Harga kebutuhan meroket
di saat masyarakat menjalankan ibadah puasa saat ini. Harga BBM, minyak goreng,
ayam, telur, beras dan kebutuhan pokok lainnya. Kenaikan harga tersebut boleh
jadi merupakan “ritual” tahunan Ketika bulan Ramadhan dan boleh jadi kenaikan
harga yang tak biasa sehingga Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani
mengungkapkan soal ancaman baru bagi Indonesia terkait kenaikan harga komoditas
yang luar biasa akibat gejolak geopolitik yang masih memanas antara
Rusia-Ukraina. “Kalau dulu tantangan masyarakat adalah pandemi, sekarang
tantangan dan ancaman bagi masyarakat adalah kenaikan harga barang-barang"
ungkapnya. [okezone com]
Harga naik, janganlah
panik. Meskipun kenaikan harga membuat hidup kita semakin berat namun sebagai
seorang mukmin, kita harus berpandangan bahwa hal tersebut adalah ujian bagi
kita sehingga kita menghadapinya dengan penuhn kesabaran. Allah SWT berfirman :
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ
الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
Dan Kami pasti akan
menguji kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan
buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar,
[QS Al-Baqarah : 155]
Ayat ini menegaskan bahwa
jika kita bersabar maka kita akan mendapatkan kegembiraan dari Allah swt.
Kesabaran tersebut bisa dijalankan jika kita percaya dan beriman bahwa Allah
telah menjamin rizki setiap makhluknya. Demikianlah, Allah SWT berfirman :
وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا
Dan tidak ada suatu
binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya…[QS Hud
: 6]
Harga naik, janganlah
panik. Betapapun kenaikan harga itu memberatkan namun tetaplah bersyukur
kepada-Nya dan jauhi kufur atas nikmat-Nya. Allah SWT berfirman : “Dan Allah
telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi
tenteram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi
(penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah “
فَأَذَاقَهَا اللَّهُ لِبَاسَ الْجُوعِ وَالْخَوْفِ بِمَا كَانُوا
يَصْنَعُونَ
karena itu Allah
merasakan kepada mereka kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu
mereka perbuat. [QS An-Nahl : 112]
Harga naik janganlah
panik sebab rezeki itu sudah ditaqdirkan oleh Allah untuk kita namun demikian
tetaplah berikhtiyar dengan cara yang terbaik. Kenaikan harga tidaklah
mengurangi rezeki kita yang telah ditetapkan oleh Nya sebagaimana hadits utama
di atas.
Harga naik, janganlah
panik sebab hal ini bukanlah terjadi pertama kali dalam kehidupan kita, bahkan
kenaikan harga sudah terjadi sejak
dahulu di zaman Nabi SAW. Saat
terjadi kenaikan harga, Para sahabatpun mendatangi Nabi SAW dan Mereka
mengatakan,
يَا رَسُولَ اللهِ غَلَا السِّعْرُ فَسَعِّرْ لَنَا
“Wahai Rasulullah,
harga-harga barang banyak yang naik, maka tetapkan keputusan yang mengatur
harga barang.”
Nabi SAW menjawab,
إِنَّ اللهَ هُوَ الْمُسَعِّرُ الْقَابِضُ الْبَاسِطُ الرَّازِقُ وَإِنِّي
لَأَرْجُو أَنْ أَلْقَى اللهَ وَلَيْسَ أَحَدٌ مِنْكُمْ يَطْلُبُنِي بِمَظْلَمَةٍ
فِي دَمٍ أَوْ مَالٍ
“Sesungguhnya Allah-lah
Dzat yang menetapkan harga, yang menyempitkan dan melapangkan rezeki, Sang
Pemberi rezeki. Sementara aku berharap bisa berjumpa dengan Allah dalam keadaan
tidak ada seorang pun dari kalian yang menuntutku disebabkan kezalimanku dalam
urusan darah maupun harta.” [HR. Ahmad]
Rasul SAW saat itu berada
pada posisi dilematis, jika Rasul menurunkan harga maka tentu petani merugi
namun jika harga dinaikkan maka konsumen yang merugi. Rasul tidak ingin
mendzalimi salah satunya, Maka beliau berkata “Allah-lah sang penentu harga”.
Maka biarlah harga naik, karena segala sesuatu yang terjadi pastilah ada
hikmahnya. Boleh jadi dengan kenaikan harga maka kita tidak lagi berprilaku
boros dan menghambur-hamburkan harta. Yakinlah bahwa Rizki telah ditakar oleh
Allah sesuai dengan kemaslahatan kita. Allah swt berfirman :
وَلَوْ بَسَطَ اللَّهُ الرِّزْقَ لِعِبَادِهِ لَبَغَوْا فِي الْأَرْضِ
وَلَكِنْ يُنَزِّلُ بِقَدَرٍ مَا يَشَاءُ إِنَّهُ بِعِبَادِهِ خَبِيرٌ بَصِيرٌ
“Andaikan Allah
melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas
di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran.
Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat.”
[QS. As-Syura: 27]
Manjelaskan ayat ini,
Ibnu Katsir mengatakan:
أَيْ وَلَكِنْ يَرْزُقُهُمْ مِنَ الرِّزْقِ مَا يَخْتَارُهُ مِمَّا فِيْهِ
صَلاَحُهُمْ وَهُوَ أَعْلَمُ بِذَلِكَ فَيُغْنِي مَنْ يَسْتَحِقُّ الْغِنَى وَيُفَقِّرُ
مَنْ يَسْتَحِقُّ الْفَقْرَ
“Maksud ayat, Allah
memberi rezeki mereka sesuai dengan apa yang Allah pilihkan, yang mengandung
maslahat bagi mereka. Dan Allah Maha Tahu akan hal itu, sehingga Allah
memberikan kekayaan kepada orang yang layak untuk kaya, dan Allah menjadikan
miskin sebagian orang yang layak untuk miskin.” [Tafsir Al-quran al-Adzim]
Harga naik, janganlah
panik, dan janganlah membuat kita putus asa, Yakinlah Allah lebih tahu akan hal
yang terbaik buta kita semua. Bukankah Allah telah mengingatkan kita semua
dengan firmanNya:
وَعَسَى أَنْ
تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ
شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ
“Boleh jadi, kamu
membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu
menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah yang paling mengetahui,
sedangkan kamu tidak mengetahui.” [QS. Al-Baqarah : 216]
Terakhir, Harga naik,
janganlah panik. Tetaplah optimis dalam menjalani kehidupan di dunia yang fana
ini. Yakinlah dimana ada kesulitan disitu ada kemudahan. Bukankah Allah SWT
telah menyatakannya dua kali, Ia berfirman :
فَإِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا. إِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا
"Karena sesungguhnya
Bersama kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya Bersama kesulitan itu ada
kemudahan." [QS Al-Insyirah: 5-6]
Wallahu A’lam Semoga
Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk bisa menyadari bahwa semua
yang terjadi adalah yang terbaik di sisi Dzat yang maha mengetahui.
-----------------------------------------------
Namun anehnya anomali ini terjadi setiap tahun seakan-akan menjadi “ritual” tahunan yang menguji kesabaran orang-orang yang sedang menjalankan ibadah puasa. Harga-harga naik, Ya memang demikian kenyataannya namun janganlah anda panik sebab rezeki kita sudah ditaqdirkan oleh Allah untuk kita. Kenaikan harga tidaklah mengurangi rezeki kita yang telah ditetapkan oleh Nya sebagaimana hadits di atas.
0 komentar:
Post a Comment