ONE DAY ONE HADITH
Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda:
إِنَّ
الْمُؤْمِنَ إِذَا أَذْنَبَ كَانَتْ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ فِي قَلْبِهِ ، فَإِنْ
تَابَ وَنَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ ، صُقِلَ قَلْبُهُ ، فَإِنْ زَادَ ، زَادَتْ ،
فَذَلِكَ الرَّانُ الَّذِي ذَكَرَهُ اللَّهُ فِي كِتَابِهِ : كَلاَّ بَلْ رَانَ
عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
Sesungguhnya seorang Mukmin jika melakukan dosa, maka akan ada bintik
hitam di hatinya. Jika dia bertaubat dan berhenti (dari dosa tersebut) serta
memohon ampunan, maka hatinya akan mengkilap. Apabila dia terus melakukan dosa,
maka bertambah pula noktah hitam itu (sehingga hati tertutup noktah hitam itu).
Itulah “ar-ran” (penutup) yang disebutkan oleh Allah di kitab-Nya [QS al-Muthaffifîn:14]:
‘Sekali-kali tidak (demikian), Sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu
menutupi hati mereka [HR Ibnu Majah]
Catatan Alvers
al-Qur’an adalah sebaik-baik bacaan karena ia adalah firman Allah dan sumber
hidayah sekaligus obat untuk penyakit dhohir maupun bathin. Selayaknya obat
terkadang memberikan reaksi keras kala berinteraksi dengan penyakit. Balita
yang diimunisasi harus mengalami panas beberapa hari sebagai reaksi obatnya. Nenek
tua yang tidak paham boleh jadi marah dan mengatakan kepada ibu muda: “lha wong
arek waras kok malah digawe loro” (anak sehat kok dibuat sakit).
Orang-orang kafir tatkala turun al-Qur’an menuduh bahwa Rasul itu
majnun (gila) dan Qur’an itu adalah cerita atau tulisan orang kuno bahkan sihir
serta tidak lebih dari sya’ir belaka. Boleh jadi mereka tersinggung dengan
perumpamaan yang dilontarkan oleh al-Quran padahal mungkin itulah obat dan cara
al-Quran menyadarkan akan kesalahan mereka.
Berikut beberapa perumpamaan dalam al-quran terhadap manusia yang
enggan dengan hukum Allah.
Mereka itu seperti KELEDAI
مَثَلُ
الَّذِينَ حُمِّلُوا التَّوْرَاةَ ثُمَّ لَمْ يَحْمِلُوهَا كَمَثَلِ الْحِمَارِ
يَحْمِلُ أَسْفَارًا ۚ
Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepada mereka (kitab suci)
Taurat, kemudian mereka tiada menunaikannya adalah seperti keledai yang membawa
kitab-kitab besar lagi tebal. ..[QS al-Jumu`ah : 5]
Mereka itu seperti BINATANG TERNAK
أُولَٰئِكَ
كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ
“Mereka seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat. Mereka
itulah orang-orang yang lalai” [QS Al-A`raf :179].
Mereka seperti ANJING
فَمَثَلُهُ
كَمَثَلِ الْكَلْبِ إِنْ تَحْمِلْ عَلَيْهِ يَلْهَثْ أَوْ تَتْرُكْهُ يَلْهَثْ ۚ
ذَٰلِكَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا ۚ
maka perumpamaannya adalah seperti anjing; bila kamu menghalaunya, dia
menjulurkan lidahnya dan bila kamu membiarkannya, maka dia akan menjulurkan
lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan
ayat-ayat Kami…” [QS al-A`raf :176]
Bahkan bukan perumpamaan, diantara mereka ada yang dijelmakan menjadi KERA
dan BABI :
وَجَعَلَ
مِنْهُمُ الْقِرَدَةَ وَالْخَنَازِيرَ وَعَبَدَ الطَّاغُوتَ أُولَئِكَ شَرٌّ
مَكَانًا وَأَضَلُّ عَنْ سَوَاءِ السَّبِيلِ
di antara mereka (orang yang dimurkai Allah ) (ada) yang dijadikan kera
dan babi dan (orang yang) menyembah Thagut.' Mereka itu lebih buruk tempatnya
dan lebih tersesat dari jalan yang lurus." [QS Al-Maa'idah: 60]
Manusia menjadi KERA
فَلَمَّا
عَتَوْا عَنْ مَا نُهُوا عَنْهُ قُلْنَا لَهُمْ كُونُوا قِرَدَةً خَاسِئِينَ
"Maka setelah mereka bersikap sombong terhadap segala apa yang
dilarang. Kami katakan kepada mereka,' Jadilah kamu kera yang hina!."
Perumpamaan dan penjelmaan dalam QS Al-A'raf di atas ditutup dengan firmanNya:
فَاقْصُصِ
الْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ
Maka ceritakan kisah ini supaya mereka mau berpikir [QS al-A'raf : 176]
Al-Quran dengan perumpamaan- perumpamaan di atas tidaklah bermaksud
berkata-kata kotor yang jauh dari nilai kepantasan dan kelayakan namun Itulah
Al-Quran yang menjelaskan HAKIKAT mereka yang mengingkarinya namun manusia masih
saja membantahnya seperti firman Allah :
وَلَقَدْ
صَرَّفْنَا فِي هَذَا الْقُرْآَنِ لِلنَّاسِ مِنْ كُلِّ مَثَلٍ وَكَانَ
الْإِنْسَانُ أَكْثَرَ شَيْءٍ جَدَلًا
Dan sesungguhnya kami telah menjelaskan berulang-ulang kepada manusia
dalam Al-Qur’an ini dengan bermacam-macam perumpamaan. Tetapi manusia adalah
memang yang paling banyak membantah. [QS Al-Kahfi:54]
Hal ini terjadi karena mereka memiliki penyakit dalam hati bahkan
hatinya telah dipenuhi oleh noktah hitam penyakit sebagaimana hadits di atas dan
ketika Al-Quran sampai kepada mereka justru bertambahlah penyakit dalam hatinya,
Allah Azza wa Jalla berfirman:
فِي
قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًا
Dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambahkan penyakitnya [QS
al-Baqarah : 10]
Bahkan Hati mereka bertambah keras, lebih keras dari batu yang keras
sekalipun, Allah swt berfirman:
ثُمَّ
قَسَتْ قُلُوبُكُمْ مِنْ بَعْدِ ذَٰلِكَ فَهِيَ كَالْحِجَارَةِ أَوْ أَشَدُّ
قَسْوَةً
Kemudian setelah itu hati kalian menjadi keras seperti batu, bahkan
lebih keras lagi [QS al-Baqarah :74]. Wallahu a'lam. Semoga Allah Al-Bari membukakan
mata dan hati serta fikiran kita untuk menerima hidayahnya tanpa bantahan
sedikitpun.
0 komentar:
Post a Comment