ONE DAY ONE HADITH
Diriwayatkan dari 'Athiyah dari Abu Sa'id berkata: Rasulullah SAW memasuki
tempat shalat lalu beliau melihat orang-orang sepertinya tertawa hingga terlihat
gigi-giginya, beliau bersabda:
أَمَا إِنَّكُمْ لَوْ أَكْثَرْتُمْ ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ
لَشَغَلَكُمْ عَمَّا أَرَى فَأَكْثِرُوا مِنْ ذِكْرِ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ
الْمَوْتِ فَإِنَّهُ لَمْ يَأْتِ عَلَى الْقَبْرِ يَوْمٌ إِلَّا تَكَلَّمَ فِيهِ
فَيَقُولُ أَنَا بَيْتُ الْغُرْبَةِ وَأَنَا بَيْتُ الْوَحْدَةِ وَأَنَا بَيْتُ
التُّرَابِ وَأَنَا بَيْتُ الدُّودِ.... إِنَّمَا الْقَبْرُ رَوْضَةٌ مِنْ رِيَاضِ
الْجَنَّةِ أَوْ حُفْرَةٌ مِنْ حُفَرِ النَّارِ
"Ingatlah, sesungguhnya bila kalian banyak-banyak mengingat
pemutus segala kenikmatan niscaya kalian tidak sempat melakukan yang aku lihat,
karena itu perbanyaklah mengingat pemutus segala kenikmatan yakni kematian,
sesungguhnya tidaklah ada suatu hari melewati kuburan melainkan ia berbicara;
aku adalah rumah keterasingan, aku adalah rumah kesendirian, aku adalah rumah (berupa)
tanah, aku adalah rumahnya cacing.... "Sesungguhnya kubur adalah salah
satu taman surga atau salah satu liang neraka." [HR Tirmidzi]
Catatan Alvers
Beberapa hari lalu saya mengalami pembengkakan pada sekitar kuku
dikarenakan ada bagian kecil ujung kuku yang menancap dan masuk ke dalamnya. Setelah
mencari info kesana kemari maka saya temukan obat tradisional untuk pembengkakan
kuku yaitu dengan menggunakan kembang turi putih. Turi Putih yang nama ilmiahnya
dikenal dengan sesbania grandiflora merupakan salah satu tumbuhan pelindung
yang bisa kita jumpai di sawah, kebun, maupun di pekarangan- pekarangan rumah
pedesaan. Spesies dari keluarga fabaceae ini banyak tersebar dari India Timur
hingga ke benua Australia. Ia merupakan salah satu tanaman yang memiliki
tekstur kayu yang lunak dan memiliki umur yang pendek. Kita seringkali
menjumpai kembang turi dalam berbagai jenis masakan nusantara, misalnya saja
dalam pecel. Disamping untuk pelengkan masakan, turi putih bermanfaat untuk
kesehatan dan obat seperti untuk mengobati pembengkakan pada kuku di atas.
Bahkan turi putih dengan berbagai kandungan zatnya bermanfaat juga untuk Membantu
proses penyembuhan luka, Mengobati rabun senja, sariawan, radang tenggorokan, keputihan,
batuk, Demam dll.
Turi Putih tidak hanya familier tumbuhannya yang ditemukan di
berbagai tempat, namun Turi Putih juga terkenal sebab menjadi judul lagu atau
tembang jawa yang dipopulerkan oleh Habib Syeikh https://www.youtube.com/watch?v=7VN7GsxGzMo
dengan lirik sebagai berikut :
Turi putih, turi putih,ditandur neng kebon agung.
Ono Cleret tiba nyemplung, mbok kira kembange apa?
Tembang ini merupakan peninggalan seorang Waliyullah dari kalangan wali
Songo yaitu Sunan giri. Beliau mengarang tembang-tembang suluk dalam bentuk dolanan
yang jenaka dan riang gembira namun serius dengan nuansa tasawuf yang kental
dan sarat kandungan dakwah dan filosofi yang tinggi. Tembang dolanan (main-main)
mengisyaratkan bahwa beliau amat peduli terhadap anak-anak. Sedangkan
suluk-suluk tembang macapat yang meditatif-kontemplatif, mencerminkan beliau yang
menciptakannya juga memiliki jiwa yang lembut serta kemampuan dan selera
seni-budaya yang tinggi. Dengan begitu, Beliau dalam berdakwah meneladani dakwa
Nabi dengan metode “bilisani Qaumihi” [QS Ibrahim : 4]
Sungguh luar biasa kemampuan beliau, dengan melihat karya-karya
peninggalannya yang masih eksis bahkan berkembang sampai sekarang maka tak
heran, beliau dan wali songo berhasil mengislamkan penduduk pulau Jawa bahkan Indonesia.
Tembang ini merupakan nasehat seorang guru kepada muridnya tentang mengingat kematian
supaya tidak sesat dalam menjalani kehidupan yang singkat sesingkat umur
kembang turi putih.
Turi = Singkatan kata dari “tak aturi” atau “tak tuturi”; saya
kasih nasehat.
Putih = simbolisme dari kain kafan yang berwarna putih.
Ditandur = ditanam / dikubur
Neng kebon agung = di kebun yang luas yaitu kuburan.
Jadi “Turi-turi putih, ditandur neng kebon agung” itu artinya saya akan
memberi nasehat kepadamu, bahwa kelak manusia itu pasti mati dan dimasukkan ke
dalam kuburan. Allah SWT berfirman :
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ
فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada
hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka
dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan
dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. [QS Ali Imran 185]
Ono Cleret = Ada sesuatu bergerak secepat kilat.
Tiba nyemplung = jatuh masuk ke lubang (kubur).
Syair ini mengingatkan bahwa banyak orang yang tidak sadar akan
datangnya kematian karena datangnya cepat sekali layaknya kilat yang menyambar,
tidak dipesan ataupun janjian lalu iapun sudah berada dalam liang kubur.
Orang yang lupa akan kematiannya maka ia akan banyak tertawa,
berfoya-foya dan menghabiskan waktunya untuk kesenangan dunianya saja. Dalam hadits
di atas ketika Rasul SAW melihat orang-orang banyak tertawa maka Beliau
mengingatkan akan kematian. Orang yang lupa akan kematiannya maka ia akan
menunda-nunda amalnya hingga kematian berada di hadapannya lalu iapun memelas
suapay dikasih tenggat waktu. Allah SWT berfirman menceritakan ucapan mereka:
فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلاَ أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ
فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ
lalu ia berkata, ‘Wahai Rabbku, mengapa Engkau tidak menangguhkan
kematianku sampai waktu yang dekat hingga aku mendapat kesempatan untuk
bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang shalih?’.” QS Al-Munafiqun: 10]
Mbok kira Kembange apa? = engkau kira apa penyebabnya?
Banyak orang salah melihat kematian, mereka mayakini bahwa penyebab
kematian adalah penyakit, atau musibah yang menimpanya seperti orang kuno salah
mengira pagi itu datang sebab berkokoknya ayam. Keyakinan seperti ini kita
temui dalam legenda Roro Jonggrang yang meminta Bandung Bondowoso untuk dibuatkan
dua sumur dan seribu candi dalam waktu satu malam sebagai syarat menikahinya. Roro
Jonggrang terus berusaha mencari ide untuk menggalkan usaha yang dilakukan
Bandung Bondowoso. Kemudian Roro Jonggrang segera memanggil seluruh
dayang-dayangnya agar membakar jerami dan menabuh lesung malam itu supaya ayam
segera berkokok dan pagipun datang lebih cepat. “Mbok kira Kembange apa?” Ayo
pikirkan lagi, apakah penyebab kematian itu? Sang wali mengingatkan bahwa
kematian itu adalah takdir Allah swt. Wallahu A’lam. Semoga Allah Al-Bari membukakan
pintu hati dan pikiran kita untuk senantiasa mengingat kematian dan menyadarkan
kiat supaya bersegera mencari bekal untuk menghadapinya.
0 komentar:
Post a Comment