ONE DAY ONE HADITH
Diriwayatkan dari Abu Umamah RA, Rasul ﷺ bersabda :
مَنْ قَرَأَ آيَةَ الكُرْسِيِّ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ مَكْتُوْبَةٍ لَمْ يَمْنَعْهُ مِنْ دُخُوْلِ الجَنَّةِ اِلاَّ اَنْ يَمُوْتَ
“Barang siapa membaca ayat Kursi setiap selesai shalat, tidak ada yang menghalanginya masuk surga selain kematian.” [HR An-Nasai]
Catatan Alvers
Surga itu sangatlah luas bahkan luasnya seluas langit dan bumi. Allah SWT berfirman:
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa”. [QS Ali Imran: 133]
Bahkan surga itu jauh lebih luas dari langit dan bumi. Ibnu ‘Asyur berkata : “Penyebutan langit dan bumi ini sesuai dengan kebiasaan orang-orang Arab ketika mencontohkan sangat luasnya sesuatu. Jadi yang dimaksudkan bukanlah luasnya langit dan bumi yang sebenarnya”. [Tafsir At-Tahrir wat Tanwir] bahkan keindahannya surga itu jauh melebihi dari segala yang terindah dari yang ada di dunia. Allah SWT berfiman dalam hadits qudsy :
أَعْدَدْتُ لِعِبَادِي الصَّالِحِينَ مَا لَا عَيْنٌ رَأَتْ وَلَا أُذُنٌ سَمِعَتْ وَلَا خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ
"Aku telah menyiapkan bagi hamba-hambaku yang shalih sesuatu yang belum pernah dilihat mata, belum pernah didengar telinga dan tidak pernah terlintas dibenak manusia." [HR Bukhari]
Meskipun begitu luas dan indah, Allah yang maha pemurah akan memberikan surga dengan harga yang murah dan dengan cara yang mudah. Bagaimana tidak, Allah akan memberikannya hanya dengan mengucapkan beberapa perkataan saja sebagaimana hadits utama di atas dimana Rasul SAW bersabda : “Barang siapa membaca ayat Kursi setiap selesai shalat, tidak ada yang menghalanginya masuk surga selain kematian.” [HR An-Nasai] Hadits ini dinilai oleh Ibnu Hajar Al-Asqalani sebagai hadits yang memiliki syahid yang shahih [Takhrij Miyskatil Mashabih] dan Syeikh Syuaib Al-Arna’uth menilainya sebagai hadits dengan sanad yang shahih [Takhrij Zadil Ma’ad] Hal ini sebagaimana lazim dibaca para santri pesantren wisata setiap selesai shalat fardlu.
Begitu pula dengan membaca “Sayyidul Istighfar”. Rasul SAW bersabda :
وَمَنْ قَالَهَا مِنْ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِيَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ وَمَنْ قَالَهَا مِنْ اللَّيْلِ وَهُوَ مُوقِنٌ بِهَا فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ
“Barangsiapa membacanya (Sayyidul Istighfar) di waktu siang dengan penuh keyakinan lalu meninggal pada hari itu sebelum waktu sore, maka ia termasuk penghuni surga. Barangsiapa membacanya di waktu malam dengan penuh keyakinan lalu meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk penghuni surga. [HR Bukhari]
Lantas bagaimanakah lafadznya? Rasul SAW bersabda : Sayyidul Istighfar adalah Engkau membaca :
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ
Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menetapi janji-Mu dan ancaman-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku kepada-Mu maka ampunilah aku sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau. [HR Bukhari]
Begitu pula dengan menjawab adzan dengan semisalnya akan menyebabkan orangnya masuk surga. Dari Umar bin Khattab RA, Rasul SAW bersabda : Ketika muadz-dzin mengumandangkan, Allahu akbar Allahu akbar, Lalu salah seorang dari kalian (dia) menjawab: Allahu akbar Allahu akbar, Kemudian muadz-dzin mengumandangkan : Asyhadu allaa ilaha illallaah, Lalu dia menjawab, Asyhadu allaa ilaha illallaah. Kemudian muadz-dzin mengumandangkan : Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah, Lalu dia menjawab, Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah. Kemudian muadz-dzin mengumandangkan : Hayya Alash Sholah, Lalu dia menjawab, La Hawla wala quwwata illa billah. Kemudian muadz-dzin mengumandangkan : Hayya Alal Falah, Lalu dia menjawab, La Hawla wala quwwata illa billah. Kemudian muadz-dzin mengumandangkan : Allahu Akbar Allahu Akbar, Lalu dia menjawab, Allahu Akbar Allahu Akbar. Kemudian muadz-dzin mengumandangkan : La Ilaha Illallah, Lalu dia menjawab, La Ilaha Illallah dari hatinya maka dia masuk surga. [HR Muslim]
Dan dalam riwayat lain, Abu Hurairah RA menceritakan bahwa ia bersama Rasul SAW kemudian Bilal mengumandangkan adzan dan setelah selesai maka Rasul SAW bersabda :
مَنْ قَالَ مِثْلَ هَذَا يَقِينًا دَخَلَ الْجَنَّةَ
Barang siapa yang menjawab lafadz adzan dengan semisalnya dengan penuh keyakinan maka ia akan masuk surga. [HR Nasai]
Begitu pula meng-istiqamahkan dzikir selepas shalat dan ketika hendak tidur. Dari Abdullah bin Amr RA, Rasul SAW bersabda :
مَنْ قَالَ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ مَكْتُوْبَةٍ عَشْرَ تَحْمِيْدَاتٍ وَعَشْرَ تَسْبِيْحَاتٍ وَعَشْرَ تَكْبِيْرَاتٍ وَإِذَا أَرَادَ أَنْ يَنَامَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِيْنَ تَسْبِيْحَةً وَثَلَاثًا وَثَلاَثِيْنَ تَحْمِيْدَةً وَأَرْبَعًا وَثَلَاثِيْنَ تَكْبِيْرَةً وَدَاوَمَ عَلَيْهِنَّ دَخَلَ الْجَنَّةَ
Barang siap yang membaca setiap selesai shalat fardlu 10 X Tahmid, 10 X Tasbih, 10 X Takbir, dan ketika hendak tidur 33 X Tasbih, 33 X Tahmid, 34 X Takbir dan ia melanggengkan bacaan tersebut maka ia masuk surga. [HR Nasai]
Wallahu A’lam. Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk semakin semangat berdzikir secara istiqamah sesuai ajaran Nabi SAW dan semoga mendapatkan apa yang dijanjikan oleh beliau.
Salam Satu Hadits
Dr.H.Fathul Bari.,SS.,M.Ag
Pondok Pesantren Wisata
AN-NUR 2 Malang Jatim
Ngaji dan Belajar Berasa di tempat Wisata
Ayo Mondok! Mondok Itu Keren!
NB.
“Ballighu Anni Walau Ayah” Silahkan Share sebanyak-banyaknya kepada semua grup yang ada supaya sabda Nabi ﷺ menghiasi dunia maya dan menjadi amal jariyah kita semua.
0 komentar:
Post a Comment