Wednesday, January 22, 2025

NAMA PANGGILAN KUCING

 

ONE DAY ONE HADITH

 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasul SAW bersabda:

اَلْهِرَّةُ مِنْ مَتَاعِ الْبَيْتِ

Kucing itu adalah sebagian dari perbendaharaan rumah. [HR Ibnu Khuzaimah]

 

Catatan Alvers

 

Bobby Kertanegara, berhasil menyabet penghargaan kategori "Siapa" dari Google Indonesia pada 2024 (12/12). Dalam acara Top Trending Searches Google di Jakarta, Bobby dinobatkan sebagai salah satu nama paling banyak dicari di mesin pencarian Google Indonesia. Ia juga hadir di Istana Negara selepas pelantikan Bapak Prabowo Subianto sebagai Presiden. Siapakah dia? Ia adalah nama dari kucing peliharaan Presiden Prabowo. Kucing itu awalnya merupakan kucing liar yang singgah di rumah Prabowo di Jalan Kertanegara Jakarta yang sedang direnovasi. Namun, kehadirannya yang konsisten membuat Prabowo memutuskan untuk mengadopsinya. Ia adalah ras kucing domestik yang memiliki warna bulu putih dengan corak belang abu hitam. [liputan6 com]

 

Masyhur dalam berbagai cerita bahwa Nabi SAW memiliki kucing yang bernama Muezza. Namun ternyata hal ini tidak ditemukan keterangannya dalam kitab hadits baik mengenai Rasul memiliki hewan peliharaan kucing maupun penamaan Muezza. Yang jelas Rasul SAW menyayangi binatang termasuk kucing. Dalam hadits utama diatas, Kucing dinyatakan oleh Nabi SAW sebagai bagian dari perbendaharaan rumah. [HR Ibnu Khuzaimah] Kucing adalah hewan yang mudah kita temukan bersliweran di sekeliling rumah kita, sehingga Nabi SAW bersabda :

إِنَّهَا لَيْسَتْ بِنَجَسٍ إِنَّهَا مِنْ الطَّوَّافِينَ عَلَيْكُمْ وَالطَّوَّافَاتِ

"Sesungguhnya kucing itu tidak najis. Ia merupakan hewan yang biasa berkeliaran di sekelilingmu." [HR Abu Dawud]

Syeikh Syamsul Haq Abady mengomentari hadits ini dan berkata :

وَفِيهِ التَّنْبِيه عَلَى الرِّفْق بِهَا وَاحْتِسَاب الْأَجْر فِي مُوَاسَاتهَا

Dalam hadits tersebut terdapat peringatan untuk berbuat lembut kepada kucing dan mengharapkan pahala dengan berbuat baik kepadanya. [Aunul Ma’bud]

 

Di zaman Nabi, ada sahabat yang menyayangi kucing, hingga ia dikenal dengan kucingnya dan namanya sendiri tidak begitu dikenal, siapakah dia? Ya, Abu Hurairah, bapaknya kucing. Abu Hurairah RA berkata : Pada zaman jahiliyah namaku adalah Abdu Syams bin Shakhr kemudian setelah islam aku (bernama Abdurrahman) dan dijuluki dengan Abu Hurairah… Aku dijuluki demikian karena aku menemukan beberapa anak kucing liar lalu aku gendong di dalam lengan bajuku. Ada orang yang bertanya “Apa itu?” Maka aku menjawab “kucing” maka orang itu berkata “berarti engkau adalah Abu hurairah (Bapaknya kucing)”. [Tadribur Rawy]

 

Syekh Nawawi al-Bantani menceritakan bahwa seorang sufi besar bernama Abu Bakar al-Syibli setelah wafatnya hadir dalam mimpi temannya, berdialog dengan Allah SWT. “Apa yang menyebabkan dosamu diampuni?” Tanya Allah SWT pada Syibli. “Sebab Amal Shalehku” jawab Syibli.  “Bukan,” Allah SWT menimpali. “Karena keikhlasan ibadahku” jawab Syibli.  “Bukan,” Allah SWT menimpali. “Haji, puasa, dan shalatku” jawab Syibli.  “Bukan,” Allah SWT menimpali.  “Hijrahku menuju orang-orang sholeh dan mencari ilmu” jawab Syibli.  “Bukan,” Allah SWT menimpali.  Lantas karena apakah wahai tuhanku? Tanya Syibli. Kemudian Allah memberitahukannya : “Ingatkah kau ketika berjalan di jalanan baghdad, kau menemukan anak kucing yang kedinginan dan lemah maka kau mengambilnya karena rasa sayangmu kepadanya dan kau memasukkannya ke jubah bulu untuk menghangatkannya”.

بِرَحْمَتِكَ لِتِلْكَ الْهِرَّةِ رَحِمْتُكَ

“Maka karena kasih sayangmu kepada kucing itu, Aku memberikan kasih sayangku kepadamu!”. [Nasha’ih al- Ibad]

 

Adapun memberi nama pada kucing adalah merupakan hal yang diperbolehkan. Rasul SAW sendiri memberi nama pada hewan-hewan peliharaan beliau. Diriwayatkan dari Sahl Ibn Sa’d RA, Ia berkata :

كَانَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي حَائِطِنَا فَرَسٌ يُقَالُ لَهُ اللُّحَيْفُ

Nabi SAW memiliki seekor kuda yang ada di pekarangan kami yang bernama “Luhayf”. [HR Bukhari]

 

Ali bin Abi Thalib KW berkata :

كاَنَ لِرَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه وسلم فَرَسٌ يُقَالُ لَهُ الْمُرْتَجِزُ ، وَنَاقَتُهُ الْقَصْوَى ، وَبَغْلَتُهُ دُلْدُلٌ ، وَحِمَارُهُ عُفَيْرٌ ، وَدِرْعُهُ الْفُصُوْلُ ، وَسَيْفُهُ ذُو الْفقَارِ

Rasul SAW memiliki kuda yang dinamai “Al-Murtajiz”, Unta yang bernama “Al-Qashwa”, Bighal yang bernama “Duldul”, Himar bernama “Ufair”, Baju besi yang dinamai dengan “Al-Fushul” dan pedang yang dinamai dengan “Dzul Fiqar”. [HR Al-Hakim]

 

Lebih detail lagi, banyak hewan bahkan benda-benda yang dimiliki beliau yang dikasih nama. Ibnu Abbas RA berkata : Rasul SAW memiliki Busur yang bernama “As-Sadaad”, Kinanah (Wadah yang terbuat dari kulit untuk menyimpan busur) yang bernama “Al-Jum’a”, Harbah (tombak kecil) yang bernama “An-Nab’a’ ”, Perisai yang bernama “Ad-Dzaqan” dan yang berwarna putih bernama “Al-Mujaz”, Kuda hitam yang bernama “As-Sakba”, Pelana yang bernama “Ad-Daaj”, Bighal berwarna abu-abu yang bernama “Duldul”, Unta yang bernama “Qashwa”, Himar yang bernama Ya’fur, karpet alas yang bernama “Al-Kurr”, Anazah (tombak) yang bernama “An-Namir”, Gelas dari kulit yang bernama “As-Shadir”, cermin yang bernama “Al-Mudillah”, Gunting yang bernama “Al-Jami’ “, dan tongkat kayu yang bernama “Musyawwiq”. [HR Thabrani]

 

Penamaan pada binatang itu merupakan bentuk memperlakukan mereka sesuai dengan haknya. Allah SWT berfirman :

وَمَا مِن دَآبَّةٍ فِى ٱلْأَرْضِ وَلَا طَٰٓئِرٍ يَطِيرُ بِجَنَاحَيْهِ إِلَّآ أُمَمٌ أَمْثَالُكُم

Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kalian. [QS Al-An’am : 38]

 

Menafsiri ayat ini “melainkan umat (juga) seperti kalian” Mujahid berkata :

أَصْنَافٌ لَهُنَّ أَسْمَاءٌ تُعْرَفُ بِهَا كَمَا تُعْرَفُونَ

(binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung) itu adalah segolongan (dari makhluk Allah) yang memiliki nama-nama yang dikenal dengan nama itu sebagaimana kalian dikenali (dengan nama). [Tafsir Al-Qurtubi]

 

Anas RA berkata: "Di Madinah pernah terjadi kegaduhan (kabar kedatangan musuh menyerang), lalu Nabi SAW meminjam kuda milik Abu Thalhah yang bernama Al-Mandub, lalu Beliau pacu kudanya (menuju suara itu). Ketika kembali, beliau bersabda :

مَا رَأَيْنَا مِنْ شَيْءٍ وَإِنْ وَجَدْنَاهُ لَبَحْرًا

"Kami tidak melihat sesuatupun, dan sungguh aku dapatkan kuda ini sedemikian cepat larinya”. [HR Bukhari]

 

Al-Baghawy berkata :

وَفِيهِ إِبَاحَةُ تَسْمِيَةِ الدَّوَابِّ، وَكَانَ مِنْ عَادَةِ الْعَرَبِ تَسْمِيَةِ الدَّوَابِّ، وَأَدَاةُ الْحَرْبِ، بِاسْمٍ يُعْرَفُ بِهِ إِذَا طُلِبَ سِوَى الاسْمِ الْجَامِعِ.

Dalam hadits tersebut terdapat pemahaman akan bolehnya memberi nama hewan tunggangan. Termasuk kebiasaan orang arab adalah menamai hewan tunggangan dan alat perang dengan nama tertentu yang dikenali ketika ia dicari. [Syarhus Sunnah]

 

Maka penamaan yang demikian adalah hal yang lumrah dan bukan suatu kesunnahan. al-Mardawi al-Hanbali memberikan penjelasan : “Perbuatan Nabi SAW yang bersifat tabiat manusia seperti berdiri, duduk, pergi, kembali, makan, minum, tidur bangun dan lainnya maka itu adalah perkara mubah. Karena hal itu tidak dimaksudkan untuk syariat dan ibadah. Akan tetapi jika hal itu dijadikan teladan maka tidaklah mengapa, sebagaimana dilakukan oleh Ibnu Umar.  Dan jika hal itu tidak dilakukan bukan karena benci atau kesombongan maka juga tidak apa-apa”. [At-Tahbir Syarah At-Tahrir]

 

Wallahu A’lam. Semoga Allah Al-Bari membuka hati dan pikiran kita agar berusaha memperdalam ilmu agama sehingga dapat mengetahui mana yang syarat mana yang adat, mana yang sunnah dan mana yang mubah.

 

Salam Satu Hadits,

Dr. H. Fathul Bari, SS., M.Ag

 

Pondok Pesantren Wisata

AN-NUR 2 Malang Jatim

Sarana Santri ber-Wisata Rohani Wisata Jasmani

Ayo Mondok! Mondok itu Keren!

WhatsApp Center :  0858-2222-1979

 

NB.

“Ballighu Anni Walau Ayah” Silahkan Share sebanyak-banyaknya kepada semua grup yang ada. Al-Hafidz Ibnul Jawzi berkata : _Barang siapa yang ingin amalnya tidak terputus setelah ia wafat maka sebarkanlah ilmu._ [At-Tadzkirah Wal Wa’dh]

0 komentar:

Post a Comment