ONE
DAY ONE HADITH
Diriwayatkan
dari Abu Hurairah RA, Rasulullah saw. bersabda:
الشُّهَدَاءُ خَمْسَةٌ : المَطْعُوْنُ، وَالمَبْطُوْنُ،
وَالغَرِيْقُ، وَصَاحِبُ الهَدْمِ وَالشَّهِيْدُ فِي سَبِيْلِ اللَّه
Orang
yang mati syahid itu ada lima macam, yaitu orang yang mati karena
1. wabah penyakit,
2. penyakit perut,
3. tenggelam,
4. tertimpa reruntuhan atau benturan, dan
5. syahid dalam peperangan fi-sabilillah.
[HR Bukhari Muslim]
1. wabah penyakit,
2. penyakit perut,
3. tenggelam,
4. tertimpa reruntuhan atau benturan, dan
5. syahid dalam peperangan fi-sabilillah.
[HR Bukhari Muslim]
Catatan
Alvers
Barusan
saya datang selepas bertakziyah ke orang meninggal karena kecelakaan. Saya
teringat pula betapa banyak kabar orang meninggal karena kecelakaan. Kemaren
juga ada kecelakaan dimana korban meninggal tergencet diantara truk tanki dan
truk barang di Gadang, Kota Malang. Kecelakaan tragis terjadi terjadi di Jalan
Raya Puncak, Bogor, Jawa Barat pada 22/4/2017 yang melibatkan 13 kendaraan dan
mengakibatkan empat orang tewas dan enam orang terluka akibat bus pariwisata
mengalami rem blong hingga hilang kendali. Sebagaimana pada januari 2017 yang
lalu juga terjadi Kecelakaan beruntun melibatkan tujuh kendaraan dan menewaskan
empat korban jiwa di Jalan Raya Purwodadi, Pasuruan, Jawa Timur.
Dalam
perbincangan kecil terjadi kesimpang siuran apakah orang yang meninggal karena
kecelakaan seperti di atas mendapat status mati syahid atau tidak. Berbicara
mati syahid alvers, Imam Nawawiy dalam kitab Syarah Shahih Muslim : syahid itu
ada tiga macam.
Pertama,
syahid dunia dan akhirat ; yaitu, orang yang gugur di dalam peperangan melawan
kaum kafir disebabkan karena terbunuh. Orang semacam ini dihukumi sebagai
syuhada’ yang akan memperoleh pahala di akhirat dan dihukumi syahid dunia, yakni jenazahnya
tidak dimandikan dan disholatkan. Ia dikuburkan bersama dengan pakaian dan
darah yang melekat di badannya.
Syahid
model pertama ini mendapatkan pahala yang luar biasa hingga Anas bin Malik RA
menceritakan bawha Nabi SAW bersabda:
مَا أَحَدٌ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ يُحِبُّ أَنْ
يَرْجِعَ إِلَى الدُّنْيَا وَلَهُ مَا عَلَى الْأَرْضِ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا الشَّهِيدُ
يَتَمَنَّى أَنْ يَرْجِعَ إِلَى الدُّنْيَا فَيُقْتَلَ عَشْرَ مَرَّاتٍ لِمَا
يَرَى مِنْ الْكَرَامَةِ
“Tidak seorangpun yang masuk
surga namun dia suka untuk kembali ke dunia padahal dia hanya mempunyai sedikit
harta di bumi, kecuali orang yang mati syahid. Dia berangan-angan untuk kembali
ke dunia kemudian berperang lalu terbunuh hingga sepuluh kali karena dia
melihat keistimewaan karamah (mati syahid).” [HR Bukhari]
Bahkan
kemuliaan itu akan didapatkan oleh orang lainnya. Al-Miqdam bin Ma'dikarib RA
meriwayatkan, Rasulullah SAW bersabda:
لِلشَّهِيدِ عِنْدَ اللَّهِ سِتُّ
خِصَالٍ يَغْفِرُ لَهُ فِي أَوَّلِ دُفْعَةٍ مِنْ دَمِهِ وَيُرَى مَقْعَدَهُ مِنْ
الْجَنَّةِ وَيُجَارُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَيَأْمَنُ مِنْ الْفَزَعِ
الْأَكْبَرِ وَيُحَلَّى حُلَّةَ الْإِيمَانِ وَيُزَوَّجُ مِنْ الْحُورِ الْعِينِ
وَيُشَفَّعُ فِي سَبْعِينَ إِنْسَانًا مِنْ أَقَارِبِهِ
"Orang
yang mati syahid mendapatkan enam hal di sisi Allah: Diampuni dosa-dosanya
sejak pertama kali darahnya mengalir, diperlihatkan kedudukannya di surga,
diselamatkan dari siksa kubur, dibebaskan dari ketakutan yang besar, dihiasi dengan
perhiasan iman, dikawinkan dengan bidadari dan dapat memberikan syafaat kepada
tujuh puluh orang kerabatnya. [HR Ibnu Majah].
Kedua,
syahid akhirat, yakni orang yang mendapat pahala di akhirat, akan tetapi tidak
dihukumi syahid tatkala di dunia. Mereka adalah orang yang meninggal dunia
karena sakit perut, penyakit thaun, orang yang tertimpa bangunan atau tembok,
orang yang terbunuh karena mempertahankan harta, dan orang-orang yang telah
disebutkan di dalam hadits shahih dengan sebutan syahid. Orang-orang semacam
ini, jenazahnya wajib dimandikan dan disholatkan. Mereka mendapatkan pahala
syahid di akhirat , hanya saja tidak sama dengan pahala orang yang mati syahid
jenis pertama.
Menurut
Ibnu al-Tin, kematian model seperti ini alvers telah ditetapkan Allah sebagai
keutamaan bagi umat Muhammad saw. Sebab, Allah swt akan mengampuni dosa-dosa
mereka dan menambah pahala mereka hingga mencapai martabat syahid.
Sebagaimana
hadits utama di atas bahwasannya Orang yang mati syahid itu ada lima macam,
yaitu orang yang mati karena
1. wabah penyakit, 2. penyakit perut, 3. tenggelam, 4. tertimpa reruntuhan atau benturan, dan 5. syahid dalam peperangan fi-sabilillah. [HR Bukhari]
1. wabah penyakit, 2. penyakit perut, 3. tenggelam, 4. tertimpa reruntuhan atau benturan, dan 5. syahid dalam peperangan fi-sabilillah. [HR Bukhari]
Lantas
kembali ke pertanyaan di atas, apakah orang yang mati karena kecelakaan termasuk
mati syahid? Menjawab pertanyaan ini secara tekstual memang tidak disebutkan
kategori tersendiri, namun sebagian ulama menggolongkannya kedalam mati syahid nomor
tiga yakni akibat tertimpa reruntuhan. Jadi meskipun orang yang meninggal
akibat kecelakaan tergolong syahid maka jenazahnya tetap dimandikan dan
disholatkan hanya saja mereka ini mendapatkan pahala syahid di akhirat nanti. Dan
tentu saja dibawah derajat pahala orang yang mati syahid jenis pertama.
Ketiga,
syahid dunia saja; yakni orang yang mengambil dengan sembunyi-sembunyi harta
ghanimah, atau melakukan perbuatan-perbuatan lain yang bisa menafikan sebutan
jihad. Jika orang ini gugur di medan perang melawan orang kafir, maka ia
dihukumi syahid di dunia, sehingga tidak wajib dimandikan dan disholatkan. Akan
tetapi, ia tidak mendapatkan pahala yang sempurna di akhirat .
Wallahu
A’lam. Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk memberikan
ketegaran kepada setiap orang yang tertipa musibah sehingga bisa sabar dan
menerima takdir-Nya.
Salam
Satu Hadith,
DR.H.Fathul
Bari Alvers
PP
Annur2.net Malang, Ind
Temukan
Artikel ini dalam
BUKU
ONE DAY ONE HADITH
Kajian
Hadits Sistem SPA
(Singkat,
Padat, Akurat)
Buku
Serial #1 Indahnya Hidup Bersama Rasul SAW
Buku
Serial #2 Motivasi Bahagia dari Rasul SAW
Harga
Promo, hub.: 081216742626
0 komentar:
Post a Comment