ONE DAY ONE HADITH
Dari Abu Hurairah RA, Rasul SAW bersabda :
لَا
يَشْرَبَنَّ أَحَدٌ مِنْكُمْ قَائِمًا فَمَنْ نَسِيَ فَلْيَسْتَقِئْ
Janganlah salah seorang diantara kalian minum
dengan berdiri maka barang siapa yang lupa (minum dengan berdiri) maka
hendaklah ia memuntahkannya. [HR Muslim]
Catatan Alvers
Air merupakan kebutuhan vital manusia. Orang
bisa bertahan hidup lebih lama tanpa makan, tetapi tidak tanpa air. Mengapa
demikian? Water Science School mengungkapkan bahwa air membentuk hingga 60%
dari tubuh orang dewasa. Journal of Biological Chemistry 158 menyebutkan bahwa
komposisi air pada otak dan jantung mencapai 73%. Pada paru-paru 83%, pada
kulit 64%, pada otot dan ginjal mencapai 79% bahkan pada tulang sebesar 31%.
Maka untuk menjaga Kesehatan, tubuh membutuhkan cairan sesuai umur, jenis
kelamin, serta tempat tinggal seseorang. Umumnya, pria dewasa membutuhkan 3
liter air per hari, wanita dewasa sekitar 2,2 liter setiap harinya. [beritasatu
com]
Dan subhanallah, ternyata air yang tersedia
di planet kita ini jumlahnya tetap, hanya saja terus bersirkulasi dengan sangat
menakjubkan. Air itu sepertinya sederhana namun belum ada ilmuwan yang bisa
menciptakan air dari nol. Maka Air itu ciptaan Allah SWT yang wajib kita syukuri
keberadaannya. Dan sebagai wujud mensyukuri air, kita hendaknya memperhatikan
tatacara minum yang diajarkan oleh Rasul SAW.
Diantara ajaran Nabi SAW dalam perihal minum
adalah minum dengan duduk sebagaimana dalam hadits utama Rasul SAW menyampaikan
“Janganlah salah seorang diantara kalian minum dengan berdiri maka barang siapa
yang lupa (minum dengan berdiri) maka hendaklah ia memuntahkannya”. [HR Muslim]
Suatu Ketika beliau melihat seseorang minum dengan berdiri. Kemudian beliau
menyuruhnya untuk memuntahkannya. Orang
itu bertanya: “Kenapa?” Beliau bersabda: “Apakah kamu suka jika minum bersama
dengan kucing?” Orang lelaki itu menjawab: “Tidak.” Beliau bersabda :
فَإِنَّهُ
قَدْ شَرِبَ مَعَكَ مَنْ هُوَ شَرٌّ مِنْهُ الشَّيْطَانُ
“Sesungguhnya engkau telah minum bersama
dengan sesuatu yang lebih buruk daripada kucing, yaitu setan.” [HR Ahmad]
Larangan ini menurut Imam Nawawi bersifat
makruh Tanzih. [Al-Minhaj Syarah Muslim] Hal ini dikarenakan Nabi SAW juga
sesekali terlihat minum dengan berdiri. Sayydina Ali RA, pernah datang dan
berdiri di depan pintu rahabah (halaman masjid), lalu dia minum sambil berdiri
setelah itu dia berkata;
إِنَّ
نَاسًا يَكْرَهُ أَحَدُهُمْ أَنْ يَشْرَبَ وَهُوَ قَائِمٌ وَإِنِّي رَأَيْتُ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَعَلَ كَمَا رَأَيْتُمُونِي
فَعَلْتُ
"Sesungguhnya orang-orang merasa benci
bila salah seorang dari kalian minum sambil berdiri, padahal aku pernah melihat
Nabi SAW melakukannya sebagaimana kalian melihatku saat ini." [HR Bukhari]
Ternyata menurut medis, kebiasaan minum
sambil berdiri dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan. Sebagaimana dalam
artikel yang ditinjau oleh: dr. Rizal Fadli, disebutkan di antaranya :
mempengaruhi kesehatan ginjal, berdampak buruk pada sendi, dan menyebabkan
gangguan pengenceran kadar asam. [halodoc com]
Kedua,
janganlah bernafas di dalam gelas. Rasulullah SAW bersabda :
إِذَا شَرِبَ أَحَدُكُمْ فَلَا
يَتَنَفَّسْ فِي الْإِنَاءِ
“Jika
salah seorang diantara kalian minum, maka janganlah bernafas di dalam wadah air
minumnya.” [HR Bukhari]
Rasul
SAW menjelaskan bahwa hal itu bisa “Arwa” (lebih melegakan), “Abra’u” (lebih
sehat). “Amra’u” (lebih mudah menelannya). [HR Muslim] Mengapa lebih sehat? karena
mulut bisa jadi mengandung bakteri (penyakit) yang kemudian berpindah ke
minuman dan masuk ke dalam tubuh. Mengapa lebih mudah menelannya? Karena
bernafas dalam gelas akan menimbulkan bau busuk pada air minum yang tidak
disukai orang lain.
Abu Hurairah menjelaskan
cara minum Rasul SAW. Ia berkata :
كَانَ يَشْرَبُ فِي ثَلاثَةِ أَنْفَاسٍ، إِذَا أَدْنَى الإِنَاءَ إِلَى فِيهِ
سَمَّى اللَّهَ، فَإِذَا أَخَّرَهُ حَمِدَ اللَّهَ، يَفْعَلُ بِهِ ثَلاثَ مَرَّاتٍ
Rasul SAW minum dengan tiga
tarikan nafas, Jika beliau mendekatkan gelas ke mulut maka beliau membaca “bismillah”.
(lalu Minum) Jika beliau menjauhkan gelas (setelah selesai satu kali tegukan) maka
beliau membaca “Alhamdulilah”. (lalu bernafas di luar gelas) dan Beliau
melakukan hal tersebut sebanyak tiga kali. [HR Thabrani dalam Al-Mu’jam
Al-Kabir]
Ketiga,
hindari minum “Full Tank”. Rasul SAW bersabda : “Tidaklah anak Adam memenuhi
wadah yang lebih jelek dari pada memenuhi perutnya. Cukuplah baginya beberapa
suap makanan yang dapat menegakkan tulangnya.
فَإِنْ كَانَ لَا مَحَالَةَ فَثُلُثٌ
لِطَعَامِهِ وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ وَثُلُثٌ لِنَفَسِهِ
Kalau
memang harus demikian, maka (maksimal) sepertiga (dari perutnya) untuk
makanannya, sepertiga untuk minumannya dan sepertiga (dikosongkan) untuk
nafasnya. [HR Turmudzi]
Secara
medis, kebanyakan minum akan menyebabkan overhidrasi yang
umumnya akan menyebabkan kondisi dimana tubuh tidak mampu membuang
kelebihan air dengan benar dan akhirnya akan terserap ke dalam aliran darah.
Bahkan menyebabkan keracunan air yang akan mendatangkan gangguan fungsi otak. [Hellosehat
com] yaitu pembengkakan otak yang dipicu
dari organ ginjal yang tidak berfungsi dengan baik. [halodoc com]
Keempat,
Kapan dianjurkan minum? apakah ketika sedang makan, sebelumnya atau setelahnya?
Mengenai hal ini kami tidak menemukan haditsnya secara spesifik, Wallahu ta’ala
A’lam. Dan fatwa yang dilansir kementrian wakaf dan urusan
agama islam negara Qatar, menjelaskan :
أنَّ شُرْبَ الْمَاءَ قَبْلَ الطَّعَامِ أَوْ بَعْدَهُ
لَمْ يَرِدْ فِيْهِ شَيْءٌ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم وَلِذَلِكَ
لَا كَرَاهَةَ فِيْهِ شَرْعًا
Bahwa
perihal “minum sebelum makan atau sesudahnya” itu tidak ada keterangannya dalam
hadits Nabi SAW, maka hal itu tidaklah dihukumi makruh secara syariat. [Islamweb
net]
Syeikh Muhammad Syahatah
berkata : Dahulu dikatakan bahwa minum
itu harus dilakukan sebelum makan supaya mempercepat proses pencernaan makanan
akan tetapi hal itu hanyalah teori klasik dan bukan penelitian ilmiah. Adapun
riset terbaru mengatakan bahwa waktu terbaik untuk minum adalah ketika
sedang makan dan setelahnya dan itu sesuai dengan (pemahaman) ayat “Kulu Wasyrabu”
(makan dan minumlah kalian) karena huruf “wawu” (yang berarti : dan) secara bahasa
merupakan huruf “athaf” (kata sambung) yang menunjukkan “Ma’iyyah”
(bersamaan) dan “Tartib” (berurutan). [Elbalad news]
Wallahu
A’lam Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk senantiasa menjadikan Rasul SAW
sebagai uswah hasanah, teladan terbaik dalam semua sendi kehidupan karena hal
itu akan mendatangkan keberkahan dunia akhirat.
Salam
Satu Hadits
Dr.H.Fathul
Bari.,SS.,M.Ag
Pondok
Pesantren Wisata
AN-NUR
2 Malang Jatim
Ngaji
dan Belajar Berasa di tempat Wisata
Ayo
Mondok! Mondok Itu Keren!
NB.
“Ballighu
Anni Walau Ayah” Silahkan Share sebanyak-banyaknya kepada semua grup yang ada.
Al-Hafidz Ibnul Jawzi berkata : _Barang siapa yang ingin amalnya tidak terputus
setelah ia wafat maka sebarkanlah ilmu (agama)._ [At-Tadzkirah Wal Wa’dh]
0 komentar:
Post a Comment