ONE DAY ONE HADITH
Dari Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasul SAW bersabda :
إِذَا
سَمِعْتُمُ الْمُؤَذِّنَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ ثُمَّ صَلُّوا عَلَىَّ
فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا
ثُمَّ سَلُوا اللَّهَ لِىَ الْوَسِيلَةَ فَإِنَّهَا مَنْزِلَةٌ فِى الْجَنَّةِ لاَ
تَنْبَغِى إِلاَّ لِعَبْدٍ مِنْ عِبَادِ اللَّهِ وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ أَنَا
هُوَ فَمَنْ سَأَلَ لِىَ الْوَسِيلَةَ حَلَّتْ لَهُ الشَّفَاعَةُ
Apabila kalian mendengar mu’adzin, maka ucapkanlah sebagaimana ucapannya,
lalu bershalawatlah kepadaku, maka barang siapa bershalawat kepadaku sekali,
Allah akan bershalawat kepadanya 10 kali. Kemudian mintalah pada Allah wasilah
bagiku karena wasilah adalah sebuah kedudukan di surga. Tidaklah layak mendapat
kedudukan tersebut kecuali seorang di antara hamba-hamba Allah. Dan Aku
berharap aku orangnya. Barangsiapa memintakan wasilah untukku maka dia berhak
mendapatkan syafa’atku. [HR Muslim]
Catatan Alvers
Allah SWT menciptakan jin dan manusia agar mereka beribadah hanya
kepada-Nya. [Lihat QS Adz-Dzariyaat: 56-58]. Allah tidak membutuhkan ibadah
mereka, akan tetapi merekalah yang membutuhkan-Nya. Allah yang maha pemurah
tidak hanya memerintahkan mereka beribadah namun Allah menyediakan hadiah surga
bagi pelakunya. Allah SWT berfirman :
إِنَّ
الْأَبْرَارَ لَفِي نَعِيمٍ (22) عَلَى الْأَرَائِكِ يَنْظُرُونَ (23) تَعْرِفُ
فِي وُجُوهِهِمْ نَضْرَةَ النَّعِيمِ (24) يُسْقَوْنَ مِنْ رَحِيقٍ مَخْتُومٍ (25)
خِتَامُهُ مِسْكٌ ....(26)
Sesungguhnya orang yang berbakti itu benar-benar berada dalam
kenikmatan yang besar (syurga), (22) mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil
memandang (23) Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan mereka yang
penuh kenikmatan. (24) Mereka diberi minum dari khamar murni yang dilak (tersegel)
(25) laknya adalah kesturi...(26) [(QS Al-Muthaffifin: 26]
Setelah menyebutkan surga dan berbagai kenikmatannya yang menjadi
tempat orang-orang yang berbakti kepada-Nya maka Allah memerintah untuk
berlomba-lomba meraihnya sebagai motivasi kepada kita semua :
وَفِي
ذَلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ الْمُتَنَافِسُونَ
“Dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba. ” [QS. Al
Muthaffifin: 26]
Maka dari sini kita ketahui bahwa Allah-lah yang memerintahkan kita beribadah
dan Allah pula yang memerintah untuk meraih surga yang di janjikan-Nya sehingga
mengharap surga adalah hal yang terpuji dan Rasul-pun mencontohkannya dengan
keterangan hadits di atas. Beliau memerintahkan kita untuk mendoakan beliau
agar mendapatkan al-wasilah yakni kedudukan di surga.
Beribadah kepada Allah dan meminta surga juga dilakukan oleh Nabi
Ibrahim AS, pemilik gelar terhomat dan mulia, khalilullah (kekasih Allah).
Beliau berdo’a :
وَاجْعَلْنِي
مِنْ وَرَثَةِ جَنَّةِ النَّعِيمِ
Dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mewarisi (mendapat balasan)
surga yang penuh kenikmatan...[QS Asy-Syu’ara: 85]
Hal yang sama juga dilakukan oleh Asiyah, istri Fir’aun yang beriman dalam
doanya yang diabadikan dalam al-Quran :
رَبِّ
ابْنِ لِي عِنْدَكَ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ
“Wahai Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di dalam surga [QS.
At Tahrim: 11]
Maka tidak mengherankan pada waktu ibadah haji dan umrah yang merupakan
puncak rukun islam, kita disunnahkan memperbanyak doa meminta surga dan
dijauhkan dari api neraka sebagaimana keterangan berikut :
ويسن الاكثار منها، والصلاة على النبي (ص) وسؤال الجنة، والاستعاذة من
النار، بعد تكرير التلبية ثلاثا.
Disunnahkan memperbanyak bacaan talbiyah dan sholawat serta meminta
surga dan berlindung dari neraka setelah mengulang-ngulang talbiyah 3x. [Fathul
Mu’in]
Maka tidaklah salah dan tidaklah menodai keikhlasan jika kita selalu
meminta surga karena itu adalah Ajaran dari Nabi ibrahim AS, Ajaran Nabi Muhammad
SAW bahkan Ajaran diperintahkan oleh Allah swt. Oleh karenanya para ulama terhadulu
mengajarkan kita agar memperbanyak doa minta surga dan berlindung dari siksa
neraka selama bulan ramadhan bulan yang penuh ampunan. Bukankah setiap malam setelah
shalat witir kita dituntun oleh imam untuk berdoa :
اَشْهَدُ
اَنْ لَّااِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ اَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ، نَسْئَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ،
وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ سَخَتِكَ وَالنَّارَ، اَللّٰهُمَّ اِنَّكَ عَفُوٌّ
كَرِيْمٌ، تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنَّا يَاكَرِيْمُ
Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah (dan) aku memohon ampun
kepada Allah. Kami memohon kepada-Mu (untuk mendapatkan) ridlo-Mu dan surga,
kami berlindung dari amarah-Mu dan api neraka. Ya Allah sesungguhnya Engkau
Maha Pengampun lagi Maha Mulia, Engkau mencintai ampunan (kepada hamba-Mu) maka
ampunilah kami, wahai Tuhan yang Maha Mulia. Wallahu A’lam. Wallahu A’lam. Semoga
Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita agar senantiasa memperbanyak ibadah
dan menjauhi maksiat sehingga mendapatkan hadiah surga yang dijanjikan-Nya.
0 komentar:
Post a Comment