ONE DAY ONE HADITH
Diriwayatkan dari Jabir bin Atik RA, Rasul SAW bersabda :
الشَّهَادَةُ
سَبْعٌ سِوَى الْقَتْلِ فِي سَبِيلِ اللهِ : الْمَطْعُونُ شَهِيدٌ ، وَالْغَرِقُ
شَهِيدٌ ، وَصَاحِبُ ذَاتِ الْجَنْبِ شَهِيدٌ ، وَالْمَبْطُونُ شَهِيدٌ ،
وَصَاحِبُ الْحَرِيقِ شَهِيدٌ ، وَالَّذِي يَمُوتُ تَحْتَ الْهَدْمِ شَهِيدٌ ،
وَالْمَرْأَةُ تَمُوتُ بِجُمْعٍ شَهِيدٌ
Mati syahid selain yang tewas dalam peperangan membela agama Allah, ada
tujuh, mati karena penyakit tha’un (lepra) adalah syahid, mati karena tenggelam
adalah syahid, mati karena luka dalam bagian perutnya adalah syahid, mati
karena sakit perut adalah syahid, mati karena terbakar adalah syahid, mati
karena tertimpa bangunan (benturan keras) adalah syahid, dan wanita yang mati
karena mengandung (atau melahirkan) adalah syahid” [HR. Abu Dawud]
Catatan Alvers
Pernahkan anda mendengar orang yang tidak mau
umroh karena takut naik pesawat? Di tahun 2018 silam, ketika kami akan
berangkat umroh bebrapa hari lagi tiba-tiba ada berita pesawat jatuh tepatnya
yaitu Pesawat Li*n Air bernomor penerbangan JT610 berangkat
dari Bandara Soekarno-Hatta Senin, (29/10/2018) pukul 06.20 WIB. Namun, 13
menit setelah take off tepatnya pukul 06.33 WIB mengalami hilang kontak dan
akhirnya pesawat yang membawa 189 orang itu dinyatakan jatuh di perairan
Karawang, Jawa Barat. [Detik com] Mendengar berita ini, ada jamaah yang takut
naik pesawat dengan maskapai yang sama sehingga mereka mengajukan ganti
maskapai lainnya dan ada juga yang takut naik pesawat karena khawatir mengalami
kejadian yang sama.
Menyikapi hal ini maka saya memberikan wawasan kepada jamaah saya yang
kebetulan akan naik pesawat dengan maskapai yang sama saat itu, lalu saya abadikan
dalam artikel ini supaya bermanfaat untuk orang-orang yang mengalami trauma
yang sama.
Bagi anda yang hendak bepergian menggunakan pesawat dengan maskapai yang
sama janganlah trauma ataupun takut karena musibah kecelakaan pesawat itu
menimpa pesawat maskapai apapun dan bukan masakapai tertentu. Tidak ada jaminan
maskapai tertentu pasti selama dari kecelakaan. Dalam catatan sejarah, tahun 28 Desember 2014
AirAsia Indonesia Penerbangan 8501 jatuh di Laut Jawa. Seluruh penumpang dan
awak yang berjumlah 162 tewas. 9 Mei 2012, Sukhoi Superjet 100 menabrak Gunung
Salak. Seluruh 45 penumpang dan awak pesawat tewas. 1 Januari 2007, Adam Air
Penerbangan 574 jurusan Surabaya - Manado jatuh di Selat Makassar di kedalaman
lebih dari 2.000 meter. Seluruh 102 penumpang dan awak pesawat tewas. 7 Maret
2007: Garuda Indonesia Penerbangan 200 jurusan Jakarta - Yogyakarta tergelincir
saat mendarat di Bandar Udara Adisucipto. 22 penumpang tewas dan 118 penumpang
selamat. [Wikipedia]
Ingatlah bahwa setiap kita pasti akan mati dengan cara apapun yang
dikehendaki Allah SWT tanpa tahu kapan dan dimana nyawa kita dicabut. Allah SWT
berfirman :
وَمَا
تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ
تَمُوتُ
Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan
diusahakannya (yang terjadi) besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui
di bumi mana dia akan mati... [QS Luqman : 34]
Kewajiban kita hanyalah berusaha lalu memasrahkan semua urusan kepada
Allah swt diiringi dengan doa sebab dengan begitu hati menjadi aman dan tentram
serta memupus rasa takut dan was-was dari setan. Rasul SAW mengajarkan doa :
اللَّهُمَّ
إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ التَّرَدِّي ، وَالْهَدْمِ ، وَالْغَرَقِ ، وَالْحَرِيقِ
، وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ يَتَخَبَّطَنِي الشَّيْطَانُ عِنْدَ الْمَوْتِ ، وَأَعُوذُ
بِكَ أَنْ أَمُوتَ فِي سَبِيلِكَ مُدْبِرًا ، وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أَمُوتَ
لَدِيغًا
Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari terjatuh dari
tempat yang tinggi, dari tertimpa bangunan (termasuk terkena benturan keras),
dari tenggelam, dan dari terbakar. Aku juga berlindung kepada-Mu dari campur
tangan syetan ketika akan meninggal. Aku juga berlindung kepada-Mu dari
meninggal dalam keadaan lari dari medan perang. Aku juga berlindung kepada-Mu
dari meninggal karena tersengat hewan beracun’” [HR. al-Nasa’i]
Seandainyapun ketika naik pesawat lalu ditakdir
jatuh maka setidaknya kita mati syahid. Maksud “Syahid” sebagaimana dikatakan oleh An-Nadlr bin Syumail :
Dinamakan syahid (dari kata syahadah artinya persaksian) karena ruh mereka
menyaksikan surga darus salam sementara ruh orang lainya baru menyaksikan surga
kelak di ahri kiamat. Ibnul Ambari berkata : dinamakan syahid karena karena
Allah ta’ala dan malaikatnya ‘alaihimus salam memberikan kesaksian bahwa orang
tersebut mendapatkan surga. Dan ada pula pendapat yang menyatakan bahwa orang
yang mati syahid, mereka
itu dipersaksikan dengan iman dan husnul khatimah. [Syarah An-Nawawi]
Mati syahid karena jatuh dari pesawat atau
sebab-sebab yang disebut dalam hadits utama di atas setidaknya akan mendapat ampunan-Nya. Abul Walid Al-Baji
berkata :
هَذِهِ
كُلّهَا مِيتَات فِيهَا شِدَّة الالم فتَفَضَّلَ اللَّه عَلَى أُمَّة مُحَمَّد
صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ جَعَلَهَا تَمْحِيصًا لِذُنُوبِهِمْ
وَزِيَادَة فِي أُجُورهمْ يُبَلِّغهُمْ بِهَا مَرَاتِب الشُّهَدَاء
Ini semua merupakan kematian yang didalamnya terdapat rasa sakit yang
keras, maka Allah karuniakan itu kepada ummat Nabi Muhammad SAW sebagai
penghapus dosa-dosa dan tambahan pahala bagi mereka yang mengantarkan mereka
mencapai derajat para syuhada’ [Tanwirul Hawalik]
Siapa yang tidak rela melihat kita mati dengan
mendapat ampunan-Nya? Dengan demikian, keluarga kita pasti akan diberikan kesabaran dan ketabahan atas
musibah berat tersebut karena pada hakikatnya ia addalah
anugerah untuk kita. Dalam hadits qudsy, Allah swt berfirman :
مَا
لِعَبْدِي الْمُؤْمِنِ عِنْدِي جَزَاءٌ إِذَا قَبَضْتُ صَفِيَّهُ مِنْ أَهْلِ
الدُّنْيَا ثُمَّ احْتَسَبَهُ إِلَّا الْجَنَّةُ
Tidak ada balasan bagi hamba-Ku yang mu'min di sisi-Ku, di waktu Aku
mengambil (mewafatkan) kekasihnya dari ahli dunia, kemudian ia
meng-ikhlaskannya (dengan mengharapkan ridlo Allah), melainkan ia akan
mendapatkan surga.[HR Bukhari]
Rasulullah SAW bersabda: Jika
anak dari seorang hamba meninggal dunia maka Allah berfirman kepada para
malaikatNya: Kalian telah mencabut anak dari hamba-Ku. Mereka menjawab; Ya.
Allah berfirman; Kalian telah mencabut buah hatinya. Mereka menjawab; Ya. Allah
bertanya: Apa yang dikatakan hambaKu?. Mereka menjawab; Dia memujiMu dan mengucapkan istirja
(Innalillah). Allah berfirman:
ابْنُوا
لِعَبْدِي بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ وَسَمُّوهُ بَيْتَ الْحَمْدِ
Bangunlah untuk hambaKu satu rumah di surga, dan berilah nama dengan
Baitulhamdi. [HR Tirmidzi]
Semoga Allah menjauhkan musibah dan bala’ bencana dari kita dan saudara-saudara kita kaum muslimin. Semoga
orang yang hendak naik pesawat diselamatkan oleh Allah swt selama perjalanan
hingga kembali ke kampung halaman dan keluarganya. Wallahu A’lam. Semoga Allah
Al-Bari membuka hati kita untuk tawakkal dan menjauhkan diri kita dari
ketakuan, trauma dan rasa was-was. Dan kita semua dijadikan hamba-Nya yang
selalu ingat kepada-Nya.
0 komentar:
Post a Comment