إنَّ اللّهَ أَوْحَىٰ إِلَيَّ أَنْ تَوَاضَعُوا حَتَّىٰ لاَ يَفْخَرَ أَحَدٌ علىٰ أَحَدٍ، وَلاَ يَبْغِيَ أَحَدٌ عَلَىٰ أَحَدٍ

"Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadaku untuk menyuruh kalian bersikap rendah hati, sehingga tidak ada seorang pun yang membanggakan dirinya di hadapan orang lain, dan tidak seorang pun yang berbuat aniaya terhadap orang lain." [HR Muslim]

أَرْفَعُ النَّاسِ قَدْرًا : مَنْ لاَ يَرَى قَدْرَهُ ، وَأَكْبَرُ النَّاسِ فَضْلاً : مَنْ لَا يَرَى فَضْلَهُ

“Orang yang paling tinggi kedudukannya adalah orang yang tidak pernah melihat kedudukannya. Dan orang yang paling mulia adalah orang yang tidak pernah melihat kemuliannya (merasa mulia).” [Syu’abul Iman]

الإخلاص فقد رؤية الإخلاص، فإن من شاهد في إخلاصه الإخلاص فقد احتاج إخلاصه إلى إخلاص

"Ikhlas itu tidak merasa ikhlas. Orang yang menetapkan keikhlasan dalam amal perbuatannya maka keihklasannya tersebut masih butuh keikhlasan (karena kurang ikhlas)." [Ihya’ Ulumuddin]

عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِى إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِى إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا

"Hendaklah kalian senantiasa berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran akan megantarkan pada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan akan mengantarkan pada surga. Jika seseorang senantiasa berlaku jujur dan berusaha untuk jujur, maka dia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur." [HR Muslim]

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ، ثَبِّتْ قَلْبِيْ عَلَى دِيْنِكَ.

“Ya Allah, Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku pada agamaMu.”[HR Ahmad]

Friday, November 1, 2019

DISPENSASI JAMA’ QASHAR




ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan oleh Umar Bin Khattab RA, Nabi SAW bersabda:
صَدَقَةٌ تَصَدَّقَ اللَّهُ بِهَا عَلَيْكُمْ فَاقْبَلُوا صَدَقَتَهُ
 “…(Qashar itu) adalah sedekah dari Allah SWT kepadamu, maka terimalah sedekah-Nya”. [HR Muslim]


Catatan Alvers

Suatu ketika, Ya’la bin Umayyah bertanya kepada Umar bin Kaththab RA tentang firman Allah SWT :
وَإِذَا ضَرَبْتُمْ فِي الْأَرْضِ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَنْ تَقْصُرُوا مِنَ الصَّلَاةِ إِنْ خِفْتُمْ أَنْ يَفْتِنَكُمُ الَّذِينَ كَفَرُوا
“Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu men-qashar shalat(mu), jika kamu takut diserang orang-orang kafir.”(QS An Nisa’: 101].
(Apakah kita tetap melakukan shalat dengan cara qashar) sementara kita dalam keadaan damai?. Umar menjawab: Aku dulu heran dan bertanya-tanya sepertimu kemudian aku  bertanya kepada Rasul SAW mengenai hal tersebut (qashar dalam keadaan damai) dan beliau menjawab dengan hadits di atas yaitu : “…(Qashar itu) adalah sedekah dari Allah SWT kepadamu, maka terimalah sedekah-Nya”. [HR Muslim]

Friday, October 25, 2019

MENGEJAR SKOR


ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda:
أَعْمَارُ أُمَّتِـي مَا بَيْنَ السِّتِّيْنَ إِلَى السَّبْعِيْنَ وَأَقَلُّهُمْ مَنْ يَجُوزُ ذَلِكَ
“Umur umatku antara 60 hingga 70 tahun, dan sedikit orang yg bisa melampui umur tersebut” [HR Turmudzi]

Catatan Alvers


Usia kita di dunia yang fana ini tidaklah lama, menurut hadits di atas adalah 60 hingga 70 tahun. Jika dibuat rata-rata berarti 65 Tahun (Hijriyah) atau setara 63 Tahun Masehi. Dan sedikit yang memiliki usia lebih dari usia rata-rata tersebut. Tercatat di kalangan sahabat nabi, mereka yang berumur panjang adalah Anas bin Malik, beliau meninggal pada usia 103 Tahun. Asma Binti Abu Bakar meninggal pada usia 100 Tahun, dengan tiada gigi yang tanggal, Akal tidak berubah,. Hisan bin Tsabit usia 120 Tahun; 60 tahun pada masa jahiliyah dan 60 tahun pada masa islam. Dan yang paling panjang usianya adalah Salman al-Farisi, 250 Tahun. [Tuhfatul Ahwadzi]

Friday, October 18, 2019

MENYOMBONGI KESOMBONGAN



ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas RA, bahwasanya Nabi SAW bersabda, Allah berfirman  :
الْكِبْرِيَاءُ رِدَائِي وَالْعَظَمَةُ إِزَارِي فَمَنْ نَازَعَنِي وَاحِدًا مِنْهُمَا أَلْقَيْتُهُ فِي النَّارِ
Kesombongan itu adalah selendang-Ku dan keagungan adalah pakaian-Ku maka barangsiapa yang mencabutnya dari-Ku salah satu dari keduanya, maka Aku akan melemparkannya ke neraka. [HR Ibnu Majah]

Catatan Alvers

Takabbur atau sombong adalah maksiat pertama yang terjadi dan menjadi sumber dari semua perangai yang tercela. Iblis awal mula takabbur kemudian iri dengki kepada Nabi Adam AS sehingga ia enggan untuk bersujud kepadanya. Allah SWT berfirman :
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَى وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah[36] kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir [QS Al-Baqarah : 34]

Sunday, October 13, 2019

BAHAGIA DENGAN TAWADLU’



ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasul SAW bersabda,
وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللَّهُ
Tidaklah seseorang memiliki sifat tawadhu’ (rendah hati) karena Allah melainkan Allah akan meninggikan (derajat)nya.” [HR Muslim]

Catatan Alvers

Setiap orang ingin hidup bahagia namun dalam mewujudkannya banyak orang yang salah dalam menempuh jalan menuju kebahagiaan tersebut. Diantara mereka memandang bahwa kebahagiaan itu berada pandangan orang lain bahwa mereka bahagia karena memiliki harta dan kedudukan.

Friday, October 11, 2019

JUJUR PANGKAL MUJUR

ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud RA, bahwasanya Nabi SAW bersabda :
عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِى إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِى إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا
“Hendaklah kalian senantiasa berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran akan megantarkan pada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan akan mengantarkan pada surga. Jika seseorang senantiasa berlaku jujur dan berusaha untuk jujur, maka dia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. [HR Muslim]

Catatan Alvers

Berbicara tentang kejujuran maka jujur tidak sebatas perkataan namun juga jujur dalam perbuatan. Imam ghazali berkata : “Kejujuran itu berlaku pada enam perkara (ma’ani). Jujur dalam perkataan, Jujur dalam niat (ikhlas), Jujur dalam perencanaan (Semisal jika aku mendapat gaji aku akan sedekahkan separohnya), Jujur dalam merealisasikan perencanaan tersebut, Jujur dalam perbuatan (dengan bersungguh-sungguh), Jujur dalam mengaplikasikan maqamat (station, derajat) dalam agama (seperti takut Allah, Mengharap Rahmat-Nya, Zuhud, Tawakkal, cinta dll). Maka barang siapa bisa jujur dalam 6 perkara tersebut maka ia disebut dengan “shiddiq”. [Ihya Ulumuddin]

Wednesday, October 9, 2019

AIR BEKAS WUDLU



ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan oleh Abu Musa al-Asy’ari RA, bahwasanya Nabi SAW bersabda :
اشْرَبَا مِنْهُ وَأَفْرِغَا عَلَى وُجُوهِكُمَا وَنُحُورِكُمَا
"Minumlah (kalian berdua ; Bilal dan Abu Musa) (air) darinya (bejana ini) dan tuangkanlah air tersebut ke atas wajah dan “nuhur” (leher, dada bagian atas) kalian." [HR Bukhari]

Catatan Alvers

Hadits utama di atas adalah hadits shahih riwayat Imam bukhari. Hadits ini bermula di suatu saat Rasul SAW meminta bejana berisi air, (setelah bejana tersebut datang) lalu beliau membasuh kedua tangan dan mukanya di dalamnya, Kemudian beliau “majja fih”. Apakah itu? Kalimat ini perlu saya perjelas sebab saya menemukan beberapa penterjemahan yang berbeda.

Tuesday, October 8, 2019

METODE KETELADANAN



ONE DAY ONE HADITH

Diriwayatkan oleh ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW bersabda:
لَيْسَ الْخَبَرُ كَالْمُعَايَنَةِ
Tidaklah (mendengar) berita itu seperti melihat langsung dengan mata kepala [HR Ahmad]

Catatan Alvers

Dalam suatu pembelajaran, metode visual jauh lebih efektif dari pada metode ceramah. Dengan melihat, seseorang akan mendapatkan pengetahuan yang lebih kompleks dari pada sekedar mendengar. Di samping itu, melihat akan lebih mudah dicerna dan diingat. Maka baginda Rasul SAW dalam hadits utama di atas bersabda : Tidaklah (mendengar) berita itu seperti melihat langsung dengan mata kepala [HR Ahmad] Lalu dalam lanjutan dari hadits tersebut, Rasul SAW memberikan contohnya. Beliau bersabda :
إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ أَخْبَرَ مُوسَى بِمَا صَنَعَ قَوْمُهُ فِي الْعِجْلِ فَلَمْ يُلْقِ الْأَلْوَاحَ فَلَمَّا عَايَنَ مَا صَنَعُوا أَلْقَى الْأَلْوَاحَ فَانْكَسَرَتْ
Sesungguhnya Allah -‘Azza Wa Jalla- mengabarkan kepada Nabi Musa mengenai apa yang diperbuat oleh kaumnya terhadap patung anak sapi, dan ketika itu (Musa) tidak melemparkan lembaran-lembaran (Kitab suci Taurat) namun ketika ia melihat langsung apa yang mereka perbuat; (Nabi Musa marah dan) melemparkan lembaran-lembaran itu sampai robek (rusak). [HR Ahmad]