedekah sirri, seseorang akan aman dari ujub (bangga pada diri sendiri) karena
orang yang merahasiakan amalnya tidak akan dikhawatirkan ujub padda dirinya
sebagaimana yang ada pada amal yang dilakukan secara ternag-terangan. [Sunan
Turmudzi]
Sedekah
sirri itu pada dasarnya lebih baik namun dalam situasi tertentu, sedekah secara
terang-terangan bisa menjadi lebih baik. Imam Ibnu Katsir ketika menafsiri ayat
di atas [QS Al Baqarah: 271] berkata :
فِيْهِ دَلَالَةٌ عَلَى أَنَّ إِسْرَارَ الصَّدَقَةِ أَفْضَلُ مِنْ
إِظْهَارِهَا؛ لِأَنَّهُ أَبْعَدُ عَنِ الرِّيَاءِ، إِلَّا أَنْ يَتَرَتَّبَ عَلَى
الْإِظْهَارِ مَصْلَحَةٌ رَاجِحَةٌ مِنِ اقْتِدَاءِ النَّاسِ بِهِ
pada ayat tersebut terdapat kesimpulan bahwa
merahasiakan sedekah itu lebih baik daripada melakukannya secara
terang-terangan, karena sedekah sirri lebih aman dari riya’, kecuali jika
bersedekah secara terang-terangan akan mendatang maslahat yang unggul seperti
bertujuan agar diikuti oleh orang lain. [Tafsir Ibnu Katsir]
Anjuran
sedekah secara sirri itu berlaku untuk sedekah sunnah. Imam Nawawi berkata :
Imam At-Thabari dan lainnya menuqil adanya ijma ulama yang mengatakan :
أَنَّ الْإِعْلَانَ فِي صَدَقَة الْفَرْض أَفْضَل مِنْ
الْإِخْفَاءِ ، وَصَدَقَة التَّطَوُّعِ عَلَى الْعَكْسِ مِنْ ذَلِكَ
Bahwa
sedekah wajib (zakat) itu lebih baik dilakukan secara terang-terangan,
sebaliknya sedekah sunnah. [Syarah Muslim]
Mengapa
demikian? Abu Ishaq Az-Zajjaj memberikan alasannya :
فَإِنَّ الظَّنَّ يُسَاءُ بِمَنْ أَخْفَاهَا
Karena
prasangka buruk akan tertuju kepada orang yang mengeluarkan sedekah wajib
secara diam-diam. [Syarah Muslim]
Wallahu
A’lam Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk bisa melakukan
sedekah sirri sesuai situasi kondisi dan menjauhkan diri dari flexing dan ujub
dari amalan kita.
Salam
Satu Hadits
Dr.H.Fathul
Bari.,SS.,M.Ag
Pondok
Pesantren Wisata
AN-NUR
2 Malang Jatim
Ngaji
dan Belajar Berasa di tempat Wisata
Ayo
Mondok! Mondok Itu Keren!
NB.
0 komentar:
Post a Comment