ONE DAY ONE
HADITH
Diriwayatkan
dari Anas RA, Ia berkata:
لَمْ
يَكُنْ شَيْءٌ أَحَبَّ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
بَعْدَ النِّسَاءِ مِنْ الْخَيْلِ
Tidak ada
sesuatu yg lebih dicintai Rasulullah setelah isteri kecuali kuda perang. [HR.
Nasai].
Catatan
Alvers
Beberapa
hari lagi kita akan sampai di garis finish ramadhan namun yang menjadi
pertanyaan apakah kita keluar sebagai juara? Atau malah didiskualifikasi karena
banyaknya pelanggaran yang kita kerjakan. Alih-alih bertambah semangat di akhir
ramadhan ini malah kita semakin malas bahkan banyak orang lebih sibuk dengan
urusan diluar ramadhan, persiapan hari raya, baju baru, kue dan makanan lainnya
dan melupakan ramadhan. Hal ini terbukti dengan masjid-masjid mulai mengalami
kemajuan, ya kemajuan shafnya.
Akankah kita
kalah dengan kuda? Ibnul Jauzi berkata :
إن الخيل
إذا شارفت نهاية المضمار بذلت قصارى جهدها لتفوز بالسباق .. فلا تكن الخيل أفطن
منك ! فإنما الأعمال بالخواتيم فإنك إذا لم تحسن الاستقبال لعلك تحسن الوداع.
"Seekor
kuda balap jika sudah berada mendekati garis finish ia akan mengerahkan seluruh
tenaganya agar meraih kemenangan, maka jangan sampai kuda lebih cerdas
darimu.. Karena sesungguhnya amalan itu
ditentukan oleh penutupnya. Untuk itu,
jika kamu termasuk dari yang
tidak baik dalam penyambutan, maka boleh jadi kamu bisa melakukan yang terbaik
saat perpisahan"
Allah
memberi kita malam lailatul qadar di 10 hari terakhir ini justru untuk memacu
semangat ibadah kita. Akankah kita tetap pada kemalasan ini...
Akankah kita
kalah dengan kuda? Hewan yang satu ini sangatlah digemari oleh Baginda Nabi SAW
sebagaimana keterangan sahabat anas di atas. Begitu mulianya kuda, sampai-sampai
ia menjadi nama surat dari firman-Nya yakni surat Al- 'Adiyat dan menjadi sumpah
Agung dari Allah yang menciptakannya. Allah berfirman :
الْعَادِيَاتِ ضَبْحًا (1) فَالْمُورِيَاتِ قَدْحًا (2)
فَالْمُغِيرَاتِ صُبْحًا (3) فَأَثَرْنَ بِهِ نَقْعًا (4) فَوَسَطْنَ بِهِ جَمْعًا
(5)
"Demi
kuda perang yang berlari kencang dengan terengah-engah, dan kuda yang
mencetuskan api dengan pukulan (kuku-kukunya), dan kuda yang menyerang dengan
tiba-tiba di waktu pagi, maka ia menerbangkan debu, dan menyerbu ke
tengah-tengah kumpulan musuh " [QS Al- 'Adiyaat: 1-5]
Naifnya
kita, Justru setelah sumpah atas nama kuda pada ayat di atas, Allah berfirman :
إِنَّ الْإِنْسَانَ لِرَبِّهِ لَكَنُودٌ
sesungguhnya
manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya,
[QS Al- 'Adiyaat: 6]
[QS Al- 'Adiyaat: 6]
Akankah ini
menjadi isyarat bahwa kita sebagai manusia kalah dengan kuda? Akankah kita
berprilaku sebagaimana kebanyakan manusia yang disebut sebagai makhluk tidak berterima
kasih kepada Tuhannya?
Akankah kita
kalah dengan kuda? Tanda baiknya seekor kudar adalah bulu putih pada kepala
kuda yang berbulu hitam yang dikenal dengan “ghurrah” dan bulu putih pada
kaki-kaki kuda yang berbulu hitam yang dikenal dengan sebutah “at-tahjil”. Kalau
bagusnya kuda karena ghurrah dan tahjil yang bermakna tanda putih baik di
kepala maupun di kaki maka Allah juga memberi ghurrah dan tahjil sebagai tanda
keistimewaan seseorang di hari kiamat. Dari Abi hurairah RA, Nabi SAW bersabda:
إنَّ أمتي يُدْعَون يومَ القيَامةِ غُرُّا مُحَجَّلِينَ مِنْ آثارِ
الْوُضُوءِ، فَمن استطَاَعَ مِنْكُمْ أن يُطِيلَ غرَّتَهُ فَلْيَفْعَلْ.
“Sesungguhnya
umatku akan dipanggil pada hari kiamat dalam keadaan putih bercahaya (Ghurrah
dan tahjilnya) karena bekas wudhu’. Siapa diantara kalian yang mampu
memanjangkan cahaya (dari Ghurrah dan tahjilnya) nya, hendaklah ia lakukan”. [HR
Bukhari]
Akankah kita
kalah dengan kuda? Kalau Kuda itu memiliki keberkahan pada ubun-ubunya
sebagaimana Nabi SAW bersabda :
الْبَرَكَةُ
فِي نَوَاصِي الْخَيْلِ
“Berkah itu ada pada ubun-ubun kuda” [HR Bukhari]
Maka kita diberi
keberkahan di waktu pagi hari. Rasul SAW bersabda :
اللَّهُمَّ بَارِكْ لأُمَّتِى فِى بُكُورِهَا
“Ya Allah,
berkahilah umatku di waktu paginya.”[HR Abu daud] Akankah kita menyia-nyiakan
waktu pagi dengan tidur lagi?
Akankah kita
kalah dengan kuda? Bukankah Allah swt. Menundukkan bianatang ternak untuk manusia?
Allah SWT berfirman:
وَجَعَلَ
لَكُمْ مِنَ الْفُلْكِ وَالْأَنْعَامِ مَا تَرْكَبُونَ لِتَسْتَوُوا عَلَى
ظُهُورِهِ
Dan menjadikan
untukmu kapal dan binatang ternak yang kamu tunggangi. Supaya kamu duduk di
atas punggungnya [QS Zukhruf: 12=13]. Kuda telah menunaikan tugas penciptanaannya
untuk melayani manusia sementara manusia diciptakan Allah untuk beribadah
kepadaNya. Jika kita malas beribadah itu artinya kita kalah dengan kuda.
Akankah kita
kalah dengan kuda? Bukankah Allah swt. Memuliakan manusia? Allah SWT berfirman:
وَلَقَدْ
كَرَّمْنَا بَنِي آَدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُمْ
مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلًا
Dan
sesungguhnya telah kami muliakan anak-anak Adam, kami angkut mereka di daratan
dan di lautan, kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan kami lebihkan
mereka dengan kelebihan yang Sempurna atas kebanyakan makhluk yang Telah kami
ciptakan. [QS. Al Isra : 70].
Jika manusia
tidak memuliakan diri sendiri dengan menurut kepada perintahNya, niscaya manusia
akan lebih rendah dari binatang ternak, bal hum Adhall. Wallahu A’lam Semoga
Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk memiliki sifat malu. Malu
jika kita lebih rendah dari kuda.
0 komentar:
Post a Comment