ONE DAY ONE HADITH
Diriwayatkan dari
Hudzaifah ibnu Yaman RA, Rasul SAW bersabda :
لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ نَمَّامٌ
Tidak akan masuk
surga, orang yang suka mengadu domba. [HR Bukhari]
Catatan Alvers
Lagu-lagu religi seperti
“Aisyah istri Rasulullah” tidak dipungkiri telah menarik perhatian khalayak ramai
untuk mengenal lebih jauh sosok mulia beliau bahkan mulai banyak yang tertarik
dengan kajian-kajian mengenai kemuliaan sayyidah Aisyah. Dakwah dengan lagu itu
memiliki peran dan pangsa pasar tersendiri di zaman now dimana banyak orang
kurang tertarik dengan kajian secara letterlijk. Hal ini seperti dakwah yang
dilakukan oleh wali songo yang menggunakan media yang lagi booming pada
masanya.
Namun setelah saya
pikir, perlu juga kita mempelajari sosok-sosok yang “antagonis” seperti arwa, istri
abu jahal karena dalam tataran praktisnya, banyak orang mengidolakan Aisyah
namun berprilaku seperti Arwa. Mengapa demikian, ya karena mereka tidak tahu
ataupun lupa. Maka artikel odoh kali ini saya ingin mengangkat tema Arwa, istri
Abu Lahab. Al-Ghazali menukil syair Abu Firas Al-Hamdani :
عَرَفتُ
الشَرَّ لا لِلشَرْ :: رِلَكِن لِتَوَقّيهِ. وَمَن لَم يَعرِفِ الشَرَّ :: مِنَ الخَيرِ
يَقَع فيهِ
"Aku mempelajari kejelekan bukan untuk berbuat
jelek tetapi untuk menjaga diri dari perbuatan jelek. Barangsiapa yang tidak
mengetahui (beda) kejelekan dari kebaikan maka ia akan terjerumus dalam
kejelekan (tanpa disadarinya). [Ihya Ulumuddin]
Hudzaifah Ibnul
Yaman RA berkata:
كَانَ
النَّاسُ يَسْأَلُونَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْخَيْرِ
وَكُنْتُ أَسْأَلُهُ عَنْ الشَّرِّ مَخَافَةَ أَنْ يُدْرِكَنِي
“Orang-orang dulu bertanya pada Rasulullah SAW
mengenai kebaikan sementara Aku sendiri sering bertanya mengenai kejelekan
karena aku khawatir terjerumus di dalamnya.” [HR Bukhari]
Istri Abu lahab
adalah wanita terpandang dari kalang quraisy. Namanya Arwa binti harb bin
Umayyah, saudarinya Abu sufyan (bapaknya Mu’awiyah). Ia ber-kun-yah “Ummu
jamil” dan ber-gelar “Awra’” (wanita yang buta sebelah mata) namun ia tidaklah
demikian kondisinya, ia dijuluki seperti itu karena kecantikannya. [Fathul
Bari] Suaminya adalah Abdul Uzza yang berkun-nyah “Abu Lahab” (Lahab artinya
kobaran api yang berwarna warna kuning kemerahan) dikarenakan ketampanannya dan
wajah yang “kinclong”. [Tafsir Qurtubi] Keduanya adalah pasangan yang serasi, tampan
dan cantik, namun sayangnya keduanya sangat memusuhi Nabi SAW padahal Abu lahab
adalah paman sekaligus besan beliau.
Suatu ketika Nabi
SAW menderita sakit hingga beliau tidak bisa bangun selama dua malam atau tiga.
Lalu datanglah seorang wanita seraya berkata,
يَا مُحَمَّدُ إِنِّي لَأَرْجُو أَنْ يَكُونَ
شَيْطَانُكَ قَدْ تَرَكَكَ لَمْ أَرَهُ قَرِبَكَ مُنْذُ لَيْلَتَيْنِ أَوْ
ثَلَاثَةٍ
"Wahai Muhammad, aku benar-benar mengharap
bahwa syetanmu telah meninggalkanmu. Sebab, aku tidak lagi melihatnya semenjak
dua hari ini atau tiga hari."
Maka Allah SWT menurunkan surat: “Demi waktu dluha. Dan demi malam apabila telah sunyi. Tuhanmu
tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu”. [QS Ad-dluha 1-3] [HR Bukhari] Wanita yang
memperolok-olok nabi itu tiada lain adalah Arwa dia menyebut malaikat jibril
dengan sebutan setan dan ia mengharapkan malaikat jibril tidak akan datang lagi
kepada Nabi SAW. [Lihat Fathul Bari]
Sewaktu Rasulullah SAW berada di atas bukit Shafa,
Beliau berseru “Wahai Bani Fihr, Bani ‘Adi, berkumpullah”. Maka orang-orang
Quraisy pun berkumpul, termasuk Abu Lahab. Nabi Saw berkata “Bagaimana pendapat
kalian jika seandainya aku memberitahu kalian bahwa pasukan berkuda dari musuh
akan datang menyerang kalian, apakah kalian percaya kepadaku?” Mereka menjawab
نَعَمْ
مَا جَرَّبْنَا عَلَيْكَ إِلَّا صِدْقًا
“Ya, kami percaya. Tidaklah kami mengujimu kecuali
(kami menemukan padamu) kejujuran”
Nabi SAW bersabda
“Aku peringatkan kalian bahwa siksa Allah yang dahsyat akan datang”. Lalu Abu
Lahab berkata “Celakalah engkau! Apakah hanya untuk ini engkau kumpulkan kami?”
Lalu turunlah QS Al-Lahab:
تَبَّتْ
يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ (1) مَا أَغْنَى عَنْهُ مَالُهُ وَمَا كَسَبَ (2) سَيَصْلَى
نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ (3) وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ (4) فِي جِيدِهَا حَبْلٌ
مِنْ مَسَدٍ (5)
Binasalah kedua
tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa (1). Tidaklah berfaedah
kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan (2) Kelak dia akan masuk ke
dalam api yang bergejolak (3). Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar
(4) Yang di lehernya ada tali dari sabut (5) [HR Bukhari]
Jalaluddin
As-Suyuti menukil perkataan Qatadah, ia berkata : Ummu Kulsum dinikahi oleh
Utaybah bin Abi lahab sedangkan Ruqayyah dinikahi Utbah bin Abi lahab. Tatkala
turun surat “Tabbat yada Abi lahab” Maka abu lahab berkata kepada kedua anaknya
:
رَأْسِي
مِنْ رَأْسِكُمَا حَرَامٌ إِنْ لَمْ تُطَلِّقَا بِنْتَيْ مُحَمَّدٍ
“Kepalaku haram atas kepala kalian (tidak diakui
anak) jika kalian tidak menceraikan kedua putri Muhammad"
طَلِّقَاهُمَا
فَإِنَّهُمَا قَدْ صَبَأَتَا
Ceraikanlah kedua
(putri Muhammad) karena keduanya telah berpindah agama (baru).
[Ad-durrul
Mantsur]
Jamaluddin
Az-Zaylaghi menulis riwayat bahwa Utaybah mendatangi Nabi SAW dan berkata : “Aku
kufur kepada agamamu dan aku menceraikan putrimu”. Kemudian ia mendekati beliau
lalu merobek gamis yang dikenakan oleh Nabi. Maka beliau berdoa
اَللَّهُمَّ
سَلِّطْ عَلَيْهِ كَلْبَكَ
“Ya Allah, Kuasakan anjing-Mu kepadanya”. Iapun
pergi ke syam untuk berdagang dan mampir di satu tempat yang bernama zarqa pada
malam harinya. Saat itulah ada harimau yang mengitari kafilah (pengawal) di
mana utaybah ada di tengah-tengah mereka lalu harimau itu menerkam utaybah.
[Takhrijul Ahadits Wal Atsar Al-Waqiah fi Tafsiril Kassyaf]
Pasca turunnya QS
Al-Masad ini, Arwa datang (mencari Nabi SAW) sambil ngomel-ngomel dan tangannya
memegang “fihr” (batu yang biasa dibuat menumbuk). Ia berkata :
مُدَمَّماً
أَتَيْنَا وَدِيْنَهُ قَلَيْنَا وَأَمْرَهُ عَصَيْنَا
Aku mendatangi
orang hina yang mana agamanya aku tinggalkan dan perintahnya tidak aku lakukan.
Saat itu Rasul SAW
duduk di samping Abu bakar lalu Abu bakar berkata “Orang itu datang dan aku
khawatir ia melihatmu (wahai Rasul SAW). Rasul SAW menjawab “Dia tidak akan
melihatku” Lalu Nabi SAW membaca ayat :
وَإِذَا
قَرَأْتَ الْقُرْآنَ جَعَلْنَا بَيْنَكَ وَبَيْنَ الَّذِينَ لا يُؤْمِنُونَ بِالآخِرَةِ
حِجَابًا مَسْتُورًا
Dan apabila kamu
membaca Al Quran niscaya Kami adakan antara kamu dan orang-orang yang tidak
beriman kepada kehidupan akhirat, suatu dinding yang tertutup. [QS Al-Isra :
45]
Arwa berdiri di
dekat Abu bakar namun ia tidak melihat Nabi SAW. Dan ia berkata : “Wahai Abu
bakar, Katanya teman kamu itu mencelaku. (apakah demikian?)” Abu Bakar menjawab
: “Tidak, demi tuhan ka’bah ia tidak mencelamu”. Kemudian ia pergi sambil
bergumam “Sungguh orang-orang qurasy mengetahui bahwa aku adalah putri dari
tuan junjungan mereka”. [HR Al-Hakim]
Menurut As-Suddy,
Arwa digelari sebagai Hammatal Hathab (pembawa kayu bakar) karena ia berjalan
(kesana kemari) dengan namimah (mengadu domba). [Tafsir Ibnu Katsir] Dan
menurut Ibnu Abbas, digelari demikian karena arwa adalah pembawa kayu yang
penuh dengan duri yang diletakkan di jalan yang biasa dilewati oleh Nabi SAW.
). [Tafsir Ibnu Katsir] Dan disebutkan juga ia mengenakan “Hablum Mim Masad”
(kalung dari sabut). Said bin musayyab : Arwa’ memiliki kalung yang mahal lagi
dibanggakan (dari permata) dan ia berkata :
لَأُنْفِقَنَّهَا
فِي عَدَاوَةِ مُحَمَّدٍ
“Sungguh akan aku jual kalung ini untuk (biaya) memusuhi (Nabi) muhammad”
Maka Allah akan mengganti kalungnya dengan
tali dilehernya yang terbuat dari serabut neraka. [Tafsir Ibnu Katsir]
Seperti itulah kondisi yang kontras, antara penampilan
dan perbuatannya. Penampilan yang cantik namun lidahnya berbisa, ucapannya
selalu membakar-bakar api permusuhan antara manusia. Namimah atau adu domba
adalah perilaku yang tercela sebagaimana disebutkan dalam hadits utama di atas
pelakunya tidak akan masuk surga. Wallahu A’lam. Semoga Allah Al-Bari membuka hati kita
untuk menjauhi perilaku tercela seperti mengadu domba, iri dengki dan sifat
tercela lainnya.
Salam Satu Hadits,
Dr. H. Fathul Bari Alvers
Pondok Pesantren Wisata
AN-NUR 2 Malang Jatim
Sarana Santri ber-Wisata Rohani Wisata Jasmani
Ayo Mondok! Mondok Itu Keren Lho!
NB.
Hak cipta berupa karya ilmiyah ini dilindungi oleh Allah SWT. Mengubah
dan menjiplaknya akan terkena hisab di akhirat kelak. *Silahkan Share tanpa
mengedit artikel ini*. Sesungguhnya orang yang copas perkataan orang lain tanpa menisbatkan kepadanya maka ia
adalah seorang pencuri atau peng-ghosob dan keduanya adalah tercela [Imam
Alhaddad]
0 komentar:
Post a Comment