ONE DAY ONE HADITH
Diriwayatkan dari
Abu Qatadah, Nabi SAW bersabda,
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ
السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ
“Puasa Arafah (9
Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang.”
[HR. Muslim]
Catatan Alvers
Ada pertanyaan
kritis mengenai hadits di atas “Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan
dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang.” [HR. Muslim] Yaitu jika puasa
arafah itu bisa melebur dosa dua tahun, yaitu tahun yang lalu dan tahun yang
akan datang maka mestinya kita cukup berpuasa dua tahun sekali, namun mengapa
pada prakteknya kita dianjurkan berpuasa setiap tahun?
Untuk menjawab
pertanyaan tersebut perlu diketahui bahwa satu ibadah akan mendatangkan pahala
seperti melebur dosa, itu jika ibadahnya dilakukan dengan sempurna. Jika
dilakukan dengan tidak sempurna maka akan berkurang pula pahalanya atau
peleburan dosanya tidak maksimal 100 persen. Sebagai contoh misalnya shalat,
dimana Rasul SAW bersabda :
إِنَّ الرَّجُلَ لَيَنْصَرِفُ وَمَا كُتِبَ لَهُ إِلَّا عُشْرُ
صَلَاتِهِ تُسْعُهَا ثُمْنُهَا سُبْعُهَا سُدْسُهَا خُمْسُهَا رُبْعُهَا ثُلُثُهَا
نِصْفُهَا
Sesungguhnya
seseorang selesai (dari shalat) dan tidaklah ditulis (pahala) baginya, kecuali
sepersepuluh shalatnya, sepersembilannya, seperdelapannya, sepertujuhnya,
seperenamnya, seperlimanya, seperempatnya, sepertiganya, setengahya. [HR Abu
Dawud]
Hal ini
dikarenakan pahal shalat seseorang tergantung kepada kadar khusu’ shalatnya.
Hal ini seperti belaku pada ibadah puasa, dimana Rasul SAW bersabda :
رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الجُوْعُ وَالعَطَشُ
“Betapa banyak
orang yang berpuasa namun ia hanya mendapatkan rasa lapar dan dahaga dari
puasanya tersebut.” [HR Thabrani]
Jadi jika
seseorang melakukan puasa arafah dengan tidak sempurna maka peleburan dosanya
juga tidak sempurna sehingga puasa arafah ditahun depannya akan menyempurnakan
peleburan dosa pada tahun sebelumnya.
Imam Nawawi
berkata : Para ulama berkata bahwa dosa yang dilebur dengan puasa Arafah adalah
dosa-dosa kecil. Selanjutnya beliau berkata :
إِنْ لَمْ تَكُنْ صَغَائِرُ يُرْجَى التَّخْفِيْفُ مِنَ الْكَباَئِرِ
فَإِنْ لَمْ يَكُنْ رُفِعَتْ دَرَجَاتٌ
jika seseorang
tidak memiliki dosa-dosa kecil maka pahala puasa arafah akan dapat meringankan
dosa besar dan jika ternyata seseorang tidak punya dosa besar maka pahala
puasanya bermanfaat untuk menambah ketinggian derajat orang tersebut. [Syarah
Muslim]
Hal itu seperti
fungsi pahala ibadah puasanya nabi, orang shalih dan anak-anak kecil. Dimana
mereka tidak memiliki dosa besar sehingga amal ibadahnya akan mengangkat
derajat mereka di sisi Allah SWT dan bukan lagi untuk melebur dosa mereka.
Sebenarnya dalam
islam banyak sekali amal ibadah yang fungsinya untuk melebur dosa, diantaranya
adalah puasa Asyura’. Abu Qatadah Al-Anshari berkata : Beliau ditanya mengenai
keistimewaan puasa ’Asyura? Beliau menjawab :
يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ
”Puasa ’Asyura
akan menghapus dosa setahun yang lalu.” [HR Muslim]
Demikian pula
puasa ramadhan. Rasulullah saw bersabda :
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إيْمَا نًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا
تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya:
Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan karena Iman dan mengharap pahala dari
Allah maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu (HR Bukhari
Ibadalh lainnya
adalah wudlu. Rasul SAW bersabda :
مَنْ تَوَضَّأَ نَحْوَ وُضُوئِي هَذَا ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ لَا
يُحَدِّثُ فِيهِمَا نَفْسَهُ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barangsiapa
berwudhu' seperti wudhu'ku ini kemudian dia shalat dua raka'at dan ia tidak
berbicara (urusan dunia) dalam hatinya, maka Allah mengampuni dosanya yang
lalu". [HR Bukhari]
Begitu pula ibadah
shalat lima waktu, Rasulullah SAW bersabda :
أَرَأَيْتُمْ لَوْ أَنَّ نَهَرًا بِبَابِ أَحَدِكُمْ ، يَغْتَسِلُ
فِيهِ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسًا ، مَا تَقُولُ ذَلِكَ يُبْقِى مِنْ دَرَنِهِ
“Tahukah kalian,
seandainya ada sebuah sungai di dekat pintu salah seorang di antara kalian,
lalu ia mandi dari air sungai itu setiap hari lima kali, apakah akan tersisa
kotorannya walau sedikit?”
Para sahabat
menjawab, “Tidak akan tersisa sedikit pun kotorannya.” Beliau bersabda :
فَذَلِكَ مِثْلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ ، يَمْحُو اللَّهُ بِهِ
الْخَطَايَا
“Maka begitulah perumpamaan shalat lima waktu,
dengannya Allah menghapuskan dosa.” [HR Bukhari]
Demikian pula
shalat jum’at. Nabi SAW bersabda :
الصَّلَوَاتُ الخَمْسُ ، وَالجُمُعَةُ إِلَى الجُمُعَةِ ،
وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ ، مُكَفِّراتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتُنِبَتِ
الكَبَائِرُ
“Shalat lima
waktu, Jumat ke Jumat, dan Ramadhan ke Ramadhan adalah penghapus dosa-dosa yang
di antara semua itu, jika dosa-dosa besar dijauhi.” [HR. Muslim]
Pelebur dosa bukan
hanya terdapat dalam amalan saja, bahkan setiap musibah yang menimpa juga
menjadi pelebur dosa. Nabi SAW bersabda :
مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا
حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ
اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاه
Tidaklah seorang
muslim itu ditimpa musibah baik berupa rasa lelah, rasa sakit, rasa khawatir,
rasa sedih, gangguan atau rasa gelisah sampaipun duri yang melukainya melainkan
dengannya Allah akan mengampuni dosa-dosanya. [HR Bukhari]
Dan dalam riwayat
lain, disertakan tujuan akhirnya. Nabi SAW bersabda :
مَا يَزَال الْبَلاءُ بِالْمُؤْمِنِ وَالْمؤمِنَةِ في نَفْسِهِ
وَولَدِهِ ومَالِهِ حَتَّى يَلْقَى اللَّه تَعَالَى وَمَا عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ
"Bencana
senantiasa menimpa orang mukmin dan mukminah pada dirinya, anaknya dan hartanya
sehingga ia berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak ada dosa pada
dirinya." [HR Tirmidzi]
Maka semua itu
saling menyempurnakan satu sama lain dalam menghapuskan dosa seseorang sehingga
sebagaimana dinyatakan dalam hadits terakhir “berjumpa dengan Allah dalam
keadaan tidak ada dosa pada dirinya." [HR Tirmidzi]
Wallahu A’lam.
Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk terus termotivasi
untuk beribadah dengan sebaik-baiknya dan terus melaksanakan ibadah dengan
istiqamah sehingga berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak membawa dosa
apapun.
Salam Satu Hadits
Dr.H.Fathul Bari.,SS.,M.Ag
Pondok Pesantren
Wisata
AN-NUR 2 Malang
Jatim
Ngaji dan Belajar
Berasa di tempat Wisata
Ayo Mondok! Mondok
Itu Keren!
NB.
“Ballighu Anni
Walau Ayah” Silahkan Share sebanyak-banyaknya kepada semua grup yang ada supaya
sabda Nabi SAW menghiasi dunia maya dan
menjadi amal jariyah kita semua.