Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib RA,
Rasul SAW bersabda :
يَا عَلِيُّ
ثَلَاثٌ لَا تُؤَخِّرْهَا الصَّلَاةُ إِذَا آنَتْ وَالْجَنَازَةُ إِذَا حَضَرَتْ
وَالْأَيِّمُ إِذَا وَجَدْتَ لَهَا كُفْئًا
Wahai Ali, ada tiga perkara yang jangan kau
tunda-tunda pelaksanannya; shalat apabila telah tiba waktunya, jenazah apabila
telah datang, dan wanita apabila telah menemukan jodohnya yang sekufu (sepadan).
[HR Turmudzi]
Catatan Alvers
Alkisah, ada seorang pemuda menjomblo. Setiap
ada pesta pernikahan, seorang pria lanjut usia bertanya kepada pemuda jomblo
tersebut “Kamu kapan nyusul?”. Pertanyaan ini berulang kali disampaikan saat
ada temannya menikah sampai ia menjadi kesal dengan pertanyaan ini. Suatu
ketika keduanya berjumpa di acara kematian, lalu dengan nada balas dendam sang
pemuda berkata kepadanya : “Kamu kapan nyusul?”.
Sebenarnya pertanyaan pria lanjut usia itu
bukanlah bermaksud meledek pemuda jomblo tadi akan tetapi hal itu lebih ke arah
memberi movitasi agar ia segera menikah. Bukankah pernikahan itu tidak baik
jika ditunda-tunda?. Sebagaimana hadits
utama di atas, Rasul SAW berpesan kepada Sayyidina Ali KW bahwa ada tiga
perkara yang tidak boleh ditunda-tunda, salah satunya adalah menikah jika sudah
menemukan jodohnya. Begitu pula Hatim Al-Asham berkata :
اَلْعَجَلَةُ
مِنَ الشَّيْطَانِ إِلَّا فِي خَمْسَةٍ فَإِنَّهَا مِنْ سُنَّةِ رَسُولِ اللهِ صلى
الله عليه وسلم إِطْعَامُ الضَّيْفِ وَتَجْهِيْزُ الْمَيِّتِ وَتَزْوِيْجُ
الْبِكْرِ وَقَضَاءُ الدَّيْنِ وَالتَّوْبَةُ مِنَ الذَّنْبِ
Tergesa-gesa itu perbuatan setan kecuali
dalam lima perkara karena itu adalah sunnah Rasul SAW, yaitu memberi suguhan
kepada tamu, mengurus jenazah, menikahkan anak gadis, membayar hutang dan
taubat dari dosa. [Ihya Ulumuddin]