ONE DAY ONE HADITH
Diriwayatkan dari Ummu Salamah RA, Nabi SAW bersabda:
أَيُّمَا امْرَأَةٍ مَاتَتْ وَزَوْجُهَا عَنْهَا رَاضٍ دَخَلَتْ
الْجَنَّةَ
"Wanita mana saja yang meninggal dunia, sedang suaminya ridlo
kepadanya, maka ia masuk surga". [HR Ibnu Majah].
Catatan Alvers
Wahai para suami renungkanlah kata-kata bijak ini “Istri yang kamu
nikahi tidaklah semulia Khadijah, Tidaklah setaqwa Aisyah, Pun tidak setabah
Fatimah. Justru Istrimu hanyalah wanita akhir zaman yang punya cita-cita menjadi
wanita solehah”. Benarlah demikian adanya, sebagaimana kita para suami tidaklah
sempurna maka mereka juga tidak ada yang sempurna karena kesempurnaan hanyalah
milik Allah semata. Maka dari itu janganlah menuntut kesempurnaan dari istrimu.
Syaikh Muhammad Mutawalli As-Sya’rawi berkata :
من
ابتغى صديقا بلا عيب عاش وحيدا # من ابتغى زوجةً بلا نقص عاش أعزبا
“Siapa yang ingin mencari teman yang sempurna (tanpa aib), maka ia
akan hidup sendirian (karena tiada teman yang sempurna). Siapa yang ingin
mencari istri yang sempurna (tanpa kekurangan), maka hidupnya akan jomblo.”
Ketika sarapan atau makan malam siapa yang menyiapkan semuanya?
Siapa yang merawat anak-anakmu? Siapa yang menjaga rumahmu? Bukankah semua itu
dilakukan istrimu? Padahal pekerjaan rumah seperti mencuci dan memasak merupakan
kewajiban kita para suami menurut mazhab Hanafi, Syafi’i, Maliki.
Riwayat-riwayat yang kita dengar tentang semisal Asma’ binti Abu
Bakar yang tiap hari mengambil air, memberi makan kuda, membuat roti, bahkan
membawa biji-biji kurma di atas kepalanya,
Pernah dengar cerita Fatimah yang meminta pembantu kepada
Ayahandanya, Nabi, karena tangannya lebam menumbuk tepung
itu semua menunjukkan betapa besar kerelaan dan keluhuran budinya. Pun
demikian istrimu, ia melakukan semua itu demi menggapai ridlomu. Bukankah Rasulullah
saw bersabda,
إِذَا صَلَّتْ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ
فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ
أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ
“Jika seorang perempuan telah mengerjakan
shalat fardhu lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, menjaga kehormatannya dan
TAAT KEPADA SUAMINYA, maka akan dikatakan kepadanya: masuklah ke dalam surga
dari pintu mana saja yang engkau sukai.” [HR Ahmad]
Dengan demikian seorang istri bermaksud membangun surga dunia di
rumah tanggamu dan surga di akhirat nanti dengan taat kepadamu. Nah sekarang, Lihatlah
penghargaanmu kepadanya! Apa yang telah kau perbuat dengan cita-cita luhurnya
dan keikhlasannya?
Alkisah terdapat sepasang suami istri sedang bercengkrama dan ia
berkata : “mari kita tulis kekurangan kita masing-masing di kertas kosong, agar
kita bisa saling intropeksi diri”. Keesokan harinya merekapun saling bertukar
kertas. Mulailah dari suami yang membaca kertas tulisan istri. Setiap kata
ketika membaca tulisan mengenai kekurangannya, air matanya tidak bisa
dibendung, mengalir di setiap sudut matanya. Karena ternyata begitu banyak
kekurangan pada dirinya. Suami berkata : “maafkan aku yang tidak bisa sempurna
mendampingimu . Maafkan aku,” air matanya semakin deras mengalir. Tibalah
giliran istri membuka dan membaca kertas dari suami. Namun sang istri kaget kertas
itu masih bersih polos karena suaminya tidak menulis apapun dikertas itu. Suami
lantas berkata : “Istriku tercinta, tahukah engkau. Aku mencintaimu apa adanya
sehingga aku melihat kekuranganmu adalah kelebihanmu dan aku tahu bahwa setiap
manusia pastilah tercipta dengan berbagai kekurangannya, untuk itu aku tercipta
sebagai suamimu untuk menjadi pelengkap kekuranganmu. Aku mencintaimu karena Allah
telah memilihmu sebagai pendampingku, wahai istriku”. Sang istri pun tak sanggup menahan tangis
mendengar ucapan dari sang suami yang begitu sangat mencintainya.
Pertengkaran suami istri biasanya karena ego, saling menuntut
cinta, saling meminta diperhatikan, saling minta disayang, gengsi meminta maaf
duluan jika melakukan kesalahan, tidak mau berlomba memberi yang terbaik, yang
berakibat hilangnya rasa syukur dan rasa menerima apa adanya. Maka cintailah
pasanganmu yang telah kau pilih “apa adanya” dan bukan “ada apanya”. Para
suami, bantulah istrimu untuk menggapai cita-cita mulia untuk membangun surga
dunia dan akhiratnya dengan ridlomu. Berikan ridlo untuknya dan katakan “terimakasih
istriku atas semuanya” Wallahu A’lam. Semoga Allah Al-Bari membuka hati dan
fikiran kita untuk bisa menyadari bahwa tiada manusia yang sempurna begitu pula
kita dan istri kita.
Amiiin
ReplyDelete